Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kryuchkov, S. Ye.
"Buku ini berisi mengenai gramatika bahasa Rusia yang meliputi fonetik, morfologi, dan sintaksis"
Moskwa: Prosvesshenie, 1964
RUS 491.75 KRU g
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Panov, Mikhail Viktorovich
"Buku yang berjudul Russkij yazyk : leksika, fonetika, teoriya pis'ma, morfologiya ini ditulis oleh Mikhail Viktorovich Panov dan Ramazan Batyrovich Sabatkoev; editor, A. A. Krundyshev; teknik editor, A. B. Etina; dan korektor, V. V. Bagrij. Buku ini membahas linguistik bahasa Rusia, diantaranya gramatika, fonetik, dan morfologi."
Leningrad: Prosveshhenie, 1982
RUS 491.75 PAN r
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Superanskaya, Aleksandra Vasilevna
"Buku yang ditulis oleh Aleksandra Vasilevna Superanskaya berisi tentang tata bahasa Rusia khususnya mengenai tekanan (udarenie) dalam pelafalan kata."
Moskow: Nauka, 1968
RUS 491.76 SUP u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vishnyakova, Ol`ga Viktorovna
"Buku yang berjudul Uprazhneniya na otrabotku norm proiznosheniya v Russkom yazyke ini ditulis oleh Olga Viktorovna Vishnyakova; editor, G. F. Malysheva; teknik editor, N. A. Bityukova; korektor, I. M. Shastova. Buku ini membahas tentang buku pembelajaran bahasa Rusia, membahas tentang fonetik Rusia."
Moskwa: Vyshaya Shkola, 1973
R RUS 491.76 VIS u
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Stepanov, Yuriy Sergeyevich
"Buku yang ditulis oleh Yurij Sergeevich Stepanov berisi tentang linguistik bahasa Rusia meliputi leksika, semantika, kelas kata, frase, fonetika, gramatika serta hubungan bahasa dengan masyarakat."
Moskow: Prosveshhenie, 1975
RUS 491.76 STE o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurita Rossiana Dewi
"ABSTRAK
Perubahan suatu bahasa akan terus berlangsung dan biasanya membutuhkan waktu yang relatif lama dan proses yang panjang, tak terkecuali bahasa Jerman. Sejarah perkembangan bahasa Jerman dibagi menjadi ke dalam beberapa kelompok periodisasi, dimulai dari Althochdeutsch (750-1050), Mittelhochdeutsch (1050-1350), Frühneuhochdeutsch (1350-1650), Neuhochdeutsch (1650-1900), dan akhirnya masuknya bahasa sekarang ini atau Gegenwartsprache (1900-saat ini). Di makalah ini, saya meneliti ciri-ciri kebahasaan yang muncul dalam Minnesang berjudul Tagelied dan Vil süeziu senftiu toeterinne karya Heinrich von Morungen yang berkaitan dengan ciri kebahasaan Mittelhochdeutsch dengan metode penelitian kualitatif dan studi pustaka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan ciri-ciri kebahasaan Mittelhochdeutsch yang muncul di Tagelied dan Vil süeziu senftiu toeterinne karya Heinrich von Morungen. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa pada kedua karya Minnesang tersebut terdapat ciri-ciri kebahasaan Mittelhochdeutch, baik sistem fonetik dan sistem morfologi sintaksis, yaitu vokal panjang, vokal pendek, umlaut panjang, umlaut pendek, diftong, konsonan, baik konsonan satu bunyi untuk dua grafem maupun konsonan satu grafem banyak bunyi, penggunaan kata ganti orang (Personalpronomen), kata ganti kepemilikan (Possessivpronomen), Tempus, Modus, Indefinitartikel, dan penulisan nomina yang tidak diawali dengan huruf kapital.

ABSTRACT
The change of language will continue and it usually takes a relatively long time and a long process, no exception the German language. The history of development of German language is divided into several groups to periodization, starting from Althochdeutsch (750-1050), Mittelhochdeutsch (1050-1350), Frühneuhochdeutsch (1350-1650), Neuhochdeutsch (1650-1900), and finally the entrance of present language or Gegenwartssprache (1900-today). In this paper, I have analysed the characteristics of language that appears in Minnesang entitled Tagelied and Vil süeziu senftiu toeterinne by Heinrich von Morungen relating to Mittelhochdeutsch linguistic characteristics with qualitative research methods and literature. The purpose of this research is to explain the characteristics of Mittelhochdeutsch linguistic that appears in Tagelied and Vil süeziu senftiu toeterinne by Heinrich von Morungen. The result of the analysis shows that both these Minnesang works have Mittelhochdeutch linguistic characteristics, either phonetic system and morphology syntax system, namely long vowels, short vowels, long umlaut, short umlaut, diphthong, consonant, either consonant one sound for two grapheme or consonant a grapheme many sounds, the use of the personal pronoun (Personalpronomen), a possessive pronoun (Possessivpronomen), Tempus, Modus, Indefinitartikel, and the writing of nouns that do not begin with a capital letter."
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ariq Salsabil
"Dalam penelitian ini dianalisis proses fonetis tiga lagu berbahasa Jerman yang merupakan soundtrack video game ‘Wolfenstein: The New Order’, yaitu Weltraum Surfen, Mein Kleiner VW, dan Berlin Boys & Stuttgart Girls. Ketiga lagu tersebut masing-masing memiliki sudut pandang yang berbeda dan dianalisis berdasarkan teori proses fonetis Altmann & Ziegenhain (2007) dan Muslich (2008) yang hanya berfokus pada proses asimilasi yang terdiri dari asimilasi progresif dan regresif, serta zeroisasi yang terdiri dari aferesis, sinkop, apokop, dan metatesis. Penulis mentranskripsikan lirik lagu secara fonetis dan menggunakan metode kualitatif dalam menganalisis proses fonetis yang muncul. Metode kuantitatif digunakan dalam menghitung frekuensi proses fonetis yang muncul digolongkan berdasarkan jenisnya. Berdasarkan hasil penelitian, jenis proses fonetis yang muncul berkaitan dengan sudut pandang lagu, kecuali pada proses metatesis. Dalam bahasa Jerman, pemilihan sudut pandang lagu mempengaruhi tata bahasa kalimat pada lirik yang mempengaruhi bunyi yang dilafalkan, sehingga terdapat perbedaan frekuensi data asimilasi dan zeroisasi pada ketiga lagu tersebut. Pada asimilasi progresif dan zeroisasi jenis sinkop, prosesnya kerap ditemukan pada lagu Weltraum Surfen dan Berlin Boys & Stuttgart Girls yang memiliki sudut pandang orang pertama dan ketiga jamak, namun pada jenis apokop dan asimilasi regresif hanya dapat ditemukan pada lagu Mein Kleiner VW yang memiliki sudut pandang orang pertama tunggal. Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan juga beberapa kata yang memenuhi kaidah asimilasi tetapi tidak diasimilasikan oleh penyanyi.

This study analyzes the phonetic process of three German songs which are the soundtrack of the video game 'Wolfenstein: The New Order', namely Weltraum Surfen, Mein Kleiner VW, and Berlin Boys & Stuttgart Girls. Each song has a different point of view and is analyzed using phonetical process theories by Altmann & Ziegenhain (2007) and Muslich (2008), which only focused on assimilation, deletion, and metathesis process. The lyrics are transcribed phonetically while using the qualitative method to analyze the phonetical process that appears. A quantitative method was used to find out the frequency of the data of each song. According to the results, the types of the phonetical process were related to the song’s point of view, except for the metathesis process. The song’s point of view affects the grammatical aspects of the lyrics, thus also affecting the pronunciation of each word. Progressive assimilation and syncope types is the most common process found in Weltraum Surfen and Berlin Boys & Stuttgart Girls which have plural first- and third-person point of view. On the other hand, apocope and regressive assimilation can only be found in Mein Kleiner VW which has a singular first-person point of view. Furthermore, few words meet the requirements of certain phonetic processes such as assimilation but weren’t assimilated by the singer."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Ayu Zahra Wulandari
"Dalam penelitian ini, penulis menganalisis film berbahasa Jerman berjudul Isi & Ossi yang tayang di situs Netflix pada Februari 2020 lalu. Hal yang menjadi fokus utama adalah pelafalan karakter remaja pada film Isi & Ossi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis zeroisasi yang muncul sebagai bagian dari fenomena fonetis. Pembagian dari jenis-jenis zeroisasi ini didasarkan kepada pembagian oleh Muslich (2008). Jenis-jenis zeroisasi tersebut adalah aferesis, apokop, sinkop, dan kontraksi. Penelitian ini menggunakan metode simak dan metode fonetik artikulatoris. Metode simak digunakan untuk memudahkan dalam pengambilan data-data yang mengalami proses fonetis. Metode fonetis artikulatoris digunakan untuk mengetahui daerah terjadinya proses fonetis. Selain itu, di dalam penelitian juga dilampirkan tabel untuk proses apokop dan kontraksi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam penjabarannya. Data yang diambil kemudian ditranskripsikan secara fonetis sesuai dengan kamus bahasa Jerman Duden: Das Aussprachewörterbuch karya Mangold (1990). Penulisan transkrip dilakukan secara manual dengan bantuan situs https://ipa.typeit.org/full/. Hasil yang didapat dari tiap jenis zeroisasi adalah aferesis sebanyak 37 data, apokop sebanyak 98 data, sinkop sebanyak lima data, dan kontraksi sebanyak 63 data. Hampir sebagian besar lesapnya bunyi ditemukan pada bunyi vokal.

In this study, the writer analyzes the German-language film Isi & Ossi. The film broadcasted on Netflix in February 2020. The main focus is the pronunciation of adolescent characters in the movie Isi & Ossi. The purpose of this study is to identify the types of zeroization. Zeroization is a part of the phonetic process. The distribution of the types of zeroization based on the distribution by Muslich (2008). Types of zeroization are apheresis, apocope, syncope, and contraction. This research uses the listening method and the articulatory phonetic method. The listening method used to facilitate the process of data retrieval that undergoes a phonetic process. The articulatory phonetic method used to identify the area where the phonetic process occurs. In addition, in this study, a table for the apocope and contraction process is attached to make it easier to explain. The data taken were then transcribed phonetically according to the Duden: Das Aussprachewörterbuch dictionary by Mangold (1990). Transcripts were writtten manually with the help of the site https://ipa.typeit.org/full/. The writer found 203 data of zeroization overall. It includes 37 data apheresis, 98 data apocopes, five data syncopes, and 63 data contractions. In this study, the loss of one or more sounds occurs in vocal sounds. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sujati Mertodimuljo
"Bahasa Djawa telah mengalami beberapa tingkat perkembangan. Sebelum dikenal bahasa Djawa sekarang (i) banjak sekali diketemukan bukti2 adanja bahasa Djawa jang lebih tua lagi. Bahasa jang paling tua dinamakan bahasa Djawa Kuna (ii). Disamping ini ada bahasa jang agak muda usianja jang merupakan pertengahan antara bahasa Djawa Kuna dengan bahasa Djawa sekarang jang dinamakan bahasa Djawa Pertengahan..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1961
S11271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Nurul Hasanah
"Ton merupakan salah satu unsur penting dalam sistem bunyi Bahasa Mandarin. Keakuratan pengucapannya mendukung terciptanya komunikasi lisan yang efektif. Akan tetapi, menguasai pengucapan ton bukanlah suatu hal yang mudah bagi pembelajar. Tesis ini memfokuskan penelitian pada ciri-ciri kesalahan tonal pembelajar pemula secara akustis dan letak kesalahannya pada waktu dibandingkan dengan versi rekonstruksinya. Pengambilan data dilakukan dengan cara merekam ujian lisan di akhir semester. Informan penelitian yang berjumlah sepuluh pembelajar merupakan peserta ujian mata kuliah pilihan Bahasa Cina Dasar II. Para pembelajar umumnya sulit mencapai keakuratan pengucapan ton dalam rangkaian ujaran.
Hasil penelitian menunjukkan ketinggian ton sekitar dan letak ton yang salah dalam kalimat mempengaruhi jenis kesalahan yang muncul. Adapun jenis kesalahan yang mendominasi adalah kesalahan penggantian. Selain itu, penelitian ini juga menemukan aturan sandi ton 3 pada tiga buah atau lebih ton 3 yang berdampingan perlu diterapkan dengan penyesuaian secara sintaktis dan fonologis. Penelitian lanjutan diperlukan untuk menelusuri sumber kesalahan tonal yang dilakukan pembelajar pemula dengan B1 Bahasa Indonesia.

Tone is one of important elements in Mandarin phonetic system. The accuracy of its pronunciation results an effective verbal communication. Nonetheless, mastering tone pronunciation is not a simple subject for a learner. This thesis focuses on the study of acoustic characteristics among beginning learner?s tonal error and locating the error by a compare to its reconstruction version. The data taken from the recording of verbal examination in the final semester. The ten informants are Mandarin learners who participate in the examination of optional subject study Basic Chinese II. Mostly, they have difficulty in achieving accurate tone's pronunciation within string of sentence.
The study shows that the height of the surrounding tone, affect the type of error that emerges. However, the common errors that arise are the substitution error. In addition, this study also found that tone sandhi rule within three or more of adjoining third tone should be implemented regarding to syntactic and phonology adjustment. A further study need to be conducted in order to investigate the source of tonal error made by beginner learners whose Bahasa Indonesia is their first language.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28811
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>