Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 268 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elmi Wirni
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kontribusi antara penampilan upaya pelayanan gawat darurat terhadap kepuasan pasien. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien ruangan gawat darurat yang diijinkan oleh perawat dan dokter yang bertanggung jawab, dengan jumlah berdasarkan rumus yakni berjumlah 100 responden. Data primer dikumpulkan menggunakan kuesioner skala Likert dengan hasil uji reliabilitas 0, 8700 untuk pelayanan dan 0,8956 untuk kepuasan menggunakan uji Cronbach alpha.
Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, multivariat. Analisis univariat adalah untuk mengetahui distribusi frekuensi pelayanan gawat darurat dan kepuasan pasien terhadap pelayanan tersebut, sedangkan bivariat tujuannya adalah untuk mengetahui kontribusi penampilan upaya pelayanan gawat darurat (pelayanan medis, keperawatan, administrasi, sarana dan pra-pelayanan gawat darurat) terhadap kepuasan pasien. Analisis multivariat ditujukan untuk mengetahui pelayanan yang paling berkontribusi dengan kepuasan pasien.
Penelitian menunjukkan lebih banyak pasien laki-laki dari pada perempuan, umur muda lebih banyak dari pada tua, pendidikan tinggi lebih banyak dari pendidikan rendah dan lebih banyak bekerja dari pada tidak bekerja. Rata-rata skor penampilan upaya untuk pelayanan media, keperawatan, administrasi keuangan, fasilitas, dan pra-pelayanan gawat darurat, secara berurut adalah 3.90, 3.77, 3.62, 3.79, dan 3.66. Skor rata rata kepuasan pasien terhadap pelayanan media, keperawatan, administrasi keuangan, fasilitas dan pra-pelayanan gawat darurat, secara berurutan adalah 2.95, 2.86, 2.72, 2.85, dan 2.76. Total rata-rata dari kepuasan pasien adalah 2.83 dengan SD 0.34.
Hasil analisis bivariat dengan uji chi square adalah adanya kontribusi bermakna dari kelima penampilan upaya pelayanan gawat darurat terhadap kepuasan umum pasien dengan p-value <0,05. Sedangkan hasil analisis multivariat dengan uji multiple regretion dapat menunjukkan penampilan upaya pelayanan gawat darurat yang paling berpengaruh pada kepuasan pasien, yakni penampilan upaya pra-pelayanan gawat darurat dengan nilai beta 0,382 dan nilai p = 0,0001.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah hanya sebagian pasien yang merasakan puas terhadap penampilan upaya pelayanan gawat darurat. Penampilan upaya pelayanan gawat darurat, secara bermakna berkontribusi terhadap kepuasan umum pasien khususnya adalah upaya penampilan pra-pelayanan gawat darurat. Ketidakpuasan pasien terbesar adalah pada pra-pelayanan gawat darurat dan pelayanan administrasi keuangan.Oleh karena itu saran yang diutamakan adalah perlunya peningkatan pada pra-pelayanan dan administrasi keuangan. Peningkatan yang disarankan adalah dilengkapinya tenaga pemandu dan alat yang dibutuhkan pemandu, demikian juga pelatihan menghadapi pasien dan keluarganya sebagai mitra, bagi tenaga administrasi keuangan.

Contribution Analysis for Service Performance of Emergency Department and Patient Satisfaction in Emergency Department of Dr. Ciptomangunkusumo, JakartaThe purpose of this research study was to analyze the contribution of emergency services towards patient satisfaction. This study used the descriptive analytic with quantitative research method and cross sectional. The research population was the patients treated in emergency unit permitted by the nurse and physician in charge, and the total samples were 100 respondents. The primary data was collected using Likert scale questionnaire with tested reliability of 0.8700 for service and 0.8956 for satisfaction using Cronbach alpha.
Data was analyzed utilizing univariate, bivariate and multivariate statistical treatments. Univariate analysis used to find out frequency distribution of emergency services and patient satisfaction on its service. Analysis bivariate was used to identify the contribution of emergency services (medical, nursing, administration, facility, and pre-emergency services) towards patient satisfaction. Multivariate analysis was aimed to identify the most determinant factor contributed to patient satisfaction.
The research study revealed that more male than female patients, more younger and more educated as well as more working patients characteristics as respondents. The average (mean) scores of medical, nursing, administrative, facility and pre-emergency services - subsequently were 3.90, 177, 3.62, 3.79, and 3,66. The mean scores of patient satisfaction towards medical, nursing, administrative, facility, and pre-emergency services, subsequently were 2.95, 2.86, 2.72, 2.85, and 2.76. The total average of patient satisfaction was 2.83 and SD of 0.34
The result of bivariate analysis result using Chi Square was the significant contribution of the whole five emergency services towards patient satisfaction with p-value of < 0.05. While, multivariate analysis and multiple regression proved the most determinant emergency service contributed to patient satisfaction was the pre-emergency service with the Beta value = 0.382 and p = 0.0001.
The conclusions of this study that only half of the respondent were satisfied with the emergency services and that services has a significant contribution to patient satisfaction in general, particularly pre-emergency service. The patient most dissatisfaction is on the pre-emergency service and financial administrative service. The recommendations are the improvement of pre-emergency service and financial administration, as well as training for the employees responsible for pre-emergency services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T 10122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Royan
"DKI Jakarta secara geografis terletak di dataran rendah dan merupakan pertemuan dari 13 sungai. Kurangnya saluran ke hulu sungai serta kurangnya resapan air menyebabkan DKI Jakarta rawan terhadap banjir_ Dinas Kesehatan DKI Jakarta memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan penduduk khususnya dalam penanggulangan bencana. Meski dalam penanganan bencana banjir telah memiliki berbagai fasilitas, prosedur namun korban masih terjadi dilapangan.
Lingkup penulisan adalah mengenai Sistem Informasi Gawat Darurat Bencana dalam mengurangi dampak kerugian korban yang lebih besar atau mitigasi bencana. Dengan menganalisa sistem yang dilaksanakan melalui wawancara maupun observasi dan pengumpulan, kemudian dikernbangkan rancangan sistem sebagai sarana membangun sistem informasi.
Hasil dari temuan lapangan menunjukkan sistem yang telah ada, perlu di kembangkan menjadi lebih simpel dengan melakukan penyediaan informasi guna melengkapi sistem mitigasi dalam tingkat risiko daerah bencana, tingkat kedaruratan bencana di suatu daerah.

Disaster Emergency Information System (SIGAB) Application For Flood Case In Jakarta Health Service East Jakarta RegionGeographically, Jakarta lies in lowland and is the place for 13 rivers meet each other, less of channel to headwater, makes it becomes easy to have flood. Jakarta health Service has responsibilities to people's health especially to cope with disaster. Even though in handling flood already has so many facilities, procedures, but there's still so many victims.
The range of this writing is about disaster emergency information system in reducing effect from causing more financial cost/victims or disaster mitigation. By analyzing the system that done by interviewing or observation and collecting, then make system of planning as a way to build information system,
Result from field finding shows, that the existing system, need to be changed to become more simple by doing information supplying to complete mitigation system in a risk level at disaster area, emergency level for disaster in one area.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lus Pri Ekawati
"Penelitian ini terfokus pada aspek keuangan Instalasi Gawat Darurat sebagai salah satu unit dari RSPP yang saat ini telah berbentuk Perseroan Terbatas. Penelitian ini berangkat dari permasalahan-permasalahan antara lain : 1). Belum diketahuinya komponen-komponen yang memberikan kontribusi terbesar pendapatannya, 2). Belum diketahuinya komponen-kmponen yang menjadi beban pengeluaran terbesarnya 3). Belum diketahui kinerja keuangan IGD berdasarkan anus kas tunainya (aliran kas tunai).
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diperoleh gambaran tentang kinerja keuangan atau kemampuan IGD RSPP dalam mengelola arus kas yang merupakan mengandung sumber-sumber penerimaan dan komponen pengeluarannya, sebagai salah satu satu informasi yang dibutuhkan bukan saja untuk mengevaluasi kebijakan-kebijakan manajemen dalam rangka pengembangan dan memandirikan IGD RSPP sebagaimana yang tertuang dalam Roadmap dan Komitmen PT. RSPP, namun juga dibutuhkan oleh pihak luar (calon investor) sebagai salah satu pihak yang kemungkinan diajak untuk bekerja sama dalam rangka pengembangan tersebut.
Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut dilakukan tinjauan kebijakan keuangan, tinjauan laporan-laporan keuangan serta wawancara untuk mengkonfirmasi terhadap hal-hal dimaksud. Konsep yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan aliran kas adalah adalah 1) Analisis aliran kas secara umum, 2) Analisis Incremental atau perhitungan secara vertikal dan horizontal, dart 3) Analisis netto yang termasuk di dalamnya analisis korelasi antara komponen-komponen penerimaan dan komponen﷓komponen pengeluaran dengan jumlah layanan/tindakan.
Melalui analisis arus kas tunai diharapakan dapat diketahui seberapa jauh IGD RSPP dapat menutupi biaya-biaya yang menjadi bebannya hanya dengan penerimaan tunai yang diterimanya.
Sebagai salah satu bagian dari RSPP, Instalasi Gawat Darurat juga mengemban Visi dan misi yang telah dicanangkan oleh manajemen RSPP. Visi RSPP adalah menjadi Perusahaan Jasa Layanan Kesehatan Yang Mandiri dan Bertaraf Internasional, sedangkan misi RSPP yaitu sebagai Rumah Sakit Yang Komprehensif, yaitu Memberikan Layanan Kesehatan Spesialistik, yang berperan meningkatkan layanan kesehatan masyarakat serta membangun loyalitas melalui kepuasan pelanggan.
Dari hasil perhitungan arus kas tahun 2001-2002 dapat diperoleh hasil sebagai berikut : Kontributor utama dari faktor pasien adalah kelompok pasien Pertamina, kelompok pasien jaminan, dan kelompok pasien tunai. Sementara itu apabila ditinjau dari komponen pendapatan, maka unsur Obat, unsur Konsul dokter, dan unsur Tindakan IGD merupakan kontributor terbesar bagi sumber penerimaan IGD.
Ada pun penerimaan rata-rata bulanan sepanjang tahun 2001 adalah Rp.222.761.725,08 (8,3%), dan pada tahun 2002 rata-rata penerimaan per bulannya adalah sebesar Rp.571.499.414,5,- atau 8,3%.
Dengan demikian rata-rata prosentase penerimaan per bulan sepanjang kurun waktu 2 (dua) tahun tersebut relatif konstan. Namun apabila ditinjau dari masing-masing unsur komponen penerimaan, maka kontribusi utamanya datang dari komponen obat, dan bukan dari komponen tindakan IGD. Hai ini diperkirakan karena timbulnya disfungsi dari aspek layanan kegawatdaruratan IGD RSPP dan adanya kesalahan posting dari unit-unti lain khusus mengenai kontribusi obat tersebut.
Dari penelitian-penelitian yang dilakukan dapat diperoleh pokok-pokok yang dapat dijadikan kesimpulan penelitian. Bahwa IGD RSPP saat ini belum mampu mengelola keuangannya dalam tingkat yang aman untuk sebuah perusahaan. Kebijakan keuangan dan akuntansinya belum memadai untuk dapat mendukung sebuah kegiatan Prot Center.
Dengan hasil penelitian kinerja keuangan IGD tersebut maka dalam 2 tahun kedepan IGD dapat dirintis untuk dijadikan unit kerja yang mandiri, karena tingkat pendapatan yang cukup untuk dikatakan untung (profit), namun demikian sedikit mampu untuk menutupi beban pengeluaran operasional per bulannnya.
Untuk itu dapat direkomendasikan saran-saran untuk peningkatan kinerja keuangan seperti peningkatan kualitas pelayanan, peninjauan kembali tarif, pemantapan sistem costing, penigkatan pelayanan yang terkait dengan peralatan, peningkatan kualitas koordinasi antar unit yang terkait dengan IGD, penyempurnaan sistem pencatatan serta pemantapan sistem akuntansi khususnya unit-unit pelayanan RSPP.
Daftar Bacaan : 33 (1986 - 2003)

Cash Flow Analysis on Emergency Unit of Pertamina Central Hospital 2001-2002 This study focus on financial aspects of Emergency Unit (EU) as one unit in Pertamina Central Hospital (PCH) which has been transformed as PT (Perseroan 7erbalas, limited company) recently. This study was stemmed from the following problems:
1). There is no information on component with highest contribution, 2). There is no information on component with highest cost, 3). There is no information on financial performance of EU PCH based on its cash flow.
This study expected to obtain information on financial performance of EU PCH in managing cash flow including input and output components, as needed information to evaluate and to develop EU PCH in accordance to roadmap and commitment of PCH, this information is also needed by investor prospects.
To achieve the objectives, reviews were conducted on financial policy, financial reports, and confirmation interview. Concepts used to evaluate the financial performance based on cash flow were as follow: 1) general cash flow analysis 2) incremental (vertical and horizontal) analysis 3) Net analysis including correlation analysis between input and output components with quantity of service/action.
Through cash flow analysis, it is expected to know whether EU PCH could cover cost by incoming cash only.
Cash flow analysis in 2001-2002 result showed that main contributors from patient factor were Pertamina patient group, insurance patient group, and cash patient group. While in income component, drugs, consultation, and EU action were biggest contributor for EU income.
Average monthly income in 2001 was Rp 222 761 725.08 (8.3%) and in 2002 was Rp 571 499 414.5 or 8.3%. Thus, the percentage of average monthly income wirthin the two years was relatively constant. However, the main contributor was drug and medication component not the EU action component. This was caused by dysfunction of EU care in PCH and mistake in posting from other unit particularly regarding the contribution of drugs/medication.
Several conclusion could be obtained. First. EU PCH had not been able to manage its finance in a secure level for a company. Its policy and accounting system was not sufficient to support a profit center activity. In the next two years EU of PCH could become a self sufficient unit because it can cover its monthly operational cost despite its small profit.
Thus, it is recommended to improve financial performance such as improvement of care quality, tariff review, establishment of costing system, care improvement regarding with equipment, improvement of quality of inter unit coordination related to EU, improvement of recording system and establishment of accounting system particularly in care units of PCH.
References: 33 (1986-2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 12994
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Bakti Silang
"Masalah penelitian : Instalasi Gawat Darurat merupakan salah satu unsur dalam pelayanan rawat jalan, akan menghasilkan out put berupa kontribusinya untuk memasukkan pasien kerawat inap. Dan yang menjadi masalah utama disini adalah belum adanya gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor apa yang berhubungan dengan kontribusi tersebut. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan kontribusi Instalasi Gawat Darurat terhadap rawat Inap. Untuk mengetahui gambaran tersebut dilakukan metode penelitian dengan disain deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif, dan pengambilan data secara "cross sectional".
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa faktor-faktor yang mempunyai hubungan dengan kontribusi Instalasi Gawat Darurat terhadap rawat map adalah faktor internal; faktor ketenagaan, fasilitas, sarana dan alat serta sistem dan prosedur. Dari faktor eksternal adalah jenis pekerjaan, waktu masuk pasien, tempat tinggat/asal pasien, sistem rujukan dan sistem biaya.
Kesimpulan ; Dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, fasilitas dan ketenagaan merupakan faktor utama dari faktor internal dan jenis kelamin, tempat asal pasien, sistem rujukan, dan sistem biaya dan faktor eksternal mempunyai hubungan dengan kontribusi IGD terhadap rawat inap.
Dari kesimpulan diatas disarankan perlunya pemikiran dan kebijaksanaan, serta peninjauan kembali dari pihak manajemen rumah sakit dalam upaya peningkatan dan pengembangan Instalasi Gawat Darurat secara menyeluruh terutama dalam kaitannya dengan faktor faktor tersebut diatas, minimal disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Subject of study. Emergency installation as one of the elements in medical treatment for outpatient will give the output form of contribution to the admission of the patient to the hospital. The main problem here is that there is still no clear description of the factors related to the contribution. Scope of study is limited to the factors which are assumed to have some relations to contribution of emergency installation of hospitalization. To know the description, the method of study has been carried out by design descriptive analysis using qualitative approach mean while data collection has been done in a cross sectional way.
The results of the study show that the factors related to contribution from emergency installation to hospitalization are internal factors: Human resource, Facilities, Equipment, System and Procedure. The external factors are kind of work, time of admission of patient, the place where the patient live, referal system anda financing system.
Conclusion from study, it can be concluded that facilities and human resources are the main internal factors, whereas kind of work and the place where the patient live, referal system and financing system in the external factors have some relations to contribution from emergency installation to hospitalization.
From the above conclusion, it is suggested to have idea, policy and review from the management of hospital to develop emergency installation as in a comprehensive way in relation to the above factors, especially to the internal ones. Minimally, they should be in accordance with the provisions stipulated by Department of Health of Republic Indonesia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wallace, Michael
"Terrorist attacks. Data assaults. Natural catastrophes. Disease outbreaks. Recent years have taught us that not only was 9/11 not just a single, horrible occurrence, but that events of many types can - and statistically will - hit organizations of every size, threatening to disrupt and potentially even destroy those that are not fully prepared. This revised edition, filled with up-to-the-minute thinking and the latest legal and technological updates, provides readers with practical tools and ready-to-use instructions for assessing risk; clearly documenting recovery procedures; assembling a disaster team; testing and debugging every step; protecting material resources; and recovering vital records. In addition to a CD packed with forms and checklists, the book contains case studies, interviews, and all the practical guidance needed to create the kind of thorough disaster recovery plan every responsible organization must have in place."
New York: American Management Association, 2011
e20440695
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Saptono Raharjo
"Pada era reformasi saat ini terdapat kecenderungan meningkatnya tuntutan dugaan malpraktik pada rumah sakit. Instalasi Gawat Darurat sebagai salah satu unit pelayanan rumah sakit yang berfungsi melayani pasien gawat darurat medis merupakan high clinical risks areas. Masalah asuhan klinis di Instalasi Gawat Darurat bila tidak dikenali dengan baik dapat merugikan pasien, staf medis, ataupun organisasi rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor kontribusi risiko klinis yang mempengaruhi terjadinya adverse outcome di Instalasi Gawat Darurat RS "X" dengan pendekatan metode Reason's organizational model Charles Vincent dan Sally Taylor-Adams. Tahapan penelitian dimulai dengan identifikasi adverse outcome berdasarkan laporan kejadian dari staf Instalasi Gawat Darurat yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Penelitian dilanjutkan dengan wawancara mendalam, telaah dokumen, dan observasi partisipatif untuk menyusun kronologi. Selanjutnya melalui concensus decison making group ditetapkan masalah pelayanan asuhan klinis (Care Delivery Problem). Setiap Care Delivery Problems yang ditetapkan kemudian ditelusuri lebih lanjut dengan dasar wawancara, telaah dokumen dan observasi untuk menganalisis faktor faktor kontribusi yang langsung mempengaruhinya. Adapun untuk mengetahui faktor kontribusi yang tidak langsung mempengaruhi masalah pelayanan asuhan klinis dilakukan wawancara mendalam terhadap beberapa informan dan telaah dokumen seperti statuta, rencana strategis, dan sejauhmana manajemen risiko telah diterapkan dalam penyelenggraan rumah sakit.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa faktor kontribusi yang secara langsung mempengaruhi masalah asuhan klinis adalah kondisi pasien gawatdarurat medis yang mengancam nyawa dan faktor individu yang kurang memadai ketrampilannya dalam melakukan tindakan resusitasi jantung paru, khususnya manajemen jalan nafas mempunyai kontribusi paling besar terjadinya suatu adverse outcome. Faktor kontribusi lainnya antara lain beban kerja staf medis, belum lengkapnya SOP observasi pasien yang memerlukan perawatan intensif untuk stabilisasi, SOP tindakan venaseksi sebagai jalur intravena pasien dehidrasi berat dengan syok dan komunikasi tertulis yang kurang Iengkap, serta peralatan medis untuk pemantauan pasien selama dilakukan observasi di Instalasi Gawat Darurat. Faktor kontribusi yang tidak langsung mempengaruhi masalah pelayanan asuhan klinis adalah faktor konteks institusional yang banyak menyoroti Undang Undang No. 9 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran sebagai aspek medikolegal yang sangat berpengaruh pada masalah pelayanan asuhan klinis dan perubahan perilaku masyarakat yang cenderung kritis dan serba menuntut. Adapun faktor organisasi dan manajemen didapatkan belum diterapkannya manajemen risiko secara formal dan terstruktur di RS "X".
Saran yang disampaikan adalah bagi RS "X" agar menerapkan secara formal dan terstruktur manajemen risiko, bagi Instalasi Gawat Darurat untuk meningkatkan kapasitas Instalasi Gawat Darurat dengan melakukan pelatihan pelatihan bagi staf medis yang belum terampil khusus ketrampilan manajemen jalan nafas, ketrampilan komunikasi dan ketrampilan venaseksi, dan melengkapi SOP yang belum tersedia, serta melengkapi peralatan medis untuk pemantauan kondisi pasien selama dilakukan observasi.

Nowdays in reformation era there are tendency increasing demand of malpractice assumtion in hopital practice. Emergency department as one of hospital unit services which funcion is to serve medical emergency patient as high clinical risk areas. The lack identification of care delivery problems in emergency department could be disadvantages to the patient, medical staff, and hospital organization.
The objectives of this research is to find out the contribution factors clinical risks which influence adverse outcome in emergency department. The research was held in emergency department, "X" Hospital with the reason's organizational model approach method which had been expanded by Charles Vincent and Sally Taylor Adams in healthcare services. Research phase is started by adverse outcome identification based on report case from emergency department staff and fulfil official criteria. Research continued with interview, document study and aprticitive observation to arrange cronology. Next on, by concensus decision making group, care delivery problems determined. To each care delivery problems carry out an interview, document study and observation to analyze directly influence of contribution factors. To find out background contribution factor of care delivery problems profound interview is made to some informan, document study for example, statuta, strategic plan, and how far risk management had been carry out in hospital operation.
Research result shows that contribution factors directly influence care delivery problems is patient condition of medical emergency condition threatens life and the lack skill of individual factor in cardiopulmonary resucitation, specialIy airway management which has the most contribution to an adverse outcome occurance. The other contribution factor are medical staff workload, uncomplete patient observation stnadard operating procedure which need more ontencive care for stabilization, standard operating procedure for venasectie action as intravena Iine of hard dehydration patient and uncomplete written communication, also medical tools to monitor the patient while observation in emergency department. Contribution factors indirectly influence care delivery problems is institutional context factor that focusing more to constitusion nomor 9 year 2004 about medical practice as medicolegal aspect and its most influence for care delivery problems, another factor is changing behaviour of the people and tendency to more critical and high demand. In organization and management factor, there are structural and formal risk management haven't been applying yet in "X" Hospital.
Conform to research result suggest "X" Hospital have to applied formal and structural risk management, capasity increased for emergency departement by training skill for unskilled medical staff especially in management airway skill, communication skill, and venasectie skill, complete all unavaible medical tolls to monitoring patient while observation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T19125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shade, Bruce R.
St. Louis: 2003
616SHAM001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Aulia
"Dalam situasi darurat baik karena terjadinya bencana alam atau Para Pengungsi lintas negara maupun Pengungsi Dalam Negeri, selalu menempatkan Anak pada posisi paling rentan. Rentan terhadap gangguan kejiwaan, dan tidak terpenuhinya kebutuhan fisik yang pokok, juga rentan terhadap upaya eksploitasi. Hal ini menimbulkan banyaknya simpati masyarakat untuk meringankan beban anak-anak dalam situasi darurat ini, melalui mekanisme Pengangkatan Anak (adopsi). Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam hal ini adalah apakah adopsi bisa dilakukan dalam situasi kedaruratan dan apakah adanya keadaan darurat yang dialami Anak dapat menyampingkan ketentuan tentang adopsi yang berlaku, bila hal tersebut dilakukan demi kepentingan terbaik Anak. Penulisan ini menggunakan metode penelitian kepustakaan yang bersifat normatif, dan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Kepentingan terbaik anak yaitu dengan mengakui hak-hak anak atas keluarga, adalah asas yang dijunjung tinggi dalam pengasuhan anak. Dalam situasi darurat, adopsi bukanlah pilihan tepat bila upaya penyatuan kembali dengan orang tua atau keluarga lainnya masih memungkinkan. Adopsi merupakan upaya terakhir (ultimum remedium), demi kepentingan terbaik anak. Selain itu, sudah saatnya Indonesia mempunyai Peraturan Perundangundangan yang jelas dalam mengatur segala bentuk pengangkatan anak (adopsi), sehinga kepentingan terbaik si Anak dapat terlindungi.

In the good emergency situation because the occurrence of the natural disaster or refugees and domestic refugees, of the country's passage always placed the Child in the position was most susceptible. Susceptible to the psychological disturbance, and not the fulfilment of the physical requirement that the subject, was also susceptible to exploitation efforts. This caused the number of sympathies of the community to alleviate the burden of children in this emergency situation, through the mechanism of the appointment of the child (adoption). As for that became the subject of the problem in this case was whether adoption could be carried out in the emergency situation and whether the existence of the state of emergency that was experienced by the Foundling besides the provisions about current adoption, when this matter was done in the interest of best the Child. This writing used the method of the bibliography research that was normative, and the data that was used was the primary data and the secondary data. The best interests of the child that is by admitting the child's rights to the family, were the principle that was revered in the child's care. In the emergency situation, adoption not the appropriate choice when unification efforts came back with parents or the other family still enabled. Adoption was the last series from last efforts, in the interest of best the child. Moreover, already during him Indonesia had the Regulation that was clear in arranging all the forms of the child adoption, so the best interests of the protected Foundling.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
T19520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"gempa kembali melanda bagian bumi pertiwi tepat sebulan setelah terjadinya gempa jawa yang terjadi pada tanggal 1 september dan menyusul gempa di sumatera barat tanggal 30 september yang lalu. bencana yang tidak berkesudahan membuat banyak pihak prihatin dan tak heran perbuatan yang sering terjadi dikaitkan oleh perbuatan manusia."
361 MAJEMUK 41:11 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Earth system governance can be understood as a political economic project that engages more and more actors who seek to strenghen the current architecture of institutions and networks at local and global levelss. While involving participation in the system has emerged in the last two decades,the policy-making in any area in not merely a questions of rationally choosing the right decisions in a technocratic,value-free manner,but is more fundamentally shaped by contest between competing interests. This essay assess some of the major premises of neo-institutionalsm explanations os earth system governane and participation practices with regard to the recent and angoing Indonesia experience with many natural disasters,such as earth quake, mud volcano,and Tsunami"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>