Ditemukan 206 dokumen yang sesuai dengan query
Martindar Jalu Respati
"Kendali torsi langsung yang merupakan perkembangan terbaru dari penggerak lisrrik arus bolak-balik menawarkan kemudahan dalam estimasi torsi dan fluks stator motor induksi tiga fasa karena yang dibutuhkan hanya parameter tahanan stator saja.
Skripsi ini membahas mengeuai kendali torsi langsung motor induksi tiga fasa dengan pengindera kecepatan dan pemodelanya menggunakan kerangka acu stasioner. Kinerja kendali torsi langsung disimulasikan dengan peranngkat lunak Matlab/Simulink 6. 1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39645
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Handy Wihartady
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39623
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Trinurkalid S.
"Konsep dasar pengendalian motor induksi tiga fasa dengan kendali torsi langsung adalah penentuan vektor tegangan pada blok lojik pemutus hubungan. Dengan demikian lojik pemutus hubugan yang tepat, motor induksi tiga fasa dapat beroperasi pada dua atau empat kuadran, kecepatan rendah atau tinggi, dan pada keadaan peralihan atau lunak.
Skripsi ini membahas perbandingan dan model lojik pemutus hubngan yaitu model klasik dan modifikasi. Kinerja kendali torsi langsung menggunakan lojik pemutus hubungan model klasik dan modifikasi dengan sensor kecepatan, disimulasilcan dengan menggunakan program MATLAB dan SIMULINK."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39074
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Akhmad Zacky
"Skripsi ini berisi tentang rancang bangun suatu alat untuk mendeteksi jenis ikan yang bergerak di dalam air. Teknologi yang digunakan untuk mendeteksi jenis ikan, yaitu dengan teknik pendeteksian perbedaan fase sinyal yang dipantulkan oleh seekor ikan atau sekelompok ikan (schooling fish) tertentu yang spectrum fasenya tergantung dar1 besaran-besaran pergerakan ikan tersebut, antara lain: besar simpangan gerakan, kecepatan simpangan gerakan dan kecepatan berenang ikan, bentuk dan ukuran ikan. Jika ikan yang diarnati adalah ikan yang berkelompok, ada faktor-faktor tambahan. antara lain: jarak vertikal antar ikan dalam suatu kelompok, jarak horizontal antar ikan dalam suatu kelompok, sudut diagonal antar ikan dalam suatu kelompok, dan kepadatan kelompok ikan. Dengan membandingkan fase gelombang yang dipantulkan oleh beberapa jenis ikan, dapat dibedakan jenis ikan yang diamati, karena pola gerakan besaran- besaran pergerakan suatu jenis ikan adalah unik, yang tidak sama dengan jenis yang lain. Dari penelitian ini diperoleh hasil dimana seekor atau sekelompok jenis ikan dapat dideteksi dengan membandingkan bentuk spektrum dari masing-masing fase gelombang yang dipantulkan dari setiap jenis ikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39293
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Perinov
"Suatu sitem tenaga listrik biasanya terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pembangkitan, ttransmisi, dan distribusi listrik. Energi listrik dibangkitkan di pembangkit tenaga listrik, ditransminiskan dan kemudian didistribusikan ke beban-beban. Saluran transmisi merupakan bagian yang penting dalam sistem tenaga listrik, untuk sistem proteksi, saluran dapat diklasifikasikan dalam sistem radial dan loop.
Pada skripsi ini akan dibahas mengenai pengaruh perubahan suatu sistem tenaga listrik dari radial menjadi loop pada studi aliran beban dan hubungan singkatnya yang merupakan faktor penting dalam penentuan tetapan sistem proteksinya, dengan melakukan simulasi dan kemudian menganalisisnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40044
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhamad Nur
"Motor sinkron magnet permanen dengan menggunakan pengatur kecepatan lebih menguntungkan sebagai penggerak dibandingkan motor induksi rotor sangkar karena lebih efisien (rugi-rugi rotor kecil), dapat bekerja pada faktor daya yang tinggi, kerapatan daya yang lebih tinggi, transfer panas yang lebih bagus dan tingkat pemeliharaan yang rendah[6]. Pengontrolan pada motor sinkron magnet permanen dilakukan secara kontrol vektor.
Metode pengontrolan yang banyak digunakan adalah Arus Nol Sumbu-d dan Torsi Maksimum Per Arus. Kedua metode pengontrolan ini memiliki beberapa keuntungan dibanding yang lainnya. Pada pengontrolan Arus Nol Sumbu-d memiliki kemudahan dalam pengontrolannya karena kenaikan arus dan torsi yang sebanding. Sedangkan Torsi Maksimum Per Arus menghasilkan pengontrolan yang optimal untuk tiap nilai arus yang dibutuhkan karena akan dihasilkan torsi yang paling maksimal.
Pada skripsi ini akan dilakukan perbandingan kinerja kedua jenis pengontrolan ini. Hal ini karena kedua jenis pengontrolan motor sinkron magnet permanen tersebut akan menghasilkan unjuk kerja yang unik satu dengan yang lainnya. Selanjutnya akan dianalisis untuk tiap-tiap kriteria unjuk kerja yang dihasilkan oleh masing-masing metode pengontrolan tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40182
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Arief Eka Kriptanto
"Motor induksi yang digunakan pada metode kontrol vektor fluks sering disimulasikan tanpa mempertimbangkan adanya rugi inti besi. Pengabaian tahanan inti besi dilakukan untuk menyederhanakan persamaan matematis motor induksi. Akan tetapi, pengabaian rugi inti pada pemodelan motor induksi akan menghasilkan kesalahan yang signifikan pada arus, fluks, torsi elektromagnetik, dan kecepatan rotor yang dihasilkan. Skripsi ini menawarkan solusi pemodelan rugi inti besi pada motor induksi yang dilakukan dengan cara memparalelkan tahanan inti besi dengan induktor magnetisasi. Pada skripsi ini, model motor induksi tiga fasa dan pengendali vektor fluks motor induksi diturunkan berdasarkan adanya rugi inti besi dan disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak C-MEX, yaitu perangkat lunak SIMULINK/MATLAB yang diintegrasikan dengan bahasa pemrograman C++. Simulasi dilakukan dalam dua tahap yaitu simulasi perbandingan model motor induksi dengan dan tanpa rugi inti besi dan simulasi kontrol vektor fluks motor induksi dengan rugi inti besi. Dengan memasukkan rugi inti besi pada model motor induksi diharapkan dapat memberikan koreksi terhadap kesalahan hasil simulasi perbandingan model motor induksi dengan dan tanpa rugi inti besi. Koreksi terbesar terjadi pada variabel arus model motor induksi sebesar 78,22%. Pengendali arus decoupling pada simulasi kontrol vektor fluks motor induksi bertujuan untuk menghilangkan persamaan yang tidak linear pada persamaan arus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40178
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Adrizal
"Pada skripsi ini dirancang pengendali Model Predictive Control (MFC) Nonlinier pada Coupled-Tank Control Apparatus PP-100. Model yang digunakan adalah Model Nonlinier Hammerstein. Penentuan sinyal kendali yang akan diberikan psida plant dilakukan dengan menggunakan Genetic Algorithm.
Model Nonlinier Hammerstein terdiri dari bagian nonlinier statis yang diikuti oleh bagian linier dinamis. Bagian nonlinier statis dari Model Hammerstein dibuat menggunakan struktur Jaringan Radial Basis Function (RBF). Jumlah node dan parameter pusat dan lebar dari Fungsi Gaussian yang digunakan dalam node ditentukan dengan menggunakan Genetic Algorithm (GA). Nilai kesesuaian pada GA ditentukan dengan menggunakan Akaike Information Criterion (AIC) yang berfungsi melihat kesesuaian suatu model terhadap sistem yang sesungguhnya. Parameter pada bagian linier dinamis dan parameter beban pada Jaringan RBF ditentukan dengan menggunakan metode Linear Least-Square.
Hasil uji eksperimen menunjukkan bahwa pengendali MPC Nonlinier mampu memberikan kinerja pengendalian yang baik pada titik kerja yang berbeda."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40735
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Welldy
"Distribusi daya listrik ke konsumen yang tidak seimbang dan beban non linier dapat menghasilkan arus netral pada transformator. Beban menjadi non linier karena adanya komponen arus harmonik urutan nol yang cukup besar pada beban. Bila arus netral sangat besar kabel netral pada transformator akan mengalami panas yang berlebih, yang dapat merusak isolasi kabel netral tersebut. Kinerja transformator zig-zag akan dipelajari saat tegangan catu seimbang maupun tidak seimbang dengan beban non linier yang seimbang maupun tidak seimbang pada masing-masing fasanya. Dari studi literatur dan hasil pengukuran pada rangkaian simulasi transformator distribusi didapatkan nilai harmonik arus kabel netral. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pemakaian transformator zig-zag dapat mengurangi arus netral pada sisi catu dan juga arus harmonik urutan nol pada tegangan catu yang seimbang, namun pada tegangan catu yang tidak seimbang arus netral di sisi catu semakin meningkat. Untuk mengatasinya perlu ditambahkan suatu induktor pada kabel netral di sisi catu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40739
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fajar Muhamad Reza
"Arus listrik yang mengalir pada kabel akan nnenimbulkan rugi-rugi (losses) pada setiap bagian kabel dalam bentuk panas. Kemampuan Hantar Arus (KHA) kabel menyatakan besamya arus maksimal yang dapat dihantarkan oleh kabel secara terus menerus tanpa melampaui batas kemampuan isolasinya. Besarnya KHA kabel ditentukan oleh kemampuan kabel dalam mengalirkan panas tersebut ke lingkungan sekitarnya. Batas maksimum panas pada suatu kabel, ditentukan oleh besarnya temperatur maksimum kabel, yaitu oleh besamya panas yang dapat menimbulkan kerusakan pada bagian-bagian kabel. KHA kabel dipengaruhi oleh beberapa parameter, seperti pembebanan dan konstruksi kabel dan kondisi instalasi kabel seperti jumlah dan jarak antar kabel. Untuk memperkirakan besamya KHA kabel XLPE pada kondisi yang sebenamya, pada skripsi ini dilakukan simulasi perhitungan KHA kabel. Simulasi perhitungan KHA kabel XLPE dilakukan berdasarkan standar konstruksi penanaman kabel yang berlaku di PT PLN Disjaya dan Tangerang, pada kondisi standar dan tidak standar, sedangkan kabel yang digunakan adalah kabel XLPE 20 kV tipe NA2XSEYBY. Hasil simulasi perhitungan memberikan KHA kabel dan pengaruh kedalaman dan jarak antara kabel, serta jumlah dan letak kabel dalam saluran terhadap nilai KHA kabel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40667
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library