Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Katili, J. A.
Jakarta: Volcanological Survey of Indonesia, 1984
551.215 98 KAT g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1993
338.9 Cir
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Made Astawa
Depok: Rajawali Pers, 2018
304.6 IDA g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Brown, Lester R.
Jakarta: Rajawali Press, 1982
304.6 BRO k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rokim Hamdani
"Krisis ekonomi yang berkepanjangan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan dan gizi pada keluarga miskin, terutama ibu hamil dan balita. Untuk menanggulangi hal tersebut telah ditetapkan kebijakan pemerintah yang dititik beratkan pada upaya penyelamatan dan pemulihan melalui Program Jaring Pengaman Sosial (JPS}, dalam bidang kesehatan dikenal dengan nama Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan (JBS-BK) yang bertujuan untuk meningkatkan atau mempertahankan derajat kesehatan ddan status gizi keluarga miskin, dimana sebagai pelaksana pelayanan kesehatan pada tingkat desa dilakukan oleh bidan di desa.
Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran tentang kegiatan bidan di desa dalam pelaksanaan Progam JPS-BK di Kecamatan Karawang dan Kecamatan Pedes.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kwalitatif dengan menggunakan wawancara mendalam dan telaah dokumen untuk mendapatkan jawaban mendalam tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh halayak sumber informasi atau informan. Sebagai sumber informasi dalam penelitian ini adalah bidan di desa, yang berjumlah 33 orang dan 6 orang dokter Kepala Puskesmas di Kecamatan Karawang dan Kecamatan Pedes.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari laporan bulanan Puskesmas dalam Program JPS-BK dan laporan Pelaksanaan Program JPS-BK Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang serta data primer yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada bidan di desa dan dokter kepala Puskesmas dan telaah dokumen atas catatan dan laporan yang dibuat oleh bidan di desa.
Analisa data tersebut dilakukan secara manual dengan menggunakan content analysis. Sedangkan agar validitas data dapat terjaga maka dilakukan uji validitas dengan menggunakan triangulasi data, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metoda.
Dari hasil penelitian menunjukkan, bahwa pada umumnya bidan di desa mengetahui tentang sasaran Program JPS-BK, perencanaan dan pelaksanaan pelayanan, pencatatan dan pelaporan serta evaluasi program JPS-BK walaupun belum usai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang berlaku
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap sasaran Program JPS-BK dan tercapainya target serta terserapnya dana diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bidan di desa, sosialiasi Program RS-8K kepada seluruh komponen masyarakat dan aparat Kelurahan koodinasi antara anggota tim desa, lintas program dan lintas sektoral serta adanya dikungan politik dan pimpinan daerah yang berjenjang dan berkelanjutan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Daffa
"Makam-makam pada halaman Masjid Hidayatullah, Setiabudi, Jakarta. Dibangun pada tahun 1747. Dibangun di atas lahan seluas 3.000 meter persegi yang merupakan wakaf dari warga Betawi blasteran Cina dan Bugis, Muhammad Yusuf. Perpaduan budaya pada masjid Hidayatullah menarik untuk dikaji lebih lanjut khususnya yang berkaitan dengan makam-makam yang berada pada halaman masjid tersebut. Melalui makam-makam pada masjid tersebut, diyakini dapat memberikan informasi penting tentang demografi dan komposisi populasi pada masa lampau.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis morfologi dan kontekstual. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Orang-orang yang dimakamkan di lingkungan masjid Hidayatullah adalah orang-orang penting serta orang-orang yang memang memiliki keterkaitan dengan masjid Hidayatullah itu sendiri. 

The tombs in the courtyard of the Hidayatullah Mosque, Setiabudi, Jakarta. It was built in 1747. It was built on an area of ​​3,000 square meters which was a waqf from a Betawi citizen of mixed Chinese and Bugis descent, Muhammad Yusuf. The cultural combination at the Hidayatullah mosque is interesting to study further, especially in relation to the tombs in the mosque's courtyard. The tombs in the mosque, it is believed to provide important information about demographics and population composition in the past.
The research method used in this study is morphological analysis and contextual analysis. The results of the research show that the people buried in the Hidayatullah mosque are important people and people who are related to the Hidayatullah mosque itself.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai dinamika Djawatan Transmigrasi dalam upaya memaksimalkan potensi daerah untuk memeratakan pembangunan di Indonesia (1945-1966). Pada penelitian sebelumnya, kajian tentang peranan Djawatan Transmigrasi dalam penyelenggaraan transmigrasi tahun 1950-1966 umumnya membahas tentang pembentukan serta perpindahan Djawatan Transmigrasi dalam kementerian. Penelitian ini berfokus pada dinamika Djawatan Transmigrasi dalam pelaksanaan transmigrasi di Indonesia pada tahun 1945-1966. Penulisan ini menggunakan metode sejarah dengan menggunakan sumber-sumber tertulis baik dokumen dan buku. Pemerintah Indonesia di awal kemerdekaan menghadapi masalah ketimpangan persebaran penduduk. Ketimpangan ini mempengaruhi kesejahteraan rakyat. Salah satu upaya pemerintah adalah dengan membentuk Djawatan Transmigrasi yang bertugas menjalankan transmigrasi. Tujuannya adalah agar tenaga kerja yang melimpah di pulau Jawa dapat dipindahkan sehingga dapat mendukung perkembangan daerah di luar pulau Jawa. Dampak transmigrasi tampak pada perbandingan jumlah penduduk di wilayah Sumatera Selatan khususnya di Lampung pada tahun 1961, mayoritas penduduknya merupakan penduduk dari pulau Jawa. Kemudian dengan seiring berjalannya waktu, pelaksanaan transmigrasi ini juga berdampak pada budaya dan aspek sosial di daerah tujuan transmigrasi.

ABSTRACT
This thesis discusses the dynamics of Djawatan Transmigrasi in an efforts to maximice the potential of the regional for equitable Developmnet in Indonesia (1945-1966). In previous research, there is no comprehensive discussion on the role of Djawatan Transmigrasi in carrying out transmigration in 1950-1960. Discussions about Djawatan Transmigrasi only discussed the formation and transfer of authority within the ministry. The focus of this research is the dynamics of Djawatan Transmigrasi on the implementation of transmigration Indonesia in 1945-1966. The method used in this study is the historical method by using well-written sources of documents and books. The government at the beginning of independence faced the problem of equitable population distribution. This imbalance affects the welfare of the people. The governments effort is to establish a Djawatan Transmigrasi to carry out transmigration in Indonesia. The results of this study can be seen that in the implementation of transmigration the impact felt by the island of Java is not large when compared with the transmigration receiving areas outside Java.  Transmigration has an important impact on the proportion of the population.  For example in the South Sumatera region especially in Lampung in 1961 majority of the population is inhabitants of the island of Java.  Then with time.  The implementation of transmigration also has an impact on the cultural and social aspects of the transmigration destination"
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rifda Luthfi Afina
"Pedikulosis kapitis adalah penyakit kulit yang mudah menular dalam lingkungan padat seperti pesantren. Pemberantasan pedikulosis membutuhkan perilaku yang tepat, sehingga dibutuhkan pengetahuan yang baik yang dapat diperoleh melalui penyuluhan. Karakteristik demografi dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan sehingga penyuluhan perlu disesuaikan dengan karakteristik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan mengenai penularan dan pemberantasan pedikulosis dengan karakteristik demografi. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan pada 22 Januari 2011 dengan memberikan kuesioner kepada 151 santri pesantren X yang dipilih dengan metode total populasi. Data diolah dengan program SPSS 11.5.
Hasil penelitian ini menunjukkan responden terbanyak adalah santri berusia 16-18 tahun (47%), laki-laki (58,3%), madrasah Tsanawiyah (50,3%). Tidak ada santri yang memiliki tingkat pengetahuan baik, 23,2% santri memiliki tingkat pengetahuan sedang dan 76,8% santri memiliki tingkat pengetahuan buruk. Dari uji chi-square tidak didapatkan perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai penularan dan pemberantasan pedikulosis dengan usia (p=0,587), jenis kelamin (p=0,814) dan tingkat pendidikan (p=0,358). Disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan santri tergolong buruk dan tidak berhubungan dengan karakteristik santri.

Pediculosis capitis is a skin disease that could be transmitted easily in a crowded environment like Islamic boarding school. Eradication of pediculosis needs appropriate behavior which requires good knowledge which can be given through health promotion. Demographic characteristics might influence the knowledge level, therefore health promotion needs to be adjusted according to the characteristic. This study aims to know the relationship between students? knowledge level about transmission and eradication of pediculosis capitis and their demographic characteristic. This study was conducted on January 22 2011 by giving questionnaire to 151 students (total population method). The data was processed using the SPSS 11.5 program.
The result showed that the majority of respondents are students aged 16-18 years old (47%), males (58,3%), Tsanawiyah students (50,3%). No student had good knowledge, 23,2% had fair knowledge, and 76,8% had poor knowledge. Based on chi-square test, there were no significant differences between knowledge level of transmission and eradication of pediculosis and age (p=0,587), sex (p=0,814) and grade of study (p=0,358). It was concluded that the students? knowledge about transmission and eradication of pediculosis was poor and had no association with their characteristics."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Salemba Empat, 2018
304.659 8 MOZ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jondan Indhy Prastyo
"Anak-anak yang tidak divaksinasi meningkatkan resiko kesehatan diri mereka sendiri dan
juga orang-orang di sekitarnya karena sifat menular dari penyakit yang dapat dicegah
dengan vaksin. Cakupan pemberian vaksin dasar memberikan indikasi kondisi kesehatan
publik saat ini, serta menunjukkan kemampuan akses masyarakat terhadap sistem
kesehatan setempat. Dengan memanfaatkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
2017, penelitian ini mengungkap keterkaitan proses pengambilan keputusan keluarga
dengan kelengkapan imunisasi anak di rumah tangga. Studi ini juga bertujuan memberi
informasi terbaru tentang kepatuhan terhadap kewajiban vaksinasi dasar anak berusia 12
- 35 bulan di Indonesia. Regresi logistik memberikan indikasi bahwa orang tua yang
berdiskusi dalam pembelian besar cenderung mempunyai anak dengan imunisasi dasar
lengkap dalam rumah tangga yang sama. Frekuensi akses media massa ibu, interaksi
mereka dengan medis profesional, dan kepemilikan kartu kesehatan / vaksinasi terkait
positif dengan kepatuhan vaksin dasar. Perbedaan lengkapnya vaksinasi terlihat juga pada
jenis kelamin dan urutan lahir anak. Kebijakan untuk mempengaruhi pengambilan
keputusan vaksinasi keluarga, seperti meningkatkan serapan informasi dan menurunkan
hambatan akses vaksinasi, perlu diterapkan untuk meningkatkan imunisasi dasar anak,
yang akhirnya berdampak pada kesehatan masyarakat dan masa depan bangsa.

Unvaccinated children pose danger not only to themselves but also to others due to the
contagious nature of vaccine-preventable diseases. Coverage on basic vaccines
administration could give an indication on the current state of public health as well as
demonstrates peoples ability to access health care system in the country. This study aims
to provide latest insight on compliance to mandated basic vaccination for children
between 12 to 35 months in Indonesia. The research will also try to uncover the relation
between decision-making processes in the family and immunization completion status for
the children within. This study will make use of the latest data from the 2017 Indonesia
Demographic and Health Survey. Descriptive analysis shows differences of basic
immunization coverage in regions across Indonesia, indicating a correlation between
economic status and knowledge acquisition. Logistic regression suggests that joint
discussion between parents in the households major purchases is more likely to result in
complete basic immunization for their children. In addition, mothers frequency of access
to mass media, their exposure to medical professionals, and their possession of
health/vaccination card are positively associated with the compliance of mandated basic
vaccines administration. Differences in vaccination compliance can also be observed in
childrens characteristics such as their gender and order of birth. Appropriate policies that
could intensify positive knowledge acquisition, lower the barrier of access to vaccination,
and influence the familys decision making on vaccination should be designed in order to
increase childrens basic immunization rate, as it could have effect on public health and
nations future."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>