Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1472 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Hasan Kurniawan
"Kelangsungan hidup perusahaan ditentukan oleh berbagai faktor misalnya seperti struktur modal, resiko bisnis, kondisi pasar, kompetisi dan sebagainya. Struktur modal perusahaan yaitu pinjaman yang didapatkan perusahaan dan modal dari pemilik perusahaan. Modal sebagai salah satu elemen terpenting dalam peningkatan pelaksanaan kegiatan perusahaan di samping sumber daya manusia, mesin, material dan metode. Dan Dalam teori keuangan, Struktur modal yang optimal dapat menciptakan dan meningkatkan nilai perusahaan ( value of the firm ) yang menjadi tujuan para pemegang saham ( stockholder ) termasuk manajemen perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh para akademisi di bidang ekonomi dan keuangan, dibuktikan bahwa bentuk dan proporsi rasio dalam struktur modal antara perusahan satu dengan yang lainnya adalah berbeda. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis ingin mengetahui apakah keputusan perusahaan dalam pendanaannya juga dipengaruhi oleh keadaan internal perusahaan. Kondisi internal yang ingin diketahui adalah kondisi internal perusahaan sebelum adanya krisis ekonomi dan sesudah melewati badai kiris ekonomi. Strukur modal perusahaan-perusahaan Indonesia diyakini terpengaruh atas krisis tersebut. Krisis memaksa perusahaan untuk dapat 'survive' secara kreatif dalam menata struktur modalnya. Apa saja faktor yang mendorong perusahaan untuk dapat berkreasi tersebut akan menjadi suatu topik yang menarik. Selanjutnya akan penulis melihat faktorfaktor yang mendorong perusahaan dalam menentukan keputusan atas struktur pemodalan (capital structure) pada masing-masing kelompok perusahaan berdasarkan pada tingkat financially constrained (kendala keuangan).
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk:
1. Menjelaskan karakteristik determinansi yang mempengaruhi terbentuknya struktur modal tertentu bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia dengan melihat korelasi antar variabel bebas terhadap rasio hutang dengan asset (leverage ratio) sebagai variabel terikat (dependent).
2. Membandingkan variabel determinansi yang mempengaruhi terbentuknya struktur modal bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia sebelum dan sesudah krisis
3. Menjelaskan bagaimana pengaruh variabel determinansi yang menentukan keputusan struktur pemodalan (capital structure) berdasarkan tingkat financially constrained (kendala keuangan) perusahaan.
Data yang akan dipakai dalam penulisan adalah data yang bersifat sekunder dengan mengambil data dari Bursa Efek Jakarta. Perusahaan yang diambil untuk pengamatan adalah perusahaan-perusahaan publik yang sahamnya telab diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. Penulis akan mengambil sampling 107 emiten tetapi tidak memasukan industri perbankan dan finansial ke dalam sampling. Penelitian dilakukan berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan pada tahun 1994 bingga tabun 200 1 tetapi tidak termasuk tabun 1998, yang akan dijadikan periode pengamatan penelitian.
Dari basil penelitian didapatkan basil babwa ada perbedaan basil penelitian jika melibat dari peri ode penelitian. Pada peri ode tabun 1994 sampai dengan tabun 1997, variabel yang dianggap turut serta dalam penentukan leverage perusahaan adalah size dan berdasar uji signifikansi variabel secara signifikan menjelaskan korelasinya terhadap leverage perusahaan. Semen tara pada periode penelitian tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 didapatkan hasil bahwa variabel yang dianggap turut serta dalam penentuan leverageperusahaan adalah profit dan asset, dan berdasar uji signifikansi, variabel dapat secara signifikan untuk menjelaskan korelasinya terhadap leverage perusahaan. Dari hal tersebut maka penulis mempunyai pendapat bshwa sebelum adanya krisis perusahaan dalam menentukan keputusan struktur modalnya atau tingkat hutangnya hanya berdasarkan pada ukuran perusahaan (size) yang diukur dari besaran penjualan, semakin besar size semakin besar pula tingkat hutang. Setelah berlangsung krisis maka para pembuat keputusan semakin arif dalam menentukan struktur modal atau tingkat hutang, dimana mereka memperhatikan tingkat profitabilitas (profit) dan nilai aktiva bersih sebagau jaminan hutangnya (asset). Semakin tinggi profit justru mengurangi tingkat hutang perusahaan, sementara semakin tinggi nilai aktiva (asset), maka akan semakin tinggi tingkat hutangnya.
Untuk menjelaskan bagaimana pengaruh variabel determinansi yang menentukan keputusan struktur pemodalan (capital structure) berdasarkan tingkatfinancially constrained (kendala keuangan) perusahaan. Dengan menggunakan klasifikasi tingkat financially constrained perusahaan berdasar pada data dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2001, didapatkan basil untuk perusahaan yang mempunyai klasifikasi kendala keuangan maka variabel yang dianggap turut serta dalam penentuan financially constrained perusahaan adalah profit, dividen dan PBV Berdasar uji signifikansi, dan uji model dengan menggunakan regressi logistik variabel secara signifikan menjelaskan korelasinya terhadap kondisi financially constrained perusahaan. Dimana masing-masing variabel mempunya1 korelasi negatif terhadap tingkatfinancially constrained perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoza Yanuar Pribadi
"ABSTRAK
Efek globalisasi telah mengakibatkan perkembangan industri jasa keuangan menjadi semakin kompleks.. Hal terse but diperburuk dengan efek psikologis pasca krisis keuangan tahun 1997 lalu yang berakibat pada volatilitas pasar yang cenderung tidak stabil. Untuk kondisi di Indonesia, salah satu eksposur risiko terpenting yang dihadapi oleh suatu Bank adalah eksposur terhadap rh:iko nilai tukar . Eksposur inilah yang menyebabkan terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997 di Indonesia. Eksposur terhadap nilai tukar merupakan salah satu jenis risiko pasar yang dihadapi oleh Bank.
Dalam implementasinya di perbankan Indonesia, konsep perhitungan modal untuk risiko pasar. ini akan mulai diterapkan pada tahun 2004 ol.eh Bank Indonesia. Hal yang menarik berkaitan dengan implementasi pengenaan modal untuk risiko pasar ini adalah bagaimana Bank melakukan manajemen portfolio eksposur yang terkait dengan risiko pasar sehingga modal yang digunakan untuk mengcovernya bisa seefisien mungkin. Dalam thesis ini akan diperbandingkan dua metode perhitungan risiko pasar yaitu : Standardised dan Internal Model approach untuk melihat sampai seberapa efektif pengenaan kedua model tersebut untuk menghitung capital charge yang terkait dengan risiko pasar yaitu foreign exchange portfolio dari suatu bank.
Hasil pengujian dengan kedua metode tersebut memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengujian dengan menggunakan standardized approach memberikan capital charges yang paling besar dibandingkan dengan pengujian dengan menggunakan metode internal yaitu Variance Covariance dan Historical Simulation
2. Pengujian dengan menggunakan Internal j\tfodel memberikan hasil yang berbeda untuk koridisi Confidence level yang berbeda. Untuk kondisi 99% Cofidence level, pengujian dengan menggunakan Historical Simulation memberikan nilai VaR yang lebih besar dibandingkan pengujian dengan menggunakan Variance Covariance. Sedangkan pada kondisi 95% Confidence level pengujian dengan menggunakan Variance Covariance memberikan nilai VaR yang lebih bcsar dibandingkan pengujian dengan menggunakan Historical Simulation. Hal :i.ni disebabkan adanya pengaruh negative skewness dan leptokurtic pada distribusi aktual yang merupakan dasar perhitungan dari metode Historical Simulation. Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu metode tidak bisa selalu menghasilkan nilai VaR yang lebih besar dibandingkan met ode yang lain. Nilai V aR dipengaruhi oleh distribusi return aktual dan confidence level
3. Dalam pengujian dengan menggunakan Variance Covariance, jumlah data historis yang berbeda akan diperoleh Decay Factor optimal yang berbeda pula. Dalam pengujian ini, data historis 500 titik data mendapatkan Decay Factor optimal sebesar 0.97. Sedangkan untuk 250 titik data didapatkan Decay Factor optimal sebesar 0.96
4. Pengujian Back Testing dengan menggunakan Variance Covariance diperoleh hasil bahwa untuk confidence level 99%, jumlah kcgagalan yang terjadi melebihi batas non rejection region dari Kupiec. Sedangkan untuk confidence level 95% , jumlah kegagalan yang terjadi belum melewati batas non rejection region dari Kupiec. Pengujian Back Testing dengan menggunakan metode Basel untuk kondisi 250 titik data dan 99% Confidence level diperoleh hasil bahwa jumlah kegagalan yang terjadi dapat dikategorikan pada daerah yellow sehingga capital charges yang terjadi harus dikalikan dengan 3.65. Hasil ini memberikan kesimpulan bahwa untuk pengujian dengan metode Variance Covariance dari JP Morgan , Confidence level 95% memberikan model data yang lebih valid dibandingkan model pengujian dengan menggunakan 99% Confidence level.
5. Pengujian terhadap Expected Tail Losses memberikan hasil nilai kerugian yang lebih besar dari nilai VaR. Oleh karena itu, pengujian dengan ETL dapat. Digunakan untuk mengatasi kelemahan dari V aR yaitu tidak diketahuinya nilai kerugian apabila terjadi suatu kejadian yang melebihi confidence level yang ditetapkan.
6. Pengujian dengan menggunakan stress testing memberikan hasil capital charges yang dibebankan lebih besar dibandingkan perhitungan VaR dengan menggunakan Historical Simulation dan Variance Covariance. Hal ini membuktikan kelemahan VAR yang tidak bisa menangkap suatu kondis1 stress yang terjadi.
7. Kecilnya capital charges untuk risiko pasar dalam karya akhir ini tidak berarti bahwa risiko pasar tidak diperlukan dalam perhitungan rasio modal. Hal ini disebabkan karena :
.. Jumlah Portfolio yang ada tidak mence1minkan portfolio yang sebenarnya dibandingkan saat sebelum krisis. Bank cenderung konservatif dalam eksposur valas yang ditunjukkan dengan kecilnya Posisi Devisa Neto Bank. Padahal untuk mengantisipasi penerapan risiko pasar dan kesiapan modal Bank, Bank Indonesia telah menaikkan posisi rasio PDN dari 20% menjadi 30%.
..Apabila kondisi pasar dan portfolio Bank telah kembali pada posisi sebelum krisis, maka informasi risiko pasar menjadi sangat krusial dan berdampak material pada tambahan modal.
..Komponen yang dihitung dalam karya akhir ini yaitu PDN hanya merupakan salah satu komponen risiko pasar. Belum dilakukan perhilungan secara menyeluruh mengenai eksposur risiko pasar Bank. Misa1nya, eksposur yang terkait dengan perubahan suku bunga pasar dan transaksi-transaksi derivatif
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfa Sultoni
"ABSTRAK
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aliran modal dinilai berkontribusi pada pertumbuhan kredit yang tidak wajar dan memiliki risiko seperti penghentian arus modal yang masuk secara tiba-tiba di mana hal tersebut mampu memicu terjadinya krisis keuangan. Di sisi lain, Asia masih menjadi tempat menarik untuk aliran modal. Dengan meningkatnya integrasi Asia dengan luar dan antar kawasan Asia, aliran modal di Asia mungkin akan terus berkembang, dan menimbulkan berbagai efek positif serta juga efek negatif. Dengan mengggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kepustakaan, penelitian ini berusaha untuk melihat peran capital inflow pada krisis keuangan Asia 1997. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa capital inflow berperan sebagai bahan bakar pada lending boom yang diiringi dengan perilaku pengambilan risiko berlebihan, sehingga memicu krisis keuangan.

ABSTRACT
Many studies showed that capital inflow is believed to contribute in the excessive growth of credit and to have risk of sudden stop and capital reversal which can trigger financial crisis. Asia is still an attractive destination of capital inflow from abroad. With the development of Asian integration within and outside the region, capital inflow to Asia might be persistently happening. Using qualitative approach and literature study method, this study aims to understand the role of capital inflow to the Asian financial crisis in 1997. This study found that capital inflow acted as a fuel to lending boom which induce excessive risk taking that trigger financial crisis. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Qonita Hasna Ul Aini
"Sungai beserta daerah aliran sungainya merupakan salah satu sumber daya air yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air demi melangsungkan hidup. Hal ini terlihat dalam kehidupan masyarakat Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor yang hingga saat ini masih memanfaatkan DAS Ciratim untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Dalam memanfaatkan DAS Ciratim masyarakat Desa Cipayung tetap berusaha menjaga keberlanjutan DAS Ciratim melalui upaya konservasi DAS Ciratim dengan mengandalkan modal sosial. Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya konservasi DAS Ciratim dengan mengandalkan modal sosial masyarakat Desa Cipayung serta peran dari modal sosial tersebut dalam konservasi DAS Ciratim. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan adanya upaya konservasi DAS Ciratim di Desa Cipayung dengan mengandalkan kepercayaan, norma dan jaringan sebagai modal sosial masyarakat Desa Cipayung. Keberadaan modal sosial tersebut telah beperan penting dalam mewujudkan tindakan kolektif masyarakat Desa Cipayung untuk melakukan upaya konservasi DAS Ciratim.

The rivers along with its watershed is one of the water resources utilized by the community to meet the needs of water for the sake of life. This can be seen in the life of society in Cipayung Village, Megamendung District, Bogor Regency which is still uses Ciratim river basin to fulfill daily water needs. In utilizing the Ciratim watershed, Cipayung Village community keep trying to maintain the sustainability of Ciratim watershed through the conservation of the Ciratim watershed by relying on social capital. This thesis aims to describe the efforts of Ciratim watershed conservation by relying on the social capital and the role of social capital for Cipayung Village community. This research uses qualitative descriptive technique with data collection techniques such as indepth interview, and literature study. The result of the research indicate the existence of conservation effort of Ciratim watershed in Cipayung Village by relying on trust, norms and networks as the capital of Cipayung Village community. The existence of social capital has become very important in realization the Cipayung Village community to make efforts to conserve the Ciratim watershed."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tupi Setyowati
"Abstrak
This study was conducted to see how intellectual capital (IC) affects company performance (ROA)by entering the size variable in its calculations. This study also analyzes how much financial performancechanges occur as an effect of the efficiency of the use of capital employees (CEE), the efficiencyof using Structural Capital (SCE), and the partial efficiency of using Human Capital (HCE).Research was conducted on conventional banking in Indonesia for the period 2013 - 2017. Theresearch data was obtained from the official website of the Indonesia Stock Exchange (IDX). Thisstudy found that VAIC had a significant positive effect on ROA, and from the three IC components itturned out that the CEE component had the greatest influence on ROA"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2019
330 AGREGAT 3:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Gunawan
"ABSTRACT
This study examines the effect of excess control on cost of capital seen from the profitability of the company to prove its effect on increasing the profitability of manufacturing companies. This study uses secondary data taken from the auditor's financial statements. The results show that excess control has a positive effect on cost of capital. The results of this study illustrate that capital will be good for the company if the funds are used effectively and efficiently. This research is important for companies and organizations, in order to be better in the use or utilization of capital in the company's operations. This company is only limited to manufacturing companies, so the next research is expected to be able to use samples from other industries."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018
657 ATB 11:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elian Hudiya
"Tujuan: Menghitung sebaran capital cost radioterapi di Indonesia dan faktor-faktor yang memengaruhinya sebagai dasar untuk investasi lanjutan pengembangan radioterapi di Indonesia dan menutup gap pelayanan yang ada. Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif eksploratif menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada senter radioterapi di seluruh Indonesia. Data jarak didapatkan menggunakan google maps(menggunakan garis langsung dan rute) serta data pendapatan didapatkan dari badan pusat statistik. Hasil dan Kesimpulan: Terdapat 29 senter radioterapi yang mengikuti penelitian ini dari 46 senter yang telah beroperasi di Indonesia pada 2019. Dari penelitian ini didapatkan Capital cost (dalam rupiah) radioterapi di Indonesia memiliki median Rp 47.824.000.000,- (21.600.000.000-158.688.000.000), dengan sebaran alat-alatnya: LINAC Rp 30.686.455.740,- ±7.374.468.988, rerata Cobalt Rp 11.997.617.647,- ±3.795.188.333, median CT simulator Rp 12.052.000.000,- (5.300.000.000-20.941.517.138), rerata simulator fluoroskopik Rp 3.969.900.000,- ±1.944.209.535, dan rerata bungker per pesawat Rp 4.952.332.381,- ±2.293.258.982. Jumlah pesawat radiasi per senter yang lebih tinggi (p=0,034), pendapatan per kapita lebih rendah (r=0,304, p=0,042), serta level PORI yang lebih rendah (p=0,01) berpengaruh secara statistik terhadap capital cost yang lebih rendah. Jarak kepada pusat ekonomi, dalam hal ini ibukota, tidak berpengaruh terhadap capital cost senter radioterapi (r=-0.282 p=0.139). Pada analisis multivariat, secara statistik terdapat perbedaan bermakna (p<0,01) antar kelompok level PORI serta antar kelompok jumlah pesawat radiasi dalam satu senter.

Aims: To develop and to close the gap in radiotherapy services in Indonesia, a radiotherapy center capital cost calculation and factors affecting that is needed. This study was meant to show capital cost distribution and the related significant factors. Methods: This explorative descriptive study used questionnaire that was distributed across radiotherapy centers in Indonesia. Distance data was taken from line distance and route distance in google maps. Whereas income data was taken from Statistics Indonesia Office (BPS). Results and Conclusion: 29 out of 46 centers which operated in 2019 participated in this study. This study showed the capital cost of radiotherapy in Indonesia based on the participating centers. This study described the median capital cost as Rp 47.824.000.000,- (21.600.000.000-158.688.000.000), witth the mean value of LINAC Rp 30.686.455.740,- ±7.374.468.988, mean of Cobalt Rp 11.997.617.647,- ±3.795.188.333, median value of CT simulator Rp 12.052.000.000,- (5.300.000.000-20.941.517.138), median value of fluoroscopic simulator Rp 3.969.900.000,- ±1.944.209.535, and mean value of radiation bunker Rp 4.952.332.381,- ±2.293.258.982. Higher number of radiotherapy machine within a center (p=0,034), lower percapita income (r=0,304, p=0,042), and lower PORI level (p=0,01) gives significant result on lower capital cost. Distance to economic center (Jakarta) was not significant to radiotherapy capital cost (r=-0.282 p=0.139). On multivariate analysis, there was a statistical difference p<0,01) between PORI levels and groups of different machine number within a center."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alifia Shalzabilla Bealanie
"Cohousing dipandang sebagai salah satu solusi perumahan modern dengan menghadirkan konsep hunian alternatif yang melibatkan partisipasi penghuni untuk memperoleh interaksi sosial yang berkelanjutan. Untuk mengoptimalkan keberlanjutan sosial tersebut, perlu adanya pertimbangan beberapa hal seperti latar belakang terbentuknya cohousing dan komunitasnya, desain fisik cohousing, bentuk keterikatan dan framework yang dibangun oleh komunitas cohousing, serta keterjangkauan komunitas dalam berpartisipasi pada proses perencanaan juga pengelolaan cohousing. Dalam keberlanjutan cohousing tersebut perlu mempertimbangkan peran modal sosial yang menjadi dasar untuk mengikat komunitas dalam bentuk timbal balik. Dalam penulisan ini, bertujuan untuk merumuskan pemahaman terkait partisipasi komunitas dalam pembentukan cohousing melalui modal sosial serta strategi desain fisik untuk memperoleh keberlanjutan cohousing yang menyeluruh.

Cohousing is considered as one of the modern housing solutions by presenting an alternative residential concept that involves the participation of residents to obtain sustainable social interaction. To optimize some social factors, it is necessary to consider things such as the background of the formation of housing and its community, the design of the house building, the form of attachment and framework built by the housing community and affordability of community participation in the process of planning as well as housing management. In this cohousing, it is necessary to consider the role of social capital which is the basis for binding the community in the form of reciprocity. In this paper, it aims to formulate an understanding related to community participation in the formation of development through social capital and physical design strategies to obtain a comprehensive house construction"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lovea Maharani Indra
"
The emergence of creative agencies in Indonesia is in response to marketing strategy concerns that are not too diverse. However, previous studies still focused on the economic capital of a person or a company to build creative agencies (Tasrudi, 2017; Rahayu. 2017; Isyaeva, 2011). To build and maintain a creative agency, they must utilize their social capital to build good cooperative relationships with all parties related to the company. Good relations can be established with employees, suppliers of goods, consumers and also the competition that is around. There is a large role of social capital and technology that continues to grow, which then makes creative agencies as a pioneer in creative industry. Using a qualitative approach, and an in-depth interview, this thesis provides an overview of how social capital is implemented in building creative agency company. This thesis resulted that trust, integrated value, and network play a big role in the growth of the company that later affects the company’s revenue. MAKNA as one of the creative agencies in Indonesia that applies their social capital in the company’s internal and out to their clients is proven to still be one of the biggest creative agencies in Indonesia, even in difficult conditions, they can still survive. In the dimension of trust, the company creates trust with the principle of kinship. The company's network has been established and developed with many connections. Within the company there are also norms where the benefits can be felt by both parties."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Poltak Partogi, 1963-
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2018
320.901 NAI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library