Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satwiko Budiono
"ABSTRAK
Ada dugaan bahwa bahasa Jawa dialek Banyumas dengan bahasa Jawa dialek Banyuwangi memiliki kemiripan. Kemiripan bahasa Jawa dialek Banyumas dengan bahasa Jawa dialek Banyuwangi didasarkan pada dugaan 1 kemiripan bunyi, 2 kemiripan mengandung kosakata bahasa Jawa Kuno, 3 kemiripan tidak memiliki tingkat tutur, dan 4 kemiripan berstatus sebagai daerah pinggiran. Pada kenyataannya, letak geografis pemakai bahasa Jawa dialek Banyumas dan bahasa Jawa dialek Banyuwangi memiliki jarak yang jauh. Pemakai bahasa Jawa dialek Banyumas berada di Provinsi Jawa Tengah bagian barat, sedangkan pemakai bahasa Jawa dialek Banyuwangi berada di Provinsi Jawa Timur bagian timur. Atas dasar tersebut, penulis tertarik untuk membuktikan dugaan kemiripan antara bahasa Jawa dialek Banyumas dengan bahasa Jawa dialek Banyuwangi berdasarkan pendekatan dialektologi. Hal ini disebabkan belum penah ada penelitian sejenis yang membandingkan secara langsung antara bahasa Jawa dialek Banyumas dengan bahasa Jawa dialek Banyuwangi dan melacak kandungan kosakata Jawa Kunonya. Hasilnya, dugaan kemiripan bahasa Jawa dialek Banyumas dengan bahasa Jawa dialek Banyuwangi yang datanya diambil pada Kecamatan Tambak Banyumas dan Kecamatan Glagah Banyuwangi terbukti secara dialektologi. Selain itu, kandungan kosakata Jawa Kuno pada bahasa Jawa dialek Banyumas lebih banyak dibandingkan bahasa Jawa dialek Banyuwangi sehingga bahasa Jawa dialek Banyumas dapat dikatakan sebagai dialek bahasa Jawa yang lebih tua dibandingkan bahasa Jawa dialek Banyuwangi.

ABSTRACT
Banyumas dialect and Banyuwangi dialect of Javanese language are hypothesized to share similarities in terms of 1 the sound, 2 the presence of Old Javanese vocabulary items, 3 the absence of speech levels, 4 suburban regions. In fact, speakers of Banyumas dialect and those of Banyuwangi dialect live in different geographical regions the former settle in the western part of Central Java province, while the latter in the eastern part of East Java province. Based on the fact, the researcher intended to reveal hypothesis concerning similarities of Banyumas dialect and Banyuwangi dialect of Javanese language using dialectology approach. This is so since there has been no similar research which directly compares Banyumas dialect and Banyuwangi dialect and tracks the contents of the Old Javanese vocabulary items. The research results indicate that 1 the hypothesis concerning similarities of Banyumas dialect and Banyuwangi dialect of which data were taken in Tambak Banyumas subdistrict and Glagah Banyuwangi subdistrict is dialectologically proved, 2 the number of Old Javanese vocabulary items in Banyumas dialect of Javanese language is more than the number of Old Javanese vocabulary items in Banyuwangi dialect of Javanese language, and therefore Banyumas dialect is said to be older than Banyuwangi dialect"
2018
T50856
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Ratnawati Rachmat
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zoetmulder, Petrus Josephus
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995
899.222 08 ZOE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
W.J.S. [Wilfridus Josephus Sabarija] Poerwadarminta
Jakarta: Noordhoff-Kolff N.V., 1953
091 POE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ririen Ekoyanantiasih
"ABSTRAK
Penelitian bahasa mengenai pemertahanan Bahasa Daerah Jawa telah dilakukan di Kelurahan Depok Jaya. Tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh variabel-variabel di luar bahasa berpengaruh pada proses pemertahanan Bahasa Daerah Jawa. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan sebagai pedoman wawancara, serta pengamatan langsung terhadap lima puluh orang sampel.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analitis secara kuantitatif dengan memperhitungkan frekuensi distribusi pemakaian bahasa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bahasa Daerah Jawa terutama sekali banyak digunakan di antara anggota keluarga. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemertahanan Bahasa Daerah Jawa lebih dominan di dalam lingkungan keluarga.
Hasil akhir penelitian ini menunjukkan bahwa besar kecilnya derajat pemertahanan Bahasa Daerah Jawa dipengaruhi oleh faktor usia, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, dan mobilitas penduduk.

"
1990
S11157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Endang Noegroho Wilis. Adjektiva Denominal dalam bahasa Jawa, (di bawah bimbingan Djoko Kentjono, MA). Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Buku-buku lingguistik Jawa sebagian besar berdasarkan kenyataan adalah karya-karya pedagogis, serta pembahasan masalah dalam lingkup yang cukup luas, jika ditinjau secara teoritis banyak terdapat kekurangan. Penulis mencoba meneliti mengenai masalah adjektiva denominal dalam Bahasa Jawa secara teoritis, serta membahas lingkup masalah yang cukup sempit dengan harapan agar, mencapai hasil yang lebih balk dan mendetil. Pembahasan mengenai adjektiva denominal sebenarnya bukanlah yang pertama. Para linguis telah membahasnya. Namun apa yang telah dibahas para linguis hanya secara umum, sehingga kurang memadai. Maksud penelitian ini ialah mengupas apa yang telah dibicarakan dan yang belum pernah dibicarakan oleh para linguis, sehingga dari apa yang telah dibicarakan dapat diketahui mana yang harus diperbaiki dan mana yang harus ditambah. Dalam mengumpulkan data, penulis mengambil sumber data dari kamus bahasa Jawa, serta bahan bacaan tambahan sebagai pelengkap. Walaupun hanya adjektiva denominal yang dibahas dalam tulisan ini, bukan berarti masalahnya akan mudah dipecahkan. Untuk itu penulis perlu memakai wawasan teoritis dari berbagai ahli lingguistik dengan tujuan akan menekan sekecil mungkin hal-hal yang luput dari tinjauan. Masalah ini ditinjau secara deskriptif, agar dapat terpaparkan dalam pembahasan masalah untuk menuju kesimpulan, penulis menemukan perbedaan yang mendasar antara tulisan-tulisan terdahulu dengan hasil penelitian ini. Pada pembahasan-pembahasan terdahulu, masalah mengenai adjektiva denominal dibahas secara umum, tetapi setelah melalui berbagai pembahasan dalam tulisan ini dapat diketahui bahwa adjektiva denominal bahasa Jawa dapat dibentuk dengan kaidah morfofonemik, serta pengecualian-pengecualian yang mungkin muncul dalam kaidah tersebut."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Sari
"Simile ternyata banyak digunakan dalam tiga kitab Salomo. Tiga kitab Salomo ini terdiri dari Wulang Bebasan _Amsal_, Musthikaning Kidung _Kidung Agung_, dan Kohelet _Pengkhotbah_. Tiga kitab ini sarat dengan kalimat-kalimat dalam bentuk perumpamaan karena Salomo yang diyakini sebagai penulisnya banyak mengibaratkan segala seuatu yang berkenaan dengan manusia_baik itu berkaitan dengan sikap, keadaan, maupun fisik_dengan segala sesuatu yang berkenaan dengan benda-benda mati atau hewan-hewan maupun tumbuhan. Seringkali dalam kalimat-kalimat dari ketiga kitab ini Salomo selalu ingin menggambarkan sesuatu yang dia lihat atau rasakan dengan benda-benda yang tidak asing lagi dalam kehidupan manusia sehari-hari maupun hal-hal yang seringkali terjadi dalam kehidupan manusia. Misalnya saja dalam kitab Musthikaning Kidung yang isinya sebagian besar bahkan hampir secara keseluruhan berupa pernyataan-pernyataan simile dalam bentuk pujian-pujian kepada mempelai wanitanya, Salomo memuji keindahan rambut mempelai wanitanya dengan salah satu jenis hewan. Pernyataan-pernyataan simile yang seringkali dituliskannya dalam ketiga kitab ini menandakan bahwa Raja Salomo adalah seorang raja yang berjiwa sastrawan dan pandai berimajinasi. Pernyataan-pernyataan simile hampir memiliki kesamaan dengan pernyataan metafora. Keduanya merupakan gaya bahasa kiasan. Namun sebenarnya tetap saja ada satu prinsip yang berbeda antara metafora dan simile. Hal tersebut juga menjadi bagian pembahasan skripsi ini yang disertai juga proses menganalisis simile. Penelitian simile ini titik akhirnya adalah pada penggolongan simile ke dalam dua jenis, yaitu modelling simile yang terorientasi pada pengalihan sifat, dan jenis illustrative simile yang terorientasi pada pengalihan bentuk. Melalui kelompok-kelompok dan pengalihan komponen makna, maka pernyataan-pernyataan simile yang dianalisis akan dapat digolongkan apakah termasuk ke dalam modelling simile atau illustrative simile. Kuantitas baik untuk jenis modelling simile dengan illustrative simile dari masing-masing ketiga kitab ini tentu akan berbeda banyaknya. Namun, hal ini tidak dijelaskan secara eksplisit tetapi skripsi ini hanya membahasnya secara implisit melalui jumlah data yang dianalisis baik itu untuk modelling simile maupun illustrative simile."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Ginanjar Kuswandi
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11661
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Winter, C.F. (Carel Frederik)
"Buku ini adalah kamus Bahasa Jawa Kuno (kawi)-Bahasa Jawa yang disusun oleh: Carel Frederik Winter. Daftar kata-kata disusun berdasarkan alfabet Jawa: Ha Na Ca Ra Ka dan seterusnya."
Batavia: Landsdrukkerij, 1880
BKL.0156-BA 12
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrisno Sastro Utomo
Yogyakarta: Kanisius, 2009
499.222 SUT k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library