Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melina Tiza Yanuardani
"Pendahuluan: Ukuran anatomi nostril normal mendapat sedikit perhatian pada bayi usia kurang dari dua tahun. Gagasan tentang hidung yang ideal adalah penting untuk rekonstruksi daerah ini, terutama untuk bibir sumbing dan perbaikan hidung.
Metode: Dilakukan studi potong lintang. Aspek basal foto diambil dari screen capture video. Sepuluh antropometri lubang hidung diukur dan dianalisa menggunakan software Image J. Hasil dibandingkan secara statistik menggunakan uji t dua sisi dan koefisien korelasi dihitung.
Hasil: 156 subjek (usia rata-rata, 9,5 bulan; anak perempuan, n: 72 dan anak laki-laki, n: 84; Deutero Melayu ras, n: 127 dan ras lainnya, n: 29). Tidak terjadi perbedaan bermakna (p> 0,05) pada ras Deutero Melayu dan ras lain, yaitu tonjolan tip hidung, panjang alar, ketebalan alar, lebar dan panjang collumella, lebar sill. Lebar dasar alar, lebar sub alar, lebar anatomi dan lebar morfologi hidung secara signifikan lebih pamjang pada ras Deutero Melayu dibandingkan dengan ras lainnya (p <0,05). Pada usia kurang dari 9 bulan bayi ras Deutero Melayu, setiap kelompok usia (0-3, 4-6, 7-9), terdapat peningkatan nilai lebar lubang hidung 0,77- 1,04 mm dan nilai tinggi lubang hidung 0,4-0,54 mm. Pada ras Deutero Melayu, semua pengukuran nostril berkorelasi positif dengan usiadan berat badan (p<0,05).
Kesimpulan: Morfologi normal nostril pada populasi bayi Indonesia kurang dari 2 tahun sudah dideskripsikan. Dengan menyediakan data referensi dari morfometrik lubang hidung yang normal pada bayi Indonesia, dapat menjadi pedoman untuk pengobatan sumbing atau rekonstruksi bayi Indonesia.

Introduction: Indonesian normal nostril anatomy has received little attention in infants younger than 2 year. The notion of an ideal nose is critical to reconstruction, especially for cleft lip and nose repair.
Methods: A cross sectional study was performed. Basal aspect images taken from screen capture of the video. Ten anthropometric measurements of the nostril were measured and analyzed with Image J software. Results were compared statistically using the two-tailed t test and correlation coefficients were calculated.
Results: 156 infants were included (median age, 9,5 months; girls, n:72 and boys, n: 84; Deutero Malay race, n:127 and other race, n: 29). Measurements were similar (p>0.05) in Deutero Malay races and other races, included nasal tip protrusion, alar length, ala thickness, collumella width and length, sill width.Alar base width, sub alar width, anatomical width andmorphological width of nose were significantly longer in Deutero Malay race than in other race (p<0.05). In under 9 months old Deutero Malay infant, everyage group (0-3, 4-6, 7-9) were increase their sill width value 0,77- 1,04 mm and nostril height value 0,4-0,54 mm. Measurements of Deutero Malay race were correlated positively with age and weight (p < 0.05).
Conclusion: Normal nostril morphology is described in a population of Indonesian infants. By providing reference data of normal nostril morphometric in Indonesian infants, it can guuide the cleft treatment or reconstruction of the Indonesian infant.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Snell, Richard S.
Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams Wilkins, 2010
611.8 SNE c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cham : Switzerland Springer, 2015
611.314 CRA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agur, A. M. R
""A cornerstone of gross anatomy since 1943, this book reaches students worldwide with its realistic dissection illustrations, detailed surface anatomy photos, clinical images and comments, and quick-reference muscle tables. Renowned for its accuracy, pedagogy, and clinical relevance, this classic atlas boasts significant enhancements, including updated artwork, new conceptual diagrams, and vibrantly re-colored illustrations. Clinical material is clearly highlighted in blue text for easy identification." -- Publisher."
Philadelphia : Wolter Kluwer, 2017
611 AGU g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: Pearson, 2015
R 612.002 22 PHO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Windra Suffan
"ABSTRACT
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui karakter anatomi Begonia spp. yang digunakan dalam beradaptasi terhadap cekaman kekeringan telah dilakukan. Beberapa parameter anatomi dan karakter fisiologi enam spesies Begonia spp. dideskripsikan, dibandingkan, serta dianalisis menggunakan one-way ANAVA. Karakter anatomi didapatkan dengan pengamatan hasil sayatan di bawah mikroskop. Hasil sayatan diperoleh dengan menggunakan hand sliding microtome untuk sayatan melintang; dan pengerikan secara langsung untuk sayatan paradermal. Karakter fisiologi didapatkan dengan memberikan perlakuan kekeringan, yaitu tidak memberikan penyiraman selama satu minggu. Hasil analisis parameter fisiologi prolin dan relative water content dan anatomi memperlihatkan dua pola kombinasi parameter yang digunakan Begonia untuk beradaptasi terhadap cekaman kekeringan. Kombinasi pertama yaitu kutikula dan epidermis yang relatif lebih tebal; tidak terdapat hipodermis; stomata yang relatif lebih luas; dan tidak terdapat trikom non-glandular. Kombinasi karakter anatomi kedua yaitu kutikula dan epidermis yang relatif lebih tipis; keberadaan hipodermis; stomata yang relatif lebih sempit; dan keberadaan trikom non-glandular yang relatif lebih rapat.

ABSTRACT
The research that purpose to reveal leaf anatomical characters of Begonia spp. that used for adapting to drought stress was conducted. Anatomical and physiological parameters in Begonia spp. were described, compared, and analyzed using one way ANOVA. Anatomical characters were taken by observing leaf sections under a microscope. Leaf sections were obtained by scrapping paradermal section and using hand sliding microtome cross section . Begonias were grown under drought stress, didn rsquo t receive water for a week, to get the physiological parameters data. The analysis of physiological proline and relative water content and anatomical parameters showed two combinations of leaf parameters in Begonia spp. that suggest for adapting to drought stress. The first combination cuticle and epidermis are relatively thick hypodermis is absent the stomatal area is relatively large and hair s is absent in the lamina. The second combination cuticle and epidermis are relatively thin hypodermis is present the stomatal area is relatively small and hair density is relatively high in lamina."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Schunke, Michael
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2016
611 SCH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Schunke, Michael
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2016
611 SCH p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Parang Utami
"Buku ini juga bisa dibaca sebagai suatu tawaran teori psikologi indigenus.
Ia ingin membuktikan bahwa masyarakat Nusantara menyimpan struktur kesadaran yang sama sekali tidak ketinggalan zaman, bahkan justru semakin relevan di masa ini. Yaitu, struktur yang mempersatukan pertentangan tanpa mengubah sifat. Inilah yang memungkinkan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan Indonesia modern. Orang Jawa menyebutnya Rasa.
"
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2020
152.167 PAR a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Suyanto
Bogor: Pusat Penelitian Biologi - LIPI, 2006
570.1 AGU r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library