Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Levesque, Roger J. R.
Abstrak :
The right to privacy figures prominently in popular discourse and law. Its popularity, however, is not matched by the respect it receives. A close look at empirical understandings of privacy, how it shapes development, and how privacy itself can be shaped, provides important lessons for addressing the critical juncture facing privacy rights and privacy itself. To increase respect for privacy and foster privacys effective outcomes, society must capitalize on opportunities to shape adolescents use of privacy. Yet, as currently developed, the legal system has difficulty recognizing adolescents privacy rights and supporting systems that would shape adolescents skills and abilities in ways that would foster respect for privacy. As a result, the system fails to address the needs of adolescents and society. The upshot is that a developmental understanding of privacy essentially asks that the legal system take an entirely different approach to adolescents privacy. This book provides the foundation for understanding privacy rights and how they relate to adolescents. It then explores the place of privacy in adolescent development and builds on that understanding to chart ways to better address adolescents privacy needs and rights as well as societys broader privacy interests. It argues that privacy actually is an inherently social phenomenon, one that can and must be shaped more effectively.
Oxford: Oxford University Press, 2016
e20470472
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Maria Permatasari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterlibatan ayah dan resiliensi pada remaja madya dengan status ekonomi sosial rendah di Jakarta. Variabel keterlibatan ayah diukur menggunakan Father Involvement and Nurturant Fathering Scales yang dikembangkan oleh Finley dan Schwartz 2004 yang dilihat dari perspektif anak. Variabel resiliensi diukur menggunakan Resilience Scale 14 item RS-14 oleh Wagnild dan Young 2009 . Partisipan pada penelitian ini sebanyak 207 remaja yang berusia 14 hingga 18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara keterlibatan ayah dan resiliensi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa keterlibatan ayah dalam kehidupan remaja perlu diperhatikan karena akan berhubungan dengan kemampuan remaja untuk beradaptasi ketika sedang menghadapi kondisi yang sulit. ...... The purpose of this study is to examine the relationship between father involvement, and resilience among middle adolescence with low social economic status in Jakarta. Father involvement was measured from the child rsquo s perspective using Father Involvement and Nurturant Fathering Scales by Finley and Schwartz 2004. Resilience was measured using Resilience Scale 14 item RS 14 by Wagnild and Young 2009 . The participants are 207 adolescents aged 14 to 18 years old. The result of this research indicated that there is a positively significant relationship between father involvement and resilience. This result showed that the way father involved in adolescent rsquo s life has a correlation with adolescent rsquo s competence in adapting in the wake of life rsquo s misfortunes.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Diori Melisa
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah keterlibatan ayah yang dilihat dari persepsi anak perceived father involvement memiliki kontribusi terhadap relational self-esteem pada remaja awal. Keterlibatan ayah diukur menggunakan Nurturant Fathering Scale dan Father Involvement Scale Reported, sedangkan relational self-esteem diukur menggunakan Relational Self-Esteem Scale. Partisipan pada penelitian ini adalah remaja berusia 12-15 tahun n=162. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah multiple regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa father nurturance, yang diukur dengan Nurturant Fathering Scale, memiliki kontibusi terhadap relational self-esteem sebesar 6.4 p0.05. ...... This study examined the contribution of perceived father involvement towards relational self esteem in early adolescence. Father involvement was measured using Nurturant Fathering Scale and Father Involvement Scale Reported, while relational self esteem was measured using Relational Self Esteem Scale. The participant of this study were adolescents in the designated age range of 12 15 years old n 162. This study used multiple regression to analyse the data. The result indicates that father nurturance, measured by Nurturant Fathering Scale has 6.4 contribution towards relational self esteem p0.05.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aminuddin H. S.
Abstrak :
Masalah kesehatan reproduksi remaja dewasa ini perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh, mengingat saat ini sudah terjadi pergeseran norma dalam masyarakat khususnya remaja, dimana pergaulan menjadi lebih luas dan bebas, ditunjang dengan sarana mass media yang semakin maju sehingga para remaja lebih banyak mendapatkan pengetahuan bukan dari pihak yang seharusnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang pelaksanaan pelatihan dan penyuluhan oleh Youth Center Cipta Ceria Etam (YC CCE-PKBI Kaltim)dalam upaya meningkatkan pengetahuan siswa SMU Negeri di Kota Samarinda. Subjek penelitian adalah remaja/siswa pada empat SMU Negeri yang ada di Kota Samarinda dengan kriteria berusia antara 17 - 21 tahun, duduk di kelas 3 dan pernah mengikuti pelatihan dan penyuluhan kesehatan reproduksi yang dilaksanakan YC CCE Samarinda serta relawan dan pengelola YC. Pengambilan sampel adalah nonprobability dengan prinsip kesesuaian dan kecukupan yang dipilih secara purpossive. pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metoda FGD (Focus Group Discution) dan Wawancara Mendalam (Indepth Interview). Hasil penelitian menggambarkan bahwa : masukan (Input)pelatihan diketahui dapat mendukung terlaksananya proses pelatihan, sedang luaran (output) pelatihan diketahui bahwa pengetahuan dari hampir semua siswa kelas 3 SMU NEgeri diKota Samarinda dapat dikatakan meningkat. Kesimpulan penelitian bahwa : hasil akhir pelaksanaan pelatihan dan penyuluhan yang dilaksanakan oleh Youth Center CCE Samarinda menunjukkan ada perubahan pada pengetahuan serta pemahaman siswa tentang masalah kesehatan reproduksi. Mengingat sebagian besar remaja atau siswa belum terjangkau serta belum mengenal lebih jauh tentang YC CCE, maka pihak YC perlu meng-sosialisasikan pengembangan program yang ada dengan lembaga terkait disamping perlunya mendapat dukungan dari Pemda setempat.
Training and Education Performance at Cipta Ceria Etam (CCE) Youth Center SamarindaReproductive health issue in adolescence should have special attention in this era, where norm shifting is occur and changing of life style and dissemination information from in appropriate sources. This research is qualitative research aimed to find out description of education and training performance by Cipta Ceria Etam (CCE) youth center (YC CCE-PKBI) to improve reproductive health knowledge of 3rd level, and attend the education and training of health reproductive carried out by YC CCE Samarinda and volunteers and YC management. Using nonprobability sampling with proper and adequate principle which choosen purposively. Data collection using fows group discussion (FDG) and indepth interview method. The result of this study shows that input of the training could support training process, while the output shows that knowledge almost of all students have improved. The final result of education and training shows there is an improvement of knowledge and understanding about reproductive health among students. Concerning that the big part of students or adolescence didn't know about YC CCE, so the youth center should be socialized the program and make intersectoral cooperation with another bodies and supported by local government
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Retna Herawati M
Abstrak :
ABSTRAK
Sampai akhir Pelita IV masalah kesehatan masih cukup serius yaitu cakupan pelayanan kesehatan masih rendah pada Puskesmas dan Rumah Sakit. Untuk menunjang kebijaksanaan regional perlu diadakan upaya pelayanan kesehatan Pegawai Negeri Sipil dengan mendirikan Poliklinik Departemen Keuangan RI, dilingkungan Jalan Lapangan Banteng Timur Nomor dua dan empat khusus untuk dimanfaatkan oleh pegawai dan keluarganya. Banyak hambatan dalam pelaksanaan upaya pelayanan kesehatan tersebut yang disebabkan oleh bermacam - macam faktor dari para pemakainya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari pemakai dan faktor - faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Poliklinik Departemen Keuangan R.I. Hipotesa yang diajukan adalah adanya hubungan antara faktor pendidikan, golongan pegawai, pengetahuan, jumlah anak, preferensi, kesempatan berobat, jarak, lamanya jam buka serta sikap dari pemakai terhadap pelayanan petugas kesehatan.

Pengumpulan data dilakukan dengan kwesioner dan analisa data menggunakan metode statistik " Chi Square Test " beserta derivatnya Cramer's V dan Contingency coefficient.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor golongan pegawai, preferensi, kesempatan berobat, jam buka poliklinik dan sikap pemakai, berhubungan dengan pemanfaatan Poliklinik sedangkan faktor pendidikan, pengetahuan, jumlah anak dan jarak, tidak berhubungan dengan pemanfaatan poliklinik.

Untuk meningkatkan pemanfaatan Poliklinik Departemen Keuangan RI disarankan agar fasilitas pelayanan kesehatan perlu ditingkatkan baik dari segi tenaga, dana maupun kualitas pelayanan kesehatan serta perlunya informasi tentang keadaan fasilitas pelayanan kesehatan di Poliklinik tersebut sudah mamadai. Sebagai langkah lanjut dari penelitian ini diusulkan perlunya penelitian yang di titik beratkan pada faktor need atau kebutuhan akan pelayanan kesehatan dari pihak pemakai dan penelitian khusus terhadap " provider ".
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Astuti
Abstrak :
Rumah Kasih Mandiri 1 merupakan sebuah panti asuhan yang berdiri sejak tahun 1996 dan memusatkan pelayanan kepada anak jalanan, anak terlantar dari keluarga retak dan anak dari keluarga ekonomi lemah. Kelompok ini memiliki tingkat perilaku mempercayai yang rendah, ditandai dengan banyaknya perilaku prasangka kelompok anak terhadap para pendampingnya. Penyebab rendahnya kepercayaan rupanya disebabkan oleh rendahnya harga diri pada diri anak. Karena itu, peningkatan harga diri menjadi tujuan intervensi. Pendekatan yang dipakai dalam intervensi sosial ini adalali Logical Framework Approach (LFA). Sedangkan untuk peningkatan harga diri, digunakan pendekatan humanis Carl Rogers yang menyarankan usaha memperkecil diskrepansi antara ideal self dan actual self. Selain itu, intervensi ini juga memandang subyek penelitian sebagai suatu kelompok yang sedang menjalani transisi yang membutuhkan informational support dalam mengalami proses transisi tersebut. Program intervensi dirancang dalam 14 tahap kegiatan, mulai dari lobbying hingga evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelaksanaan program berjalan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Tujuan kegiatan terpenuhi, ditandai dengan tercapainya indikator keberhasilan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ice Sesi Wulandari
Abstrak :
Penting untuk merencanakan kehidupan berkeluarga sejak masa remaja. Penelitian ini merupakan analisis dari data SKRRI 2007 dan SDKI KRR 2012 yang bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan rencana remaja dalam kehidupan berkeluarga serta faktor-faktor yang berhubungan serta menggunakan desain komparatif. Hasil penelitian menunjukan sekitar 30% remaja pada SKRRI 2007 dan 38,5% pada SDKI KRR 2012 memiliki rencana baik dalam kehidupan berkeluarga. Pada SKRRI 2007 hanya faktor kelompok umur yang tidak berhubungan. Sedangkan pada SDKI KRR 2012, semua faktor berhubungan. Faktor yang paling dominan dari kedua data sekunder tersebut yaitu pengetahuan tentang metode KB. Saran ditujukan bagi keluarga, masyarakat, Kemenkes, BKKBN, Kemendikbud, DPR dan Kominfo. ...... It is important to plan family life since adolescence. This study is an analysis of the data IYARHS 2007 and IDHS ARH 2012 which aims to determine and compare the plan of adolescents in family life as well as factors associated with using comparative design. The results showed about 30% of adolescents in IYARHS 2007 and 38,5% in the 2012 IDHS ARH has a good plan in family life. In IYARHS 2007 only age group who are not related. While in the IDHS ARH 2012, all factors factors. The most dominant factor of both the secondary data is knowledge of family planning methods. Suggestion is intended for families, communities, Ministry of Health, BKKBN, Ministry of Education, Parliament and Ministry of Communication and Information Technology.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Rosita Indasari
Abstrak :
Self-esteem merupakan penilaian individu tentang dirinya mencakup keberhargaan diri dan kompetensi diri. Perkembangan self-esteem ini justru cenderung menurun di usia remaja sejalan dengan berkembangnya kemampuan kognitif mereka dalam memahami hubungan sebab-akibat, mempertanyakan kondisi berdasarkan nilai yang dimiliki, dan semakin menyadari pandangan diri serta orang lain terhadap mereka. Salah satu penyebab rendahnya self-esteem pada remaja ialah pikiran atau keyakinan negatif yang ia miliki tentang dirinya sendiri. Salah satu cara untuk mengatasinya ialah melalui intervensi strategi kognitif perilaku yang menyasar pemikiran distortif serta membantu remaja menemukan kualitas diri positif mereka dan mempraktikkannya di situasi nyata seharihari. Untuk membuktikan bahwa program intervensi ini mampu meningkatkan selfesteem remaja, peneliti menggunakan single-case A-B design dengan melibatkan DA (laki-laki, 17 tahun) sebagai subyek dalam penelitian ini. Program intervensi terdiri dari 7 sesi yang dilakukan selama 2,5 minggu dengan durasi 45 sampai 150 menit tiap sesinya. Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) dan behavioral checklist sebelum dan sesudah program dijalankan, serta pencapaian tujuan di setiap sesi, terbukti bahwa program intervensi strategi kognitif perilaku dapat meningkatkan self-esteem pada remaja, dalam hal ini pada DA. ......Self-esteem people's judgement about themslelves, including worthiness and selfcompetence. In the adolescence stage, self-esteem tend to decline as the growth of their cognitive ability in understanding cause-effect relationship, wondering about their life values, and being more aware of others judgement about them. Their negative thought about themselves is one of the reasons the declining of teengers sel-esteem. One method to enhance self-esteem is cognitive behaviour strategy intervention which can change teenage distort thoughts about themselves and help them to know their strengths so that they can apply it in their daily life. This research used A-B single case design (N = 1). This research participant is DA, 17 year old teenage boy. An intervention program of this research consists of 7 sessions held in 2.5 weeks with 45-150 minutes per session. To evaluate the effectiveness of the program, researcher used Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) and behavioral checklist with before-after design. The result showed that cognitive behaviour strategy intervention was effective to improve the self-esteem of teenagers, especially this research participant (DA).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42074
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fildzah Rudyah Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Perilaku perundungan atau bullying di Indonesia sampai saat ini terus mengalami peningkatan. Pola asuh orang tua dianggap sebagai salah satu faktor kuat dalam membentuk perilaku tersebut, terutamanya pola asuh otoriter menjadi faktor yang paling kuat dalam membentuk perilaku perundungan. Dalam penelitian ini, pola asuh yang akan diuji hanya difokuskan pada pola asuh otoriter. Perundungan juga dipengaruhi oleh faktor internal, seperti kepribadian. Dalam penelitian ini, faktor internal yang diujikan akan difokuskan pada trait callous-unemotional, yaitu trait kepribadian yang memiliki karakteristik kurangnya empati. Sampel yang digunakan terdiri dari 272 orang (59,6% perempuan dan 40,4% laki-laki). Responden pada penelitian ini difokuskan pada kelompok usia remaja dengan rentang usia 16 hingga 19 tahun. Berdasarkan hasil analisis regresi pada model Hayes, diketahui bahwa pola asuh otoriter secara signifikan terbukti mempengaruhi perilaku perundungan. Trait callous-unemotional juga secara signifikan terbukti mempengaruhi perilaku perundungan. Namun ketika diuji menggunakan analisis mediator, trait callous-unemotional diketahui tidak menjadi mediator dalam penelitian ini. Pola asuh otoriter mampu membentuk dan mempengaruhi perundungan secara langsung, tanpa membutuhkan mediasi trait callousunemotional. Hasil yang diperoleh tersebut diduga disebabkan belum stabil dan matangnya kepribadian remaja. Sehingga untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar dilakukan pada kelompok usia yang sudah memiliki kepribadian yang lebih matang, seperti emerging adulthood.
ABSTRACT
Bullying behaviour has been increasing in Indonesia. Parenting styles are considered as one of the strongest factor in shaping the behaviour, especially authoritarian parenting style. It is the most powerful factor in shaping bullying behaviour. So, in this study, we would tested the influences of authoritarian parenting style in bullying behaviour. Bullying is also influenced by internal factors, such as personality. In this study, we would tested the effect of callous-unemotional trait, it was the personality trait that had the characteristic of lack of empathy. Participants in this study were 272 people (59,6% female and 40,4% male). Participants were adolescents with age ranged from 16 to 19 years old. Based on the results of regression analysis on Hayes model, it was known that authoritarian parenting was significantly influenced bullying behaviour. Callousunemotional traits was also significantly influenced bullying behaviour. But, when it was tested by using mediator analysis, callous-unemotional was not a mediator in this study. Authoritarian parenting are capable to form and influence bullying behaviour directly, without the mediation of the callous-unemotional trait. These results were thought to be due to unstable and immature teenage personality. So for the next research, we recommended to test it in the age group that already has been in a more mature personality, such as emerging adulthood.
2018
T50364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gayuh Siska Laksananno
Abstrak :
ABSTRAK
Anemia defisiensi besi merupakan masalah gizi yang banyak diderita oleh remaja putri karena usia remaja berada pada masa petumbuhan dan juga dampak dari menstruasi yang didapat setiap bulannya. Beberapa penelitian menunjukkan tingginya anemia pada remaja putri. Penyebab anemia defisiensi besi adalah kurangnya pemasukan zat besi, meningkatnya kebutuhan akan zat besi, kehilangan darah kronis, penyakit malaria, cacing tambang dan infeksi-infeksi lain serta pengetahuan yang kurang tentang anemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya anemia defisiensi besi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMU Muhammadiyah Kota Tegal. Jumlah sampel 113 orang. Data diambil menggunakan kuesioner, sedangkan untuk pemeriksaan kadar Hb dan Ferritin serum, responden diambil sampel darahnya kemudian dilakukan pemeriksaan di laboratorium klinik. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dengan independen t-test dan chi square serta analisis multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan pada 95% CI terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan (p value 0.003), kebiasaan diet (p value 0.000), asupan zat besi (p value 0.014), kebiasaan konsumsi vitamin C (p value 0.003), kebiasaan minum teh (p value 0.01), siklus (p value 0.02) dan lama menstruasi (p value 0.000) dengan anemia defisiensi besi. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan anemia defisiensi besi adalah umur (p value 0.566), tingkat pendapatan orang tua (p value 0.054) dan jumlah anggota keluarga (p value 0.672). Dari analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling berkontribusi adalah kebiasaan konsumsi vitamin C (OR = 4,321). Rekomendasi dari penelitian ini adalah remaja putri untuk meningkatkan konsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi, meningkatkan konsumsi vitamin C dan mengurangi minum teh.
ABSTRACT
Iron deficiency anemia is nutrient problem on many female adolescence because in growth process and the effect of their menstruation. The studies shown increasing amount of anemia on female adolescence. The cause of iron deficiency anemia are less of intake iron, increasing iron needed, chronic bleeding, malariae and other infection, also less of knowledge about anemia. The objective of this study is to identify contribute factor to event of iron deficiency anemia. This research use descriptive metode with cross sectional approach. The population are students Muhammadiyah Senior High School at Kota Tegal. They were 113 respondents. The data taken with questionaire, therefore assesment of Hb level and serum ferritin level were use blood sample in laboratory. The data analyze that use was univariat, bivariat with independent t-test and chi-square, also multivariat with logistic regretion. The result show at 95 CI, there is the correlation between knowledge (p value 0,003), dietary history (p value 0,000), iron intake (p value 0,014), consumption of vitamin C (p value 0,003), tea drink history (p value 0,01), menstruation cycle (p value 0,02) and duration of menstruation (p value 0,000) with iron deficiency anemia. Therefore factors not correlated with iron deficiency anemia are age (p value 0,566), level of parents income (p value 0,054) and family member (p value 0,672). Multivariat analyze shown consumption of vitamin C is dominant factor to contribute iron deficiency anemia (OR = 4,321). Recomendation of this study is increasing consumption of iron and vitamin C and decreasing drink of tea to prevent iron deficiency anemia.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library