Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1953 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Nuclear technology high risk , because of an implementation have to support by human skill. The support facility has to complete and up to date, or modern.It means if the accident accurs in mistake have to do or delayed something, they can solved that problem...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentius Untoro Kurniawan
"Departemen Pekerjaan Umum dari tahun ke tahun selalu masuk dalam kategori lima besar instansi yang memperoleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) terbesar. Namun demikian penyimpangan yang bersifat ketidakefisienan, juga mengalami peningkatan dari tahun 2005 hingga 2007. Dalam pengawasan fungsional yang dilaksanakan Inspektorat Jenderal Departemen PU apabila ditemukan adanya indikasi inefisiensi (pemborosan) akibat ketidakwajaran harga konstruksi, analisis pemilihan lipe/jenis konstruksi, perhitungan konstruksi, maupun metode konstruksi, maka akan direkomendasikan kepada Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa untuk melakukan value engineering (VE), dengan demikian diharapkan kesiapan, baik Pengguna Jasa maupun Penyedia Jasa dalam penerapan VE tersebut.
Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan yang memengaruhi tingkat kesiapan Pengguna Jasa dalam penerapan VE dan menganalisis tingkat pengaruh penerapan VE terhadap pencapaian efektivitas penggunaan anggaran dalam penyelenggaraan infrastruktur bidang ke-PU-an di lingkungan Departemen PU. Selain itu dalam tugas akhir ini juga diuraikan langkah-langkah pelaksanaan studi VE sebagai studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor yang memengaruhi kesiapan Pengguna Jasa dalam penerapan VE adalah regulasi, ketersediaan sumber daya manusia ditinjau dari tingkat pendidikan, personil yang bersertifikat keahlian VE, tingkat pemahaman, dan komposisi personil di lingkungan Pengguna Jasa. Variabel penerapan VE dalam penyelenggaraan infrastruktur bidang ke-PU-an di lingkungan Departemen PU mempunyai pengaruh yang kuat (74,8%) terhadap efektivitas penggunaan anggaran. Dengan demikian diharapkan para pengambil kebijakan di Departemen PU dapat menerapkan VE sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran.

Ministry of Public Works of Republic Indonesia is one of the big five institutions which get the biggest budget. Nevertheless the ineficiency deviation was also increasing froni 2005 to 2007. In functional audit performed by Inspectorate General of Ministry of Public Works, if there are ineficiency indications as the consequences of illogical construction price, analysis of construction type selection, construction calculation as well as construction method, the Employer or Contractor will be recommended to underlake value engineering (VE). For that reason, the readiness of the Employer and Contractor in implementing the VE is required.
The research is conducted to identify dominant factors that affect the readiness level of the Employer in VE application and analyze the level of VE application effect to increase the effectivity of budget usage in infrastructure public work sector implementation in Ministry of Public Works. In this paper, the VE apllication steps are also elaborated as the case sludy. The result indicates that some factors which influence the readiness of the Employer in applying VE are regulations, human resource availability in terms of education level, personnel with VE certificate, understanding level, and personnel composition of the Employer. VE application in public work sector infrastructure implementation in Ministry of Public Work has strong influence (74,8%) to the effectivity of budget usage. It is expected that the policy maker in Ministry of Public Work can apply VE as one of alternatives to improve the effectivity of budget usage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26069
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Rahma Dewati
"Skripsi ini membahas mengenai dampak perdagangan internasional terhadap produktivitas sektor manufaktur di Indonesia pada periode tahun 1998 sampai dengan 2005. Sampel dalam penelitian ini adalah industri-industri pada sektor manufaktur yang tergolong sebagai industri besar & sedang, dan metode yang digunakan adalah metode efek acak. Penggunaan indikator-indikator seperti nilai tambah, persentase ekspor output, persentase impor bahan baku, tenaga kerja dan modal tetap ditujukan untuk merepresentasikan aspek perdagangan internasional dan produktivitas manufaktur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan produktivitas manufaktur tidak dipengaruhi oleh perdagangan internasional. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai tambah sektor manufaktur.

The purpose of this study is to analyze the international trade effect on Indonesia?s manufacture sector between 1998 and 2005. Using random effect method, this study focuses on industries in manufacture sector which classified as large and medium industry. A number of statistics used in this study - value added, percentage of output?s exports and raw material?s imports, labor cost and increased fixed capital - were meant to represent the international trade and productivity aspect. The result of this study shows that productivity in manufacture sector is not affected by international trade, as well it show that the labor as factor of production significantly affect manufacture?s value added."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6709
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Brown, James Ward, 1934-
Englewood Cliffs : McGraw-Hill , 1993
515.243 BRO f (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Boyce, William E.
New York: John Wiley & Sons, 1977
515.35 BOY e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Boyce, William E.
New Jersey: John Wiley & Sons, 1969
515.35 BOY e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Greenspan, Donald
New York: Harper & Row, 1965
517.6 GRE i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Sukardi
"ABSTRAK
Perkembangan ekonomi di Indonesia menimbulkan berbagai peluang bagi
dunia usaha untuk membuka usaha barn atau memperluas usaha yang telah
berjalan. Usaha-usaha tersebut mencakup jenis usaha yang telah ada dan berjalan
sejak lama di Indonesia atupun usaha-usaha yang sama sekali baru, karena
sebelumnya tidak dijalankan di Indonesia, seperti usaha wara laba, usaha yang
berkaitan dengan pasar modal dan sebagainya. Untuk menangkap peluang-peluang
yang ada, muncul pernsahaan perusahaan baru, disamping terjadi perluasan
perusahaan yang telah berjalan. Dengan munculnya jenis usaha dan perusahaan
baru atau perluasan perusahaan lama, maka timbulah peluang dalam penyediaan
ruang perkantoran, khususnya di Jakarta.
Jumlah permintaan akan rnang perkantoran di Jakarta diperkirakan
bertambah sebanyak 250.000 M2 per tahun, yang datang dari berbagai perusahaan,
khususnya pernsahaan swasta, baik asing, perusahaan patungan atau perusahaan
lokal. Ukuran perusahaanpun bermacam-macam dari mulai perusahaan kecil,
menengah dan besar.
Melihat peluang yang cukup besar maka para investorpun seolah-olah
berlomba untuk menanamkan modalnya pada gedung perkantoran. Berbagai
gedung perkantoran yang barn dibangun di Jakarta saling berebut konsumen,
tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Dari mulai di daerah sentral bisnis seperti Jl.
MH Thamrin, Jl. Jend. Sudirman, Jl. Gatot Subroto dan Jl. HR Rasuna Said/Kuningan
yang disebut 'Central Business District' (CBD), dan diluar CBD. Saat ini gedung
perkantoran ada 2 jenis yaitu jenis penyewaan, dimana terjadi hubungn sewa
menyewa antara pemilik gedung dengan penyewa dan jenis lainnya adalah dengan
membeli, sehingga ruang kantor tersebut menjadi milik pembeli yang baru, yang
disebut 'strata title'. Diramalkan bahwa pada tahun 1998 akan terjadi kelebihan pasok
ruangan kantor sebanyak lebih kurang 580.000 M2.
Dengan situasi seperti itu maka timbulah persaingan diantara pemilik gedung
perkantorim. Persaingan itu semakin hari akan semakin tajam, karena selain
persaingan diantara pemilik gedung perkantoran yang semakin banyak, pesaing itu
muncul pula dari gedung perkantoran 'strata title', dari barang perigganti seperti
ruko dan rukan, kawasan industri terpadu yang menyediakan kantor dan dari
perkantoran yang berada di daerah sekitar Jakarta seperti Tanggerang dan Bekasi.
Agar perusahaan dapat terus bertahan hidup, malah dapat mengembangkan
dirinya secara terus menerus dan dapat memberikan hasil kepada para pemegang
saham, maka tidak ada jalan lain para pengelola gedung perkantoran harus
memenangkan persaingan agar tujuan-tujuan diatas dapat tercapai. Untuk itu
pengelola gedung harus menciptakan keunggulan daya saing perusahaan berupa
keunggulan biaya rendah dan diferensiasi.
PT SM yang memiliki gedung perkantoran yang diberi nama Gedung CKN di
Jakarta Timur, melakukan sendiri pengelolaan gedung tersebut, melalui salah satu
divisinya yang disebut Divisi ID/Properti. Divisi tersebut memiliki 4 'profit. centre'
yaitu penyewaan kantor, 'auditorium', restoran dan kantin.
Bisnis utama dari divisi tersebut adalah penyewaan kantor yang memberikan
kontribusi sebesar lebih dari 70 % total penghasilan yang diterimanya. 1 Auditorium',
restoran dan kantin adalah merupakan fasilitas pelengkap gedung perkantoran yang
diharapkan dapat memberikan hasil yang baik. Gedung CKN, meskipun berada di
luar lokasi CBD, tapi memiliki beberapa keunggulan yang dapat dijual dan
dipromosikan seperti kualitas gedung yang baik, akses yang mudah penyediaan
utilitas yang lancar dan sebagainya. Tingkat hunian gedung pernah mencapai 93 %
meskipun mulai akhir 1996 sampai semester pertama 1997 turun menjadi 85 %.
Pengelolaan 1 auditorium' menunjukkan peningkatan, meskipun sebenamya
dapat meningkat lebih pesat Pengelolaan restoran masih perlu pembenahan yang
mendasar agar dimasa yang akan datang dapat lebih optimum dalam memberikan
hasil bagi perusahaan, sedangkan kantin nampaknya telah cukup baik karena
bertujuan untuk melayani karyawan perusahaan penyewa gedung.
Strategi yang diterapkan pada tingkat korporasi untuk Gedung CKN adalah
pertumbuhan yang terkonsentrasi, pengembangan pasar, pengembangan produk
dan inovasi. Strategi pad a tingkat. unit bisnis. di Divisi ill adalah diferensiasi untuk
restoran dengan target luas, serta campuran antara fokus pada biaya dan fokus pada
diferensiasi untuk penyewaan ruang kantor, 1 auditorium dan kantin dengan biaya
rendah dan target sempit.
"
1997
T8715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chamberlin, Edward Hastings
Cambridge, UK: Harvard University Press, 1946
330.162 CHA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mathur, Shiv S.
Oxford: Butterworth-Heinemann, 2001
658.401 2 MAT c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>