Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Savitri Puspitaayu
"Tesis ini membahas mengenai pelaksanaan ecotourism yang terjadi di Thailand. Seiring perkembangan pariwisata dunia dan dengan telah dimasukkannya sektor pariwisata dalam agenda 21, membuat pemerintah Thailand semakin giat untuk membangun sektor pariwisatanya. Apalagi sektor pariwisata adalah sektor andalan bagi pemasukan negara dan telah melampaui komoditas ekspor tradisional mereka.
Permasalahan yang diteliti adalah mengenai pelaksanaan ecotourism dalam industri pariwisata intemasional di Thailand. Dalam upaya untuk mengeliminasi dampak negatif akibat pariwisata massal (mass tourism), kemudian muncul apa yang disebut sebagai pariwisata alternatif. Pariwisata alternatif ini kemudian menjadi suatu solusi untuk mencegah kerusakan lingkungan yang lebih buruk. Bentuk pariwisata dengan memperhatikan unsur lingkungan ini kemudian dikenal dengan Ecotourism.
Jenis wisata ini termasuk suatu bentuk pariwisata alternatif yang bertanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan alam dan dalam pengembangan nilai-nilainya. Ecotourism merupakan istilah berkonotasi pariwisata berwawasan lingkungan alam, yaitu sebagai perjalanan wisata ke area alam yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat.
Demikian juga dengan Thailand, yang memiliki potensi wisata alam yang bermasa depan cerah, pemerintah kemudian menggiatkan bentuk pariwisata ini. Dalam menjalankan ecotourismnya, pemerintah memerlukan suatu jalinan kerjasama, baik dengan investor lokal maupun asing (MNCs). Peran MNCs dalam penulisan ini adalah untuk melihat sejauh mana MNCs memahami perkembangan ecotourism di Thailand, dengan kata lain apakah MNCs tersebut mendukung atau tidak mendukung ecotourism tersebut. Dari hal tersebut diharapkan akan dapat terlihat kekuatan sebagai keuntungan dan kelemahan sebagai tantangan.
Dalam penulisan tesis ini, penulis menemukan beberapa definisi mengenai ecotourism, dari beberapa pendapat, yaitu yang dikemukakan oleh Ceballos-Lascurain, David Fennel dan Eagles, The International Ecotourism Society, dan The Commonwealth Department of Tourism of Australia, kemudian ditanik kesimpulan yaitu, ecotourism adalah suatu jenis pariwisata yang berpijak dan berdasar pada ketertarikan alam yang masih asli, menjadi suatu perjalanan yang bertanggung jawab dengan menikmati dan menghargai alam, mempromosikan dan menggalakkan konservasi, dengan mengikutsertakan dan memberdayakan masyarakat lokal secara ekonomi sekaligus mempertahankan dan melestarikan kebudayaan setempat.
Dan dalam menjawab permasalahan, penulis kemudian memaparkan apakah ecotourism itu, dan bagaimana peran pemerintah, peran MNCs dilihat dari pembangunan pariwisata di negara berkembang, yaitu Thailand dan implementasi dari ecotourism dengan memasukkan peran MNCs dan menghubungkannya dengan komponen-komponen yang ada dalam ecotourism.
Pada akhirnya, hasil dari pembahasan ini adalah bahwa ecotorism yang telah dijalankan di Thailand dapat berjalan dengan baik dengan melihat keberadaan MNCs sebagai salah satu faktor pendukung dari suksesnya pelaksanaan ecotourism. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T13345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika
"Penelitian ini menginvestigasi berbagai pendekatan untuk memodelkan risiko sistematis yang bervariasi waktu di negara Indonesia dan Thailand dengan menggunakan data time-series dari tahun 2009 hingga 2017. Penelitian ini meneliti model dinamis beta menggunakan GARCH (1,1), EGARCH, TARCH, Schwert-Seguin, dan kelompok Kalman-Filter untuk secara empiris menemukan model time-varying beta yang paling optimal. Penelitian ini menggunakan model asset pricing Fama-French Five Factors untuk memasukkan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi nilai risiko sistematis pada setiap portofolio di setiap negara. Dengan memasukkan estimasi volatilitas dan state space, penelitian ini membandingkan semua model yang diuji berdasarkan kriteria informasi (AIC, SIC, dan HIC). Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa GARCH(1,1) mengungguli model lainnya dalam menangkap risiko sistematis.

This study investigates the various approaches to model the time-varying systematic risk in Indonesia and Thailand by using time-series data from 2009 to 2017. This study examines dynamic model of beta using GARCH (1,1), EGARCH, TARCH, Schwert-Seguin, and Kalman-Filter group to empirically find the most optimal time-varying beta model. This study employs the Fama-French Five Factors asset pricing model to incorporate another factors which might influences value of systematic risk for each portfolio in every countries. By incorporating volatility and state space estimation, this study compares all tested models based on information criteria (AIC, SIC, and HIC). The result of this study proves that GARCH (1,1) outperforms the other models in capturing the systematic risk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayami Yoko
"In Thailand, from the beginning of this century, policies on aging, health promotion reform toward enlightening the public, and administrative decentralization have been taking place, leading to the reinforcement of biopolitics in elderly care. “Community” became a useful locus and tool to carry out governance of health and elderly care. At the same time, within state-initiated programs there is local agency at work, which mobilizes existing social networks while allowing the formation of new connections based on the old. Drawing upon observations from fieldwork in a suburban district in Chiang Mai Province, I argue that biosocial communality emerges from the interaction between the administration and local agents, and demonstrate how this operates by acting on the interface of the family and the community. I first look into how policies of health and elderly care have made use of the community or the discourse thereof. Then I introduce the case of a specific subdistrict to see how such top-down governance actually operates on the ground, how local networks can be reactivated, and, ultimately, how we find, among the participating elderly and caregivers, emerging biosocial communality at the interface of the family and community."
Kyoto : [Nakanishi Printing Company;Nakanishi Printing Company;Nakanishi Printing Company;Nakanishi Printing Company;Nakanishi Printing Company;Nakanishi Printing Company;Nakanishi Printing Company;Nakanishi Printing Company, Nakanishi Printing Company], 2019
050 SEAS 8:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fujita Koichi
"The development of the Para rubber sector in Myanmar was slow for a long time from the early 1960s, mainly due to policy failures under the “Burmese Way to Socialism.” However, with the rubber boom around 2005–12, the sector started developing rapidly, as in other Asian tropical countries. The development of the sector is expected to be an important base for economic development in Myanmar through industrialization. This paper, based on information and data collected in Mon State in 2013 and 2014, clarifies the current status (with historical background) of various actors—including rubber estates (both private and government), smallholders, traders/processors, and tire factories—and investigates major problems they face. The rapid expansion of rubber plantation by smallholders in Mon State is particularly noteworthy, based on the study of two villages. It is found that the smallholders’ major source of investment is remittances from migrants working in the rubber sector in Southern Thailand. The migrants’ work experiences in Thailand, which expose them to technology and knowledge about supporting institutions, are expected to offer good potential for the future development of Myanmar’s rubber sector."
Japan: Southeast Asian Studies, Kyoto University, 2021
330 JJSAS 58:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muchamad Wahyu Trinugroho
"ABSTRAK
Curah hujan merupakan salah satu faktor penting dalam aliran limpasan. Jumlah dan sebaran stasiun curah berperan dalam analisis transformasi aliran limpasan dalam suatu model hidrologi, maka analisis data hujan perlu dilakukan secara teliti. Namun, dalam suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) memiliki jumlah dan sebaran stasiun yang bervariasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh jumlah dan sebaran stasiun terhadap hujan transfromasi dalam bentuk aliran limpasan menggunakan model hidrologi, HEC‐HMS. Lokasi kajian di DAS Mae Chaem Thailand Utara seluas 3.826 km2. Model HEC HMS digunakan untuk kalibrasi parameter model curah hujan limpasan dengan menggunakan keseluruhan stasiun hujan yang ada sejumlah 13 stasiun (kondisi 1), dengan menggunakan curah hujan wilayah metode polygon thiessen. Untuk penyederhanaan, parameter terkalibrasi sebagai input untuk simulasi 6 stasiun hujan dengan nomor stasiun 1, 2, 5, 8, 11, dan 13 (kondisi 2), dan 3 stasiun hujan dengan 3 posisi stasiun yang berbeda (kondisi 3, 4, dan 5). Hasil penelitian menunjukkan kalibrasi dari 13 stasiun mempunyai kriteria sangat baik dengan nilai Nash koefisien 0,826. Setelah dilakukan simulasi, kondisi 2 memberikan hasil yang paling baik mendekati nilai pengamatan, dengan R2 = 0,927, sedang nilai korelasi paling rendah kondisi 5 (nomor stasiun 1, 6, dan 11), R2 = 0,795. Sedangkan dari hasil debit hidrograf, kondisi 1 lebih tinggi daripada kondisi 2, baik pola maupun debit puncaknya. Hasil lain menunjukkan simulasi debit puncak kondisi 3 (nomor stasiun 2, 5, dan 13) memiliki overestimate terhadap debit observasi sedang kondisi 5 menunjukkan hasil underestimate terhadap debit observasi. Secara kesuluruhan hasil simulasi telah memenuhi persyaratan Nash, sedang hasil yang paling baik pada simulasi dengan 6 stasiun (kondisi 2). Dengan demikian jumlah dan posisi stasiun curah hujan memberikan pengaruh dalam pemodelan curah hujan limpasan di Sungai Ping, DAS Mae Caem."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2018
551 JSDA 14:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Malee Sitthikriengkrai
"ABSTRACT
During the latter half of the twentieth century the small Karen community of Klity Creek (Thailand) suffered from industrial lead pollution. With the help of an NGO, members of the community started a civic campaign demanding environmental justice and raised public awareness about their exposure to lead pollution. The Thai Ministry of Public Health offered them medical treatment, but they rejected it. Instead, the patients/activists requested another form of treatment (chelation therapy). When this was not forthcoming, the patients began a public campaign demanding their treatment of choice and maintaining that it should be provided to all villagers contaminated with lead. Using detailed descriptions of events, this paper explores the Karen community's civic activism demanding their treatment of choice."
Kyoto: Kyoto University, 2018
327 SEAS 7:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S8075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S8339
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>