Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Pangaribuan, Hilman Ficky F.
"Masalah penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri masih kerap terjadi baik mulai dari tahap pra penempatan, masa penempatan, hingga purna penempatan. Pemerintah telah mengupayakan untuk meminimalisir dampak yang terjadi, salah satunya melalui pembentukan BNP2TKI. Meskipun demikian, peraturan yang disusun, kelembagaan, maupun standar prosedur yang ada masih belum optimal guna mengatasi permasalahan yang terjadi.
Permasalahan yang akan dikaji meliputi peran BNP2TKI terkait penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan implementasi peran BNP2TKI terkait penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri. Adapun metode penelitian yang digunakan meliputi bentuk penelitian yaitu yuridis normatif. Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasi peran BNP2TKI terkait penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri.

Problems placement and protection of migrant workers abroad still frequently occur either from pre placement, the placement period, until after placement. The government has sought to minimize the impact that happened, one of them through the establishment of BNP2TKI. Nonetheless, the rules established, institutional, as well as the existing procedures that are still not optimal in order to overcome the problems occurred.
Issues to be examined include the role of BNP2TKI related to the placement and protection of migrant workers abroad based on the legislation in force and the implementation of related BNP2TKI role placement and protection of migrant workers abroad. The research methods used include forms of research is normative. Through this study is expected to identify the role of BNP2TKI related placement and protection of migrant workers abroad.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S65395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wira Winardi
"Latar Belakang: Kanker paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia. Mutasi aktif pada epidermal growth factor receptor (EGFR) terdeteksi pada hampir setengah dari kasus adenokarsinoma paru pada populasi Asia. Pengobatan dengan osimertinib, suatu penghambat tirosin kinase EGFR generasi ketiga telah menunjukkan keunggulan dibandingkan EGFR TKI generasi pertama dan kedua. Namun, resistensi primer dan sekunder mengurangi efektivitas osimertinib.
Metode: Untuk mengungkap mekanisme yang terlibat dalam resistensi osimertinib pada adenokarsinoma dengan mutasi EGFR, kami mengembangkan sel yang resisten terhadap osimertinib dari lini sel kanker paru jenis adenokarsinoma dengan mutasi EGFR, yaitu PC9. Mekanisme resistensi diselidiki melalui sekuensing RNA (RNA-seq). Profil ekspresi gen PC9 yang resisten terhadap osimertinib dengan sel induk yang sensitif terhadap osimertinib kemudian dibandingkan.
Hasil: Analisis RNA-seq menunjukkan bahwa jalur pensinyalan tumor necrosis factor alpha (TNF-α) / nuclear factor κB (NF-κB) mendominasi pada sel PC9 yang resisten terhadap osimertinib (PC9 RO). Interleukin-1 alpha (IL-1α) adalah gen yang paling bermakna mengalami peningkatan ekspresi. Penekanan IL-1 α memulihkan sensitivitas terhadap osimertinib pada pada model sel resistan osimertinib.
Kesimpulan: Penelitian ini mengungkapkan bahwa aktivasi jalur TNF-α/NF-κB merupakan mekanisme alternatif yang bertanggung jawab atas resistansi osimertinib pada PC9 RO dari adenokarsinoma dengan mutasi EGFR. Penekanan IL-1α dapat menjadi strategi yang menjanjikan untuk mengatasi resistansi obat terhadap osimertinib pada adenokarsinoma dengan mutasi EGFR.

Background:Lung cancer is the leading cause of cancer-related deaths worldwide. Activating mutations in the epidermal growth factor receptor (EGFR) are detected in nearly half of adenocarcinoma cases in the Asian population. Treatment with osimertinib, a third-generation EGFR tyrosine kinase inhibitor (TKI), has demonstrated superiority over first- and second-generation inhibitors. However, primary and acquired resistance reduce the efficacy of osimertinib.
Methods: To uncover the mechanisms involved in osimertinib resistance in EGFR- mutant adenocarcinoma, we developed osimertinib-resistant cells from EGFR-mutant adenocarcinoma lung cancer cell lines ( PC9 RO). The resistance mechanism was investigated using RNA sequencing (RNA-seq). The gene expression profiles of osimertinib-resistant PC9 RO cells were then compared with those of osimertinib- sensitive parental cells.
Results: RNA-seq analysis revealed that the tumor necrosis factor alpha (TNF-α) / nuclear factor κB (NF-κB) signaling pathway predominated in the osimertinib-resistant cells. Interleukin-1 alpha (IL-1α) was the most significantly upregulated gene. Inhibition of IL-1α restored sensitivity to osimertinib in the osimertinib-resistant cell model.
Conclusion:This study reveals that activation of the TNF-α /NF-κB pathway is an alternative mechanism responsible for osimertinib resistance in PC9 RO from EGFR- mutant adenocarcinoma. Inhibition of IL-1α may represent a promising strategy to overcome drug resistance to osimertinib in EGFR-mutant adenocarcinoma.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Setiawati
"Skripsi ini membahas bahasa Arab TKI di Arab Saudi yang dipandang dari aspek fonologi, morfologi, dan sintaksis. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komparatif, yaitu dengan membandingkan bahasa Arab standar dan bahasa Arab nonstandar. Signifikansi analisis ini yaitu untuk memaparkan kepada pembaca mengenai perubahan fonologi, morfologi, dan bentuk kalimat dalam bahasa Arab nonstandar. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendapat Lado mengenai bilingualisme. Data dalam skripsi ini secara garis besar berasal dari kuesioner, modul pengajaran, dan hasil pengamatan. Hasil analisis dari aspek fonologi menyatakan bahwa terdapat beberapa perubahan bunyi dalam bahasa Arab nonstandar yaitu afesis, apokop, sinkop, proteis, dan paragog. Dari Aspek morfologi ditemukan bahwa dalam bahasa Arab nonstandar juga terdapat proses derivasi dan infleksi. Dan dari aspek sintaksis, kalimat dalam bahasa Arab nonstandar terdiri dari kalimat minor, kalimat mayor, kalimat nomina, kalimat verba, kalimat tanya, kalimat perintah, dan kalimat larangan. Selain itu, penulis menganalisis bagaimana penguasaan bahasa Arab TKI di Arab Saudi.

This research describes about the Arabic language by Indonesian employers that looked from phonology, morphology, and syntactic aspect. An analysis method that used in this research is comperative analysis which compared standard Arabic with nonstandard Arabic. signification of this analysis are describe readers about changes of phonology, morphology and sentence form in nonstandard Arabic. This research using lado’s perfective about bilingualisme. The data in this paper outlines obtained from questionnaires, teaching modules, and from the observations. The results of analize phonological aspect states that there are some sound changes in Arabic nonstandard namely afesis, apokop, syncope, proteis, and paragog. From Morphology Aspect in Arabic found that there are processes nonstandard derivations and inflections. From syntax aspect, sentence in nonstandard Arabic consists of minor phrase, major phrase, noun phrase, verb phrase, interrogative, imperative, and negative commands. In addition, the writer analyze how Indonesian employers mastery nonstandar Arabic in Saudi Arabia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S115
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyu Cantika Amiranti
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan externalizing behavior antara remaja yang ditinggalkan oleh orangtuanya sebagai TKI yang diasuh oleh orangtua yang tinggal di Indonesia dan yang diasuh oleh keluarga besar, dan antara remaja laki-laki dan perempuan. Dalam penelitian ini, 171 partisipan yang merupakan siswa SMP di Karawang dan ditinggal oleh salah satu atau kedua orangtuanya untuk bekerja di luar negeri mengisi alat ukur SDQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan externalizing behavior yang signifikan antara remaja yang diasuh oleh orangtua yang tinggal di rumah dan keluarga besar. Externalizing behavior remaja laki-laki dengan remaja perempuan juga tidak berbeda secara signifikan.

The study was conducted to investigate the differences of externalizing behavior between children left behind that were raised by single parent and extended family, and between boy and girl. A total of 171 participants, who were students at junior high school at Karawang that were left behind by one or both of their parents to become a migrant, completed the SDQ. The study found that there are no significant differences of externalizing behavior between children left behind that were raised by single parent or by extended family. There are also no significant differences of externalizing behavior between boy and girl.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Budianto
"ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian ini adalah agar para Buruh Migran Indonesia (BMI) di
Hongkong dapat menemukan prioritas masalah serta solusi yang tepat dalam implikasi
pemberdayaan BMI setelah pulang ke tanah air. Dengan metode modifikasi Analytic Network
Process (ANP) yang dikombinasikan dengan konsep maqoshid syariah. Penelitiaan ini
bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis problematika kemandirian ekonomi BMI di
Hongkong secara komprehensif, kemudian menemukan solusi dari setiap permasalahan demi
pengembangan kemandirian ekonomi BMI Hk. Prioritas masalah kemandirian ekonomi
BMI Hk dalam perspektif maqashid syariah dari aspek BMI adalah tekanan keluarga
dan rendahnya keinginan untuk berkembang. Prioritas masalah dari aspek lembaga
pemberdayaan adalah kurangnya SDM pendamping dan sistem pelatihan yang kurang
profesional. Prioritas masalah dari aspek pemerintah adalah minimnya dana untuk
kemandirian dan konsep kemandirian dari pemerintah yang belum optimal. Prioritas
solusi kemandirian ekonomi BMI Hk dalam perspektif maqashid syariah dari aspek
BMI adalah penguatan orientasi kemandirian dan menyiapkan bekal kemandirian.
Prioritas solusi dari aspek lembaga pemberdayaan adalah kerja sama antar lembaga
dan meningkatkan kapasitas. Prioritas solusi dari aspek pemerintah adalah
optimalisasi sosialisasi kemandirian dan peningkatan anggaran untuk kemandirian

ABSTRAK
The purpose of this study is that the Indonesian Migrant Workers (BMI) in Hong
Kong could find the best solutions based on the priority of the problem in the
empowerment implications of BMI after returning home. With the modified method
of Analytic Network Process (ANP) and combined with the concept of Maqoshid
Sharia. This research can determine and analyze the problems of self-reliance
economic for BMI in Hong Kong comprehensively, and find the solution of any
problem in the self-reliance economic development of BMI Hk. The priority issues
of the self-reliance economic of BMI Hk in the Maqhasid Sharia perspective for BMI
aspect is family pressure and lack the desire to evolve. While the priority of the
problem for the empowerment institution aspect is the lack of Human Resources's
assistant and the training system that is less professional. While the priority problem
from the government aspect is the lack of funding for self-reliance as well as the
concept itself is not optimal. The solution priority of the self-reliance economic of
BMI Hk in the Maqhasid Sharia perspective from BMI aspect is to strengthening and
preparing the self-reliance orientation. While the solution priority for the aspect of
institutions of empowerment is cooperation between institutions and capacity
building. And the solution priority from the government aspect is to optimize the
socialization as well as increasing the budget for self-reliance"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hapsari Retno Dewanti
"Latar Belakang: Kanker paru menjadi penyebab kematian utama akibat keganasan pada laki-laki sebesar 31% dan perempuan sebesar 27%. Pada pasien adenokarsinoma paru dengan mutasi pada exon 20 T790M memberikan respons yang buruk terhadap terapi EGFR-TKI generasi pertama maupun generasi kedua.
Tujuan: Mengetahui profil serta angka tahan hidup 1 tahun pasien kanker paru jenis Adenokarsinoma dengan mutasi exon 20 T790M primer.
Metode: Penelitian menggunakan desain kohort terhadap pasien-pasien adenokarsinoma paru stadium IV dengan mutasi exon 20 T790M primer dari bulan September 2015 sampai Desember 2017 di RSUP Persahabatan. Variabel yang diteliti adalah karakteristik klinis dan angka kesintasanberdasarkan kurva Kaplan Meier. Hasil analisis dinyatakan berbeda bermakna apabila nilai p<0,05.
Hasil: Didapatkan 27 subjek penelitian dengan rerata usia 58,5 tahun dan berjenis kelamin laki-laki (70,6%). Keluhan utama berupa sesak napas (73,5%) dan nyeri dada (55,9%). Mutasi genetik tunggal pada Exon 20 T790M (64,7%), sedangkan mutasi Exon 20 T790M dengan Exon 21 L858R (11,8%) dan mutasi Exon 20 T790M dengan 21 L861Q (8,8%). Organ target metastasis adalah efusi pleura (73,5%), tulang (26,5%) dan otak (20,6%). Angka kesintasan 360 dan 990 hari sebesar 35% dan 20% dengan median kesintasan sebesar 213 hari.
Kesimpulan: Mutasi exon 20 T790M pada adenokarsinoma paru memegang peranan penting terhadap kesintasan dan prediktor responsterhadap terapi yang diberikan.

Background: Lung cancer causes mortality in men (31%) and in women (27%). Lung adenocarcinoma patients with exon 20 T790Mepidermal growth factor receptor(EGFR) mutation showed poor response to the first generation and second generation of EGFR tyrosine kinase inhibitor (TKI) therapy.
Purpose: This study aims to reveal the characteristics and one year survival rate of lung adenocarcinoma patients with primary exon 20 T790M EGFR mutations treated at Persahabatan Hospital Jakarta, Indonesia.
Methods: The cohort study involved patients with primary exon 20 T790M EGFR mutation between September 2015 to December 2017 in Persahabatan Hospital Jakarta, Indonesia. The survival rate was observed from Kaplan Meier estimator curve and was statistically analyzed.
Results: There were 27 subjects with mean age of 58.5 years and were predominated male (70.6%). The most common chief complaints were shortness of breath (73.5%) and chest pain (55.9%). The EGFR mutations detected were exon 20 T790M (64.7%), exon 20 T790M with exon 21 L858R (11.8%) and exon 20 T790M with exon 21 L861Q (8.8%). Metastatic target organs were pleural effusions (73.5%), bone (26.5%) and brain (20.6%). Survival rate of 360 and 990 days was 35% and 20% respectively with median survival rate was 213 days.
Conclusion: Exon 20 T790M EGFR mutation in lung adenocarcinoma was revealed to be an important factor in survival and in predicting response to EGFR TKI chemotherapy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 >>