Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Sutrisno
"Penelitian pada kajian ini, didasarkan atas sumber-sumber kepustakaan, khususnya tulisan-tulisan Soekarno dan Natsir sendiri yang se zaman. Tulisan tersebut umumnya ada di majalah-majalah dan surat kabar-surat kabar serta dari buku-buku yang membahas tentang Soekarno dan Natsir. Kajian ini dimaksudkan untuk mengungkap atau mengetahui pemikiran Soekarno dan Natsir tentang dasar negara, mengingat masalah tersebut penting artinya bagi Indonesia, baik ketika masih dalam proses kelahiran, saat kelahiran dan proses perkembangan di masa berikutnya. Pemikiran Soekarno dan Natsir tentang dasar negara banyak dipengaruhi oleh latar belakang sosio-kulturalnya, lingkungan keluarga, budaya masyarakatnya, pendidikan, dan kondisi zamannya. Namun demikian sulit dipastikan factor mana yang paling berpengaruh, mengingat pemikiran sifatnya abstrak dan individu. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa antara Soekarno dan Natsir memiliki pemikiran yang berbeda tentang dasar negara kelak bila Indonesia merdeka. Di satu sisi Soekarno menginginkan dasar negara yang berdasarkan tidak Islam, sementara Natsir menginginkan dasar negara yang Islam. Pemikiran keduanya didasarkan atas argumentasi-argumentasi dari: pandangannya tentang Turki masa akhir Dinasti Otoman, Al Qur'an dan Hadits, ada tidaknya Ijmak ulama, dan tentang demokrasi. Perbedaan kedua tokoh tersebut dapat dikatakan sebagai cermin dari perbedaan yang ada dalam arus pemikiran di Indonesia, yang satu disebut nasionalis netral agama (Soekarno) dan nasionalis Islam (Natsir). Ditinjau dari ajaran Islam bahwa dasar negara yang berdasarkan Islam merupakan bagian dari ajaran Islam. Dilihat dari sini jelas keinginan dasar negara berdasarkan Islam pasti akan muncul sepanjang masih ada Al Qur'an dan Hadits"
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S12127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Damayanti
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T36218
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ishak Rafick
Jakarta: Ufuk Press, 2008
959.8 ISH c (1);959.8 ISH c (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Trihastuti
"ABSTRAK
Pembangunan suatu daerah tidak akan pernah berdiri sendiri, salah satu indikasi adanya interaksi pembangunan wilayah antara Jakarta dan kota - kota lain disekitarnya dapat dilihat dari frekuensi penerbangan dari dan ke Bandar udara Internasional Soekarno Hatta yang terus meningkat. Berdasarkan aturan yang ditetapkan dalam ketentuan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), maka perluasan pemukiman atau pembangunan konstruks di sekitar Bandar udara akan menghasilkan resiko terhadap keselamatan operasi penerbangan. Peningkatan frekuensi penerbangan ini juga berakibat langsung terhadap kebisingan yang terjadi akibat dari operasional penerbangan yang berakibat terhadap tingkat kenyamanan di daerah sekitar Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta.
Dalam penelitian ini digunakan data-data berupa peta tematik yaitu, peta penggunaan tanah, peta administrasi, peta kepadatan penduduk, peta kawasan keselamatan operasi penerbangan, peta wilayah kebisingan dan peta lokasi obyek?obyek penghalang. Berdasarkan analisis didapatkan bahwa, wilayah kecamatan Benda, Neglasari adalah kawasan yang termasuk dalam zona kebisingan tingkat 3 (tiga) artinya kawasan yang paling tidak nyaman untuk ditinggali .Pola wilayah permukiman yang potensial mengganggu operasi pernerbangan pada Bandar udara Internasional Soekarno Hatta tidak beraturan, tetapi yang paling padat dan banyak penghalang berada di sekitar Kecamatan Pasar Kemis kabupaten Tangerang dan kecamatan Benda dan Neglasari di Kota Tangerang

Abstract
Regional Development will never stand alone; the indication of development interaction between Jakarta and the Cities around can be seen from the increasing of aviation frequency from and to Seokartno Hatta International Airport. Since the rule of Aviation Safety and Operation Area is applied to the region around Soekarno Hatta International Airport, the expansion of settlement, construction and also the natural obstacles must be concerned, because it will generate risks to the safety of aviation and its operation. The Increased frequency of aviations is also a direct result of the noise that occurs due to aviation operations that affect its level of amenity in the area around the Soekarno Hatta International Airport.
The data that was used in this study is; thematic map, land use map, administrative map, population density map, aviation safety and operation area map, noise area map, and and map of object barrier around the Soekarno Hatta International Airport. Base on the analysis, Benda district and Neglasari Distric are in the highest level of noise which is mean the lowest amenity area. The pattern of potential settlement which can disturb and interfere the aviation safety and operation is irregular but the most dense with many obstruction are in Pasar Kemis Kabupaten Tangerang and Benda Neglasari Kota Tangeranga."
2012
T31808
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amy Karmia Marku
"Gedung Pola tidak hanya berfungsi sebagai ruang pamer yang dibangun khusus untuk memamerkan gagasan perencanaan arsitektur dan kota berdasarkan pemikiran utopia dari Sukarno atas nasionalisme dan modernism tapi juga pameran menjadi sebuah strategi politik dan arsitektur kemudian dimanfaatkan sebagai ruang politik yang representatif bagi propaganda idealis Sukarno untuk publik Jakarta (khususnya) dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Tesis ini mencoba untuk mengungkapkan bagaimana pameran bukan hanya sebagai media representasi visual tapi juga menjadi sebuah strategi politik ruang. Pemikiran Sukarno akan dicoba untuk ditelusuri melalui pembacaan archives sebagai evidence yang akan diinterpretasikan melalui pendekatan hermeunitical approach dari Heidegger.
Selain itu tesis ini juga mencoba memandang artefak arsitektur sebagai suatu fenomena sejarah. Pendekatan ini dipilih oleh karena dalam membaca archives, jejak yang tertinggal akan diinterpretasikan secara fenomenologi sebagai upaya untuk menjawab kehadiran ruang politik dalam Gedung Pola dan juga untuk mengungkap bagaimana sebuah pameran, dapat menjadi strategi dari sebuah politik ruang.

Gedung Pola was not only function as an exhibition room built specifically to exhibit Soekarno’s Utopian vision on achitecture and city planning based on Nasionalism and Modernism, but also become a place to exhibit his political strategy, used as a representative political space for Sukarno’s ideal propaganda for Jakarta citizen in specific and all Indonesian citizen in general.
This thesis try to elaborate on how an exhibition was not only use as a representative medium for visual, but also become a political strategy space. Sukarno’s idealogy will be tried to understood through reciting his archives as the evidence, that will be interpreted through Hermeunitical approach from Heideger.
Moreover, this thesis also try to view architecture artefact as a historical phenomenon because in reciting the archives, traces that was left will be interpreted phenomenologically, as a way to answer the existence of political space in Gedung Pola, and also to reveal how an exhibition can be a strategy for political space.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Damayanti
"Skripsi ini membahas Toko Serba Ada Sarinah sebagai toko serba ada modern pertama di Indonesia pada tahun 1960-an sebagai akibat dari gagasan Presiden Soekarno untuk membangun kota Jakarta sebagai kota modern dan didukung oleh keadaan ekonomi yang terjadi di Indonesia. Kemodernan Toko Serba Ada Sarinah direpresentasikan dengan gedung yang megah, fasilitas canggih, manajemen yang terstruktur dengan baik, serta persediaan barang yang lebih lengkap dari toko serba ada yang telah ada sebelumnya. Oleh karena itu, skripsi ini menampilkan perkembangan Toko Serba Ada Sarinah sebagai toko serba ada yang merepresentasikan kemodernan kota Jakarta pada tahun 1962 hingga tahun 1979.

This study discussed about Sarinah Department Store as the first modern department store in Indonesia in 1960's as the result of President Soekarno's idea to build Jakarta as a modern city and supported by the economic situation in Indonesia. The modernity of Sarinah Department Store representated by the magnificent building, advanced facilities, well-structured management, and more complete inventories than another department store which existed before. Therefore, this study shows the progress of Sarinah Department Store represents the modernity of Jakarta in 1962 until 1979.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Lamria
"Penulisan dalam skripsi ini membahas tentang proses pembangunan bandar udara internasional Soekarno Hatta Jakarta yang telah memberikan dampak terhadap masyarakat sekitar tahun 1980-1992.
Kehadiran bandar udara internasional Soekarno Hatta Jakarta disebabkan karena bandar udara Kemayoran dan bandar udara Halim Perdanakusuma dalam tidak mampu mengatasi masalah penerbangan di Jakarta tahun 1970. Bandar udara internasional Soekarno Hatta Jakarta berfungsi untuk menampung peningkatan jumlah pengguna transportasi udara yang terjadi setiap tahunnya. Keberadaan bandar udara internasional Soekarno Hatta Jakarta menjadi pendorong berdirinya PT. Angkasa Pura II (Persero) sebagai pengelola bandar udara bagian Indonesia barat termasuk bandar udara internasional Soekarno Hatta Jakarta.
Bandar udara internasional Soekarno Hatta Jakarta menjadi bandar udara terbesar di Indonesia yang dapat menampung jumlah penumpang hingga 18.000.000/tahun. sesuai dengan fungsinya sebagai infrastruktur yang berskala domestik dan internasional maka bandar udara internasional Soekarno Hatta Jakarta telah memberikan dampak negatif dan positif yang dirasakan oleh masyarakat sekitar.
PT. Angkasa Pura II (Persero) harus menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat sekitar. Terjadinya perubahan kehidupan masyarakat sekitar yang pada awalnya merupakan masyarakat tradisional agraris kini berubah menjadi masyarakat modern yang dilengkapi prasarana dan sarana memadai.

Writing in this paper discusses process development Soekarno Hatta International Airport Jakarta and Its Impact on Communities Around the year 1980-1992.
The presence of the Soekarno Hatta international airport in Jakarta due to the inability of Kemayoran airport and Halim Perdanakusuma Jakarta Aiport can troubling of flight in 1970. The Soekarno Hatta international airport in Jakarta to drive the establishment of PT. Angkasa Pura II (Persero) as the manager of the airport including the western part of Indonesia Soekarno Hatta international airport in Jakarta.
Soekarno Hatta international airport in Jakarta into the largest airports in Indonesia that can accommodate the number of passengers to 18 million/year. according to its function as an infrastructure of domestic and international scale, the international airport of Soekarno Hatta has a negative and positive impact felt by the surrounding community.
PT. Angkasa Pura II (Persero) must show concern for the surrounding community. Changes in people's lives around that was originally a traditional agrarian society now turned into a modern society that is equipped with adequate infrastructure and facilities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trifena
"[ABSTRAK
Artikel ini membahas pembangunan monumen-monumen di Jakarta sebagai implementasi
hubungan Indonesia ? Uni Soviet di Era Soekarno. Pembahasan bangunan yang ada sebagai
bukti nyata pada hubungan antara kedua negara, menggunakan teori konsep kepentingan
nasional dalam kerjasama bilateral yang diusulkan oleh Hans J. Morgenthau. Artikel ini
menggunakan metode deskriptif-analitif, dengan mendeskripsikan sejarah awal hubungan
Indonesia ? Uni Soviet, bukti-bukti pembangunan monumen-monumen di Jakarta sebagai
kerjasama Indonesia ? Uni Soviet terutama pada era Soekarno. Sumber utama penelitian ini
dari bukti fisik dan sejarah pembangunan monumen-monumen di Jakarta dengan menunjukkan
faktor kepentingan nasional dalam hubungan bilateral Indonesia-Uni Soviet.ABSTRACT This article discusses the construction of monuments in Jakarta as the implementation of
Indonesia relations - Soviet Union in the era of Soekarno. Discussion of the existing building as
concrete evidence on the relationship between the two countries, using the theoretical concept
of the national interest in bilateral cooperation proposed by Hans J. Morgenthau. This article
uses the descriptive method-analitif, by describing the early history of relations between
Indonesia - the Soviet Union, the evidence is building monuments in Jakarta as Indonesia
cooperation - the Soviet Union, especially in the era of Soekarno. The main source of this study
of physical evidence and the historical development of monuments in Jakarta by indicating
factors of national interest in the bilateral relations between Indonesia and the Soviet Union.;This article discusses the construction of monuments in Jakarta as the implementation of
Indonesia relations - Soviet Union in the era of Soekarno. Discussion of the existing building as
concrete evidence on the relationship between the two countries, using the theoretical concept
of the national interest in bilateral cooperation proposed by Hans J. Morgenthau. This article
uses the descriptive method-analitif, by describing the early history of relations between
Indonesia - the Soviet Union, the evidence is building monuments in Jakarta as Indonesia
cooperation - the Soviet Union, especially in the era of Soekarno. The main source of this study
of physical evidence and the historical development of monuments in Jakarta by indicating
factors of national interest in the bilateral relations between Indonesia and the Soviet Union., This article discusses the construction of monuments in Jakarta as the implementation of
Indonesia relations - Soviet Union in the era of Soekarno. Discussion of the existing building as
concrete evidence on the relationship between the two countries, using the theoretical concept
of the national interest in bilateral cooperation proposed by Hans J. Morgenthau. This article
uses the descriptive method-analitif, by describing the early history of relations between
Indonesia - the Soviet Union, the evidence is building monuments in Jakarta as Indonesia
cooperation - the Soviet Union, especially in the era of Soekarno. The main source of this study
of physical evidence and the historical development of monuments in Jakarta by indicating
factors of national interest in the bilateral relations between Indonesia and the Soviet Union.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Florensia Rosary Meida Devinta
"Penelitian ini membahas solusi untuk meningkatkan kinerja lalu lintas pada pintu rawa bokor seiring dengan adanya peningkatan penumpang Bandara Soekarno Hatta. Perhitungan kinerja lalu lintas kondisi eksisting yang digunakan mengacu pada Dirjen Bina Marga 1997, 2 langkah validasi forecast yaitu pertama validasi pertumbuhan penumpang 2017 dengan pertumbuhan data penumpang BSH kemudian validasi permodelan digunakan pada hasil simulasi permodelan dengan kondisi eksisting, dan hasil uji skenario merupakan hasil dari Vissim. Pengujian kinerja didasarkan pada skenario Do-Nothing kondisi eksisting dan 3 skenario Do-Something strategi penguraian panjang antrian pada tahun 2017.
Hasil pengujian skenario Do-Something yang didapat mampu mengurai panjang antrian yang terjadi, skenario terbaik ditunjukan pada skenario Do-Something 2. Skenario tersebut berupa pembuatan jembatan yang layang dengan rute searah jarum jam dan membuat sodetan untuk menuju ke arah tol.Dengan skenario Do-Something 2 mampu mengurangi panjang antrian sebesar 55 persen dari kondisi eksisting.

The purpose of this research is to improve traffic performance on the Rawa Bokor lane due to the passengers at Soekarno Hatta Airport.The calculation of the performance of the traffic uses existing conditions that refer to the Director General of Highways 1997, 2 validation steps that is the first validation forecast passenger growth in 2017 with growth of passenger data validation BSH then modeling used in the modeling simulation results with existing conditions, and test results of the scenario is the result of VisSim. Performance testing based on one Do Nothing existing condition scenario and three Do Something decomposition strategy of long queues in 2017 scenarios.
The test results obtained from the Do Something scenario is able to reduce the long queues that happen, which is best shown in Do Something scenario 2. The scenario was the construction of a bridge overpass in a clockwise route direction and create a new road to the highway toll road. In scenario Do Something 2, the queue length is reduced by 55 percent from existing conditions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66820
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   5 6 7 8 9 10 11   >>