Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naufal Sanca Lovandhika
"Penelitian ini mengkaji sebaran keteraturan permukiman di Kota Semarang Tahun 2012 yang dikaitkan dengan daya dukung wilayah untuk permukiman. Data sebaran permukiman diekstraksi dari citra satelit. Data daya dukung wilayah untuk permukiman didapatkan dengan menggunakan formula Muta?ali (2012). Analisis overlay dilakukan untuk melihat sebaran permukiman menurut kemiringan lereng dan jaringan jalan untuk mengkaji kesesuaian teori Kuffer et al. (2008), yang selanjutnya dikaitkan dengan daya dukung wilayah untuk permukiman. Permukiman Kota Semarang tersebar merata dari daerah pantai hingga perbukitan, dari kemiringan lereng landai hingga curam, dengan pola persebaran permukiman pada kawasan perkotaan Random dan pada kawasan non perkotaan Mengelompok. Jenis permukiman yang mendominasi adalah permukiman tidak teratur. Sebaran permukiman dipengaruhi oleh kemiringan lereng dan jaringan jalan. Semakin besar kemiringan lereng suatu wilayah semakin kecil luasan permukiman yang ditemukan. Semakin panjang kelas jalan lokal pada suatu wilayah semakin besar luasan permukiman yang ditemukan. Permukiman tidak teratur cenderung lebih mendominasi pada wilayah dengan daya dukung wilayah untuk permukiman tinggi, sedangkan pada wilayah dengan daya dukung untuk permukiman rendah proporsi permukiman teratur dan tidak teratur cenderung tidak jauh berbeda. Semakin tinggi daya dukung wilayah untuk permukiman pada suatu wilayah, semakin kecil persentase luasan permukiman pada kemiringan lereng curam yang didapati pada wilayah tersebut.

This study discusses the orderliness of Semarang City settlements in 2012 and the relation with region rsquo s carrying capacity for settlements Settlements distribution data were extracted from satellite imagery Semarang City region rsquo s carrying capacity data were obtained using Muta rsquo ali rsquo s formula 2012 Overlay analysis is done to examine the settlements distribution according to slope elevation and road network it rsquo s compliance with Kuffer et al 2008 theory and it rsquo s relation to the region carrying capacity for settlements Settlements in Semarang City spread from coast to hills from gentle slope to very steep with random distribution in city zone and clustered distribution in non city zone Irregular type of settlements are dominant in Semarang City The distribution of settlements were influenced by slope This study discusses the orderliness of Semarang City settlements in 2012 and the relation with region?s carrying capacity for settlements. Settlements distribution data were extracted from satellite imagery. Semarang City region?s carrying capacity data were obtained using Muta?ali?s formula (2012). Overlay analysis is done to examine the settlements distribution according to slope elevation and road network, it's compliance with Kuffer et al. (2008) theory and it?s relation to the region carrying capacity for settlements. Settlements in Semarang City spread from coast to hills, from gentle slope to very steep, with random distribution in city zone and clustered distribution in non city zone. Irregular type of settlements are dominant in Semarang City. The distribution of settlements were influenced by slope elevation and road network. Bigger slope elevation in a region, fewer settlements were founded in that region. Longer local type road in a region, more settlements were found in that region. Irregular settlements disposed to be dominant in region with high region?s carrying capacity, in region with low region?s carrying capacity regular and irregular settlements almost had the same proportion. Higher region?s carrying capacity for settlements, fewer settlements which was founded in very steep slope."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2014
S53200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Kamila
"Selama tahun 2010-2014 Kota Semarang selalu menduduki tiga besar rangking Incidence Rate DBD di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan menganalisis pembiayaan program pemberantasan DBD bersumber pemerintah pada tahun 2013-2015 serta kesenjangan sumberdaya. Pendekatan akun biaya kesehatan (health account) digunakan untuk menelusuri pembiayaan menurut sumber, fungsi, penyedia layanan. Hasil studi menunjukkan bahwa total belanja program DBD bersumber APBD tahun 2013 adalah Rp. 4.018.927.020, tahun 2014 sebesar Rp. 4.070.437.715.020, dan tahun 2015 sebesar Rp. 8.889.646.145. Program terutama dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang, dan fungsi layanan kesehatan terutama adalah Surveilans Epidemiologi dan Pengendalian Penyakit Menular. Belanja untuk kegiatan administrasi lebih tinggi daripada belanja untuk program promosi kesehatan dan penangan KLB. Tidak terdapat kesenjangan antara ketersediaan sumber daya yang dipotret dari belanja kesehatan program pemberantasan DBD dengan kebutuhan program berdasarkan perhitungan kebutuhan metode SPM. Namun, terdapat kesenjangan antara ketersediaan sumber daya atau belanja kesehatan dengan perencanaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Semarang. Disarankan agar perencanaan program lebih berfokus pada kegiatan promotif dan preventif.

During Year 2010 - 2014 Semarang municipality has been stated as the Big Three city with high incidence rate of dengue in Central Java province. This tracking expenditure of DHF Preventive Program has tried to analyze spending by the Local Government for Year 2013-2015, as well as the resources gap. The health account approach was used to analyze spending by source, function, and provider. Total spending for DHF supported by the local government in 2013 was Rp. 4.018.927.020, in 2014 was Rp. 4,070,437,715,020, and in 2015 was Rp. 8,889,646,145. The key player of the program was the Semarang Municipality Health Office. By function, the highest proportion of the spending was for Epidemiological Surveillance and Control of Communicable Diseases. The study also found that higher proportion of spending on administration as compared to direct activities such as community empowerment, and program to solve the outbreak. There was no resources gap if available resources was compared to the nedd according to SPM, however there was a resource gap if compared with the plan developed by the municipality health office. The study suggested to improved planning by focusing more on the direct activities such as promotive preventive."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mouliza Kristhopher Donna Sweinstani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terkait bagaimana keterpilihan dan ketidakterpilihan caleg perempuan Tionghoa pada Pemilu DPRD Kota Semarang tahun 2014 yang dilihat proses rekrutmen politik yang dilakukan oleh PDI Perjuangan, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem, dan strategi pemenangan pemilu masing-masing caleg perempuan Tionghoa. Penelitian ini sekaligus akan membuktikan apakah pemanfaatan modal finansial oleh caleg perempuan Tionghoa dapat mendukung keterpilihannya dalam pemilu. Argumen ini berangkat dari hasil beberapa penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa modal finansial adalah modal yang lebih dominan mendukung keterpilihan seseorang pada sistem pemilu saat ini yang mana di sisi lain modal tersebut adalah hal yang dikuasai oleh Etnis Tionghoa di negeri ini.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan tipe eksplanatif yang menggunakan sumber data primer melalui wawancara mendalam dengan masing-masing pengurus partai pengusung, caleg yang bersangkutan, dan dokumen primer lainnya. Temuan di lapangan menunjukkan bahwa partai mempertimbangkan tiga tataran analisis dalam proses rekrutmen politik seperti yang dikemukakan oleh Pippa Norris dan Lovenduski, yaitu sistem politik/fakta politik nasional, demokrasi internal partai, dan latar belakang sosial serta sumber daya finansial dan jaringan kandidat. Dengan proses rekrutmen yang demikian, dilihat dari kaca mata analisis rekrutmen politik yang dikemukakan oleh Almond, maka rekrutmen politik terhadap caleg perempuan Tionghoa yang dilakukan oleh seluruh partai pengusung adalah rekrutmen terbuka yang dilatar belakangi oleh pertimbangan pragmatis untuk memenuhi persyaratan administrasi partai terkait kuota perempuan. Sementara itu, jika dilihat dengan menggunakan kaca mata analisis teori rekrutmen politik yang dikemukakan oleh Geddes maka rekrutmen yang dilakukan oleh PDI Perjuangan digolongkan pada tipe Immediate Survival yang tidak mempertimbangkan kompetensi kandidat dan bertujuan untuk membina hubungan baik dengan kelompok Tionghoa Kota Semarang. Pada kasus rekrutmen Partai Demokrat kepada Ika Angajaya, rekrutmen yang dilakukan adalah tipologi Civil Service Reform yang mempertimbangkan kualitas kandidat dengan seleksi meritokrasi formal dan tipologi Partisan pada rekrutmen Anggraeni Angajaya yang kurang memperhatikan kualitas kandidat namun mendasarkan diri pada loyalitasnya pada partai. Terakhir, rekrutmen yang dilakukan oleh Partai Nasdem dapat dikategorikan sebagai tipologi Compartmentalization yang mempertimbangkan kualitas kandidat namun dengan seleksi informal.Berkaitan dengan strategi pemenangan pemilu yang dilakukan, spesifikasi isu yang diusung dan segmen target pemilih yang ditentukan oleh seorang kandidat terbukti tidak terlalu berpengaruh pada keterpilihannya. Keterpilihan caleg perempuan Tionghoa justeru dipengaruhi oleh pemanfaatan modal sosial berupa jaringan kandidat, kekerabatan dengan elit/patron, dan modal budaya yang berkaitan dengan identitas simbolik etnis, adat, atau suku bangsa tertentu. Sementara itu ketidakterpilihan caleg perempuan Tionghoa dipengaruhi oleh faktor inkonsistensi tim pemenangan pemilu karena konflik kepentingan antara individu kandidat, tim pribadi, dan partai serta tidakadanya upaya membangun kedekatan identitas sosial pada pemilih dengan identitas sosial yang sama.Implikasi teoritis menunjukan bahwa teori rekrutmen yang dikemukakan oleh ketiga tokoh tersebut dapat diaplikasikan dalam penelitian ini. Namun, dalam melihat strategi pemenangan pemilu, penulis perlu memodifikasi pengertian Modal Budaya yang dikemukakan Bourdieu karena modal budaya di sini bukan berkaitan dengan pengetahuan seseorang melainkan berkaitan dengan kesamaan identitas adat, etnis, atau suku bangsa. Penelitian ini juga membantah hasil studi sebelumnya yang dilakukan oleh Darawijaya, Idil Akbar, Tirto Soeseno, Fitriyah dan Supratiwi yang menyatakan bahwa modal finansial mendukung keterpilihan baik perempuan maupun Etnis Tionghoa. Dalam penelitian ini modal finansial hanya dapat dimanfaatkan untuk meyakinkan partai politik ketika mengusung kandidat perempuan Tionghoa pada proses rekrutmen caleg. Sementara pada saat dimanfaatkan pada strategi pemenangan pemilu, tidak semua dari mereka dapat terpilih sekalipun telah memanfaatkan modal finansialnya

ABSTRACT
The aim of this study is to analyze how the Chinese Indonesian women 39 s electability and unelectability are perceived by the PDI Perjuangan, Democrat Party, and Nasdem Party 39 s political recruitment and election winning strategies by each of the CHinese Indonesian women candidates. This study will also prove whether the utilization of financial capital by Chinese Indonesian women candidates can support her election in the election. This argument starts from the results of some previous research which states that financial capital is a more dominant capital supporting one 39 s election in the current electoral system which on the other hand, the capital is controlled by ethnic Chinese in this country.The method used in this study is a qualitative method with explanative research type, which uses primary data source through in depth interviews with political party leaders, candidates, and other main documents. Field findings show that the party considers three levels of analysis in the process of political recruitment as proposed by Pippa Norris and Lovenduski national political facts politics, party internal democracy, social background and financial resources and network of candidates. With such recruitment process, seen from Almond 39 s political recruitment theory, the political recruitment of Chinese women 39 s candidates by all staging parties is open recruitment based on pragmatic considerations to meet party administration requirements related to women quota. Meanwhile, when viewed using political recruitment theory proposed by Geddes, the recruitment conducted by PDI Perjuangan is classified on Immediate Survival type which does not consider candidate competence and aims to foster good relationship with Chinese group of Semarang City. In the case of Democratic Party recruitment to Ika Angajaya, the recruitment is a Civil Service Reform typology that considers the qualities of candidates with formal meritocracy selection and Partisan typology on the recruitment of Anggraeni Angajaya who pay little attention to the quality of candidates but based their loyalty to the party. Finally, recruitment by the Nasdem Party can be categorized as a Compartmentalization typology that considers the quality of candidates but with informal selection.In relation to the winning strategy of the election, the specification of the issues raised and the segment of voter targets determined by a candidate proved to have little effect on her election. The elected of Chinese Indonesian women candidates is influenced by the utilization of social capital in the form of candidate networks, kinship with elites patrons, and cultural capital related to certain ethnic, custom, or ethnic symbolic identities. Meanwhile, the unelected of Chinese Indonesian women candidates is influenced by the inconsistency of election winning teams due to the conflict of interests between individual candidates, private teams, and parties and the absence of an attempt to build a social identity closer to voters with the same social identity.The theoretical implications show that the recruitment theory proposed by the three scholars mentioned above can be applied in this study. However, in viewing the winning strategy of the election, the writer needs to modify the definition of Cultural Capital proposed by Bourdieu because cultural capital here is not related to one 39 s knowledge but relates to the common identity, ethnicity, or ethnic identity. This study also denied the results of previous studies conducted by Darawijaya, Idil Akbar, Tirto Soeseno, Fitriyah and Supratiwi stating that financial capital supports the election of both women and ethnic Chinese. In this study, financial capital can only be used to convince political parties when carrying Chinese Indonesian women candidates in the candidate rsquo s recruitment process. While at the time used in the election winning strategy, not all of them can be elected even if they have utilized their financial capital"
2017
T48155
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Khalisha Salsabila
"ABSTRACT
Skripsi ini mengkaji peran monumen peringatan sebagai representasi kota, menelusuri bagaimana suatu monumen untuk mengingat suatu peristiwa hadir di tengah kota dan kemudian merepresentasikan kota tersebut. Selain itu, penelitian ini akan melihat relevansi monumen yang mengandung memori ini dengan kota yang terus berkembang, dengan Tugu Muda Semarang sebagai studi kasusnya.

ABSTRACT
This thesis examines the roles of monuments as representation of a city, exploring how a monument to commemorate an event is presented in the city and represent the city itself. This study will also look at the relevance of this memory containing monument to the ever growing city, with Tugu Muda Semarang as the case study. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dzulfiqar Mazin
"Adanya peraturan terkait penyandang disabilitas yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas membuat pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus memperhatikan pemenuhan hak bagi penyandang disabilitas salah satunya dalam bidang ketenagakerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi program pengembangan tenaga kerja penyandang disabilitas di Kota Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan pendekatan post-positivist. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui metode wawancara mendalam dan studi literatur. Adapun teknik pengolahan data dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan implementasi program pengembangan tenaga kerja penyandang disabilitas telah dilakukan Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang melalui Program Peningkatan Produktivitas bagi Masyarakat. Dalam pelaksanaan program berdasarkan aspek pengorganisasian, interpretasi, penerapan atau aplikasi, kesesuaian antara program dengan pemanfaat, kesesuaian antara program dengan organisasi pelaksana, dan kesesuaian antara kelompok pemanfaat dengan organisasi pelaksana, terdapat dua aspek yang belum terpunuhi yaitu interpretasi dan kesesuaian antara program dengan pemanfaat. Terdapat hambatan dalam pelaksanaan program ini yaitu keterbatasn anggaran. Saran yang diberikan agar Pemerintah Kota Semarang dapat mengatasi hambatan yang ada dalam implementasi program.

The existence of regulations related to persons with disabilities namely Law Number 8 of 2016 concerning Persons with Disabilities makes the central government and regional governments must pay attention to the fulfillment of the rights for persons with disabilities, one of which is in the field of employment. This study aims to analyze the implementation of development programs for workers with disabilities in the city of Semarang. The method used in this study is to use a post-positivist approach. The data in this study were obtained through in-depth interviews and literature studies. The data processing techniques in this study are qualitative. The results of this study indicate that the implementation of the workforce development program for people with disabilities has been carried out by the Semarang City Manpower Office through the Productivity Improvement Program for the Community. In the implementation of programs based on aspects of organizing, interpreting, implementing or applying, the appropriateness of the program with the beneficiaries, the appropriateness of the program with the implementing organization, and the suitability between the beneficiary groups and the implementing organization, there are two aspects that have not been fulfilled, namely interpretation and appropriateness of the program with the beneficiaries. There are obstacles in the implementation of this program, namely budget constraints. Suggestions are given so that the Semarang City Government can overcome the obstacles that exist in the implementation of the program."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Happy Kurnia
"Tulisan ini bermaksud untuk menggambarkan pengamanan fisik dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dari beberapa konsepsi sekuriti fisik, sebagaiyang utama adalah konsepsi dari Robert L. O’Block, dan juga ditambah beberapa konsepsi sekuriti fisik lainnya dari beberapa penulis yang berbeda. Penulis menggunakan konsepsi sekuriti fisik O’Block dan beberapa penulis lainnya untuk meninjau pelaksanaan sekuriti fisik di dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Aspek-aspek sekuriti fisik yang diungkapkan oleh O’Block dan beberapa penulis lainnya akan diuraikan kembali satu-persatu beserta pelaksanaannya pada sekuriti fisik dermaga Pelabuhan Tanjung Emas oleh penulis. Penulisan ini memberikan kesimpulan bahwa bentuk sekuriti fisik dermaga Pelabuhan TanjungEmas Semarang meliputi beberapa bentuk sekuriti fisik.

This writing would like to explain the physical security at quay of Tanjung Emas Semarang Port from some concepts of physical security, the main concept is from Robert L. O’Block, and there are also some physical security concepts from some different authors. Writer uses O’Block’s and the other authors’s physical security concept to view the implementation of physical security at Port of Tanjung Emas Semarang’s quay. The aspects of physical security concept by O’Block the other authors will be described one by one within the implementations in the physical security of Port of Tanjung Emas’s quay by the writer. This writing concludes that the form of physical security at Port of Tanjung Emas Semarang’s quay include some forms of physical security.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizsa Fauziah Ichwani
"Kasus pneumonia sampai saat ini masih menempati posisi pertama sebagai penyakit menular yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada balita di Indonesia. Kota Semarang dalam kurun waktu 10 tahun terakhir belum menunjukkan adanya penurunan tren kasus pneumonia balita berdasarkan Profil Kesehatan Kota Semarang. Faktor iklim menjadi salah satu faktor risiko yang dapat mempengaruhi kerentanan pada host dan menghadirkan kondisi lingkungan yang mendukung patogen pneumonia untuk bertahan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara paparan variabilitas iklim (lama penyinaran matahari, suhu udara rata-rata, kelembaban relatif, curah hujan dan kecepatan angin maksimum) terhadap kejadian pneumonia balita di Kota Semarang pada tahun 2012 – 2021. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi deret waktu. Metode analisis meliputi univariat, bivariat dan multivariat. Penelitian ini menggunakan data sekunder kasus pneumonia balita dan data iklim Kota Semarang tahun 2012-2021. Pada hasil univariat mendapati bahwa rata-rata kasus tertinggi terjadi pada bulan Maret. Analisis pada data iklim memperoleh hasil rata-rata lama penyinaran matahari tertinggi terjadi pada bulan Agustus. Suhu udara rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Oktober. Kelembaban relatif tertinggi terjadi pada bulan Januari-Februari. Rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari-Februari. Rata-rata kecepatan angin maksimum tertinggi terjadi pada bulan Januari. Uji korelasi spearman menunjukkan hubungan yang signifikan (p < 0,05) pada lag 0 kelembaban relatif (r = 0,212) dan curah hujan (r = 0,198); lag 1 lama penyinaran matahari (r = - 0,206), suhu udara rata-rata (r = - 0,382), kelembaban relatif (r = 0,336), curah hujan (r = 0,283); lag 2 lama penyinaran matahari (r = - 0,270), suhu udara rata-rata (r = - 0,332), kelembaban relatif (r = 0,282), curah hujan (r = 0,185); lag 3 lama penyinaran matahari (r = - 0,240), curah hujan (r = 0,195). Uji multivariat GAMs poisson memperoleh hasil bahwa lama penyinaran matahari (lag 0, 1 dan 3), suhu udara rata-rata (lag 1 dan 3), kelembaban relatif (lag 3), curah hujan (lag 1) dan kecepatan angin maksimum (lag 2) berpengaruh terhadap pneumonia balita di Kota Semarang (R2 = 0,558; RMSE = 6,94). Berdasarkan hasil tersebut penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap variabilitas iklim dan pada Dinas Kesehatan diharapkan dapat mempertimbangkan pola variabilitas iklim pada bulan-bulan yang menunjukkan adanya potensi peningkatan kasus pada perencanaan penanggulangan dan kegiatan surveilans pneumonia balita di Kota Semarang.

Until now, pneumonia cases still occupy the first position as an infectious disease that causes morbidity and mortality in children under five in Indonesia. The city of Semarang in the last 10 years has not shown a decrease in the trend of pneumonia cases under five based on the Semarang City Health Profile. Climatic factors are one of the risk factors that can affect the susceptibility of the host and present environmental conditions that support pneumonia pathogens to survive. This study aims to determine the correlation between exposure to climate variability (length of sunshine, average air temperature, relative humidity, rainfall and maximum wind speed) on the incidence of pneumonia under five in Semarang City in 2012 – 2021. This study used an ecological study design. time series. Methods of analysis include univariate, bivariate and multivariate. This study uses secondary data on cases of pneumonia under five and the climate data of Semarang City in 2012-2021. The univariate results found that the highest average case occurred in March. Analysis of climate data obtained the result that the highest average length of sunshine occurred in August. The highest average air temperature occurs in October. The highest relative humidity occurs in January-February. The highest average rainfall occurs in January-February. The highest average maximum wind speed occurs in January. Spearman correlation test showed a significant relationship (p < 0,05) at lag 0 relative humidity (r = 0.212) and rainfall (r = 0.198); lag 1 duration of sunshine (r = - 0.206), average air temperature (r = - 0.382), relative humidity (r = 0.336), rainfall (r = 0.283); lag 2 duration of sunshine (r = - 0.270), average air temperature (r = - 0.332), relative humidity (r = 0.282), rainfall (r = 0.185); lag 3 duration of sunshine (r = - 0.240), rainfall (r = 0.195). The multivariate test of GAMs Poisson obtained the results that the duration of sunlight (lags 0, 1 and 3), average air temperature (lags 1 and 3), relative humidity (lag 3), rainfall (lag 1) and maximum wind speed (lag 2) has an effect on pneumonia under five in the city of Semarang (R2 = 0.558; RMSE = 6.94). Based on these results, it is important for the community to increase awareness of climate variability and the Health Office is expected to consider the pattern of climate variability in the months that indicate a potential increase in cases in prevention planning and surveillance activities for pneumonia under five in Semarang City."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Q. Abdan Syakuro
"Artikel ini membahas mengenai menara-menara masjid kuno di Semarang yang dibangun pada  abad ke 19-20 Masehi. Menara-menara tersebut berada di kawasan-kawasan etnis yang  menunjukkan keragaman kebudayaan hasil dari perkembangan interaksi antar etnis sehingga terciptanya pencampuran budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi bentuk dan gaya bangunan pada setiap komponen menara-menara masjid kuno di Semarang. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian arkeologi Sharer dan Ashmore yang terdiri dari tahapan ; formulasi, implementasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, interpretasi dan publikasi. Berdasarkan tinjauan arkeologis dan hibriditas, gaya bangunan menara-menara masjid kuno di Semarang dipengaruhi oleh kebudayaan lokal, Eropa, dan Arab.

This article discusses the ancient mosque towers in Semarang which were built in 19-20 century AD. The towers are located in ethnic areas shows cultural diversity resulting from the development of inter-ethnic interactions so that creating a mix of cultures. This research aims to determine variations in shape and form the building style of each component of the ancient mosque towers in Semarang. Method This research uses Sharer and Ashmore's archaeological research methods which consist of stages; formulation, implementation, data collection, data processing, analysis, interpretation and publications. Based on archaeological research and hybridity, the building style of the towers Ancient mosques in Semarang are influenced by local, European and Arab cultures.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gari Mauramdha
"Pengelolaan lalu lintas di Semarang Raya memerlukan pemahaman mendalam mengenai pola lalu lintas saat ini dan masa depan. Reviu model lalu lintas menggunakan perangkat lunak CUBE dilakukan untuk meningkatkan manajemen lalu lintas, melibatkan survei primer pada Juni-Juli 2022, diskusi intensif dengan pemangku kepentingan, dan kalibrasi model hingga tahun 2060 serta analisis volume lalu lintas hingga 2065. Survei dilakukan di 62 titik untuk traffic counting dan 12 lokasi untuk survei asal tujuan, menghasilkan data valid yang penting untuk kalibrasi model. Proyeksi menunjukkan ruas tol tertentu akan mencapai kapasitas maksimum sebelum 2045 atau 2060, dengan potensi peningkatan di ruas lain setelah proyek selesai. Sebagai ketua tim survei, asisten ahli pemodelan, dan PIC proyek, saya memastikan pelaksanaan survei, kalibrasi model, dan koordinasi proyek berjalan sesuai rencana, menghasilkan model lalu lintas yang akurat dan relevan untuk perencanaan masa depan di Semarang Raya.

Traffic management in Greater Semarang requires a deep understanding of current and future traffic patterns. A review of the traffic model using CUBE software was conducted to improve traffic management. This involved a primary survey in June-July 2022, intensive discussions with stakeholders, and model calibration up to 2060 with traffic volume analysis until 2065. The survey was conducted at 62 points for traffic counting and 12 locations for origin-destination surveys, yielding valid data crucial for model calibration. Projections indicate that certain toll roads will reach maximum capacity before 2045 or 2060, with potential increases on other roads after the project is completed. As the survey team leader, assistant modeling expert, and project PIC, I ensured that the survey, model calibration, and project coordination were carried out as planned, resulting in an accurate and relevant traffic model for future planning in Greater Semarang.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hamidi Syahidan
Jakarta: Universitas Indonesia, 1984
S33239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>