Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Benny Purwanto
"Penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif secara cross sectional yang meneliti tentang perilaku konsumen dalam proses keputusan memilih rawat Map di Rumah-Sakit Umum Kodya Semarang. Bagi Rumah-Sakit Umum Kodya Semarang yang relatif masih baru dan tingkat huniannya masih tergolong rendah, memerlukan evaluasi untuk mengidentifikasi faktor-faktor dalam perilaku konsumen yang mempengaruhi penggunaan rawat inap.
Variabel yang diteliti adalah faktor-faktor yang menjadi kriteria dalam proses keputusan yang dikelompokkan dalam 9 kategori yaitu : (1) Frekuensi Rawat Inap; (2) Lokasi; (3) Keragarnan Pelayanan; (4) Harga; (5) Informasi; (6) Personel; dan (7) Atribut Fisik Rumah Sakit; (8) Pelayanan Yang Diberikan; dan (9) Kesamaan Karaketeristik Pasien. Dan hasil penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan masalah yang dihadapi rumah-sakit sehubungan dengan perilaku konsumen sasarannya dalam menentukan pilihannya akan tempat pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kriteria yang dirasakan.
Hasil penelitian mengungkapkan adanya beberapa faktor yang berpengaruh kuat terhadap keputusan memilih rawat inap, tetapi tidak semua faktor tersebut dapat dikendalikan karena merupakan faktor eksternal. Karakteristik konsumen juga tidak mudah untuk dilakukan intervensi, yang harus dilakukan adalah menjaga karakteristik konsumen tersebut sebagai peluang dengan memperhatikan setiap kebijaksanaan yang berhubungan dengan karakteristik konsumen tersebut. Beberapa faktor lainnya merupakan faktor-faktor yang mempunyai korelasi sedang saja, tetapi lebih mudah untuk dikendalikan karena merupakan faktor internal rumah-sakit atau faktor eksternal yang masih mungkin dipengaruhi untuk dilakukan perbaikan.
Penggunaan sumber dan usaha yang dilakukan Rumah-Sakit Umum Kodya Semarang dalam upaya meningkatkan penggunaan pelayanan kesehatannya oleh konsumen akan lebih tepat bila diarahkan untuk upaya yang lebih strategis dengan usaha-usaha untuk merubah faktor internal rumah-sakit dan faktor eksternal yang masih mungkin diubah daripada memaksakan untuk merubah faktor eksternal yang diluar kendali rumah-sakit.

Kodya Semarang General Hospital is relative a new hospital and its occupation is still Iow. An evaluation is necessary to reveal and indentify the factors in the consumer behaviour which influence the decission in using inpatient services. The variables being studied are those factors which serve as the criteria in the decision proccess. They can be classified into 9 categories : (1) Inpatient utilization frequencies; (2) Location; (3) The kinds of services; (4) Cost ; (5) Information; (6) Personnels; (7) Physical attribute of the hospital; (8) The given services; (9) The similarity of the consumer characteristics. It is hoped that this study can reveal the problem faced by the hospital dealing with the captive consumer behaviour in making a choice decission based on their criteria.
The study has brought some certain factors up which closely correlate with the choice decission in using the inpatient services in Kodya Semarang General Hospital, but not all those certain factors are manageable since they are external ones and more over it is not easy to be intervened. The consumer characteristics are also not easy to be intervened, but it is important to maintain them and the implementation of the hospital policy must take them into consideration. There are also some other factors having moderate correlation and they are easier to manage since they are either the hospital internal or other external factors which may possibly to intervened.<
The utilization of the resources and efforts done by Kodya Semarang General Hospital to increase the consumer readiness to make use of its health seervices is better to be targeted on the strategic efforts, that is on the hospital internal and external factors which may possibly be intervened, and not on the external ones which are beyond the hospital control.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T5655
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fathurrohman
"Persaingan antar perusahaan konsultan di Kotamadya Semarang untuk memperoleh proyek sangat ketat. Bahkan banyak perusahaan konsultan yang tergolong kecil yang bangkrut, karena memperoleh tekanan dari perusahaan konsultan besar dari Jakarta yang membuka usaha di Kotamadya Semarang. Namun ada perusahaan konsultan daerah yang tergolong kecil yang berhasil, bahkan berkembang yang ditandai dengan: peningkatan jumlah karyawan, nilai proyek yang dikerjakan, keuntungan dan aset perusahaan, ketertiban administrasi, kualifikasi teknis, misalnya PT Pasindogriya sehingga menarik peneliti untuk melakukan penelitian ke perusahaan konsultan tersebut.
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan konsultan. Faktor yang dianggap penting yang menentukan keberhasilan perusahaan konsultan agar dapat berkembang dan memperoleh keuntungan, serta memuaskan kebutuhan konsumen, yaitu dimilikinya kebudayaan korporat yang kuat yang mampu mengintegrasi potensi internal, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan (konsumen, pesaing, pejabat pemerintah dan swasta yang terkait dengan proyek), sehingga mampu menciptakan dan melaksanakan strategi pemasaran, melaksanakan proyek dan aktivitas lain yang sesuai dengan lingkungan.
Permasalahan yang di bahas dalam tesis ini, bagaimanakah karakteristik kebudayaan korporat PT Pasindogriya yang meliputi elemen-elemen: peran, norma, motivasi, gagasan, kebiasaan, nilai, dan kepercayaan, sehingga konsultan ini mampu berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan meraih keuntungan.
Teori yang digunakan untuk menganalisis permasalahan adalah teori sistem dari Kast dan teori kebudayaan Heskett, dengan menggunakan pendekatan struktural fungsional, sebab pada kenyataannya perusahaan konsultan memiliki struktur yang dinamis dan bergerak untuk mengantisipasi perubahan lingkungan.
Tesa yang diajukan dalam penelitian ini, bahwa keberhasilan PT Pasindogriya dalam menjalankan usahanya karena memiliki kebudayaan korporat yang mampu berinteraksi dan menyesuaikan dengan lingkungannya. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi terlibat, dan discourse.
Dalam praktek bisnis pelayanan jasa konsultasi, terdapat kenyataan bahwa pejabat pemerintah, maupun pihak swasta memiliki kebudayaan yang khas, yang berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan konsultan. Timbulnya pandangan atau nilai di kalangan direksi dan kepala divisi PT Pasindogriya bahwa pejabat pemerintah, begitu pula swasta yang terkait dengan proyek adalah orang yang sangat berkuasa ibarat dewa dalam memenangkan lelang, serta memberikan dukungan sehingga perusahaan konsultan memperoleh proyek, telah menimbulkan kepercayaan yang menyatakan bahwa tanpa dukungan dari pejabat pemerintah dan swasta yang terkait dengan proyek, mustahil PT Pasindogriya untuk memperoleh proyek.
Adanya kebiasaan yang diikuti oleh PT Pasindogriya bahwa untuk memperlancar pelaksanaan proyek bahkan untuk menjadi pelanggan proyek diperlukan hubungan kemitraan dengan cara memberikan imbalan return fee by service kepada pejabat yang terkait dengan proyek, serta adanya norma yang tertulis maupun tidak tertulis di dalam lelang yang harus diikuti oleh perusahaan konsultan, merupakan gambaran bahwa elemen lingkungan berpengaruh terhadap kebudayaan korporat.
PT Pasindogriya berhasil memperoleh proyek dan mengembangkan usahanya, karena memiliki strategi pemasaran yang mengutamakan hubungan kemitraan, hubungan rekanan, serta perubahan kualifikasi perusahaan konsultan. Keberhasilan strategi pemasaran, pelaksanaan proyek dan aktivitas lain perusahaan konsultan ini, karena didukung oleh elemen-elemen kebudayaan korporat: peran, motivasi, norma, nilai, kebiasaan, kepercayaan, dan ide yang telah terinternalisasi dalam kehidupan karyawan. Sehingga perusahaan konsultan memiliki kinerja yang baik, mampu berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Hasil penelitian berkenaan dengan kebudayaan korporat PT Pasindogriya memperoleh gambaran bahwa, peran karyawan kecuali direksi dibentuk secara general (tidak terspesialisasi dengan ketat) sehingga mampu menangani beberapa jenis proyek yang berbeda. Teknik motivasi yang digunakan untuk menggerakkan karyawan, menggunakan banyak cara yang didasarkan atas pemenuhan kebutuhan karyawan. Norma perusahaan konsultan diciptakan untuk menumbuhkan loyalitas, dan disiplin kerja. Norma bukanlah tujuan akhir, akan tetapi hanya sebagai alat untuk menciptakan kinerja yang baik, sehingga tercipta keluwesan dalam pelaksanaan tugas karyawan. Kepercayaan ditumbuhkan di kalangan karyawan, sehingga menumbuhkan inisiatif, memunculkan ide karyawan untuk mengambil tindakan yang menunjang kinerja perusahaan konsultan. Nilia-nilai yang dianut oleh perusahaan konsultan mendorong kerjasama tim dan pengembangan usaha."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Ridwan Widyadharma
"Kehidupan suatu masyarakat tampak berkembang sedemikian pesatnya dan keadaan ini semakin menarik pula dengan timbulnya berbagai masalah hukum keadaan ini telah terwujud dalam kenyataan yang kemudian melahirkan masalah-masalah sosial yang semakin membengkak dan bertambah pelik.
Sebagai suatu kenyataan adalah persoalan mengenai bantuan hukum. Bantuan hukum sebagai suatu lembaga hukum, legal institution, yang kita kenal sekarang ini adalah suatu barang baru di Indonesia. Dia baru dikenal di Indonesia sejak masuknya atau diperlakukannya sistem hukum barat di Indonesia.
Hal tersebut memberikan suatu pandangan mengenai kenyataan tentang adanya masyarakat yang senantiasa bergerak ke arah kemajuan yang bersifat dinamis. Perkembangan aspek kehidupan ini kadang-kadang berkaitan erat dengan struktur kehidupan masyarakat itu sendiri. Struktur sosial melalui proses pembaharuan dan pembangunan hukum bertujuan mewujudkan serta menciptakan keadilan yang selaras dengan kehendak masyarakatnya.
Tujuan penelitian ini untuk menelaah pola perilaku warga masyarakat dalam sikapnya terhadap bantuan hu­kum dan sekaligus mempelajari faktor yang yang cukup berperan den mempengaruhi efektifi­tas penggunaan bantuan hukum."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1987
T9633
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The industralization of Semarang in the colonial period merged in many kind . It was a hard industry, like an industry that mechine used until a soft industry. Industralization what happend in this period was an impact of liberalization in the colonial government. Star of the liberalization , then it followed by a chance to develop some industry..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zulmairi Khiyul
"ABSTRAK
Gelombang pemogokan antara tahun 1910-1920 memaksa pemerintah meninjau kembali kebijaksanaannya. Hubungan yang lebih langsung dengan buruh tampak jelas dalam periode ini. Pada tahun 1919 Gubernur Jendral van Limburg Stirum membentuk komisi untuk kemungkinan standar gaji minimum, mengawasi kondisi buruh, sebagai contoh, menyelidiki tingkat kesejahteraan penduduk di Jawa. Kemudian di akhir tahun 1921, Komisi ini dialihkan ka dalam Kan_toor van Arbeid dengan staf yang lebih besar dan fungsi yang lebih luas. Kemerosotan tingkat kesejahteraan pen_duduk Jawa sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1830, di bawah sistem Tanam Paksa. Di mana tingkat perekonomian kolonial menanjak dengan cepat sementara itu kesejahte_raan penduduk sebaliknya kian merosot.
Antara tahun 1918-1920, perekonoman tanah Hindia kian merosot. PD I dan malaise yang diakibatkannya menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok mendadak naik. Sudah menjadi jelas bahwa kaum buruhlah yang pertama merasakan akibatnya. Dalam situasi yang serba sulit ini kaum maji_kan tetap tidak mau ambil peduli terhadap tuntutan buruhnya, bahkan para pengusaha-pengusaha besar melakukan kerja sama dan membentuk korporasi. Misalnya kongsi gula (Sugar Syndicate) dengan induk perusahaan Belandanya BB_NISO, sementara usaha-usaha yang sejenis mengikuti jejak di atas. Pemilik penanaman bergabung ke dalam Cultiva_tion Owners, 1918 ada asosiasi para majikan dan onderne-mersraad, dll. Dan tidak mengherankan kalau antara tahun 1918-1920 gelombang pemogokan begitu hebat. Dan skripsi ini mengisahkan tentang perlawanan tersebut.

"
1990
S12634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
PATRA 4(1-2) 2003
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Aris Marfai
"On floods and its control in Semarang, Indonesia."
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press , 2014
333.917 MUH b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Heri Setiadi
"Tugas dan wewenang Polri yang diatur dalam UU No. 28 tahun 1997 salah satunya adalah menangani permasalahan kendaraan bermotor mencakup pendaftaran kendaraan bermotor. Dalam prakteknya, tugas tersebut dilakukan bersama-sama dengan Pemerintah Daerah/Dipenda dan PT. Jasa Raharja menyelenggarakan pelayanan pendaftaran dan pembayaran pajak kendaraan bermotor dalam satu kantor Samsat. Akan tetapi dalam pelaksanaan sehari-harinya, adanya birokrasi berjenjang dalam pengurusan surat-surat kendaraan bermotor tersebut dirasakan oleh masyarakat sebagai hambatan dalam proses administrasinya. Hal tersebut membuka peluang munculnya jasa calo/biro jasa yang dapat membantu pengurusan surat-surat tersebut.
Penelitian yang dilakukan di kantor Samsat Kodya Semarang bertujuan untuk menggambarkan proses pelayanan petugas samsat serta adanya pelayanan secara khusus berkaitan dengan kelengkapan persyaratan yang kurang, proses cepat bea balik nama, percaloaan serta adanya pembukaan loket khusus untuk Acc KTP sebagai alternatif untuk tidak melakukan balik nama. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode etnografi dengan pendekatan kualitatif, dimana penulis langsung berada ditengah-tengah obyek penelitian untuk mengamati, merasakan, dan memahami dinamika pelaksanaan pelayanan oleh petugas samsat dalam proses administrasi kendaraan. Penulis juga melakukan aktivitas sebagai wajib pajak, mengamati, dan melakukan wawancara terhadap petugas samsat, baik PNS maupun Polri dan calo/biro jasa.
Hasil penelitian menemukan pelayanan Samsat di Kodya Semarang terbagi tiga yaitu Samsat I, Samsat II dan Samsat III dimulai jam 08.00 WIB sampai jam 14.00 WIB serta dilayani oleh 113 orang petugas yang terdiri dari 57 orang petugas Polri, 16 orang PNS dan 40 orang PHL. Pengguna jasa yang dilayani petugas terdiri dari : pemilik langsung atau wajib pajak, calo, suruhan atau kurir balk orang sipil maupun personal Polri.
Peningkatan pelayanan kepada masyarakat seperti one day service dalam proses administrasi kendaraan bermotor tidak disertai kriteria dan batasan waktu yang jelas. Hal ini mendorong masyarakat untuk menggunakan jasa perantara atau calo. Pada sisi lain para wajib pajak cenderung menggunakan calo atau perantara dalam mengurus surat-surat kendaraan bermotornya, sehingga aktivitas sehari-harinya tidak terganggu.
Perantara atau calo yang beroperasi di kantor Samsat Kodya Semarang terdiri dari personel Polri di kantor Sarnsat termasuk Provost Polda Jawa Tengah yang bertugas melakukan pengamanan internal, pegawai negeri dari Pemda Kodya Semarang, pegawai harian lepas, biro jasa yang dikenal dengan calo resmi, calo liar, dan petugas parkir.
Dalam melaksanakan pekerjaannya, para calo mempunyai cara dan strategi sendiri untuk menarik wajib pajak yang akan mengurus kendaraannya, seperti mangkal di depan pintu, di ruang tunggu, di tempat parkir, dan di warung sekitar samsat. Disamping itu ada calo yang memiliki pelanggan sendiri, yaitu wajib pajak yang setiap tahunnya secara rutin dibantu pengurusan administrasi kendaraan bermotornya. Biasanya calo menghubungi wajib pajak langganan yang terdaftar dalam buku khusus beberapa hari sebelum waktu jatuh tempo.
Pada sisi lain terjadi penyimpangan tugas dan kewenangan oleh petugas dalam melayani masyarakat. Hal ini dibuktikan dimana dalam pengecekan fisik kendaraan bermotor yang meliputi nomor rangka dan nomor mesin dilakukan oleh petugas Polri tidak dilaksanakan sebagaimana aturan yang ada, sehingga petugas Polri itu sendiri tidak optimal khususnya dalam mengembangkan penanganan tindak pidana pencurian kendaraan dan penyidikan kecelakaan lalu lintas. Petugas polisi yang bekerja secara terpadu dan terkait dengan instansi lain yang membidangi pemasukan uang negara ini cenderung menitik beratkan unsur pelayanan saja yaitu pemasukan uang negara dari pada tugas fungsi sebagai aparat yang bertanggung jawab akan keamanan dan ketertiban penerbitan suratsurat kendaraan bermotor. Penyimpangan lain yang dilakukan petugas adalah dibentuknya loket khusus bagi wajib pajak yang tidak dapat melampirkan KTP asli atas nama pemilik dengan membayar uang dengan jumlah tertentu. Hal ini merugikan Pemerintah Daerah dari sektor penerimaan pajak."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T8085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Purwoko Budi Susetyo
"Penelitian ini terutama mempersoalkan tentang relasi antar etnis Cina dan etnis Jawa yang ditandai oleh prasangka, keterbatasan interaksi dan kerusuhan anti Cina Kebanyakan ahli berpendapat, salah satu akar permasalahan utama terletak pada perlakuan diskriminatif dari penguasa terhadap masyarakat etnis Cina Dengan adanya upaya pemerintah di era reformasi untuk menghapus diskriminasi, tentunya akan membawa perubahan bagi relasi yang berlangsung antar kedua etnis tersebut, termasuk di kalangan mahasiswa sebagai generasi muda. Namun perubahan tersebut tengah berlangsung dan belum sepenuhnya dapat dipahami.
Stereotip yang berkembang dalam relasi antaretnis Cina dan Jawa, ditengarai sebagai salah satu landasan penting yang menentukan hubungan antaretnis dan mampu menggambarkan tentang kualitas relasi antaretnis. Untuk itu penelitian ini bertujuan mengungkapkan pola relasi antar etnis Cina dan etnis Jawa di kalangan mahasiswa berdasarkan bekerjanya stereotip. Teori utama yang digunakan untuk menganalisis adalah teori identitas sosial.
Penelitian ini bersifat eksploratif dan merupakan penelitian awal untuk menegakkan hipotesis bagi pengembangan penelitian selanjutnya. Secara metodologis menekankan sisi kontekstual dari data yang dikumpulkan.
Subyek penelitian sebanyak 300 mahasiswa yang terdiri dari 226 mahasiswa etnis Jawa dan 74 mahasiswa etnis Cina di Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola relasi antar etnis Cina dan etnis Jawa di kalangan mahasiswa dapat terungkap berdasarkan bekerjanya stereotip dengan menggunakan teori identitas sosial sebagai dasar analisis. Hal yang terungkap diantaranya tentang stereotip etnis Cina dan etnis Jawa yang khas, faktor-faktor yang mendasari stereotip dan pola relasi antara kedua etnis yang dipengaruhi oleh kesempatan kontak, persepsi masing-masing etnis terhadap kemampuan etnis lain menjalin relasi sosial yang berkualitas. Penelitian ini juga memberikan gambaran tentang pola relasi antara etnis Cina sebagai minoritas dan etnis Jawa sebagai mayoritas serta bagaimana identitas sosial positif diupayakan oleh masing-masing etnis."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T11486
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>