Ditemukan 157 dokumen yang sesuai dengan query
Nafron Hasjim
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1993
398.215 NAF p (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
U. U. Hamidy
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1982
899.221 HAM n
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
JPKS 11(2-1)2012
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Herlambang Abytama
"
Penelitian ini membahas hibriditas pada Masjid Raya Sultan Penyengat sebagai sebuah warisan cagar budaya di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai elemen hibrid pada variasi bentuk dan komponen bangunan masjid dari segi arsitektural dan ornamental. Menggunakan metode penelitian arkeologi Sharer dan Ashmore yaitu formulasi, implementasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, interpretasi, dan publikasi untuk mengungkapkan unsur kebudayaan lokal maupun asing yang ada pada Masjid Raya Sultan Penyengat. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, diketahui bahwa Masjid Raya Sultan Penyengat memiliki unsur hibrid dari kebudayaan Turki, India, Kolonial dan Melayu yang terdapat pada bagian-bagian bangunannya.
This reaserch discusses the hybridity of the Sultan Penyengat Grand Mosque as a cultural heritage in the Penyengat Island, Tanjung Pinang City of Kepulauan Riau Province. The pourpose of this text to determine the various hybrid elements in the variety of shapes and components of mosque buildings in terms of architectural and ornamental. Using Sharer and Ashmore's archaeological methods, namely formulation, implementation, data collection, data processing, analysis, interpretation, and publication to establish the local and foreign cultural elements that exist in the Sultan Penyengat Grand Mosque. Based on the results of the analysis, it indicate the Sultan Penyengat Grand Mosque has a hybrid element from Turkish, Indian, Colonial and Malay culture found in it’s building parts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Akmal Salim Ruhana
"Berdasar pada Peraturan Bersama Menteri No. 9 dan 8 Tahun 2006, pemerintah daerah memiliki tugas khusus untuk memelihara kerukunan umat beragama di wilayahnya. Faktanya, beberapa pemerintah daerah belum cukup peduli atas tugasnya tersebut, misalnya dalam fasilitasi FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama). Penelitian ini mendalami peran Pemerintah Daerah Kepulauan Riau (termasuk kantor Kementerian Agama wilayah) dalam memelihara kerukunan. Penelitian dengan metode kuasi kualitatif yang mengumpulkan data dengan kajian pustaka, observasi, dan wawancara ini ditulis secara deskriptif- analitis. Penelitian menemukan: Pemerintah Daerah Kepri dan Kanwil Kementerian Agama setempat telah menunjukkan peran yang cukup. Meski terdapat tantangan geografis dan keterbatasan anggaran, namun kerukunan beragama tetap nyata dalam masyarakatnya. "
Kementerian Dalam Negeri Ri,
351 JBP 7:2 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
U. U. Hamidy
Pekanbaru: Yayasan Sagang, 2014
899.221 HAM n
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Dedi Arman
"Provinsi Kepulauan Riau dijuluki negeri segantang lada. Dalam bahasa Melayu Kepri lada disebut dengan nama sahang dan saat ini menjadi komoditas perkebunan yang kurang populer dibandingkan tanaman lain seperti karet dan kelapa sawit. Tulisan ini mengkaji usaha perkebunan lada di Kepri abad 19. Penelitian menggunakan metode penelitian sejarah yang dalam pengumpulan sumber menggunakan studi kepustakaan dan wawancara. Dari hasil penelitian, lada baru masuk ke Kepri akhir abad 18, bersamaan masuknya gambir dari Sumatra. Tahun 1787, Sultan Riau Lingga Johor Pahang, Mahmud Riayat Syah dan pengikutnya, Orang Bugis dan Melayu memindahkan pusat pemerintahan dari Pulau Bintan ke Daik Lingga untuk menghindari tekanan Belanda. Kebijakan ini juga berdampak pada usaha perkebunan lada yang ditinggalkan Orang Bugis dan Melayu. Orang Tionghoa yang semula bekerja sebagai pekerja atau kuli di perkebunan, berubah menjadi pemilik kebun. Pada abad 19, perkebunan lada diusahakan secara besar-besaran disejumlah wilayah di Kepri, seperti Bintan, Batam, Lingga dan Karimun. Lada mayoritas diekspor ke Singapura dan sebagian kecil dijual ke Pulau Jawa. Akhir abad 19 hingga awal 20 terjadi penurunan produksi lada di Kepri. Hal ini tidak terlepas dari menurunnya permintaan akibat kondisi harga lada di pasaran dunia. Para pemilik kebun lada dan sekaligus memiliki kebun gambir meninggalkan dua komoditas perkebunan tersebut. Awal abad 20, kebun lada dan gambir diganti jadi kebun karet. Selain itu, mereka masih memiliki usaha sampingan lain, seperti perkapalan dan perjudian"
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya D.I. Yogyakarta, 2022
900 JSB 17:1 (2022)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Riska Alfianti
"Tari Zapin adalah tari khas Melayu Riau. Tari ini berkembang dan populer di kalangan komunitas masyarakat Melayu. Tari Zapin merupakan hasil dari persentuhan budaya Arab dengan budaya Riau yang berkembang hingga sekarang. Penelitian ini mengangkat sebuah rumusan masalah yaitu, bagaimana dampak terjadinya akulturasi antara Tari Zapin di Arab dan Riau? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan Teknik pengumpulan data berupa studi pustaka, dan dilengkapi wawancara dengan Lembaga Adat Melayu Riau, Sanggar Tari Laksemana Pekanbaru, dan Penari Zapin dari Riau. Teori yang digunakan adalah teori Akulturasi. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya beberapa akulturasi Tari Zapin Riau yang dipengaruhi oleh budaya Arab. Akulturasi ini memiliki beberapa aspek yaitu dari sisi penari, alat musik, busana, gerakan, dan fungsi pertunjukkan. Masing-masing bidang tersebut mengalami perubahan seiring berjalannya waktu sehingga menghasilkan tari Zapin yang dikenal sekarang.
Zapin dance is a typical Riau Malay dance. This dance develops and is popular among the Malay community. Zapin dance is the result of the contact of Arab culture with Riau culture which has developed until now. This research raises a problem formulation, namely, how is the impact of acculturation between Zapin Dance in Arabia and Riau? This research uses qualitative methods with data collection techniques in the form of literature studies, and is complemented by interviews with the Riau Malay Customary Institute, Laksemana Dance Studio Pekanbaru, and Zapin Dancers from Riau. The theory used is Acculturation theory. The result of this research is the discovery of some acculturation of Riau Zapin Dance which is influenced by Arabic culture. This acculturation has several aspects, namely in terms of dancers, musical instruments, clothing, movements, and performance functions. Each of these fields has changed over time to produce the Zapin dance known today. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Aldeva Ilhami
"Buku Ajar Etnosains Melayu Riau memuat hasil pemikiran, dan hasil penelitian terkait kajian etnosains, kearifan lokal sebagai trend penelitian sains, sejarah dan kebudayaan melayu. Buku ini secara umum berisikan antara lain konsep dan hakikat etnosains, kearifan lokal, rekonstruksi pengetahuan sains ilmiah berbasis sains masyarakat Melayu Riau, integrasi sains & Islam dalam konteks budaya melayu, kajian etnosains Melayu Riau."
Depok: Rajawali Press, 2022
499.28 ALD e
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Parsudi Suparlan, 1938-2007
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1995
307.7 PAR o
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library