Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suci Suharini
"ABSTRAK
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang tersebar di seluruh
nusantara. Setiap daerah di Indonesia mempunyai adat istiadat dan pengaturan
tentang hukum waris yang berbeda sesuai dengan tuntutan adatnya masing-masing.
Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan nilai-nilai budaya yang melatarbelakangi
kehidupan masyarakat yang bersangkutan, begitu halnya dengan hukum waris adat
pada masyarakat Melayu Riau. Hukum waris memuat peraturan-peraturan yang
mengatur proses meneruskan serta mengoperkan barang-barang harta benda dan
barang-barang yang tidak berwujud benda (immateriele goederen) dari suatu
angkatan manusia (generatie) kepada turunannya. Metode penelitian yang digunakan
dalam penulisan ini adalah metode kepustakaan yang dilengkapi dengan wawancara
kepada narasumber yaitu para pemuka adat Melayu Riau, alim ulama, serta
masyarakat adat Melayu Riau. Adapun yang menjadi pokok permasalahan yang
dikemukakan disini adalah bagaimana pengaturan hukum waris menurut hukum
waris adat Melayu Riau dan bagaimanakah perkembangan hukum kewarisan adat
pada masyarakat Melayu Riau pada saat ini. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa pada hakekatnya hukum waris yang dianut oleh masyarakat adat Melayu Riau
sepenuhnya bersandar kepada hukum waris menurut hukum syarak. Pelaksanaannya
pembagian warisannya dilakukan menurut hukum faraid. Kalaupun ada ketentuanketentuan
lain mengenai pembagian harta itu, kedudukannya tetaplah lebih rendah
daripada ketentuan syarak. Seiring dengan perkembangan zaman, hukum waris adat
pada masyarakat Melayu Riau telah mengalami perubahan. Pembagian harta tersebut
berubah berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh sesama anggota keluarga.
Pembagian harta yang pada mulanya didasarkan syarak dimana bagian anak laki-laki
dua kali lipat bagian dari anak perempuan, kini lazim diberikan seluruhnya kepada
anak, dan menyamakan bagian anak perempuan dan anak laki-laki dalam penerimaan
warisan tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor
ekonomi, kondisi tempat anak-anak berada, kehendak dari orang tua, faktor sosial,
faktor kesepakatan, serta faktor adanya pengaruh dari berbagai budaya yang
heterogen yang dibawa oleh suku pendatang yang ada di Riau.

ABSTRACT
Indonesia composed from variety tribe which spread all over nation. livery
area in Indonesia has own culturc and regulation about different hereditary law
according to each culture demand. This matter caused by different culture values
which is be the background of pcrtient society, so the things with custom hereditary
law in Malay o f Riau society. Hereditary law comprising about arrangement to
arranging process, continuing, also removing good and chatter and abstract good
(immateriele) from one generation o f human being to its generation. Research
method which used in this writing is bibliography method equiped by interview to
narrative speaker, consist o f all prominent custom from Malay o f Riau, Moslem
scholar and also Malay o f Riau society. There is a problem i want mention that how
is hereditary law regulation according to custom hereditary law from Malay o f Riau
and how is development of custom hereditary law at this moment in Malay o f Riau
society. Result o f research can concluded that intrinsically hereditary law which is
cmbrased by Malay o f Riau society fully lean to hereditary law according to law o f
Syarak. The execution o f its heritage done according to law o f Faraid. Even there are
other regulations about divison of estae, dimicilling o f it remain still lower than
Syarak regulation. Along growth of epoch, custom hereditary law in Malay o f Riau
has been progressively change. Division o f estae changes pursuant to deliberation for
general consensus by humanity o f family member. Firstly» division o f estae based on
Syarak which is boy shares are twofold part o f girl shares, nowadays fully given to
their childrens and equalizing girl and boy shares in acceptance o f heritage. This
matter caused by several factors, consist o f economic factor, condition o f childrens
living, willingness from old fellow, social factor, agreement factor, also existance of
influence from many heterogeneous culture which brought by foreign tribe who exist
in Riau."
2008
T37008
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novarita
"Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan masyarakat secara global. Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Tujuan penelitian untuk mengetahui besaran masalah hipertensi dan obesitas di Kabupaten Karimun serta melihat hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau tahun 2014. Variabel lain yang diteliti adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga hipertensi, diabetes mellitus, pengetahuan hipertensi, kebiasaan merokok, konsumsi makanan asin, kebiasaan olahraga dan stres. Desain penelitian adalah cross-sectional, menggunakan data primer dengan jumlah sampel 355 orang. Subjek penelitian adalah penduduk berusia >18 tahun yang berdomisili di wilayah Kabupaten Karimun dan memeriksakan kesehatannya di salah satu dari 6 Puskesmas yang terpilih di Kabupaten Karimun pada bulan April 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian hipertensi di Kabupaten Karimun tahun 2014 sebesar 40,3%, dan 21% dari kasus hipertensi responden merupakan undiagnosed hipertensi. Prevalensi obesitas di Kabupaten Karimun tahun 2014 sebesar 26,8%. Responden yang obesitas (IMT>27kg/m2) berisiko mengalami hipertensi 1,86 kali lebih tinggi bila dibandingkan dengan responden yang memiliki berat badan tidak obesitas (IMT<27kg/m2) (95% CI : 1,47?2,36). Peningkatan prevalensi harus segera ditindaklanjuti dengan program pencegahan hipertensi yang efektif, misalnya dengan mengoptimalkan Posbindu PTM. Penguatan peran masyarakat dalam pencegahan PTM dan melaksanakan perilaku CERDIK.

Hypertension or high blood pressure is known as a global public health problem. Hypertension is an increase of blood pressure in the arteries. The purpose of this study to determine the problems scale of hypertension and obesity in Karimun Regency and the relationship between obesity and hypertension in Karimun Regency, Riau Islands Province in 2014. Other variables researched were age, sex, family history of hypertension, diabetes mellitus, hypertension knowledge, smoking habits, consumption of salty foods, exercise habits and stress. This study design was cross-sectional, using primary data with samples of 355 people. The research subjects were people aged ≥18 years who live in Karimun Regency and had medical check-up on one of the main of 6 selected primary health centers of Karimun Regency in April 2014. The result showed that the prevalence of hypertension in Karimun regency in 2014 amounted to 40.3%, and 21% of hypertension cases are undiagnosed hypertension. The prevalence of obesity in Karimun, at 26.8% in 2014. Respondents who were obese (BMI>27kg/m2) at risk of suffering from hypertension by 1.87 times than respondent who were not obese (BMI <27kg/m2) (95% CI: 1.47 to 2.36). Increased prevalence should be immediately followed up with an effective hypertension prevention program, for example by optimizing Posbindu PTM. Strengthening the role of the community in the prevention of non-communicable diseases and implement CERDIK behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42685
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Rusli Effendi
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014
959.81 RUS r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Muhammad Sum
"ABSTRACT
A poet, through his or her poem, conveys message which expresses his or her soul. The soul which is led by his or her religious values. One of the poets whose religious values are strong in his poems is Hafney Maulana. A poet from Riau who writes his poems in Malay language. From his poems, we are asked to see his life journey to understand the essence of life as human being who should realize his position in relation to Allah, his creator."
Pekanbaru: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, 2018
800 JIB 15:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
U. U. Hamidy
Pekan Baru: Pustaka A.S, 1981
499.224 4 HAM b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
U. U. Hamidy
Pekanbaru: Bumi Pustaka, 1982
306 HAM k (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Roman Franca Wungkana
"ABSTRAK
Metoda lintasan tegangan (Stress Path) adalah suatu cara pendkatan penyelesaian masalah stabilitas dan defommasi yang banyak teljadi dalam mekanika tanah. Metoda ini memudahkan pengenalan akan masalah-masalah di lapangan dan karena itu dapat menunjukan cara yang tepat dalam mengatasi masalah tersebut.
Deiinisi Stress Path sendiri ialah suatu garis yang menghubungkan titik-titik yang mengalami tegangan dimana titik-titik tersebut adalah titik-titik yang mengalami tegangan geser maximum.
Diagram Stress Path (kurva hubungan p? - q) didapat dengan memplot titik-
titik pada situasi yang berlainan karena adanya pembahan tekanan pori. Stress Path ini meninjau keadaan tegangan tanah dan tekanan pori yang timbul dalam elemen tanah_
Secara umum, analisa lintasan tegangan (stress path) ini meninjau keadaan tegangan, regangan, dan tekanan air pori yang ada dalam elemen-elemen tanah.
Pada analisa ini tekanan pori dievaluasi dari kondisi nudraimzd sampai kondisi drained. Prinsip uji triaksial dalam kondisi Consolidared-Undraiued yaitu : contoh tanah diberikan tegangan normal dan air diperbolehkan mengalir dari contoh tanah.
Tegangan normal ini bekerja sampai konsolidasi selesai, yaitu sampai tidak terjadi lagi perubahan pada isi contoh tanah Kemudian jalan air dari contoh tanah ditutup dan contoh tanah diberi tegangan geser secara undrained (tertutup) dan tegangan normal masih tetap bekerja Tegangan air pori diukur selama tegangan geser dibedakan.
Contoh tanah yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah tanah gambut Sumatera Selatan dan Riau. Tanah gambut adalah tanah yang berkadar organik tinggi, yang pada umumnya teljadi dari campuran serat-serat material organik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang telah berubah sifatnya secara kimiawi dan telah menjadi fosil, dimana tanah ini Sangat buruk untuk mendukung beban konstmksi diatasnya sehingga seringkali menjadi penyebab kegagalan proyek-proyek infrastruktur dalarn bidang teknik sipil yang dikaitkan dengan masalah kestabilan bangunan.
Dan dari uji triaksial di laboratorium dimana tanah diberikan tegangan aksial /
vertikal (cr,) yang bertambah dan tegangan horisontal yang merata/konstan (03 ), dan melalui analisa lintasan tegangan (stress parh) akan diperoleh parameter-parameter kekuatan geser tanah yaitu M, F, 7L, dan lc yang dibutuhkan untuk analisa geoteknis tanah.

"
1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, 2003
R 746.1 COR
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Azmi
"Penelitian ekologi ikan kurau (Eleutheronema tetradactylum) dilakukan di perairan Bengkalis pada bulan September dan Oktober 2008. Perairan Bengkalis sebagai salah satu penghasil ikan kurau di Propinsi Riau. Untuk mendukung kelestarian ikan kurau telah dilakukan kajian ekologi meliputi kimia dan fisika oseanografi, plankton dan benthos. Hasil analisa diperoleh nilai derajat keasaman perairan Bengkalis masih bagus dan masih tergolong normal untuk perairan pantai. Kandungan oksigen, zat hara fosfat, nitrat, ammonia masih normal sebagai perairan pantai dan tergolong perairan cukup subur bahkan ada beberapa area yang sangat subur. Kondisi arus bulan September dan Oktober 2008 didapatkan dominan bergerak ke arah barat laut menelusuri Selat Malaka dari arah tenggara dan ini sesuai dengan kondisi pasang-surut yang dominan sedang surut. Suhu bagian permukaan bulan September dan Oktober 2008 didapatkan relatif lebih panas dibandingkan dengan bagian tengah ataupun dengan bagian dekat dasar. Suhu di bagian barat perairan Bengkalis dari bagian permukaan sampai dekat dasar didapatkan relatif lebih panas dibandingkan dengan sebelah timurnya, diduga ada sumber panas dari arah barat lautnya (Selat Malaka). Salinitas bagian permukaan bulan September dan Oktober 2008 didapatkan relatif lebih tinggi dan polanya relatif hampir sama dengan bagian permukaan. Salinitas di bagian barat laut dari bagian permukaan sampai dekat dasar didapatkan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan sebelah barat dan timurnya, ini menggambarkan bahwa salinitas tinggi melewati perairan Bengkalis atau Selat Malaka dari arah Samudera Hindia atau sebaliknya dari arah Laut Cina Selatan. Keberadaan plankton dan benthos di perairan ini sangat mendukung sebagai makanan ikan ikan kurau. Ekologi perairan Bengkalis merupakan habitat ikan kurau yang perlu dipertahankan. Perairan Bengkalis masih termasuk perairan yang masih dapat dilakukan kegiatan budidaya biota laut, namun demikian faktor lingkungan lainnya harus diteliti terlebih dahulu.

Research on Kurau ecology (Eleutheronema tetradactylum) was done in Bengkalis Marine in September and October 2008. Bengkalis waters is one of Kurau fish producer in Riau Province and to support Kurau fish conservation, an ecological study was done, including chemistry, physical, oceanographic, plankton and benthos analysis. The analysis results showed that the acidity value in Bengkalis waters was still good and normal for coastal ecology. The contents of Oxygen, phosphate, nitrate and ammonia were still normal as a coastal waters and it is classified as a quite lush waters, some even were very lush. The Current condition in September and October 2008 were dominantly moved towards the northwest across the Malaka Strait from the southeast and it was in line with the tidal condition that was dominantly receding. The Surface temperature found in September and October 2008 were relatively hotter than in the middle part or the near the base. The temperature in the western part of Bengkalis waters (from the surface) to the base was higher than in its eastern part. It was predicted that there was a heat source coming from the nortwest (Malaka Strait). The surface salinity obtained in September and October 2008 were relatively higher and its pattern was relatively almost the same as its surface part. The salinity in the northwestern part from the surface to near the base was higher than in the western and the eastern part. It shows that the high salinity moves through the Bengkalis waters or Malaka Strait from the Indian Ocean direction or conversely it moves from the South China Sea. The presence of plankton and benthos in the waters is very supportive as the food source for kurau fish. The Bengkalis waters ecology that is the kurau fish habitat must be conserved. Bengkalis waters is still included as a water that can still be utilized for cultivating aquaculture activities, however the other environmetal factors must be researched first."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T32767
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>