Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 785 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ririn Edwatri Maulia
"Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebagai gerbang utama penanganan kasus kegawatdaruratan di puskesmas. IGD memiliki peranan penting dalam upaya penanganan awal bagi pasien Pada pelayanan kegawatdaruratan diperlukan adanya emergency trolley. Emergency trolley adalah penyimpanan obat-obat ataupun bahan medis pakai yang bersifat life saving dan diperlukan segera untuk pertolongan pasien yang mengalami kegawatdaruratan medis. Dalam hal ini apoteker bertugas dalam menyediakan obat-obat emergency dalam trolley emergency. Pada Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) puskesmas, lokasi yang digunakan yaitu Puskesmas Kecamatan Matraman yang terletak di Jakarta Timur. Puskesmas Kecamatan Matraman merupakan unit pelayanan kesehatan primer yang menjadi sarana utama bagi masyarakat untuk berobat, sehingga diharapkan dengan diketahuinya gambaran kasus kegawatdaruratan dapat membantu masyarakat ataupun tenaga kesehatan mengenai kasus-kasus kegawatdaruratan yang dapat terjadi di puskesmas. Metode yang digunakan untuk penyusunan laporan PKPA yaitu dengan mewawancari petugas yang bekerja di UGD puskesmas dan pencarian literatur mengenai kasus kegawatdaruratan. Kasus kegawatdaruratan di Puskesmas adalah keracunan makanan, serangan asma, sindroma koroner akut, dan syok anafilaktik.

Emergency Room (ER) as the main gateway for handling emergency cases at the health center. The ER has an important role in initial treatment efforts for patients. In emergency services, an emergency trolley is needed. An emergency trolley is a storage for medicines or disposable medical materials that are life-saving and are needed immediately for the assistance of patients experiencing medical emergencies. In this case, the pharmacist is responsible for providing emergency medicines in the emergency trolley. In the Pharmacist Professional Work Practice of the health center, the location used is the Matraman District Health Center located in East Jakarta. The Matraman District Health Center is a primary health service unit that is the main facility for the community to seek treatment, so it is hoped that by knowing the description of emergency cases, it can help the community or health workers regarding emergency cases that can occur in the health center. The method used to compile the PKPA report is by interviewing officers who work in the health center's emergency room and searching for literature on emergency cases. Emergency cases at the Health Center are food poisoning, asthma attacks, acute coronary syndrome, and anaphylactic shock.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Dirjend Pelayanan Medik Depkes , 2004
610.73 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Ramadhanti
"Syok anafilaktik, preeklampsia berat, dan perdarahan pascapersalinan merupakan contoh kasus kegawatdaruratan dimana keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang menjadi kontak pertama dengan masyarakat. Oleh karena itu, pentingnya untuk menyusun sebuah panduan sebagai gambaran dalam menegakkan diagnosis dan memberikan tatalaksana yang tepat kepada para tenaga kesehatan yang diharapkan dapat mengurangi kejadian kegawatdaruratan. Penyusunan panduan dilakukan dengan cara penelusuran literatur kemudian menyaring informasi yang terpercaya dan menyusunnya dengan baik. Sehingga dihasilkan tiga sebuah panduan dalam penanganan syok anafilaktik, preeklampsia berat, dan perdarahan pascapersalinan yang masing-masing memuat informasi tentang penegakkan diagnosis, tanda dan gejala, tatalaksana terapi, dan juga upaya pencegahan yang dapat dilakukan. Panduan ini diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi dalam menjalankan peran puskesmas promotif dan preventif.

Anaphylactic shock, severe preeclampsia, and postpartum hemorrhage are examples of emergency cases where the patient's clinical condition requires immediate medical action to save life and prevent disability. Subdistrict Health Center (Puskesmas) is a primary health care facility that is the first contact with the community. Therefore, it is important to develop a guide as an illustration in making a diagnosis and providing appropriate treatment to health workers which is expected to reduce the incidence of emergencies. The preparation of the guide was carried out by searching the literature, then filtering reliable information and compiling it well. As a result, three guidelines were produced for treating anaphylactic shock, severe preeclampsia, and postpartum hemorrhage, each of which contains information about making a diagnosis, signs and symptoms, therapeutic management, and also preventive measures that can be taken. It is hoped that this guide can increase collaboration in carrying out the promotive and preventive role of community health centers.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Depkes. RI, 1996
368.38 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Depkes. RI, 1993
362.120 71 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1984
362.14 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Goel, S. L.
New Delhi: Deep & Deep Publications PVT, 2001
362.11 GOE h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Depkes RI, 1994
351.07 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiwahono Nugroho
"ABSTRAK
Menjadi kebijakan pemerintah untuk memberikan layanan dan jaminan kepada setiap warga negaranya. Termasuk dalam hal ini adalah memberikan perlindungan akan kesehatan dalam bentuk iayanan dan jaminan akan pencegahan dan pengobatan penyakit. Wujudnya adalah didirikannya ujung tombak layanan kesehatan yang diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Dalam perkembangannya, sebagai sebuah organisasi nirlaba, Puskesmas sangat
bergantung pada kebijakan pemerintah dalam hal pengoperasian aktifitasnya. Subsidi,
anggaran yang terbatas adalah bahasa sehari-hari dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas
yang menyangkut sumber daya Puskesmas secara keseluruhan.
Adalah keinginan untuk membuat Puskesmas nampak berbeda, tidak menjadi sebuah pusat rujukan kesehatan yang dinilai kumuh oleh sebagian masyarakat yang sebenarnya ingin menggunakan jasanya tetapi menjadi enggan untuk mendekatinya karena keberadaan Puskesmas tersebut.
Adalah keinginan untuk mengubah citra secara keseluruhan, agar supaya Puskesmas menjadi sebuah organisasi atau lembaga kesehatan nirlaba yang layak dipandang dan dimanfaatkan oleh lapisan masyarakat. Olehnya evaluasi perlu dilakukan secara berkesinambungan. Juga pro aktif mencegah kemungkinan Gap yang timbul dari apa yang diharapkan oleh konsumen pasien dan apa yang menjadi persepsi Puskesmas mengenai harapan konsumen pasien. Update sumber daya secara keseluruhan adalah hal lain yang sangat perlu diperhatikan termasuk sumber daya manusia sehingga dapat menjadi satu keunggulan untuk bersaing dengan pemain baru ataupun lama dalam industri layanan kesehatan. Perubahan nama Puskesmas dengan nama baru seperti Rumah Griya atau Grha Medika juga patut menjadi pertimbangan dalam upaya mengubah citra Puskesmas.
Dampak negatif akibat rutinitas layanan harus diantisipasi sedini mungkin, sehingga bentuk pelayanan yang diharapkan konsumen pasien dapat terwujud, tentunya tanpa mengesampingkan bentuk perhatian kepada pelaksana pelayanan akan jaminan kesejahteraan yang berimbang dengan apa yang mereka abdikan dalam bentuk pelayanan kesehatan tersebut.
Dengan mengetahui segi kekuatan dan kelemahan Puskesmas baik internal maupun eksternal dapat ditetapkan peluang untuk bersaing dengan jasa kesehatan lain sekaligus meniadakan titik kelemahan yang dimiliki oleh Puskesmas. Dan ternyata masih banyak peluang yang belum dimanfaatkan secara maksimal oleh Puskesmas.
"
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>