Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pangeran Anugrah
"ABSTRAK
Pria Metroseksual merupakan pria yang tinggal di ibu kota dan cenderung memperhatikan penampilannya khususnya pada area wajah mereka dengan bantuan kosmetik. Pria metroseksual telah memberikan penggeseran terhadap nilai-nilai maskulin yang selama ini lekat pada istilah pria sejati. Kini, pria metroseksual yang memakai make-up mulai mengekspresikan diri mereka melalui media sosial Instagram agar orang disekitar mereka menyadari dan mengerti bahwa pria metroseksual mempunyai pesan dibalik unggahan foto dirinya menggunakan make-up. Media sosial Instagram dipilih sebagai salah satu jalan untuk berekspresi diri oleh pria metroseksual karena Instagram adalah media sosial yang dapat menjangkau banyak orang di sekitar pria metroseksual tersebut dan Instagram dapat menyuarakan isi hati atau ekspresi diri pria metroseksual sesuai keinginan pria metroseksual dengan cara mereka masing-masing. Menggunakan studi literatur, penulisan ini ingin mendeskripsikan pemanfaatan media sosial untuk berekspresi diri serta memberikan gambaran cara pria metroseksual berkespresi diri dengan memakai kosmetik atau make-up melalui media sosial Instagram.

ABSTRACT
Metrosexual men are men who live in the capital city and tend to pay attention to their appearance especially on the area of their faces with the help of cosmetics. Metrosexual men have given a shift to masculine values that have been attached to the term real men. Now, metrosexual men who wear make-up begin to express themselves through Instagram so that people around them realize and understand that the metrosexual man has a message behind the uploaded photos using make-up. Instagram was chosen as one of the paths for self-expression by metrosexual men because Instagram is a social media that can reach many people around the metrosexual man and Instagram can voice metrosexual mens heart or self-expression according to the wishes of metrosexual men in their own way. Using a literature study, this paper wants to describe the use of social media for self-expression and provides an overview of how metrosexual men express themselves by using cosmetics or make-up through Instagram."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Hadiwono
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27180
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Zubair Al Kaubraa
"ABSTRAK
Industri perawatan kulit dan kecantikan mengalami perkembangan signifikan di pasar Indonesia. Perkembangan ini juga dialami oleh produk perawatan kulit pria, meskipun merawat kulit sering dipersepsikan sebagai kegiatan feminin. Tulisan ini menganalisis bagaimana Garnier Men, sebuah merek yang berhasil memimpin pasar industri produk perawatan kulit pria di Indonesia, menarasikan maskulinitas merek kepada khalayaknya. Narasi maskulinitas merupakan hal yang penting dilakukan, terutama oleh merek yang mengalami gender-bending dengan merek induk atau kategori produk yang diasosiasikan sebagai feminin. Salah satu cara sebuah produk dalam mengomunikasikan mereknya adalah melalui kemasan yang berperan sebagai interaksi langsung antara produk dan konsumen di pasar. Untuk menganalisis narasi maskulinitas yang dilakukan Garnier Men, makalah ini membandingkan aspek visual dan bahasa dalam kemasannya dengan kemasan merek induknya yaitu Garnier Skin Naturals. Analisis yang dilakukan menghasilkan tiga temuan. Pertama, narasi maskulinitas dilakukan dengan merujuk kepada konsep maskulinitas yang tradisional. Kedua, narasi tersebut meminjam istilah yang ilmiah dan sporty untuk menjustifikasi penggunaan produk. Ketiga, maskulinitas disampaikan sebagai oposisi dari femininitas.

ABSTRACT
The skincare and beauty industry experience a significant growth in Indonesia s market. This growth is also experienced by men s skincare products, even though the act of taking care of one s skin is often perceived as feminine. This article analyzes how Garnier Men, a brand which successfully became the market leader of men s skincare products in Indonesia, narrate brand masculinity to its male target audience. Brand masculinity narrative is an important thing especially for brands that experienced gender-bending which parent brands or product category are associated with femininity. One way for a product to communicate its brand is through packaging design that provides interaction for the products and its consumers in the marketplace. To analyze how Garnier Men does brand masculinity narrative, this study will compare the packaging s visual and linguistic aspects to the packaging of its parent brand, Garnier Skin Naturals. There are three findings in this analysis. First, brand masculinity narrative was done by referring the traditional concept of masculinity. Second, the narrative borrows scientific and sporty terms to justify the use of the product. Third, masculinity is presented as an opposition of femininity.

"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Retty Irawati
"ABSTRAK
Topik ini saya ajukan berdasarkan beberapa pertimbangan. Belum adanya pembahasan tentang kata makian membuat saya tertarik mengemukakan topik ini. Tidak adanya topik yang menyangkut hal ini disebabkan dalam keadaan atau kehidupan sehari-hari orang enggan membicarakan kata makian. Kata-kata makian ini dianggap terlalu kotor, kasar dan kurang sopan untuk dipakai. Demikian yang dikatakan Trudgill karena kata makian diambil dari kata tabu.
Analisis skripsi ini diuraikan ke dalam 4 tabel. Tabel I menganalisis 6 macam situasi dimana kata-kata makian dipakai (6 buah kata makian). Tabel II mengenalisis masing-masing pemakaian kata makian. Tabel III berhubungan atau lanjutan dari Tabel I, dan Tabel II merupakan kelanjutan Tabel II; hanya pada tabel III dan IV sudah terperinci karena dibagi pemakaiannya antara wanita dan pria...

"
1985
S14026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thio Henny
"Sosialisasi gender yang timpang telah mempengaruhi cara pandang dan penelaian seseorang terhadap perempuan dan laki-laki. Bias gender tersebut antara lain tercermin dalam komunikasi antara pria dan wanita. Dalam bidang linguistik pandangan stereotip gender mempengaruhi ilokusi dan perlokusi penutur. Beberapa data wawancara yang diambil dari majalah memberikan gambaran stereotip perempuan yang berkembang dalam masyarakat Jerman. Menarik juga bahwa ternyata auto stereotip pun muncul dalam komunikasi antar perempuan (pada data pembanding). Hasil signifikan tentang stereotip perempuan dari penelitian ini adalah bahwa pengaruh stereotip yang dominan dalam komunikasi antara pria dan wanita terutama yang berkaitan dengan penampilan fisik perempuan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stearns, Peter N.
"Completely updated to include with new chapters, this is second edition is a fascinating exploration of what happens to established ideads about men and women, and their roles, when different cultural systems come into contact."
New York: Rontledge, 2006
305.309 STE g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Etna Maria
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1990
S2240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hanira
"ABSTRAK
Hubungan akrab dengan orang lain merupakan kebutuhan mutlak untuk
hampir setiap individu. Hubungan akrab merupakan sarana individu untuk
berbagi rasa, mengenal diri lebih mendalam dan juga sebagai tempat meminta
bantuan di kala membutuhkannya. Tidak dimilikinya hubungan yang akrab
tersebut merupakan pencetus timbulnya perasaan kesepian dengan sejumlah
akibat buruknya.
Tuntutan untuk memiliki hubungan akrab dengan orang lain ternyata
merupakan salah satu tugas penting bagi mereka yang berada di masa dewasa
awal. Keadaan di masa tersebut menyebabkan dibutuhkannya hubungan khusus
dengan orang lain terutama dengan pasangan atau lawan jenis sebagai tempat
berbagi dan juga sebagai persiapan mereka untuk tuntutan selanjutnya yaitu
membentuk keluarga. Namun tidak semua dewasa awal memiliki hubungan
seperti itu. Mereka tidak ?memiliki' orang lain yang akrab dengan dirinya, yang
dapat diajak berbincang dan berbagi dalam banyak hal. Keadaan ini merupakan
keadaan yang tidak menyenangkan dan seperti telah dijelaskan sebelumnya,
merupakan penyebab timbulnya perasaan kesepian.
Namun, untuk mendapatkan suatu hubungan yang berkualitas seperti itu,
diperlukan proses dan usaha tertentu. Individu perlu saling mengungkapkan
dirinya masing-masing secara jujur. Memberikan informasi yang sifatnya pribadi
dan mengungkapkan diri kepada orang lain merupakan perilaku yang memiliki
konsekuensi negatif. Akibat negatif yang mungkin timbul antara lain tidak
ditanggapinya pengungkapan diri yang telah dilakukan maupun penyalahgunaan
informasi yang telah diberikan melalui pengungkapan diri tersebut untuk tetap
dapat melakukan hal itu walaupun terdapat kemungkinan adanya konsekuensi
yang merugikan, individu harus memiliki rasa percaya terhadap orang lain. Rasa
percaya membuat individu berkeyakinan bahwa orang lain merupakan orang yang
baik dan pengungkapan diri yang ia lakukan tidak akan berefek negatif.
Perkembangan menuju suatu hubungan yang akrab terjadi melalui proses
keterbukaan diri yang dilandaskan rasa percaya tersebut. Dengan berkembangnya
hubungan tersebut, diharapkan individu tidak mudah terserang kesepian.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka timbul pertanyaan apakah
perasaan kesepian memiliki kaitan dengan rasa percaya terhadap orang lain.
Penelitian yang dilakukan untuk menjawab permasalahan ini menggunakan
sampel dewasa awal yang tidak memiliki pasangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang erat antara
perasaan kesepian dengan rasa percaya pada orang lain. Semakin tinggi perasaan
kesepian yang dialami, semakin rendahlah rasa percayanya pada orang lain.
Sebaliknya bila perasaan kesepiannya rendah maka ia memiliki rasa percaya yang
tinggi pada orang lain.
Dari hasil penelitian tersebut, maka saran yang dapat diberikan untuk
mereka yang mengalami kesepian adalah agar mereka memperluas lingkup
pergaulannya dengan ikut serta dalam berbagai kegiatan. Cara lainnya adalah
melalui pelatihan tentang bagaimana meningkatkan rasa percaya dan
mengungkapkan diri kepada orang lain dengan tingkatan yang sesuai sehingga
timbul peluang untuk mengembangkan hubungan ke arah yang lebih akrab.
Namun, untuk dapat mengetahui secara lebih tepat kaitan kedua hal tersebut
maupun manfaat saran di atas, sebaiknya diadakan penelitian lain yang lebih
baik."
1997
S2295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 8 9 10 11   >>