Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 372 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukasmiyati
"Anemia dapat berdampak buruk bagi ibu, dan tingginya prevalensi anemia sebesar 33.14% di wilayah Puskesmas Dlingo II menjadi alasan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional, yang meneliti hubungan antara umur kehamilan dan suplementasi tablet besi, dengan status anemia ibu hamil, terhadap 90 responden ibu hamil yang dipilih secara acak. Hasil analisis didapatkan rata-rata kadar hemoglobin responden adalah 10.5 gr% (95% CI : 10.399 - 10.735) standar deviasi 0.8 gr%. Sebanyak 54 responden yang mengonsumsi tablet besi < 90 tablet, 44 responden (78.6%) mengalami anemia. Responden yang mengonsumsi ≥90 tablet besi ada 36 responden, hanya 10 responden (29.4%) yang mengalami anemia. Hasil analisis lain, ada hubungan yang signifikan antara umur kehamilan, pemberian, dan konsumsi tablet besi, dengan status anemia.

Anaemia can be bad for the mother, the high prevalence of anaemia by 33.14% at the health center Dlingo II be the reason in this study. This study uses crosssectional design, which examined the relationship between gestational age and supplementation of iron tablet, with aenemia status of pregnant women, that 90 respondents were randomly selected. The analysis found an average haemoglobin level was 10.5 g% of respondents (95% CI: 10399-10735) standard deviation of 0.8 g%. The part of 54 respondents who took iron tablets <90 tablets, 44 respondents (78.6%) had anaemia. Respondents who consumed ≥90 iron tablets there are 36 respondents, only 10 respondents (29.4%) who endured anaemia. The results of other analyzes, there is a significant association between gestational age, delivery, and consumption of iron tablets, with anaemia status.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tursiwi Widiarti
"Anemia didefmisikan sebagal suatu keadaan kadar Hemoglobin (Hb) darah yang lebih rendah (<- 2 SD) dari kadar normal sesuai umur danjenis kelamin. Anemia pada ibu harnil mempunyai kontribusi terhadap teljadinya perdarahan sebelum dan sesaat melahirkan, risiko teljadinya keguguran, risiko melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) serta meningkatkan kematian ibu. Bagi bayi yang dilahirkan ibu amenia mempunyai risiko pada gangguan tumbuh kembang termasuk kecerdasan dan kemampuan fisik. Amenia pda ibu hamil menurut SKRT tahun 2001 sebesar 40,1 %, prevalensi anemia ibu hamil di Kota Cirebon tahun 2002 sebesar 52, %.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui prevalensi anemia dan factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Kota Cirebon tahun 2006. Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil menggunakan dedain potong lintang (cross sectional). Jumlah sampel sebanyak 450 ibu hamil. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder hasil survey Anemia Gizi pada ibu hamil di Kota Cirebon tahun 2006, yang dilakukan DInas Kesehatan Kota Cirebon. Data diperoleh melalui wawancara, pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb). Pemeriksan hemoglobin menggnnakan metodc cyanmethemoglobin dan dibaca menggunakan spektrofotometer. Batasan anemia bila kadar hemoglobin< II gr % dan tidak anemia bila kadarnya '2:. II gr %. Analisa dilakukan univariabivariat dan multivariat.
Hasil penelitian ini didapat prevalensi anemia sebesar 49,8 % masib cukup tinggi yang terdiri dari anemia ringan 260 sebesar 0,2 gr %. Karakteristik dari faktor ibu meliputi Lingkar Lengun Atas, umur ibu, umur kehamilan, paritas, riwayat penyakit, asupan zat besi, asupan zat penghambat, asupan TID program, status ekonomi, pendidikan ibu, pekeJjaan ibn dan pekeijaan suami.
Pada uji bivariat dengun menggunakan uji chi square didapat variahcl yang berhubungan dengan kejadian anemia adalah umur ibu dan umur kebamilan (p :S 0,05). Pada uji multivariat digunakan regresi logistik memasukan variabel yang nilainya p:S0,25, maka variabel yang dukutkan pada uji ini adalah variahcl umur ibu, umur kehamilan, riwayat penyakit, pekeijan ibn dan asupan zat besi. Dari semua variabel yang masuk pada uji ini, umur ibu merupekan variabel paling dominan berhubuogun dengun kejadian anemia gizi pada ibu hamil.
Disarankan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan pencegahan teljadinya anemia gizi pada ibu hamil sebaiknya dimulai umur 20- 35 tahun dan umur kehamilan < 12 minggu serta meningkatkan penyebarluasan informasi melalui penyuluhan, pembuatan leaflet, dan poster. Dengan melibatkan peran serta masyarakat melalui Warga Siaga dan Wadul Bae baik di Tingkat Posyandu hingga Tingkat Kota Cirebon.

Anemia was defined as the lower concentration of hemoglobin (-2 SD) of normal according to gender and age. Anemia in pregnant is a risk factor for preterm delivery, bleeding and increase in of low birth weigh ( LBW) baby. Infant born of mother with anemia are associated with poor mental development and physical growth, and even impaired cognitive performance. Prevalaence of anemia in pregnant woman according SKRT 2001 was 40,1 %, Cirebon in 2006 was 52%.
The study aimed to fmd out prevalence of anemia in pregnant woman on factors related to anemia in pregnant woman in Cirebon 2006. 1bis study used cross sectional design. Total sample was 450 pregnant women. Collected data was represented secondary data survey Anemia GIzi Ibu Hamil di Kota Cirebon DInas Kesehatan Kota Cirebon. Data were collected by interview, measurement by spectrophotometer and cyanmethemoglobin method. Anemia was defined as the concentration of hemoglobin at sea level < 11 gr % and ananemia > 11 gr %. The data scale were analyzed through univariate, bivariate, and multivariate analysis.
This study showed that prevalenof anemia was 49,8 % that still hight, cosist of ligh anemia 26,0 % moderate anemia 23 % and severe anemia 0,2 %. Characteristic of maternal factors were age of maternal, week of pregnancy, parity, disease history, iron intake, inhibitor intake, iron supplement intake, economic status, education of maternal worked of maternal and worked of husband.
Bivariate analysis was used chi square testhere was relation anemia with age of maternal and week of pregnancy (p< 0,05), Multivariate was used multiple logistic regression consist of variable age of maternal, week of pregnancydisease history worked of maternal and iron intake. The multivariate analysis showed the dominant factor was age of maternal.
Suggested to increase health service and prevention to anem1a m pregnant woman is better begin at 20 - 35 year old and < 12 week of pregnancy, And also improve health promotion with counseling, collaboration with other institution,. NGO such as Warga Siaga, Wadul Bae and Posyandu.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T11523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Wijayanti
"Analisi data sekunder Riskesdas 2010 mengidentifikasi kejadian komplikasi pasca persalinan di Indonesia. Sampel 9665 wanita yang berumur 10 – 59 tahun pernah kawin, hamil dan melahirkan anak terakhir dalam kurun waktu 5 tahun terkahir sebelum survai dan memiliki data lengkap sesuai dengan variabel yang akan diteliti. Variabel dependen komplikasi pasca persalinan. Hasil penelitian faktor yang berhubungan dengan komplikasi pasca persalinan, riwayat komplikasi kehamilan (OR = 2,18; 95% CI : 1,18-2,63; P value : 0,0001); riwayat komplikasi persalinan (OR = 3,01; 95% CI : 2,66–3,40; P value : 0,000) dan penolong persalinan (OR = 1,32; 95% CI : 1,14–1,52; P value : 0,0001). Riwayat komplikasi persalinan merupakan faktor yang paling berhubungan, dengan nilai p 0,0001 dan OR 3,01. Memberikan perhatian khusus pada ibu hamil yang memiliki riwayat komplikasi baik kehamilan maupun persalinan, sehingga dapat dilakukan penanganan secara dini terhadap komplikasi pasca persalinan.

In depth analysis of the Riskesdas data 2010 identifity determinants of postpartum complication in Indonnesia. The sampel was taken 9.665 women aged 10-59 years old have been married, pregnant and gave birth to the last child in the last 5 years prior to the survey and had complete data in accordance with the variables to be studied. Dependent variable postpartum complications. The results of factors associated with postpartum complications, history of pregnancy complications (OR = 2.18, 95% CI: 1.18 to 2.63, P value: 0.000), a history of birth complications (OR = 3.01, 95% CI: 2.66 to 3.40, P value: 0.000) and birth attendants (OR = 1.32, 95% CI: 1.14 to 1.52, P value: 0.000). It was found that history of childbirth complications was the main factor in postpartum complication with p 0.0001 and OR 3.01. Giving special attention to pregnant women who have a history of either pregnancy or childbirth complications, so it can be done early treatment of complications after delivery.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Noviatiningsih
"Kesibukan pekerjaan merupakan pola hidup tidak sehat yang menimbulkan masalah kesehatan masyarakat perkotaan khususnya bagi ibu bekerja. Adanya aktivitas berat khususnya bagi ibu bekerja dengan riwayat KPD meningkatkan risiko terjadinya KPD berulang pada periode antenatal serta menurunkan pemberian ASI eksklusif pada periode postnatal. Penulisan ini dilakukan untuk mengetahui analisis praktik klinik keperawatan masyarakat perkotaan pada ibu bekerja dengan riwayat KPD di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Penulisan ini menjelaskan tentang asuhan keperawatan antenatal dan postnatal pada ibu bekerja dengan riwayat KPD sesuai dengan pedoman Internasional NANDA. Hasil menunjukkan bahwa ibu bekerja dengan riwayat KPD mengalami risiko infeksi pada periode antenatal serta defisit pengetahuan tentang perawatan bayi pada periode postnatal. Penulisan ini menyarankan diadakannya penyuluhan tentang perawatan kehamilan dan pemberian ASI eksklusif sebagai pendidikan kesehatan bagi ibu bekerja dengan riwayat ketuban pecah dini.

Busy work can trigger an unhealthy life that causes health problem to urban community, especially to working mothers. Heavy work performed by working mothers with PROM history increases the risk for recurring PROM in antenatal period and decreases exclusive breastfeeding chances in postnatal period. In response to this phenomenon, this paper was conducted to get an analysis of the urban community health nursing clinical practice on working mothers with PROM history at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. This paper explains antenatal and postnatal nursing treatment for working mothers with PROM history according to NANDA International guidelines. The findings demonstrate that working mothers with PROM experiences risk of infection in antenatal period and deficient knowledge of infant care in postnatal period. This research suggests the need to run a seminar on pregnant treatment and exclusive breastfeeding as a health education for working mothers with PROM history.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Herawati
"Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda mulai persalinan dan ditunggu satu jam sebelum terjadi in partu . Sebagian besar ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan aterm lebih dari 37 minggu, sedangkan kurang dari 36 minggu tidak terlalu banyak. Manuaba. (2006). Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan Pada Ny. D dengan G3 P2 A0 Pre dan Post SC dengan indikasi ketuban pecah dini. Masalah pre operasi dan post operasi ansietas, risiko infeksi, nyeri akut dan ketidakefektifan pemberian ASI. Intervensi keperawatan yang diberikan meliputi mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam, melakukan, pemantauan kehamilan selama proses persalinan dengan ketuban pecah dini, mengajarkan manajemen laktasi. Hasil karya ilmiah ini menyarankan institusi pelayanan kesehatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara holistik dan komprehensif.

Premature rupture of membranes is rupture of membranes before there are signs of labor and eagerly begin one hour before the in partu. Most of premature rupture of membranes at term pregnancy occurs in more than 37 weeks, whereas less than 36 weeks is not too much. Manuaba. (2006). Writing scientific papers end aims to provide an overview of nursing care In Ny. D with G3 P2 A0 Pre and Post SC with Indication premature rupture of membranes. Problems preoperative and postoperative anxiety, risk of infection, acute pain and ineffectiveness of breastfeeding. Nursing interventions provided include teaches deep breathing relaxation techniques, conduct, monitoring pregnancies with premature rupture of membranes during childbirth, lactation management teaching. The results of this paper suggest a health care institution to provide nursing care in a holistic and comprehensive.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
""The only pocket manual derived from Williams Obstetrics, 23e -- completely updated and now in full color Williams Manual of Pregnancy Complications, 23e is a carry-anywhere, condensed guide to the Williams protocols for diagnosis and management of complications and illnesses during pregnancy. Reflecting the rigorously referenced, evidence-based approach of the parent text, the manual delivers essential information on: Prenatal screening Mediation use in pregnancy Hypertension disorders in pregnancy Pain management dosages Procedures for complicated labor and delivery, hemoglobinopathies, and more Thoroughly cross-referenced to Williams Obstetrics, 23e for the latest literature citations, this edition is enhanced by a new full-color presentation, more tables and algorithms, and an increased emphasis on diagnosis and treatment. There is no faster or more efficient way to access the key facts, diagnostic tools, and treatment guidelines found in Williams Obstetrics, 23e than this authoritative, streamlined sourcebook"--Provided by publisher."
New York: McGraw-Hill Medical, 2013
618.2 WIL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Samuel Dominggus Chandra
"Metode In Vitro Fertilization (IVF) sudah dikenal sebagai salah satu metode reproduksi berbantu yang efektif menangani masalah infertilitas. Angka kehamilan IVF siklus baru Indonesia tahun 2013 untuk usia <35 tahun berada di angka 41,48%, masih di bawah angka kehamilan siklus IVF pada usia sama di dunia tahun 2012, yaitu 46,6%. Terdapat beberapa faktor yang dapat berpengaruh pada angka kehamilan siklus IVF, salah satunya adalah fase embrio saat transfer embrio. Berdasarkan penelitian sebelumnya ditemukan bahwa fase blastokista memiliki angka kehamilan yang lebih tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan efektivitas prosedur IVF melalui pemahaman akan faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data dari rekam medik Klinik Yasmin RSCM Kencana. Sampel penelitian dibagi ke dalam dua kelompok, 120 pasien grup fase pembelahan dan 120 pasien grup fase blastokista. Pemilihan sampel menggunakan metode systematic random sampling. Pada analisis didapatkan beda proporsi antara grup fase blastokista dengan grup fase pembelahan sebesar 20,8% (50,8% dan 30,0%; p= 0,002).
Pada analisis multivariat didapatkan tiga variabel perancu yang memiliki pengaruh dalam penelitian, yaitu tebal endometrium, endometriosis, dan faktor tuba. Disimpulkan bahwa transfer embrio pada fase blastokista memiliki angka kehamilan lebih tinggi bermakna dibandingkan dengan fase pembelahan.

In Vitro Fertilization (IVF) is known as one of assisted reproduction methods that effectively addresses the problem of infertility. IVF fresh cycle pregnancy rate in Indonesia for age <35 years in 2013 was at 41.48%. It was still below the pregnancy rate of fresh IVF cycles at the same age worldwide in 2012, 46.6%. There are several factors that can affect the pregnancy rate of IVF cycles, one of which is the stage when the embryo is transferred. Based on previous studies, it was found that the blastocyst stage have a higher pregnancy rate than the cleavage stage. The purpose of this study was to improve IVF effectiveness.
The study was conducted using medical records from Klinik Yasmin RSCM Kencana. Samples were divided into two groups, 120 patients in cleavage stage group and 120 patients in blastocyst stage group. The samples were selected using systematic random sampling method. In the analysis, we found 20,8% proportion difference between the blastocyst stage group to the cleavage stage group (50.8% and 30.0%; p = 0.006).
In the multivariate analysis, it was found that there were three confounding variables, endometrial thickness, endometriosis, and tubal factor, which significantly affected pregnancy rate. It was concluded that blastocyst embryo transfer have a significantly higher pregnancy rate than cleavage embryo transfer.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Markus Christian Hartanto
"Frozen Embryo Transfer (FET) merupakan metode transfer embrio yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan fresh embryo transfer (ET) karena tidak melalui proses stimulasi ovulasi. Berbagai penelitian sudah dilakukan untuk membandingkan tingkat keberhasilan FET dan ET, namun hasil yang didapat masing-masing penelitian menunjukkan angka yang berbeda, serta ada yang signifikan dan tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kehamilan pasien yang menjalani FET dan dibandingkan dengan yang menjalani ET. Penelitian dilakukan dengan metode kohort retrospektif, dengan menggunaakan 288 data rekam medis Klinik Yasmin Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Kehamilan ditentukan dengan kadar hCG ≥50 mIU/mL. Data kemudian dianalisis menggunakan program SPSS 21.0 for Windows dengan uji chi-square untuk melihat hubungan jenis transfer embrio dengan tingkat keberhasilan kehamilan. Selain itu, faktorfaktor lain yang mempengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan juga dianalisis secara multivariat dengan metode regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan angka kehamilan FET (39,6%) lebih tinggi daripada angka kehamilan ET (38,2%) namun tidak menunjukkan hubungan yang signifikan (p=0,809). Faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan dengan keberhasilan kehamilan adalah adanya masalah ovarium, penurunan cadangan ovarium, dan masalah infertilitas pada laki-laki.

Frozen Embryo Transfer (FET) is an embryo transfer method on in vitro fertilization that has advantage compared to fresh embryo transfer (ET) because it does not need ovulatory stimulation. Several studies have been done to compare pregnancy rate outcome of FET and ET, but the results show different number and significancy. The aim of this research was to know the pregnancy rate of FET patients compared to ET. The research was retrospective cohort study and used 288 medical record datas in Obstetry and Gynecology Department of Cipto Mangunkusumo National Hospital.
Pregnancy was measured by hcG level ≥50 mIU/mL on day 15. All results were statistically analysed by SPSS 21.0 for windows by using chi-square test to know the relation of embryo transfer method and pregnancy rate. Besides that, the other factors that affected pregnancy rate was also analyzed with multivariate logistic regression method. The result showed FET pregnancy rate (39,6%) was higher than ET (38,2%) but not statistically significant (p=0,809). Factors that had significant correlation with pregnancy rate was ovary problem, decrease of ovarian reserve, and male infertility problems.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumende, Cleopas Martin
"ABSTRAK
Tuberculosis is one of the major health problems in the world. Tuberculosis in pregnancy is also a serious health problem due to the harmful effect for the mother and the child. Intervention in prevention, diagnosis, and medication can decrease the morbidity and mortality for the mother and the child."
Bandung : Interna Publishing (Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam), 2019
CHEST 6:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gillbert, Elizabeth Stepp
St Louis: Mosby, 1998
618.3 GIL m (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>