Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Uun Nurulhuda
"Edukasi Suportif merupakan salah satu intervensi keperawatan dalam mendukung pasien untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mobilisasi mandiri pasca operasi. Pengalaman di lapangan masih banyak pasien tidak melakukan mobilisasi dini pasca operasi karena kurang pengetahuan tentang mobilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi eduksi suportif terstruktur terhadap kemandirian dalam mobilisasi pasien pasca operasi fiksasi ekstremitas bawah.
Penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan yang digunakan adalah pre-test and post-test with control group design (quasy experiment with controll). Intervensi dalam penelitian ini adalah pemberian edukasi suportif terstruktur terhadap pasien fraktur dengan fiksasi ekstremitas bawah pada periode pre operasi dan diobservasi tingkat kemandiriannya terhadap mobilisasi dini pada periode pasca operasi. Sampel kelompok kontrol dan kelompok intervensi 1 : 1 (kelompok kontrol 14 pasien dan kelompok intervensi 14 pasien), sehingga total sampel adalah 28 pasien.
Hasil uji tpaired membuktikan ada perbedaan yang bermakna pada pengetahuan, sikap, dan keterampilan pasien terhadap mobilisasi dini pasca operasi (p=0.000). Hasil uji tpooled membuktikan adanya perbedaan bermakna pengetahuan, sikap, dan keterampilan pasien terhadap mobilisasi dini pasca operasi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p=0.000).
Dapat disimpulkan bahwa edukasi suportif terstruktur yang diberikan pada pasien periode pre operasi fiksasi ekstremitas bawah sangat berpengaruh terhadap kemandirian mobilisasi dini pasca operasi. Sebagai rekomendasi hasil penelitian ini perlu dapat dilanjutkan sebagai intervensi di rumah sakit yang mungkin selama ini belum dilaksanakan secara terstruktur dan terencana.

Supportive educative is one of the nursing interventions in supporting patients to increase knowledge and skills of self mobilization during post operation phase, however in fact it was lacking of the application in the field of nursing practice. This might be due to limited knowledge of the patient about early mobilization. This study aimed to describe the influence of a structured supportive educative intervention to self mobilization among patients with post operative on the lower limbs.
A quasy experiment design using a pre test and post test with a control group method was used in this study. The intervention applied in this study was a structured supportive educative that given to patients with fracture on the lower extremity and who used the fixation as the treatment. The level of patient self care in mobilization than was observed during the post operative period. The sample size of this study was 28 patients consisted of 14 patients in each intervention and control group.
The tpaired analysis showed that there was a statistically significant difference between knowledge, attitude, and patient skills and self care on the early mobilization group (p=0.005). Whereas the t-pooled test proved that there was a significant difference of knowledge, attitude, and patients skills in the intervention and the control group.
This study concluded that a structured supportive educative that provided to the patients during the pre operative phase had a great influence to the self care on the early mobilization during the post operative phase. It was concluded that a structured supportive education applied had an enormous impact on the self early mobilization during the post operative phase. This study clearly recommended that it is a necessity to apply the intervention more structured and well planed in the hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Giger, Joyce Newman
St. Louis : Mosby , 1995
610.734 3 GIG t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Samsuni
"Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang harus di jaga, pada masa remaja banyak perubahan yang terjadi sehingga membutuhkan banyak perhatian khusus dalam mejaga kesehatannya terutama kebersihan diri. Intervensi yang efektif untuk meningkatkan kebersihan diri pada remaja adalah pendidikan kesehatan secara interaktif dan melibatkan kelompok sebaya. Tujuan dari studi ini adalah memberikan gambaran dan pengaruh Implementasi Edisi Kelompok Sebaya sebagai bentuk intervensi keperawatan komunitas pada remaja. Pelaksanaan intervensi Edisi Kelompok Sebaya dilakukan di komunitas khususnya di setting sekolah dan keluarga selama 9 bulan melibatkan 165 siswa kelas 7 dan 8. Hasil evaluasi menunjukan terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan, sikap, dan keterampilan mengenai kebersihan diri pada remaja. Setelah di analisis lebih lanjut didapatkan hasil yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebelum dan sesudah intervensi p=0,001. Intervensi Edisi Kelompok Sebaya efektif untuk meningkatkan pengethuan, sikap, dan keterampilan mengenai kebersihan diri pada remaja. Intervensi ini dapat diterapkan sebagai bentuk layanan kesehatan yang diberikan kepada keluarga maupun sekolah dalam meningkatkan kebersihan diri pada remaja.

Teenagers are the next generation of the nation that must be on guard, in adolescence many changes that occur so require a lot of special attention in health care, especially personal hygiene. Effective interventions to improve personal hygiene in adolescents are health education interactively and involving peer groups. The purpose of this study is to provide an overview and influence of Peer Group Edition Implementation as a form of nursing community intervention in adolescents. The implementation of Peer Group Edition interventions was conducted in the community especially in school and family settings for 9 months involving 165 students of grade 7 and 8. The evaluation results showed an increase in average knowledge, attitude, and skills about personal hygiene in adolescents. After further analysis, there were significant differences in knowledge, attitude, and skill before and after intervention p = 0,001. Peer Group Edition Intervention is effective for improving adolescent self-knowledge, attitudes, and skills regarding personal hygiene. This intervention can be applied as a form of health care provided to families and schools in improving personal hygiene in adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vesdiana
"Pelaku rawat lansia stroke mengalami berbagai masalah kesehatan baik fisik maupun psikologis. Kondisi tersebut menyebabkan caregiver burden pada pelaku rawat. Perawat komunitas perlu memberikan intervensi untuk mengendalikan beban pada pelaku rawat yang merawat lansia stroke. Karya ilmiah akhir spesialis ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan CAREGIVER BERDAYA sebagai bentuk praktik keperawatan berbasis fakta pada keluarga dan kelompok pelaku rawat. Intervensi EBP yang dipilih dalam keluarga adalah intervensi yang bertujuan untuk mengoptimalkan lima tugas kesehatan keluarga. Intervensi CAREGIVER BERDAYA untuk kelompok merupakan intervensi yang diberikan dengan pengajaran, edukasi dan psikoterapi keperawatan, serta support group. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah studi kasus terhadap keluarga dan kelompok binaan. Hasil evaluasi terhadap 10 keluarga binaan menunjukkan terjadinya peningkatan kemandirian keluarga, setelah diintervensi selama 6 bulan. Selain itu baik pada pelaku rawat dalam keluarga maupun kelompok pelaku rawat yang dilakukan intervensi CAREGIVER BERDAYA menunjukkan terjadi peningkatan perilaku meliputi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam merawat lansia stroke, penurunan stres dan cemas serta beban pada pelaku rawat. Intervensi CAREGIVER BERDAYA dapat direkomendasikan dalam meningkatkan perilaku, penurunan stres dan cemas, serta penurunan beban pada pelaku rawat lansia stroke. 

Family caregiver of stroke elderly has experience various health problems, both physical and psychological. This condition causes caregiver burden on caregivers. Community nurses need to provide interventions to control the burden on caregivers who care for stroke elderly. This specialist final scientific work aims to provide an overview of the application CAREGIVER BERDAYA as a form of fact-based nursing practice in families and groups of caregivers. The selected EBP intervention in the family is an intervention that aims to optimize the five health tasks of the family. CAREGIVER BERDAYA intervention for groups is an intervention that is provided with nursing teaching, education and psychotherapy, as well assupport group. The method used in this scientific work is a case study of families and target groups. Results an evaluation of 10 assisted families showed an increase in family independence, after 6 months of intervention. Besides that, both the caregivers in the family and the group of caregivers who were intervened CAREGIVER BERDAYA shows an increase in behavior including increasing knowledge, attitudes and skills in caring for elderly strokes, reducing stress and anxiety and the burden on caregivers. Intervention CAREGIVER BERDAYA can be recommended in improving behavior, reducing stress and anxiety, and reducing the burden on stroke elderly caregivers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Chairani
"Remaja jalanan sebagai kelompok marginal kesehatan sangat rentan terhadap masalah penyalahgunaan NAPZA. Kondisi inilah yang menyebakan remaja jalanan membutuhkan perhatian dan pelayanan khusus, salah satunya pelayanan keperawatan komunitas yang dilakukan bersama lintas sektor dan masyarakat sebagai mitra. Model Intervensi Keperawatan Berjenjang Ampibi dapat digunakan sebagai pendekatan saat memberikan layanan keperawatan, yang dapat meningkatkan perilaku adaptif remaja jalanan dan ketangguhan keluarga dalam pencegahan risiko penyalahgunaan NAPZA, sesuai dengan tujuan penelitian ini.
Desain penelitian adalah penelitian operasional dengan tiga tahap: tahap I identifikasi masalah, tahap II pengembangan model dan modul, tahap III uji coba Model Intervensi Keperawatan Berjenjang Ampibi dengan menggunakan studi penelitian kuantitatif quasy experiment pre-post test with control group, responden remaja jalanan yang masih pulang ke rumah (children on the street) di Jabodetabek.
Uji statistik yang digunakan adalah chi square, regresi logistik, t-test, man u whitney, wilcoxon, dan regresi linear. Model intervensi berjenjang Ampibi yang dilengkapi dengan 3 buku saku dan 1 buku kerja, dikembangkan berdasarkan hasil studi literatur, studi pendahuluan, penelitian tahap I, expert review, content dan construct validity, yang menggunakan integrasi teori model sistem dan pencapaian tujuan, serta teori model sosial ekologi. Bentuk intervensi keperawatan yang diberikan adalah edukasi, layanan konseling, pembinaan, pendampingan, dan kunjungan rumah.
Hasil analisis membuktikan bahwa ada peningkatan yang sangat bermakna skor rerata perilaku adaptif remaja jalanan dan ketangguhan keluarga terkait upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA setelah diterapkan Model Intervensi Keperawatan Berjenjang Ampibi. Keberhasilan penerapan model ini diharapkan menjadi salah satu model pelayanan keperawatan komunitas untuk remaja jalanan.

Street teenagers as a marginalized health group are prone to drug abuse problems. This condition causes street teenagers require special attention and service, particularly community nursing services carried out together across sectors and communities as partners. The Ampibi Multilevel Nursing Intervention Model can be used as an approach for providing nursing services, which may improve adaptive behavior of street teenagers and family resilience in preventing the risk of drug abuse.
The operational research design was used with three phase: First phase was problem identification, second phase was model and module development, and third phase tried out Ampibi Multilevel Nursing Intervention Model using quantitative research study with quasi-experiment pre-post test in control group. The respondents were street teenagers in Jabodetabek living at home.
The statistical tests used were chi square, logistic regression, t-test, man u whitney, wilcoxon, and linear regression. The Ampibi Multilevel Intervention Model is equipped with 3 pocket books and 1 workbook, which were developed based on the results of literature studies, preliminary studies, first phase research, expert review, content and construct validity. They used the integration of system model theory and goals achievement, as well as social model theory ecology. The nursing intervention provided education, counseling service, coaching, mentoring, and home visits.
The analysis results reveals very significant increase in the mean score of street tenagers adaptive behavior and family resilience related to drug abuse prevention efforts, after the Ampibi Multilevel Nursing Intervention Model is implemented. The effectiveness of application of s model is expected to be one of the models of community nursing services for street teenagers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
D2764
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Susanto
"Penyandang hipertensi banyak yang beralih dari terapi medik ke terapi komplementer. Banyak terapi komplementer yang sudah dilakukan namun pada kenyataannya masih menunjukkan effect size yang relatif kecil dalam penurunan tekanan darah, penurunan level stress dan peningkatan retensi short term memory. Kondisi ini menunjukkan belum tuntasnya penanganan hipertensi. Metode penelitian Tahap I Identifikasi jenis intervensi dan uji coba pada 164 responden penyandang hipertensi. Tahap II dilakukan uji coba Model Intervensi Keperawatan Ramah Hipertensi pada 40 responden. Hasil Tahap I diperoleh tiga jenis terapi komplementer yaitu progressive muscle relaxation, aroma lavender dan terapi warna hijau. Tahap II diperoleh hasil pengaruh Model Intervensi Keperawatan Ramah Hipertensi terhadap penurunan sistolik sebesar -16,90 mmHg dengan effect size 0,78 (sedang) dan p value < 0,005. Penurunan diastolik sebesar -12,45 dengan  effect size 0,90 (besar). Penurunan level stress -4,92 dengan effect size 0,82 (besar). Peningkatan retensi short term memory sebesar +2,33 dengan effect size 0,78 (sedang). Kesimpulan Model Intervensi Keperawatan Ramah Hipertensi berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah, penurunan level stress dan peningkatan retensi short term memory.

Many people with hypertension are switching from medical therapy to complementary therapy. Many complementary therapies have been implemented but in fact they still show relatively small effect sizes in reducing blood pressure, reducing stress levels and increasing short term memory retention. This condition indicates the incomplete management of hypertension. Phase I research methods Identify the types of intervention and trials on 164 respondents with hypertension. Phase II, a hypertension-friendly nursing intervention model was tested on 40 respondents. The results of there search in Phase I obtained three types of complementary therapies namely progressive muscle relaxation, lavender aroma, and green color therapy. In Phase II, the results of the effect of the Hypertension Friendly Nursing Intervention Model on systolic reduction of -16.90 mmHg with an effect size of 0.78 (moderate). The diastolic reduction is -12.45 with an effect size of 0.90 (large). Stress level decreases up to -4.92 with effect size 0.82 (large). Short-term memory retention increases by +2.33 with an effect size of 0.78 (moderate) and p-value<0.005. In conclusion,the Hypertension-Friendly Nursing Intervention Model affects the  decrease in blood pressure, a decrease in stress levels, and increase retention of short-term memory."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrani Iskandar
"Intervensi keperawatan mandiri dalam pemberian asuhan keperawatan memainkan peran penting dalam menentukan kualitas layanan rumah sakit. Motivasi kerja diperlukan untuk melakukan intervensi keperawatan secara maksimal. Perawat dengan motivasi tinggi akan meningkatkan kinerjanya dalam memberikan asuhan keperawatan yang dapat mempengaruhi kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja perawat dan implementasi tindakan mandiri keperawatan. Desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. 92 perawat ruang rawat inap di rumah sakit umum dipilih melalui teknik total sampling. Hasil analisis dengan chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dan implementasi intervensi keperawatan mandiri p = 0,039 . Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi organisasi untuk memotivasi perawat guna meningkatkan kinerja mereka dalam memberikan asuhan keperawatan bagi pasien.

Independent nursing intervention in delivery of nursing care plays pivotal role in determining quality of service of a hospital. Work motivation is required to perform nursing interventions at utmost. Nurse with high motivation will improve his own performance in delivering nursing care which may affect patient satisfaction. This study aimed to identify relationship between nurse work motivation and implementation of independent nursing intervention. The study design was analytic with cross sectional approach. 92 nurses of inpatient ward in a general hospital were selected through total sampling technique. Analysis result by chi square suggested that there was significant correlation between work motivation and implementation of independent nursing intervention p 0,039 . The study is expected to provide information for organizations to motivate nurses in order to improve their performances in providing nursing care for patient.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. Widya Naralia
"Penyakit Diabetes Mellitus masih menjadi salah satu penyakit tidak menular dengan angka kejadian yang terus meningkat dan menyebabkan komplikasi berbagai organ bagi penderitanya. Lansia menjadi populasi paling berisiko terkena Diabetes Mellitus karena telah mengalami penurunan fungsi organ pankreas sehingga terjadi kegagalan sekresi hormon insulin.  Lansia dengan diabetes mellitus membutuhkan dukungan baik dari keluarga maupun komunitas disekitarnya untuk dapat menjalankan perawatan diri. Intervensi keperawatan melalui pendekatan pada keluarga dan kelompok dinilai dapat meningkatkan perilaku perawatan diri lansia DM. Karya ilmiah akhir spesialis ini bertujuan untuk memberikan gambaran pengaruh penerapan Cegah dan Rawat Diabetes melalui Serat, Aktivitas dan Relaksasi (CERDAS SERASI) sebagai bentuk praktik keperawatan berbasis fakta pada lansia DM di keluarga dan komunitas. Metode penelitian dalam karya ilmiah ini adalah studi kasus terhadao keluarga dan kelompok binaan. Hasil evaluasi terhadap 10 keluarga binaan menunjukkan terjadinya peningakatan kemandirian keluarga setelah diintervensi selama 6 bulan. Selain itu baik keluarga maupun kelompok yang dilakukan intervensi CERDAS SERASI menunjukkan terjadi peningkatan perilaku perawatan diri lansia DM meliputi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam melakukan perawatan diri DM. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada perilaku perawatan diri dan penurunan kadar glukosa darah lansia DM sebelum dan sesudah intervensi (p=0.000) dan perubahan pada status kemandirian fungsional lansia setelah dilakukan intervensi kelompok (p=0.000). Intervensi CERDAS SERASI efektif dalam meningkatkan perilaku perawatan diri, penurunan kadar glukosa darah, dan peningkatan status kemandirian fungsional lansia. Intervensi ini sebaiknya dilakukan berkelanjutan untuk mempertahankan status kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup lansia dengan maslah penyakit diabetes mellitus.

Diabetes Mellitus is still a non-communicable disease with an increasing incidence and causing complications in various organs for sufferers. The elderly are the population most at risk of developing Diabetes Mellitus because they have experienced a decrease in the function of the pancreas organ resulting in failure of insulin secretion. The elderly with diabetes mellitus need support from both their family and the surrounding community to be able to carry out self-care. Nursing interventions through approaches to families and groups are considered to be able to improve self-care behavior of DM elderly. This specialist's final scientific work aims to provide an overview of the effect of implementing Prevent and Treat Diabetes through Fiber, Activity and Relaxation (CERDAS SERASI) as a form of fact-based nursing practice for DM elderly in the family and community. The research method in this paper is a case study of families and target groups. The results of the evaluation of 10 assisted families showed an increase in family independence after 6 months of intervention. In addition, both families and groups with the CERDAS SERASI intervention showed an increase in self-care behavior for the elderly with DM including increased knowledge, attitudes and skills in self-care for DM. Further analysis showed that there were significant differences in self-care behavior and a decrease in blood glucose levels in DM elderly before and after the intervention (p=0.000) and changes in the functional independence status of the elderly after group intervention (p=0.000). The SMART SERASI intervention was effective in improving self-care behavior, decreasing blood glucose levels, and increasing the functional independence status of the elderly. This intervention should be carried out continuously to maintain health status and improve the quality of life of the elderly with diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ryanti Maranata
"Prevalensi obesitas pada anak usia sekolah terus mengalami peningkatan dan menjadi masalah kesehatan global. Obesitas meningkatkan risiko penyakit kronis dan penurunan kualitas hidup anak usia sekolah saat ini hingga dewasa. Perilaku konsumsi dan gaya hidup menjadi penyebab utama terjadinya obesitas. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran penerapan SEGAR dalam asuhan keperawatan keluarga dan komunitas. Sampel sebanyak 10 keluarga kelolaan dan 51 anak usia sekolah dengan obesitas di SDN Curug 2 dan SDN Curug 3 Kelurahan Curug Kota Depok. Hasil penerapan SEGAR pada 10 keluarga menunjukkan adanya peningkatan proporsi pengetahuan dari kurang menjadi baik (100%), sikap (70%) dan keterampilan (50%), penurunan IMT AUS (70%) dan peningkatan kemandirian keluarga (100%) antara nilai pre dan post tes. Penerapan SEGAR pada komunitas anak usia sekolah menunjukkan peningkatan proporsi pengetahuan yang baik terkait obesitas dan zat-zat makanan, peningkatan proporsi sikap yang baik dan peningkatan proporsi keterampilan yang baik terkait konsumsi sayur dan buah, sarapan, konsumsi camilan, aktivitas dan latihan fisik serta terjadinya peningkatan proporsi rentang IMT yang lebih rendah. Inovasi SEGAR menjadi rekomendasi bagi perawat komunitas dalam mencegah dan mengendalikan obesitas anak usia sekolah serta mengembangkan inovasi lain dalam lingkup asuhan keperawatan keluarga dan komunitas.

The ever-increasing prevalence of obesity in school-age children has become a global health one. Obesity augments the risk of chronic diseases and decreases school-age children’s current and future quality of life. Consuming behaviors and lifestyles are two principal causes of obesity. The research focuses on implementing SEGAR as regards community and family nursing. The research samples were ten managed families and 51 school-age children with obesity in SDN Curug 2 and SDN Curug 3 in Curug, Depok. After the implementation of SEGAR, the ten families demonstrated an increase in knowledge from poor to excellent (100%), attitude (70%), and skills (50%). Additionally, they exhibited a decrease in IMT AUS (70%) and an increase in family independence (100%), as featured in the pre and post-test scores. Implementing SEGAR in the school-age child community bred an increase in knowledge of obesity and food substances, attitude, and skills attributed to consuming vegetables and fruit, snacks, physical activities, and training. In addition, it also lessened the IMT range. The SEGAR innovation was a recommendation for community nurses to prevent and control obesity in school-age children and develop other innovations bearing on family and community nursing."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Rachmawati
"ABSTRAK
Penyakit tidak menular menjadi beban ganda bersama dengan penyakit menular di Indonesia. Diabetes sebagai penyakit kronik yang banyak dialami oleh lansia membawa berbagai akibat bila tidak ditangani dengan serius. Perubahan akibat regimen terapi jangka panjang yakni perubahan efikasi diri dan munculnya distres diabetes. Intervensi keperawatan dengan pendekatan psikoedukasi mengkombinasikan edukasi kesehatan dengan latihan keterampilan untuk mengatasi tidak hanya keluhan fisiologis, namun juga mental. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan pengaruh penerapan Lansia Sehat Jiwa dan Jasmani lewat Psikoedukasi LANSIA SEJATI sebagai bentuk Evidence Based Nursing Practice pada lansia DM. Pelaksanaan intervensi LANSIA SEJATI dilakukan di komunitas dan di keluarga selama satu tahun. Hasil evaluasi intervensi LANSIA SEJATI menunjukkan terjadi peningkatan rerata efikasi diri dan penurunan rerata distres diabetes. Setelah dilakukan analisis lebih lanjut didapatkan hasil yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada efikasi diri dan distres diabetes sebelumdan sesudah intervensi p = 0.000 p = 0.001 . Intervensi LANSIA SEJATI efektif untuk meningkatkan efikasi diri dan distres diabetes pada lansia DM. Intervensi ini sebaiknya dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidup lansia dengan masalah penyakit kronik.ABSTRACT
ABSTRACT Non-communicable diseases create a double-burden along with the communicable diseases in Indonesia. Diabetes as contributor health problem in elderly caused severals impact if not being treated seriously. A constant changing due to the strict and prolonged therapy regimes will lead to altered in self-efficacy and diabetes distress. An effective intervention through psychoeducation approach integrating health education and combined stress management training to address the changing in physiological but also psychological aspect. This paper aimed to provide an overview and influence of the application of health education and combined diabetes and stress management training LANSIA SEJATI as an evidence based nursing practice on elderly with diabetes. Implementation of LANSIA SEJATI 39;s intervention was conducted in the community especially in community and family settings for one year. The evaluation of LANSIA SEJATI intervention shows an increase in average self efficay and decrease of diabetes distress. Further analysis showed that there were significant differences in the self efficacy and diabetes distress of the elderly with diabetes before and after intervention p = 0.000 p = 0.001 . LANSIA SEJATI effectively increased self-efficacy and reduce diabetes distress. This intervention should be rigorously sustained for a better health status and quality of life of elderly dealing with chronic disease."
2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>