Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nusli Imansyah
"Bidan merupakan ujung tombak program dalam menurunkan Angka kematian ibu dan .Angka Kematian Bayi. Upaya-upaya penurunan AKI dan AKB melalui pemerataan Bidan telah dilaksanakan dengan menempatkan bidan di desa yang sampai tahun 2001 telah tersebar di 57.118 desa.
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang langsung memberikan pelayanan ke masyarakat, di sisi lain peningkatan pendidikan dan pengetahuan masyakat menciptakan kelompok yang makin kritis dalam menilai layanan kesehatan, termasuk kebidanan, baik pemerintah maupun swasta. Hal itu memerlukan tenaga Bidan yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang balk dan selalu mengikuti perkembangan teknologi.
Ikatan Bidan Indonesia melalui Kepmenkes No 900 tahun 2002 telah diberikan kewenangan untuk memberikan rekomendasi bagi pengurusan Surat Izin Praktek Bidan (SIPB), baik baru maupun perpanjangan. Salah satu syarat untuk mendapatkan rekomendasi perpanjangan izin praktek adalah diikutinya pendidikan berkelanjutan oleh bidan bersangkutan. Kegiatan memerlukan sistem informasi penilaian pendidikan berkelanjutan yang baik.
Studi ini dilakukan guna mempelajari sistem informasi manajemen yang ada di IBI, serta mencarikan solusi yang lebih baik guna mempermudah organisasi dalam memantau dan membina anggotanya sekaitan dengan pendidikan berkelanjutan. Studi dilakukan melalui wawancara mendalam dan pengamatan guna mendapatkaninformasi yang lengkap tentang sistem yang ada saat ini. Hasil yang diperoleh menunjukkan data pendidikan berkelanjutan yang ada saat ini belum dikelola dengan baik dimana ditemukan duplikasi data dan belum terintegrasi.
Penyelesaian masalah yang ditawarkan adalah dengan perancangan sistem informasi manajemen Ikatan Bidan Indonesia yang dimulai dari tingkat cabang. Komunikasi data dilakukan melalui metode transfer, sehingga diperoleh data yang bebas redudansi, serta terintegrasi dengan baik antara cabang sampai pusat. Prototipe software dikembangkan secara bertahap mulai dari cabang.
Daftar pustaka: 26 (1990 - 2004)

The Development of Management Information System of the Indonesian Midwifery AssociationMidwives become the key health professionals to decreasing the high maternal mortality rate (MMR) and infant mortality rate (IMR) in Indonesia. Efforts have been done to decrease MMR and IMR, e.g. through the deployment of village midwives covering 57,118 villages across the country in 2001.
As health professionals delivering direct services for their community, midwives are serving more educated community. Along with the improved knowledge of the community, the midwives are now facing clients or interest groups who are more and more demanding and critical in receiving the services given, including midwifery services. Therefore, it is essential that the midwives possess good knowledge, skills and attitudes and always keep up with technological advancement.
Health Minister Decree No 900 Year 2002 gives Indonesian Midwifery Association the responsibility of providing recommendation for those seeking new license for practicing midwife and its renewal. One of the licensing prerequisites is continuing education attended by the applicant. In order to support the responsibility, the Indonesian Midwifery Association needs to have good information system on the evaluation of continuing education.
This study aims to assess the existing management information system of the Indonesian Midwifery Association and to offer alternative solutions for better monitoring and evaluation of continuing education activities done by its members. The study used in-depth interview and observation method to collect information on the existing information system. The results showed that continuing education data were not managed appropriately, meaning that they were not integrated.
The solution offered in this study is the design of the management information system of the Indonesian Midwifery Association starting from branch level of the Association. Data is communicated through data transfer to provide no redundancies data and well integrated among the branches and between branch and central levels. The prototype of the software was developed stepwise starting from branch level
Bibliography : 26 (1990 - 2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harianja, Fransisca
"Pelaksanaan uji kompetensi program diploma kebidanan dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana kualitas lulusan dalam memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap professional sebelum menjalankan tugas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Penelitian ini ingin mengetahui tentang faktorfaktor yang berhubungan dengan nilai uji kompetensi menurut akreditasi, status kepemilikan dan wilayah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai uji kompetensi berdasarkan akreditasi dan wilayah. Disarankan pula agar adanya penyelasaran substansi uji dengan kurikulum, perlunya persamaan garis besar kurikulum di setiap institusi pendidikan mengingat di beberapa institusi yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) akan lebih unggul dalam kompetensi praktek (knows how, show how) sedangkan di institusi yang menggunakan kurikulum konvensional justru sebaliknya, serta pengendalian mutu terhadap institusi agar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.

The competencies examination of vocational midwifery major is made to determine how good is the quality of the graduates of the vocational midwifery?s knowledges, skills and professional attitudes before they conduct their duty in providing healthcare services. This research seeks to find factors related to score from competenceis examination based on the acreditation status, the ownership and the location of the midwifery academy. This research uses quantitative and qualitative approach. The result shows that there is difference in the average score from the competencies examination based on the accreditation and location of the academy. It is sugested that a hamonization in the substance of the examination curricullum is a must, a standard curricullum in every academy is required, since some academy using competencies based curicullum is better in practice (knows how and shows how) compared to the academy using conventional curicullum, so that the quality control against the academy could result in qualified graduates.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nirwana
"Rendahnya keterampilan penolong persalinan dapat menyebabkan rendahnya kualitas pelayanan yang diberikan. Rendahnya kualitas pelayanan oleb tenaga kesebalan ditandai deingan adanya lebih dari 200.000 kematian ibu setiap tahun. Perdarahan post partum ruerupakan satu sebab kematian utama, yang sebagian besar disebabkan oleh retensi plasenta, yang menunjukkan adanya manajemen persalinan kala ffi yang kurang akurat Oleh karena penolong persalinan yaitu bidan, harus memiliki kompetensi tinggi. Bidan barus memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai. Namun demikian, banyak faktor yang mempengaruhi penampilan kompetensi ini, misalnya umur, masa kerja. pendidikan, pelatihan, motivasi, dan supervisi.
Tujuan penelitlan ini adalah untuk mengetahui gambaran kompetensi bidan dan hubungannya dalam pelayanan pertolongan persalinan di Kota Bandar Lampung Tahun 2008. ]enis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan desain studi Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah selurnh bidan yang memberikan pelayanan pertolongan persalinan di wilayah Kota Bandar Lampung sebanyak 239 orang, baik yang sudah dilatih maupun yang belum dilatih APN (Asuhan Persalinan Normal). Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus estimasi proporsi, maka diperoleh jumlah sampel minimal 97 bidan. Analisis data terdiri dari analisis univariat, bivariat dan multivariat. Analisis bivariat menggunakan uji Chi SqlKlre, sedangkan multivariat menggunakan uji Regresi logistik Ganda.
Hasil penelitian univariat menunjukkan sebsgian besar yaitu 71% memiliki kompetensi yang kurang dalam pelayanan pertolongan pernalinan. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidalk ada hubungan yang bermakna antara umur dan masa kerja dengan kompetensi bidan. Sedangkan pendidikan, pelatihan, motivasi dan supervisi ada hubungan yang bermakna. Analisis mtiltivariat menunjukkan faktor yang paling dominan adalah variabel motivasi.
Penelitian ini merekomendasikan dilakukan pembinaaan yang terstruktur, meningkatkan strata pendidikan bidan, sistem pelariban mengutamakan kualitas pelatihan, supervisi dilakukan secara teratur diberikan umpan balik dan diberikan reward bagi yang berprestasi sedangkan kinerja buruk dilakukan pembinaan secara intensif.

The low capability and poor skill health worker in delivecy cause the low quality of health service. It is indicated by the number of mother mortality about 200.0000 per year. Post partum bleeding is the main cause of mother mortality, largely caused by placenta retention. It shows inadequate management in delivery service especially on the third phase. Therefore, delivecy services sbould be given by high competent midwifes who abould have adequate knowledge and skill. However, so many factors influence this competency, for example education & training, experience, length of working, motivation, etc.
The purpose of this research is to understand the midwili: competency related to the delivery service at Bandar Lampung in 2008. This is a qualitative research which uses sectional study design. The population in this research is all midwifes who give delivery services whether trained or not trained in normal delivecy service. The number of population is 239 midwives, which 97 are withdrawn as sample by using proportion estimation formula. The data analysis consists of univariant, hi-variant and multi-variant. Bi-variant analysis uses chi square test while multi-variant uses double logiatic regression test.
The result of tri-variant analysis shows that 71 % midwife have low competency in delivery service. In hi-variant analysis shows that there is no significant correlation between competency and delivery service while education, training, motivation and supension have significant correlatioiL The multivariant analysis shows that the dominant factor is motivation. Based on the result of the research, it recommends that structured counseling, increasing midwife education, training focused on quality, regular suspension and reward-punishment system should he applied to increase the quality of health service in delivery.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21020
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tharpe, Nell L.
Sudbury: Jones and Bartlett, 2009
618.2 THA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tjut Maimunah
"WHO (1987) memperkirakan 500.000 ibu meninggal di dunia setiap tahunnya akibat penyulit selama hamil, bersalin dan nifas, dan 99% terjadi di negara-negara berkembang. Berdasarkan data SDKI (Survey Demografi Kesehatan Indonesia) angka kematian ibu masih tinggi yaitu sebesar 390/100.000 kelahiran hidup. Untuk menunjang program pembangunan kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Aceh melakukan perencanaan upaya penurunan AKI (Angka Kematian lbu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) yaitu antara lain mempersiapkan dan mendidik tenaga kesehatan (bidan) untuk melakukan pelayanan kesehatan terutama ibu dan anak. Sehubungan dengan hal tersebut penulis ingin melihat keterampilan bidan dalam melakukan asuhan kebidanan antenatal. Data Kantor Wilayah Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Aceh tahun 1998, cakupan Kl dan K4 masih jauh dari target nasional (K1=90%, K4=80%). Dari data Kabupaten Aceh Besar dan Kecamatan Kuta Baro juga masih sangat rendah dari target nasional. Untuk peningkatan peranan dalam menyelenggarakan kesehatan ibu dan anak diadakan peninjauan kembali peraturan dan perundang-undangan tentang Registrasi Bidan No. 36311980, dan tahun 1996 keluar Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 572/Menkes/Per/1996. Sehubungan dengan hal tersebut bidan diharapkan mempunyai keterampilan bidan dalam melakukan asuhan kebidanan antenatal.
Tujuan penelitian adalah diketahuinya keterampilan bidan dalam melakukan asuhan kebidanan antenatal. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan potong lintang. Pengamatan dilakukan diseluruh desa Kecamatan Kuta Baro (total populasi). Dengan jumlah 87 pasien dan 44 bidan, pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan daftar isian terhadap keterampilan bidan melakukan asuhan kebidanan antenatal, mengisi angka untuk menjawab pengetahuan tentang keterampilan bidan melakukan asuhan kebidanan antenatal. Analisa data adalah analisa univariat dan analisa bivariat.
Hasil analisis univariat keterampilan bidan melakukan anamnesis diperoleh hasil 50,6% yang terampil, tidak terampil 49,4%. Keterampilan menimbang berat badan diperoleh sebesar 82,8% terampil, 17,2% tidak terampil. Pengukuran tekanan darah diperoleh 67,8% terampil, 32,2% tidak terampil. Hasil yang diperoleh dalam melakukan periksa pandang 49% terampil dan sebanyak 51% tidak terampil, sedangkan hasil yang diperoleh dalam melakukan periksa raba abdomen 92% terampil, 8% tidak terampil, periksa dengar sebanyak 87,4% yang terampil, tidak terampil sebanyak 12,6% serta penyuluhan 88,5% yang terampil, 11,5% yang tidak terampil.
Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna (p<0.05) antara pengetahuan bidan dengan keterampilan bidan dalam melakukan periksa pandang, umur bidan dengan anamnesis, umur bidan dengan keterampilan bidan dalam melakukan periksa pandang, umur bidan dengan keterampilan bidan dalam melakukan penyuluhan, masa kerja bidan dengan keterampilan bidan dalam melakukan periksa pandang, masa kerja bidan dengan keterampilan bidan dalam melakukan penyuluhan, banyaknya pelatihan yang diikuti bidan dengan keterampilan bidan dalam melakukan periksa pandang.

WHO (1987) estimated 500,000 women passed away every year because of pregnancy, 99% of them happened in the developing countries. Based on Indonesia Health and Demographic Survey (IHDS) or SDKI (Survei Demografi Kesehatan Indonesia) Maternal Mortality Rate in Indonesia Currently is about 390/100.000 live births.
To support the national on health development, Daerah Istimewa Aceh province is carrying out program to reduce maternal mortality rate in infant mortality rate by preparing and training health providers (midwives) to provide adequate health services for mother and children. Considering the situation in country in general and specifically DI Aceh the author is carrying out research to examine the midwives skill in practicing midwifery antenatal care and it's related factors.
According to the data available at Kantor Wilayah Kesehatan Daerah Istimewa Aceh achievement of K1 and K4 in 1998 is for bellow the national target (K1=90%, K4=80%). The Data in Aceh Besar regency and Kuta Baro sub district also show the low of K1 and K4 compared national target .To improve mother and child health, rules and legislation of midwives registration No. 363/1980 is reviewed and them in 1996 Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 572/Menkes/Per/1998 is authorized.
To examine the midwives skill in midwifery care and its influencing factors are the purpose of this research. A cross sectional method of data collection and observation have been done in very Single Village on the sub district of Kuta Baro with 87 patients and 44 midwives as total population.
Data collection was also carried out using questionnaires to reveal midwives knowledge about midwifery their skill in practicing midwifery antenatal care. After data collection on has been done, the univariate and bivariate is conducted to reveal the distribution and relationship between variables.
The result of univariate analysis on midwives skill in practicing anamnesis as follows 50.6% is skillful, 49.4% not skillful. Measuring weight 82.8% is skillful, and 17.2% are not skillful. Measuring blood tension 67.8% is skillful, and 32.2% are not skillful. Measuring inspection diagnose 39.1% are skillful, and 60.9% are not skillful, measuring palpation 92% are skillful, and 8% are not skillful, measuring auscultation 87.4% are skillful, and 12.6% are not skillful, measuring consultation 88.5% are skillful, and 11.5% are not skillful.
The result of bivariate analysis determined the significant association (p<0.05) between knowledge and skill in inspection at diagnose practice, ages with skill in anamnesis practice, ages with skill in-inspection diagnose practice, ages with skill in consultation practice, job experience with midwives skill in inspection of diagnose practice, job experience with skill in consultation practice, and frequency of training participation with midwives skill in inspection diagnose practice.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T4641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Fairuzi
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan karakteristik yang dimiliki kepala keluarga menurut umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan sistem rujukan, jumlah anggota yang menjadi tanggungan, kebutuhan pelayanan kesehatan, penghasilan, serta faktor kemudahan yaitu jarak dari rumah ke RSUD, biaya pengobatan yang harus dikeluarkan, jaminan kesehatan yang dimiliki dan dukungar pihak ketiga terhadap kepala keluarga dengan pemanfaatan rujukan kebidanan dari Puskesmas ke RSUD Prabumulih.
Penelitian ini dilakukan pada 5 Puskesmas binaan RSUD Prabumulih Kabupaten Muara Enim yaitu : Puskesmas Prabumulih Barat, Puskesmas Prabumulih Timur, Puskesmas Tebat Agung, Puskesmas Beringin dan Puskesmas Gelumbang.
Penelitian ini merupakan studi "Cross Sectional" , dengan menggunakan rumus estimasi dari : Lemesshow terhadap populasi finit maka didapatkan jumlah sampel adalah 75, kemudian sampel diambil secara sistematik random. Selanjutnya dilakukan pengambilan data kuantitatif dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Data yang diperoleh diolah secara statistik menggunakan teknik analisa distribusi frekwensi dan Chi-Square dengan menggunakan program komputer SPSS Versi 7,51PC.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hanya karakteristik kepala keluarga berdasarkan, pendidikan, pengetahuan sitem rujukan, dan faktor jarak dari rumah ke RSUD dan dukungan pihak ketiga terhadap kepala keluarga mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan pemanfaatan rujukan kebidanan dari Puskesmas ke RSUD Prabumulih.
Konsep penelitian yang disusun ternyata tidak mampu membuktikan sebagian besar karakteristik kepala keluarga yang berhubungan dengan pemanfaatan rujukan kebidanan dari Puskesmas ke RSUD. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan konsep yang berbeda untuk mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan rujukan kebidanan dari Puskesmas ke RSUD.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan rujukan kebidanan perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Dinas Kesehatan Dati II Muara Enim bersama-sama RSUD Prabumulih dan Puskesmas binaan perlu lebih meningkatkan upaya kesehatan rujukan secara umum dan rujukan kebidanan secara khusus dalam bentuk, latihan penyegaran pada petugas kesehatan Puskesmas dan RSUD secara berkala.

This research aims for obtaining information which relationship with characteristic of head family according to age, education, job and knowledge of referral system, member of the family, the needs of health service, income, and facilities to reach Prabumulih general hospital, cost for medication which has to be paid, health insurance owned by the family and also support from third party for the family in using obstetric reference from Public Health Center to Prabumulih General hospital.
This research done in 5 Public Health Center under survey pence of Prabumulih General Hospital Regency of Muara Enim Public Health Center West Prabumulih, Public Health Center East Prabumulih, Public Health Center Tebet Agung, Public Health Center Beringin, Public Health Center Gelumbang.
This study in "Cross Sectional" , using estimation formula from Lemesshow on population, finit we have total sample 75, and there the sample were systematically random taken quantitative. Data was taken using structures questioner. The data obtained were work up statistically using technical analysis, frequency distribution and chi-square with computer program SPSS versi 7.5IPC.
The outcome of research showed that only characterized head family based on education, knowledge of referral system, and distance factor from hospital with support from third party, from the head family have significant correlation based on statistic with use fullness of obstetric referral from Public Health Center to Prabumulih General Hospital.
The concept of research can not prove most of characteristic of the head family which relationship with using referral system from Public Health Center to Prabumulih General Hospital. For there research with different concept most be done to lean all the factor which relationship with use fullness of obstetric referral from Public Health Center to Prabumulih General Hospital.
From the result we have above it showed the using obstetric referral system must be continually done and improved. Health department of Muara Enim regency to gather with Prabumulih General Hospital and Public Health Center under its. Surveillance must work hand to get maximum goal in referral system in general specially in obstetric referral this can be improve by giving, training to Public Health Center Staff.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T1840
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadian Tarzon
"Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang bertujuan untuk memperoleh gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku bidan di desa dalam melakukan rujukan kasus obstetri neonatal ke Puskesmas mampu PONED di Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu. Penelitian dengan studi kuantitatif ini melibatkan 60 orang bidan di desa sebagai responden. Dari multivariat analisis didapatkan 3 variabel yang berhubungan secara signifikan. Variabel tersebut adalah: Pendidikan, pengetahuan tentang Puskesmas mampu PONED dan sistem rujukan, serta variabel umur. Variabel pendidikan merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya dalam penelitian ini.
Disarankan kepeda Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong untuk: 1) Memfasilitasi bidan di desa yang berpendidikan PPBCIPPBA agar meningkatkan pendidikan. 2) Menynsun Renstra dalam rangka pengembangan SDM bidan di desa terutama bidan yang berpendidikan PPBCIPPBA. 3) Meningkatkan pengetahuan bidan di desa tentang Puskesmas mampu PONED dan sistem rujukan. 4) Mengupayakan program penyegaran bagi bidan di desa yang berurnur diatas 30 tahun untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian semacam ini dengan desain kualitatif agar dapat menggali fenomena yang berkaitan dengan perilaku bidan di desa dalam melakukan rujukan kasus obstetri neonatal ke Puskesmas mampu PONED.

This study uses cross-S functional design which aims to get a prediction and the factors which related with behavior of the village midwives in to performing referral obstetric neonatal cases to health center services capable of BEONS in Lebong District Bengkulu. This quantitative study involved 60 the village midwife as respondents . From multivariate analysis found that 3 variables related to the significance. These variables are:education, knowledge about health center services capable of BEONS and referral systems, and age variable. Education variable Is the most dominant variable which related in this study.
Recommended to the Health Office Lebong district to: 1) Facilitate the village midwife educated PPBCIPPBA to improve education. 2) Develop a Strategic Plan in the context of human resource development, especially midwives who has education of PPBCIPPBA to improve it. 3) Increased knowledge of the village midwives in to health center service are able BEONS and referral systems. 4) Strive refresher program for the village midwives aged above 30 years to avoid the boredom of work. For further research is recommended to do this kind of research with a qualitative design to explore phenomena related to the village midwives behavior in performing referral obstetric neonatal cases to health center services capable of BEONS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32371
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Hasan A. D.
"ABSTRAK
Bidan yang dihasilkan Program Pendidikan Bidan belum sesuai dengan tujuan institusional sebagai penyuluh, meskipun perbaikan kurikulum, fasilitas dan sarana lainnya telah dilakukan secara bertahap. Demikian pula dengan pertemuan lintas sektoral, pelatihan guru bidan dan penambahan sarana lainnya untuk menunjang proses pembelajaran telah pula dilakukan, Yang menarik adalah bahwa pada hasil penelitian terdahulu ditemukan kurangnya kemampuan untuk melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi pada ibu, keluarga, dan masyarakat yang disebabkan oleh faktor yang berasal dari masyarakat dan persiapan bidan itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan dan keterampilan serta faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan siswa bidan dalam memberikan penyuluhan kesehatan di Jawa Barat tahun 1998.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian "cross sectional" dengan jumlah sampel 125 orang, Pengolahan data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 6,0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa institusi pendidikan berpengaruh terhadap pengetahuan dan keterampilan siswa bidan dalam memberikan penyuluhan kesehatan, setelah dikontrol oleh variabel penyuluhan ditempat kerja, penyuluhan saat PPB, lama kerja, dan nilai semester 1 mata ajaran 108.
Kesimpulan hasil penelitian, (I) rata-rata nilai pengetahuan penyuluhan adalah baik, namun rata-rata nilai keterampilan adalah kurang, (2) ada hubungan yang bermakna antara penyuluhan di tempat kerja dengan pengetahuan dan keterampilan penyuluhan, (3) serta institusi pendidikan sangat berpengaruh terhadap pengetahuan dan keterampilan siswa bidan dalam memberikan penyuluhan kesehatan.
Saran untuk meningkatkan pencapaian kemampuan penyuluhan kesehatan diperlukan perbaikan dalam proses pembelajaran yang mengarah kepada : "learning by doing" yang dimulai dengan simulasi dalam kelas sampai dengan praktek kerja di klinik Kegiatan penyuluhan dilakukan berulang-ulang dengan bimbingan guru; Kemajuan belajar dalam proses selalu dikaji secara kontinyu. Umpan balik harus diberikan sedini mungkin; Dan Ratio guru-murid tidak terlalu tinggi (1 : d).

ABSTRACT
The Affects of Semester I Examination Marks for Subject Matter 108 and of The Educational Institution to The Midwifery Student' Knowledge and Skills in Providing Health Education in West Java in The Academic Year of 1997/1998Midwives graduated from the Midwifery Education Program have not met the institutional objectives as health educators, even when gradual improvement has been conducted on the curriculum, facilities and other equipments for supporting the learning process have also been carried out. The interesting finding of the last research is that the midwives are lacking of capability to carry out communication, information and community caused by factors significant from the social members as well as from the midwifery preparation. This study has been intended to collect data on the knowledge and skills as well as the factors correlated to the midwifery students' knowledge and skills in giving health education in West Java in 1998.
The method has been used in this study is a "cross sectional" design and the sampels are 125 people. Data analyses have been conducted by means of univariat, bivariat, and multivariat ones with the software of SPSS version 6.0.
The result of the research show that the educational institution affects the midwifery students' knowledge and skills in giving health education, after being controlled by variables of the education at their working location, their education during the PPB (Midwifery School), their working experiences, and the first semester grades of 108 subject.
Conclusions of the result of the research are : (1) The average grade of their education knowledge is good , but the average grade of their skills is low; (2) There is significant correlation between the knowledge and skills of education ; (3)The educational institution greatly affects the midwifery student's knowledge and skills in providing health education_ To enhance the ability of health education achievement, improvement of learning process is required in order to lead to the : " learning by doing" started from simulation in the classroom and followed by practical work in the clinic ; educational activities should be carried out repeated under the guidance of the teachers ; learning progress in the process should be continously reviewed; feedback should be supplied as early as possible: and the teacher - student ratio should not be too high ( The ideal ratio is 1 : 6 ).
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subagyo Ramadhanus
"Meningkatnya arus globalisasi semakin membuka peluang dan tantangan terhadap persaingan industfi barang dan jasa, termasuk dampaknya terhadap iklim persaingan dibidang perumahsakitan. Issue pasar global mengarah pada mekanisme pasar yang semakin didominasi oleh perusahaan atau organisasi bisnis yang mampu memberikan pelayanan jasa atau produk yang mempunyai daya saing tinggi dalam memanfaatkan peluang. Demikian pula pada industri perumahsakitan akan terjadi perubahan-perubahan yang semakin cepat, komplek dan sulit diramalkan. Setiap manajer pelayanan kesehatan harus mampu mengantisipasi perubahan dan tahu dimana posisi perusahannya guna mendapatkan keuntungan peluang dan menjauhi ancaman yang akan datang, yaitu dengan menerapkan manajemen strategi.
Penelitian ini merupakan penelitian yang hersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan kualitatif dalam paradigma kuantitatif (positivisme). Sehingga didapatkan pengembangan strategi pemasaran Unit Rawat Inap Kebidanan dan Rawat Inap Anak Rumah Sakit Bhakti Yudha Tahun 2009. Analisis Iingkungan baik eksternal dan internal menggunakan matriks IE dan BCG. Dimana data kualitatif (data primer) yang terkumpul seperti indepth interview (wawancara mendalam) terhadap informan terpilih, telaah dokumen dan observasi diback up (didukung) dengan data yang bersifat kuantitatif (data sekunder) kemudian dibuat kategorisasi baik dalam bentuk tabel, diagram ataupun grafik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa unit rawat inap kebidanan dan unit rawat inap anak belum adanya pengembangan strategi pemasaran yang baik.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh Rumah Sakit Bhakti Yudha adalah melakukan penghematan dan etisiensi produksi, pengendalian biaya yang ketat, memfokuskan pada segmen yang lebih sempit, memaksimalkan tenaga spesialis yang ada untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Disarankan rumah sakit untuk terus melakukan anallsis baik untuk unit rawat inap kebidanan dan unit rawat inap anak beserta unit-unit lainnya.
Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaaat dalam pengembangan strategi pemasaran rumah sakit Bhakti Yudha.

The increasing of globalization current growing opens opportunity and challenge to competition of goods industry and service, entered the impact on climate competition in area of hospitally. Issue global market direction at market mechanism that growing predominated by business company or organization that can give service or product that have high oompetitive ability in exploiting opportunity.
As well as at industry hospitally will happen changes that faster, complex and difficult forecasted. Every health care manager must can anticipate change and soybean cake where position company will to get opportunity advantage and will avoid the coming threat, that is by applying strategy management.
This Research is research that have the character of descriptive analytic by using approach qualltatlve In quantitative paradigm (positive). So it‘s got the development strategy of marketing of inpatient midwifery unit and inpatient child unit ln 2009 Good environment Analysis external and internal use matrix IE and BCG. Where data qualitative (primary data) that gathered like indepth interview (circumstantial interview) to informant selected, document study and observation back up (supported) with data that have the character of quantitative (secondary data) then made category either in the form of tables, diagram or graph. This research Result concludes that inpatient midwifery unit and inpatient child unit are have not yet made good develompent strategy of marketing.
Implementable efforts by Hospital Bhakti Yudha is conducts thrift and production efficiency, tight financial control, focus at smaller segment, maximize specialist that insist total power to improve service quality. Suggested hospital to continue conduct analysis good to inpatient midwifery unit and inpatient child unit and the other unlts. It’s wished that this analyis could give the development strategy of marketing of inpatient midwifery unit and inpatient child unit in 2009.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34399
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 >>