Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Uswatun Hasanah
Abstrak :
Literasi merupakan kemampuan individu untuk menggunakan potensi dan kemampuan yang dimilikinya selain kemampuan baca tulis. Literasi pada sekolah/madrasah dilaksanakan 15 menit sebelum waktu belajar dimulai dengan membaca buku non pelajaran. Untuk meningkatkan minat baca siswa dapat dilakukan dengan menyiapkan buku di sudut kelas, perpustakaan, taman, rumah ataupun lingkungan sekitar. Dengan meningkatnya minat baca siswa maka banyak ilmu pengetahuan dan wawasan yang didapat sehingga dapat membaharui informasi.
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2019
020 PUS 26:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pangkuh Ajisoko
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji strategi metakognitif ketika proses membaca teks berbahasa Inggris dilakukan oleh pemelajar Indonesia. Subjek penelitian ini adalah 15 orang pemelajar universitas. Mereka adalah mahasiswa semester 4 dari fakultas ekonomi, di sebuah universitas di Jakarta Pusat. Pemelajar tersebut tergolong dalam tingkat kemampuan berbahasa Inggris menengah madya . Tujuan penelitian ini adalah 1 mengidentifikasi ragam strategi metakognitif yang digunakan mahasiswa dalam membaca teks dalam bahasa Inggris, 2 memaparkan frekuensi penggunaan strategi metakognitif pemelajar ketika membaca teks dalam bahasa Inggris, dan 3 menelaah hubungan penggunaan strategi metakognitif dengan hasil belajar dalam membaca teks bahasa Inggris. Mahasiswa diminta membaca sebuah teks berbahasa Inggris dengan cara menyuarakan pikiran mereka ketika mencoba memahaminya. Hal ini dikenal dengan metode think-aloud protocol TAP . Verbalisasi mereka direkam dengan alat perekam. Kemudian, data rekaman tersebut ditranskripkan. Terakhir, data tersebut dihubungkan dengan hasil belajar mereka di kelas bahasa Inggris. Pemelajar menggunakan 15 strategi dari 18 yang terklasifikasi ke dalam tiga fase membaca yaitu merencanakan, memantau, dan evaluasi. Ragam strategi metakognitif terbukti memiliki hubungan positif terhadap hasil belajar membaca mahasiswa. Sementara, frekuensi penggunaan strategi terbukti memiiki korelasi yang cukup baik terhadap hasil membaca mahasiswa.
ABSTRACT
This research examines the use of metacognitive strategies when Indonesian university students are reading English passages. The subjects of this study were 15 university students. They are the 4th semester students from faculty of economics in University X in Central Jakarta. The purposes of this research were 1 to identify the variety of metacognitive strategies that learners used in reading English, 2 to expose the frequency of the use of metacognitive strategies, and 3 to see the relationship between the use of metacognitive strategies and the learning result. Learners were asked to read a text by vocalizing their thoughts while trying to comprehend it. This is known as the method of think aloud protocol TAP . Their verbalization was recorded with a tape recorder. Then, the recorded data were transcribed. Finally, the data were correlated with the results of learning test. Learners used 13 strategies that are classified into 3 stages of reading i.e. planning, monitoring, and evaluating. The variety of metacognitive strategies is shown to have a positive relationship to the learning result of the learners. However, the frequency of metacognitive strategies has a fair correlation with the learning result.
2017
T48717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annery Fienta
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian kuasi eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode pemelajaran kooperatif tipe STAD pada kemampuan membaca pemahaman teks recount siswa kelas VIII dan persepsi siswa di kelompok eksperimen terhadap metode ini. Penelitian ini melibatkan satu kelas eksperimen yang terdiri dari 35 siswa dan satu kelas kontrol yang terdiri dari 33 siswa yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Untuk memperoleh data, pre-test, kuis, post-test, kuesioner, dan wawancara digunakan. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan ANOVA one way pada nilai post-test, hasil Fhitung 4.730 lebih besar dari Ftabel 3.99. Hasil ini menyatakan bahwa H0 ditolak dan HA diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai kedua kelas setelah mendapatkan perlakuan yang berbeda. Berdasarkan hal ini, peneliti menyarankan penggunaan metode pemelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII.
ABSTRACT
The aims of this quasi experimental research were to investigate the effectiveness of cooperative learning method type STAD on the 8th graders' reading comprehension of recount texts and to find out the experimental group students' perception towards this type of method. This research involved one experimental class which consisted of 35 students and one control class which consisted of 33 students that were taken by using purposive sampling technique. To obtain the data, pre-test, quiz, post-test, questionnaire, and interview were employed. Based on the hypothesis test using ANOVA one way on post-test scores, it was found that Fcount 4.730 was greater than Ftable 3.99. The findings indicated that H0 was rejected and HA was accepted. Thus, it could be concluded that there was a significant difference between both classes' scores after gaining different treatments. In addition, most of the experimental group students had positive perception towards STAD. Based on this, the researcher recommends the use of cooperative learning method type STAD to improve the 8th graders' reading comprehension.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T50144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinda Dwintasari
Abstrak :
Kemampuan berpikir kreatif dinilai sangat penting dalam menghadapi globalisasi. Potensi kemampuan berpikir kreatif dapat dikembangkan pada setiap individu melalui pembelajaran, terutama dalam aktivitas membaca. Pelajaran Bahasa Indonesia pada Kurikulum 2013 merupakan salah satu implementasi pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir kreatif melalui aktivitas membaca. Keterlibatan membaca yang memberikan dampak emosi positif menjadi penting sebagai wadah untuk berkembangnya kemampuan berpikir kreatif siswa. Dalam pengembangan kemampuan berpikir kreatif, efikasi diri berpikir kreatif hadir memberikan informasi yang dapat mejadi bekal untuk pembentukan kemampuan berpikir kreatif yang lebih stabil. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri berpikir kreatif, keterlibatan membaca dan emosi positif akademik senang dan berharap. Penelitian ini dilakukan terhadap 278 siswa SMP di Jakarta dan Depok dengan menggunakan alat ukur adaptasi Revised Model CTSE Inventories II dari Meinaldy (2014) untuk mengukur efikasi diri berpikir kreatif, adaptasi The Motivation Reading Information Books-School Questionnaire (Klauda & Guhtrie, 2015) untuk mengukur keterlibatan membaca, dan Academic Emotion Questionnaire (Pekrun, Goetz, & Perry, 2005) untuk mengukur emosi senang dan berharap. Hasil analisis paralel regresi ganda menggunakan MACRO PROCESS (Hayes) menunjukkan hubungan antara keterlibatan membaca dan CTSE hanya dapat terjadi apabila dimediasi penuh oleh emosi positif akademik berharap. Emosi senang tidak memediasi hubungan keterlibatan membaca dan efikasi diri berpikir kreatif diindikasikan karena nilai multikolinearitas yang tinggi dengan emosi berharap. Penelitian ini memberi masukan terutama kepada guru untuk lebih memperhatikan emosi positif siswa saat terlibat dalam membaca.
Creative thinking self-efficacy is valued as an important skill for facing globalization. Creative thinking potential exists among all people and can be improved through learning, particularly through reading activity. Indonesian course which held in 2013 Curriculum is one of implementation to developing creative thinking self-efficacy with reading activity. Reading engagement which gives a positive emotional impact becomes important as a medium for the developments of students creative thinking abilities. Creative thinking self-efficacy/CTSE gives the information to create stable individual creativity. This study aims to emphasize the correlation of CTSE, reading engagement, and academic positive emotion enjoyment and hope. To test the hypothesis, 278 data were collected using adaptation of Revised Model CTSE Inventory II (Meinaldy, 2014) for measuring CTSE, adaptation of The Motivation Reading Information Books-School Questionnaire (Klauda & Guhtrie, 2015) for measuring reading engagement, Academic Emotion Questionnaire (Pekrun, Goetz, & Perry, 2005) to measure enjoyment and hope emotion, from middle school students in Jakarta and Depok. Using parallel multiple regression by MACRO PROCESS (Hayes), it was found that the relationship between reading engagement and CTSE is fully mediated by academic positive emotion hope. Enjoyment did not mediate the relationship between reading engagement and CTSE because enjoyment is having high multicollinearity score with hope. That means, it is important for the teacher to support students academic positive emotion especially hope when reading.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T54263
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estrilla Widya Patrichia
Abstrak :
Orang tua yang terdiri dari ayah dan ibu perlu melakukan kerja sama untuk memberikan pengasuhan yang optimal dalam mendukung perkembangan anak. Namun demikian, ayah pada sebagian besar keluarga Indonesia masih kurang terlibat dibandingkan ibu dalam kegiatan pengasuhan anak. Sebuah program intervensi diajukan untuk meningkatkan keterlibatan ayah dalam kegiatan pengasuhan anak. Tesis ini membahas tentang program intervensi yang disebut READY (Reading with Daddy) dengan landasan teori intervensi three-steps model dari Kurt Lewin. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain uji beda dua kelompok sebelum dan sesudah intervensi yang dilakukan pada dua TK di Kota Bengkulu. Hasil penelitian menggunakan uji Mann Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan pada peringkat skor rata-rata keterlibatan ayah antara kelompok eksperimen dan kontrol yaitu 0,101 (p > 0,05). Skor keterlibatan ayah kelompok eksperimen juga terbukti tidak mengalami perubahan signifikan berdasarkan uji Kruskal Wallis yaitu 0,089 (p > 0,05). Analisis kualitatif dilakukan melalui kegiatan wawancara terhadap peserta kelompok eksperimen untuk mengetahui perubahan yang terjadi terhadap perilaku keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak. Hasil analisis kualitatif menggambarkan adanya perubahan positif yang dirasakan oleh ibu terhadap perilaku keterlibatan ayah dalam pengasuhan. Hal ini membuktikan bahwa program READY efektif untuk meningkatkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak melalui kegiatan membaca bersama, meskipun hasil uji kuantitatif tidak signifikan dikarenakan oleh beberapa faktor seperti kendala waktu dan sampel penelitian yang jumlahnya terbatas. ......Parents, consisting of fathers and mothers, need to work together to provide optimal care when supporting children's development. However, fathers in most Indonesian families are still less involved than mothers in childcare activities. A father intervention program was proposed to increase father involvement in childcare activities. This thesis discusses an intervention program called READY (Reading with Daddy) based on Kurt Lewin's three-step model of intervention theory. This research is a study with a different test design of two groups before and after the intervention, which was carried out in two kindergartens in Bengkulu City. The results of the study using the Mann Whitney test showed that there was no significant difference in the average father involvement score between the experimental and control groups, namely 0.101 (p > 0.05). The experimental group's father involvement score also proved to have no significant change based on the Kruskal-Wallis test, namely 0.089 (p > 0.05). Interviews with experimental group participants were used to conduct qualitative analysis to determine changes in fathers' involvement in child rearing behavior. The results of the qualitative analysis describe positive changes felt by the mother towards the father's involvement in parenting behavior. This proves that the READY program is effective for increasing father involvement in childcare through reading together, although the results of the quantitative test were not significant due to several factors, such as time constraints and the limited number of research samples.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Andriya
Abstrak :
Dalam penelitian mengenai Minat dan Kebiasaan Membaca Anak - Anak Terhadap Komik Terjemahan Asal Jepang Terbitan PT Elex Media Komputindo, penulis mengkaji aspek-aspek seperti berikut: yaitu waktu yang digunakan untuk membaca dalam seminggu, bacaan selain komik yang juga mereka baca serta apakah mereka juga membaca komik jenis lain, usia mereka mulai membaca komik Jepang, waktu yang digunakan untuk membaca komik dalam seminggu, kepemilikan mereka terhadap komik Jepang tersebut, jenis - jenis komik yang paling mereka sukai, cara mendapatkan dan mengetahui keberadaan komik Jepang tersebut, alasan mereka menyukai komik Jepang tersebut, serta keberadaan dan perlunya komik Jepang tersebut di perpustakaan. Penelitian ini menggunakan metode survei, dan teknik pengambilan data dilakukan dengan cara purposive sampling atau pengambilan sampel secara sengaja. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 orang anak yang terpilih sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat anak - anak terhadap komik Jepang ternyata cukup besar. Hal itu dapat dibuktikan, dengan mudah dan cepatnya penulis mendapatkan anak - anak yang akan dijadikan responden. Untuk waktu membaca secara umum dihabiskan oleh anak - anak 1 - 1,5 jam per hari. Dari waktu tersebut, 50% mereka menghabiskan untuk membaca komik, sedangkan 50% dari waktu tersebut mereka gunakan, untuk membaca komik Jepang. Sejak berumur 7 - 8 tahun para responden sudah membaca komik Jepang. 95 % dari responden memiliki komik Jepang, sedangkan 36 orang responden (37,9%) memiliki 31 - 35 buah komik, 55 orang responden (57,9%) memiliki 1 - 10 judul komik, dan jumlah komik Jepang yang dibaca selama 3 bulan terakhir oleh seluruh responden adalah 16 - 20 buah komik. Anak perempuan lebih suka membaca daripada anak laki - laki. Sebanyak 27 orang (28,4%) responden membeli komik Jepang tiap 3 - 4 minggu. Sebagian besar anak - anak mendapatkan komik tersebut dengan cara membeli dan meminjam dari teman, selain itu mereka mengetahui keberadaan komik tersebut dari teman dan dari took/ kios buku. Jenis komik Jepang yang paling disukai oleh responden adalah serial petualangan seperti Detektif Conan, baik itu bagi anak perempuan ataupun anak laki - laki. Detektif Conan juga merupakan judul komik yang paling banyak dibaca oleh anak - anak selama 3 bulan terakhir. Alasan para responden menyukai komik Jepang adalah dikarenakan cerita dan gambar komik Jepang bagus dan lucu. Perpustakaan tampaknya masih sedikit menyediakan komik Jepang. Terbukti 74 % dari para responden tersebut belum pemah menemukan komik Jepang di perpustakaan. Padahal 90 % dari para responden dalam penelitian ini menyatakan, bahwa komik Jepang perlu disediakan di perpustakaan.
2000
S15442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Azzahra
Abstrak :
ABSTRAK Literatur fiksi ergodik mengandung elemen yang sedikit berbeda dengan literatur fiksi nonergodik. Seiring dengan narasi, node, opsi, multi alur, hingga elemen periteks seperti tata letak dan jenis tulisan, menciptakan literatur fiksi ergodik secara keseluruhan. Keberadaan elemen-elemen ini menyebabkan terjadinya ragam gerakan pembaca ketika membaca. Gerakan-gerakan ini, baik disengaja maupun karena pilihan, menciptakan kebutuhan ruang bagi pembacanya. Tulisan ini akan mendiskusikan mengenai ruang membaca literatur fiksi ergodik House of Leaves (2000) karya Mark Z Danielewski. Pembaca memulai dengan gerakan membalik halaman secara periodis, dan semakin alur memuncak, usaha nontrivial diperlukan dalam membaca: meninjau kembali halaman-halaman, memutar orientasi, membawa buku lebih mendekat dan menjauh, dan pada titik tertentu memerlukan pembaca untuk membaca di depan cermin. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk membuktikan bahwa narasi tidak hanya menjadi media representasi maupun pelengkap bagi arsitektur, sebaliknya, narasi dapat mendorong terbentuknya ruang arsitektur itu sendiri.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vigy Ayu Tantri Soetopo
Abstrak :
ABSTRAK
Pada masa sekarang, komputer telah mulai menjadi alat untuk menyampaikan bahan-bahan pelajaran. DI dalam komputer bahan-bahan pelajaran disampaikan dalam bentuk, yang disebut, program ajar (courseware). Program ajar dapat berupa teks-teks bacaan, gambar-gambar diam maupun bergerak, suara maupun kombinasi atau gabungan dari semua unsur-unsur diatas. Sebagai alat penyampai program ajar yang berupa teksteks bacaan, komputer memiliki keterbatasan, yaitu dalam hal banyaknya karakter (huruf, simbol-simbol lain) yang dapat ditampilkan dalam satu layar tampllan. DIsebutkan bahwa kepadatan teks seharusnya tidak meleblhi 60 % dari keseluruhan layar komputer. Kepadatan tampllan teks 25 % diasumsikan merupakan kepadatan yang paling ideal untuk terjadinya proses pengolahan informasi secara mendalam. Hal ini disebabkan karena dengan kepadatan yang demikian, teks bacaan tidak dipenuhi oleh terlalu banyak ide sekunder. Dengan demikian, pengguna (user) program ajar diharapkan akan mudah menemukan ide utama dari teks bacaan yang ditampilkan pada layar. Dan selanjutnya dapat meningkatkan kemungkinan {possibility) ide utama tersebut diolah secara lebih mendalam. Namun demikian, pembatasan tampilan teks tersebut menyebabkan program ajar terpenggal-penggal ke dalam sekian kali tampilan teks. Maka, terdapdt kemungkinan bahwa seorang pengguna akan "tersesat" di dalam teks-teks bacaan. maupun kesulitan dalam mencari teks-teks yang ingin dibacanya. Adanya kedua pemyataan yang saling tidak mendukung tersebut menimbulkan pertanyaan apakah yang sebenamya terjadi dalam proses pengolahan Informasi tersebut diatas. Apakah kepadatan tampilan teks berperan dalam mendorong digunakannya strategl mendalam pada keglatan membaca ? Seseorang dianggap menggunakan strategl mendalam ketika membaca bila la melakukan pengolahan terhadap teks bacaan sampai ke tahap melakukan Interpretasi. Untuk dapat mengetahui apakah seorang melakukan pengolahan informasi secara mendalam atau tidak adalah dengan melakukan analisa terhadap proses penelusuran informasi atau terhadap proses berpikir orang tersebut selama membaca teks-teks yang berbeda dalam hal kepadatan tampilannya. Selain itu juga dengan melakukan analisa terhadap faktor-faktor lain yang diasumsikan mempengaruhi cara seseorang melakukan pengolahan informasi. Penelitian Inl secara khusus difokuskan pada siswa-siswi SMU yang berusia 15-16 tahun. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan strategi mendalam yang digunakan siswa-siswi SMU ketika membaca program ajar yang kepadatan tampilannya 25 % dan 60 %. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk menelaah faktorfaktor lain yang menyebabkan seseorang menggunakan atau tidak menggunakan strategi pengolahan yang mendalam. Yaitu dengan melihat peran Locus of Control, Kemampuan Umum dan Pengetahuan Terdahulu terhadap pola penggunaan strategi mendalam. Penelitian ini melibatkan 37 orang siswa dan siswi salah satu SMUdi Jakarta. Ke-37 siswa-siswi tersebut dibagi ke dalam dua kelompok dan diberikan program ajar (yang berupa teks bacaan) dengan kepadatan yang berbeda. Satu kelompok diberi teks dengan kepadatan tampilan 25 % dan kelompok yang lain diberi teks denga kepadatan tampilan 60 /o. Agar dapat ditelusuri proses berpikirnya selama menggunakan program ajar tersebut. mereka diminta untuk mengungkapkan semua yang ada dalam pikirannya selama mengeijakan tugas tersebut. Metode ini dikenal sebagal metode think-aloud (berpikir keras). Sedangkan alat untuk mengukur LOG yaitu menggunakan skala Nowicki-Strickland Internal External Control, dan untuk mengukur Kemampuan Umum digunakan Tes Standard Progressive Matrices. Pengetahuan terdahulu siswa-siswl diidentiflkasi dengan menggunakan serangkalan pertanyaan esai yang mencakup keseluruhan teks bacaan. Penelltian ini berhasil mengidentifikasi 5 macam strategi mendalam. yaitu Strategi Penyimpulan, Strategi Verifikasi, Strategi Elaborasi, Strategi Pembayangan dan Strategi Problem Hipotesa. Hampir semua siswa menggunakan strategi mendalam ketika membaca teks yang diberikan, hanya 2 orang yang terlihat tidak melakukan pengolahan secara mendalam. Dalam penelltian ini, variasi kepadatan tampilan teks ditemukan tidak menimbulkan perbedaan dalam pola penggunaan strategi mendalam. Namun faktor lain yaitu pengetahuan terdahulu Justru berperan dalam menimbulkan pola pengolahan yang berbeda. Penelitian lanjutan kiranya perlu dilakukan, namun dengan menggunakan sampel yang lebih banyak. Disamping itu program ajar yang akan diberikan pada siswa hendaknya disusun secara lebih seksama dengan menggunakan teknik-teknik penyusunan tampilan teks yang telah ada.
1997
S2725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakha Agung S
Abstrak :
Bunyi memegang peranan penting yang tidak dapat dipisahkan dari keseharian manusia, khususnya dalam lingkup kota. Aktivitas manusia di dalam kota menghasilkan berbagai macam bunyi yang terakumulasi, dan ketika akumulasi bunyi tersebut terdengar, persepsi manusia terhadapnya sedikit banyak akan memengaruhi respon manusia dalam konteks ruang dan waktu. Soundscape, sebagai sebuah gagasan yang merujuk kepada interaksi antara manusia, bunyi, dan konteks, mampu mengungkap kompleksitas keseharian masyarakat kota yang tidak kasat mata sehingga menjadikannya sebagai suatu cara dalam menangkap narasi yang terkandung di dalam sebuah kota. Sebagai usaha dalam memahami gagasan soundscape dan peranannya dalam proses membaca kota, studi kasus dilakukan di Terminal Pasar Minggu yang berperan sebagai ruang publik dalam lingkup kota. Pembahasan mengenai bagaimana soundscape terbentuk sebagai dampak dari keseharian manusia di dalam lingkup kota dan keterkaitannya terhadap pembacaan kota diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih lanjut terkait interaksi yang terjadi antara manusia dan kota.
In the urban context, sounds play a significant role in human's everyday life. Every human activity in cities generates accumulated sounds. When that accumulated sounds are perceived by the ear, human perception of sound affects human response within space and time. Soundscape, as a notion that refers to the interrelationship between human, sound, and context, can reveal the invisible but attention-demanding complexity of human city life thus making it as a way to capture city's narratives. In an attempt to understand the notion of soundscape and its role in the process of reading a city, a case study was conducted in Terminal Pasar Minggu as a public realm in an urban context. Studies on how soundscape constructed as an impact of human city life and its relation to reading cities were expected to be able to give a further understanding of the interaction that occurred between human and city.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library