Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Whittock, Martyn
Philadelphia: Running Press, 2013
299.161 WHI b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Baring-Gould, Sabine
London: Longman, 1906
398.22 BAR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Saksono Prijanto
Jakarta: Pusat Bahasa, Kementerian Pendidikan Nasional, 1993
398.216 SAK r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rifdah Aliifah Putri Aspihan
"Mitos dan legenda merupakan bagian yang bermakna di kehidupan sehari-hari masyarakat Afrika. Artikel ini membahas mengenai kepercayaan tradisional yang terdapat di masyarakat Afrika tak terkecuali Kongo yang sering kali digunakan sebagai dalih atas kekerasan dalam novel Mémoires de Porc-épic (206) karya Alain Mabanckou. Novel tersebut menceritakan tentang bagaimana seorang manusia memiliki sebuah hewan spiritual, dalam konteks ini, tokoh Kibandi memiliki seekor landak sebagai hewan spiritualnya. Perjalanan kisah mereka berputar di pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan oleh Kibandi melalui hewan spiritualnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kepercayaan dapat mengendalikan seseorang untuk melakukan kekerasan dan bagaimana Kibandi melakukan kekerasan melalui hewan spiritualnya sebagai penanda kepercayaan yang ia pegang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang didukung dengan teori naratologi Gérard Genette (1972), teori analisis struktur naratif oleh Roland Barthes (1975), teori relasi kuasa oleh Foucault (1980), teori ekokritik oleh Graham Huggan dan Helen Tiffin (2006) dan konsep kepercayaan tradisional oleh Shweder (1991). Hasil analisis pada akhirnya menunjukkan bahwa terdapat relasi kuasa yang membuat seseorang melakukan kekerasan. Dalam relasi kuasa tersebut ada keterlibatan ilmu kepercayaan yang kemudian kepercayaan tersebut dijadikan dalih untuk melakukan kekerasan.

Myths and legends are a significant part of everyday life in Africa. This article discusses traditional beliefs in African societies, including the Congo, which are often used as an excuse for violence in the novel Mémoires de Porc-épic (2006) by Alain Mabanckou. The novel tells the story of how a human has a spiritual animal, in this context, the character Kibandi has a porcupine as his spiritual animal. Their story revolves around the murders committed by Kibandi through his spiritual animal. This study aims to reveal how beliefs can control a person to commit violence and how Kibandi commits violence through his spiritual animal as a marker of the beliefs he holds. The research method used is qualitative, supported by Gérard Genette's narratology theory (1972), Roland Barthes' narrative structure analysis theory (1975), Foucault's power relations theory (1980), Graham Huggan and Helen Tiffin's ecocritical theory (2006) and Shweder's concept of traditional beliefs (1991). The results of the analysis ultimately show that there are power relations that make someone commit violence. In this power relation, there is the involvement of beliefs which are then used as an excuse to commit violence. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusuuf
"Penelitian ini berfokus pada naskah Cariyos Kina Kyai Poleng (CKKP), yang merupakan koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan kode koleksi NB 1093. Naskah ini termasuk dalam kategori naskah Jawa yang mengupas konsep legitimasi dalam cerita prosa rakyat. Permasalahan utama yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana teks CKKP menyampaikan konsep legitimasi religius dalam cerita prosa rakyat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami konsep legitimasi serta hubungannya dengan realitas sosial.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kerja filologi dan dikaitkan dengan teori legitimasi dari Franz Magnis Suseno. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks CKKP mengandung tiga unsur legitimasi religius. Pertama, penguasa mampu membuktikan tingkat kesaktiannya. Kedua, masyarakat yang dipimpinnya hidup dalam kondisi adil, makmur, tenteram, dan sejahtera, tata-tentrem-kertaraharja. Ketiga, pemimpin menunjukkan sifat tanpa pamrih, berbudi luhur, bijaksana, murah hati, dan adil.Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa teks CKKP berfungsi sebagai folklor yang tidak hanya memainkan peran penting dalam melegitimasi kekuasaan, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai moral.

This study focuses on the Cariyos Kina Kyai Poleng (CKKP) manuscript, which is part of the collection of the National Library of the Republic of Indonesia under the catalog code NB 1093. The manuscript is classified as a Javanese text that explores the concept of legitimacy in folk prose narratives. The primary issue addressed in this research is how the CKKP text conveys the concept of religious legitimacy within folk literature. The objective of this study is to comprehend the concept of legitimacy and its relation to social reality. This research employs a qualitative approach using philological methods and is linked to the legitimacy theory proposed by Franz Magnis Suseno. The findings indicate that the CKKP text encompasses three elements of religious legitimacy. First, the ruler is able to demonstrate their supernatural powers. Second, the society under the ruler's governance experiences justice, prosperity, peace, and welfare, known as tata-tentrem-kertaraharja. Third, the leader exhibits selflessness, noble character, wisdom, generosity, and fairness. Based on these findings, it can be concluded that the CKKP text serves as folklore that not only plays a significant role in legitimizing power but also conveys moral values."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Buya Ast.
Bandung: Pionir Jaya, [date of publication not identified]
398.216 BUY ct
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Amanah Lontar, 2004
959.82 BAB
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Soebachman
Yogyakarta: Syura Media Utama, 2013
959.8 AGU m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Suparta
"ABSTRAK
Masalah pokok yang dikaji dalam penelitian ini adalah tentang pencitraan wanita sebagaimana diungkapkan di dalam satua-satua Bali. Penelaahan terhadap masalah tersebut pada dasarnya dilakukan karena ungkapan yang berkenaan dengan kewanitaan terlihat sangat jamak di dalam satua-satua Bali itu. Kajian terhadap masalah ini dimaksudkan untuk: (1) mengungkapkan citra wanitanya, terutama yang menyangkut nilai-nilai kewanitaan yang terkandung di dalamnya, dan berkaitan dengan itu (2) melalui kajian atas ungkapan-ungkapan tersebut untuk mengetahui pola pemikiran dan latar belakang sosial-budaya yang bertautan dengan peranan wanita di dalam tradisi lisan (orality) terutama dalam tradisi nyatua dalam masyarakat Bali serta dalam konteksnya dengan dominasi budaya purusaisme ataupun androginus pada umumnya.
Metode pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini pada prinsipnya adalah analisis isi (content analysis). Nnmun sejauh itu juga disadari, bahwa dalam penelahaan terhadap nilai-nilai kewanitaan yung merupakan unsur isi dari satua-satua Bali itu tidak secara kese1uruhan terintegrasikan ke dalam pendekatan struktur yang lengkap. Melainkan hanya sepanjang berkaitan dengan kepentingan di atas baru disinggung --terutama masa1ah tokoh secara singkat. Dalam hal itu juga didukung oleh adanya konsep gander dan teori nilai berkenaan dengan kritik sastra feminis. Untuk itu pengambilan data dari sumber data sekunder ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Adapun satua-satua Bali yang dijadikan sumber datanya telah dikelompokan atas jenis satua-satua Bali yang sangat banyak menggunakan judul dengan tokoh wanita dan jenis satua yang tidak menggunakan tokoh wanita, ataupun fable.
Dari analisis yang dilakukan dapat ditarik beberapa simpulan, yaitu: (1) secara umum pencitraan wanita di dalam satua-satua Bali tidak dapat dilepaskan dari sistem nilai sosio-kultural dan sosio-historis yang melatarbelakangi kehidupan masyarakat Bali itu sendiri, (2) pencitraan wanita di dalam satua-satua dengan jelas diungkapkan terutama dalam kaitan dengan perannya: sebagai ibu dan Dewi Kesuburan, wanita ideal atau sebaliknya, yakni wanita (ibu tiri) yang serakah, wanita (putri perawan atau perempuan tua/monopause) sebagai perawat atau penyupat laki-laki atau makhluk lainnya yang terkena kutukan ataupun sihir jahat untuk kembali menjadi manusia atau pulang ke Hyang Mahasumber-Nya, 3) pencitraan wanita yang terungkap ituterbukti menunjukkan adanya sesuatu "warna" yang merupakan telah masuknya perbagai pengaruh dari budaya lainnya terhadap budaya Bali sejak waktu yang berabad-abad lamanya."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Ali
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996
899.221 32 LUK h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>