Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nafila
"ABSTRAK
Menurut data dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), saat ini komunitas banyak muncul di perkotaan. Hal ini dapat dilihat dari munculnya beberapa komunitas dengan fokus yang berbeda-beda. Salah satu komunitas muncul adalah Komunitas Historia Indonesia (KHI) yang ada sejak tahun 2003.
Berdasarkan wawancara dengan Asep Kambali, Founder KHI, menyatakan bahwa saat ini KHI sedang mengalami masalah yaitu relawan yang tidak aktif dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menunjukan bahwa kurang maksimalnya pengelolaan dari KHI terhadap para relawan. Penulisan karya akhir ini bertujuan untuk merancang serangkaian kegiatan yang dapat meningkatkan penghargaan dan kecintaan masyarakat, terutama para relawan, terhadap sejarah dan budaya Indonesia. Menurut data dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), saat ini komunitas banyak muncul di perkotaan. Hal ini dapat dilihat dari munculnya beberapa komunitas dengan fokus yang berbeda-beda. Salah satu komunitas muncul adalah Komunitas Historia Indonesia (KHI) yang ada sejak tahun 2003. Berdasarkan wawancara dengan Asep Kambali, Founder KHI, menyatakan bahwa saat ini KHI sedang mengalami masalah yaitu relawan yang tidak aktif dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menunjukan bahwa kurang maksimalnya pengelolaan dari KHI terhadap para relawan.

Penulisan karya akhir ini bertujuan untuk merancang serangkaian kegiatan yang dapat meningkatkan penghargaan dan kecintaan masyarakat, terutama para relawan, terhadap sejarah dan budaya Indonesia.

ABSTRACT
According to the data from Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), now many communities are appearing in urban. It can be seen from the emergence of some communities have a different focus. One of the communities is Komunitas Historia Indonesia (KHI), which exixted sinced 2003. Based on interviews with Asep Kambali, Founder of KHI, that now KHI was having a problems about the volunteers are not active in recent months. This problem shows that management of KHI about the volunteers less maximal.
This final assignment aims to design a series of special event that can promote respect and affection of the people, especially the volunteers, to the history and culture of Indonesia."
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Priyadi
Yogyakarta: Ombak, 2012
959.8 SUG s (1);959.8 SUG s (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vollenhoven, Cornelis van, 1874-1933
Jakarta: Djambatan, 1987
340.57 VOL pt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ninny Soesanti Tedjowasono
"Sejarah mata uang di Indonesia telah berlangsung lama yaitu kira-kira sejak abad 6 Masehi. Penggunaan mata uang seringkali disebutkan di dalan prasasti-prasasti dan naskah-naskah kuno pada jamannya, ditambah lagi dengan catatan orang-orang asing yang pernah singgah dan melakukan kegiatan berdagang di Indonesia. Keterbukaan bangsa Indonesia melakukan diplomasi dagang ini merupakan awal mula dikenalnya mata uang. Hubungan dengan bangsa India dan Cina pada awal-awal abad Masehi jelas membawa dampak beredarnya mata uang mereka di bumi Nusantara. Mata Uang yang beredar pada masa Klasik tersebut adalah mata uang ma (yaitu mata uang untuk satuan ukuran emas) yang ditulis dengan huruf Prenagari yang berasal dari India Utara dan mata uang kepeng dari Cina atau mata uang lokal. Berita Cina dan isi prasasti Bendosari dari masa Majapahit menyiratkan bahwa mata uang-mata uang yang beredar itu mungkin dibuat di tempat asalnya untuk kemudian dibawa ke Indonesia untuk dipergunakan di dalam perdagangan. Hal ini diperkuat pula dengan kenyataan-kenyataan di jaman berlangsungnya kerajaan-kerajaan islam di Indonesia. Pada sekitar abad 14-17 masehi telah beredar beberapa jenis mata uang diantaranya mata uang picis, mata uang real Belanda, mata uang Cruzadon (Portugis), mata uang Tanga (Siam), mata uang real Spanyol mata uang Piaster (Spanyol) dan beberapa jenis mata uang lokal. Mengamati mata uang berarti melacak sejarah. Pada fungsinya sebagai alat pembayar, pengamatan mata uang akan membawa kita kepada perkembangan perekonomian. Banyak aspek akan saling terkait di dalam kegiatan perekonomian itu, misalnya-peranan penguasa, petani, pedagang, pialang, letak geografis, iklim, teknologi perkapalan, keadaan alam dan lain-lainnya. Namun pada sisi lain, sebagai alat pertukaran, benda upacara atau jimat, mata uang (coin) merupakan benda yang mempunyai arti magis dan tidak dipergunakan sebagai alat pembayar. Mata uang ini pada umumnya diukir dengan gambar-gambar yang melambangkan suatu kepercayaan tertentu dan mempunyai suatu tujuan tertentu pula. Misalnya, menggambarkan lambang-lambang penciptaan dunia dalam wujud tumbuhan dan binatang. Adapun tujuan yang lazim termaktub dalam lukisan-lukisan tersebut adalah memperoleh keselamatan, pemujaan pada kesuburan dan ruwat. Maknanya lebih jauh akan semakin jelas apabila dihubungkan dengan naskah-naskah keagamaan pada masa yang sama. Pada masa berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam, masih ada pula mata uang-mata uang yang semula berfungsi sebagai alat pembayaran pada masa sebelumnya kemudian digunakan sebagai jimat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Account of Saleh Sudrajat, Indonesian aviator who flew solo to all parts of Indonesia
"
Jakarta: Jangka Indonesia Press, 2009
133KEMM001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
[Klaten]: Sahabat, 1999
900 DUA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Agama RI dan INIS, 1998
922.97 MEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tamrurasyid Tamar Djaja
Jakarta: Sastra Hudaya, 1981
923.159 8 TAM s (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Lembaga Penelitian Perancis Untuk Timur Jauh, 1983
899.222 CAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sutedja-Liem, Maya
Leiden: KITLV , 2007
BLD 839.313 09 SUT n (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   6 7 8 9 10 11 12   >>