Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"SCS curve number GIS is developed to asses the change of run off due to land cover change in a hydrological basin. Kecamatan Harau is chosen as a basin case study...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Roihana Alya Nabilah
"Pada tanggal 27 Maret 2009 Bendungan Situ Gintung mengalami keruntuhan. Keruntuhan bendungan Situ Gintung dianalisis berdasarkan kondisi DAS, waduk, dan bendungan pada 27 Maret 2009. Analisis hidrologi dan analisis stabilitas lereng akan dikombinasikan untuk menganalisis penyebab utama keruntuhan gintung. Analisis DAS menggunakan bantuan perangkat lunak ARC-GIS, penelusuran banjir di waduk menggunakan perangkat lunak HEC-HMS, dan analisis stabilitas lereng menggunakan Geo-Slope. Input data, parameter dan asumsi pemodelan sangat berperan penting untuk memperoleh hasil yang tepat. Hasil analisis hidrologi menunjukan bahwa hujan yang terjadi pada 26 Maret 2009 dengan intensitas hujan 111 mm/ hari hanya tergolong kedalam hujan rencana dengan periode 5 tahunan. Hasil penelusuran banjir di waduk menunjukkan, elevasi muka air saat 27 Maret 2009 hanya 70 cm diatas mercu pelimpah atau 1,3 m di bawah tanggul dengan puncak banjir 36,2 m3/s, sehingga tidak menyebabkan overtopping pada tanggul. Hasil analisis stabilitas tubuh bendungan menunjukan bahwa nilai keamanan lereng adalah 1,19 < 1,5 standar, hal tersebut menunjukkan adanya beberapa perlemahan pada urugan tanah di tanggul seperti terjadi pengikisan setempat dan retakan. Dapat disimpulkan faktor utama keruntuhan bendungan di Situ Gintung disebabkan karena terdapat scouring dan retakan pada badan tanggul.

On March, 27th 2009 Situ Gintung dam collapsed. Situ Gintung dam failure has been analyzed based on the condition of watershed, reservoir, and embankment on March, 27 2009. Hydrological analysis and slope stability analysis will be combined to analyze the major causes gintung collapse. Watershed analysis using ARC GIS software, routing in reservoir using HEC HMS model, and stability condition was strudied using Geo-Slope. Input data, parameters, and model assumptions are very important to get the right results. Hydrological analysis results show that rain occurred on March 26, 2009 with a rainfall intensity of 111 mm/day was only classified as rainfall with a return period of 5 years. Reservoir routing show that water level elevation on March, 27 2009 was only 70 cm above the spillway crest or 1,3 m below the embankment crest with a peak flow of 36,2 m3/s, so it wasnt cause overtopping of the embankment. Slope stability analysis results show that the factor of safety of 1,19<1,5 standard, it show that there was the weakening of the dam, such as scouring, erosion, and cracks. It can be concluded that the main factor of the collapsed was caused by scouring and cracks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Edward
"Pemantauan kondisi hidrologi di perairan Raha Pulau Muna, Sulawesi Tenggara telah dilakukan pada bulan Mei dan Juni 2001. Hasilnya menunjukkan suhu berkisar antara 27.80-30.39 oC, salinitas antara 30.0-32.9 ppt, zat padat tersuspensi antara 70-80 ppm, kecerahan antara tampak dasar (td) - 8,5 m, zat hara fosfat antara 0.13-1.79􀁭g/l, nitrat antara 0.20-2.66 􀁭g/l, oksigen terlarut antara 3,68-4.53 ppm, dan pH antara 7.4 - 8.2. Nilai-nilai tersebut masih baik untuk pertumbuhan dan perkembangan karang, dan masih sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH) untuk berbagai kepentingan. Variasi kondisi hidrologi bukan merupakan penyebab kerusakan karang di perairan.

Monitoring On Hydrology Condition In Raha Waters Muna Island and Its Relation to Coral Reef Condition. Monitoring on hydrology condition in Raha waters Muna Island, Southeast of Sulawesi were carried out on May and June 2001. The results showed that the temperature vary between 27.80-30.39 oC, salinity between 30.0-32.9 ppt, suspended solid between 70-80 ppm, transparency between see bottom - 8,5 m, nutrient phosphate between 0.13-1.79 􀁭g/l, nitrate between 0.20-2.66 􀁭g/l, dissolved oxygen between 3,68-4.53 ppm, and pH between 7.4-8.2. The values are still good for coralreef growth and development, and still in good agreement with government criteria for miscellaneous purpose. The variation of hydrology condition is not the caution of coral reef damage in Raha waters."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Pommer
"Air dalam jumlah yang besar maupun kecil, sama-sama dapat menjadi sahabat sekaligus musuh bagi manusia. Air dalam jumlah banyak dapat memberikan keuntungan yang besar jika dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik, maupun menjadi sumber persediaan air saat terjadi kekurangan air di musim kemarau yang panjang. Namun dalam jumlah yang panjang air juga dapat mengakibatkan bencana seperti banjir. Kerugian dan keuntungan yang dapat diakibatkan oleh hujan ini semuanya tergantung pada kemampuan manusia dalam mengendalikan dan memanfaatkannya. Dalam setiap aspek pemanfaatan, pengendalian, dan pemeliharaan air, dalam suatu daerah, peran analisa hidrologi sangat penting.
Analisa ini mempergunakan data-data curah hujan suatu daerah. Dengan memanfaatkan atau mensyaratkan kondisi-kondisi tertentu dalam analisa dapat diberikan informasi yang sangat penting bagi perencana, dalam menentukan dimensi bangunan-bangunan, memperkirakan ketesediaan air, ataupun untuk memperkirakan besarnya hujan yang harus dikendalikan. Analisa hidrologi salah satunya adalah perhitungan periode ulang hujan.
Dalam analisa ini dipergunakan data-data curah hujan maksimum harian pertahun. Periode ulang ini dipergunakan sebagai acuan untuk memperkirakan kondisi ekstrim yang akan terjadi di suatu daerah. Dalam kasus banjir, periode ulang dipergunakan oleh perencana untuk memperkirakan ketersediaan air, maupun untuk memperkirakan besarnya hujan yang harus dikendalikan, maupun yang harus ditampung dan dialirkan oleh sistem drainase yang dirancangnya. Pada kenyataannya, walaupun seorang perencana bangunan air telah dapat memperkirakan dengan baik perencanaan pembebanan yang mungkin akan ditanggung oleh bangunan tersebut, tetapi ia tidak berani menjamin apakah beban-beban perencana itu terlampaui atau tidak. Sehubungan dengan hal itu maka perencana biasanya membuat asumsi-asumsi dan memberikan factor-faktor keamanan yang cukup besar. Jika suatu kejadian seperti banjir terjadi, analisa ini dapat dipergunakan untuk mengecek apakah banjir yang terjadi diakibatkan oleh hujan dengan intensitas yang lebih besar dari intensitas hujan yang dipergunakan dalam perencanaan. Ataukah banjir yang terjadi diakibatkan oleh memburuknya sistem drainase.
Semua kesimpulan yang dihasilkan berguna untuk dijadikan landasan bagi pengambilan keputusan berkenaan upaya pengendalian banjir serta dampaknya. Hal ini menjadi penting mengingat banyaknya usulan yang diberikan menyangkut upaya pengendalian air maupun upaya preventif lainnya. Pemahaman yang benar tentang masalah ini penting, agar keputusan yang diambil tidak malah kontra produktif, ataupun berbiaya terlalu besar yang tidak seimbang dengan keefektifan yang diharapkan agar dihasilkan oleh upaya tersebut.
Dalam tugas akhir ini akan ditentukan periode ulang hujan yang terjadi di Sungai Ciliwung, yang diwakili stasiun-stasiun pengukur curah hujan yang berada di sekitarnya. Stasiun Depok, Stasiun Pasar Minggu, Stasiun Halim PK, Stasiun BMG Jakarta, dan Stasiun Tanjung Priok. Hujan yang periode ulangnya dihitung adalah yang terjadi pada tanggal 28-29 dan 31 Januari 2002, serta tanggal 1 dan 3-4 Februari 2002."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zain Zahran Azzaino
"ABSTRACT
The Parameter Efficient Distributed PED model is a simple semi distributed model capable of predicting hydrological trends on a daily and monthly basis. The capabilities of the PED model are tested on the Cornell Recreational Club Watershed. From its Nash Sutcliffe efficiency coefficient and coefficient of determination value outputs, the PED model is determined as sufficient for daily results and exceptional for monthly results. While there are still concerns, due to its simplicity, it is extraordinary for usage in countries with little hydrological data collection capabilities.

ABSTRAK
The Parameter Efficient Distributed PED model adalah model semi-distribusi sederhana yang mampu memprediksi kecendrungan hidrologi dalam harian dan bulanan. Kemampuan dari PED model telah diuji di the Cornell Recreational Club Watershed. Mulai dari Nash-Sutcliffe efficiency coefficient dan keluaran coefficient of determination value, PED model efektif untuk hasil harian dan terkecuali untuk hasil bulanan. Sementara masih ada kekhawatiran, karena kesederhanaannya, sangat luar biasa untuk penggunaan di negara-negara dengan kemampuan pengumpulan data hidrologi yang kecil."
2017
S66927
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Herda Adeline
"Peningkatan permukaan kedap air berbanding terbalik dengan infiltrasi sehingga
meningkatkan terjadinya banjir. Permasalahan yang dihadapi Jakarta adalah belum
tercapainya target Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebesar 30% serta masih sedikitnya
studi tentang aspek hidrologi RTH. Tujuan penelitian ini menganalisis kontribusi
RTH sebagai tempat cadangan air dan membantu meminimalkan limpasan.
Penelitian ini menggunakan metode gabungan dengan analisis kuantitatif
menggunakan Horton, Thornthwaite-Mather & Ffolliot, sedangkan analisis
kualitatif dengan Actor Network Theory. Untuk hasil didapatkan bahwa area
imbuhan atau lepasan lebih berperan dalam menentukan lokasi cadangan air
dibandingkan dengan tekstur tanah. Untuk aktor DSDA, DCKTRP dan DLH adalah
aktor kunci, Bappeda sebagai penghubung, sedangkan DPHK dan Inisiator sebagai
aliansi potensial. Kesimpulan RTH optimal melalui integrasi RTH dan Ruang
Terbuka Biru menggunakan bioretention

Increasing the surface of the impermeable is inversely proportional to infiltration,
thereby increasing flooding. The problems faced by Jakarta are the 30% Green
Open Space (GOS) target has not been achieved, as well as the lack of studies on
the hydrological aspects of GOS. The purpose of this study was to analyze the
contribution of GOS for water reserves and help minimize runoff. This study used
a combined method with quantitative analysis uses Horton, Thornthwaite-Mather
& Ffolliot, while the qualitative analysis with Actor-Network Theory. The results
show that the recharge or detachment area plays a more critical role in determining
the location of water reserves compared to the texture of the soil. The DSDA,
DCKTRP, and DLH actors are the key actors, Bappeda as the liaison, while the
DPHK and the INITIATOR are potential alliances. Conclusion optimal GOS
through integration of GOS and Blue Open Space uses bioretention
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Setiawan
Jakarta: Direktorat Jendral Pengairan, 1975
627.86 NAN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Roche, Pierre-Alain
"Cet ouvrage expose les connaissances hydrologiques les plus récentes sur la genèses des écoulements, les crues extrêmes et les étiages. Il fournit des conseils pratiques dans l’utilisation et l’interprétation des données. Il présente aussi des outils de modélisation qui peuvent être utilisés pour évaluer les risques hydrologiques et gérer des réserves hydrauliques en prenant appui sur les expériences récentes de leurs applications opérationnelles."
Paris: [, Springer], 2012
e20410787
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>