Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Chusnul Chotimah
"Skripsi ini membahas mengenai bentuk dan ciri khas bangunan Mesjid Jami Pesantren Buntet Mesjid Jami Pesantren Buntet terletak di Desa Mertapada Kulon Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon Penelitian tentang arsitektur mesjid pesantren bertujuan untuk menggambarkan bentuk dan ciri khas yang terdapat pada mesjid sehingga dapat dilihat bagaimana bentuk kekhasan mesjid pesantren di Cirebon Metode penelitian yang dilaukan adalah analisis bentuk melalui perbandingan dengan mesjid pesantren lain yang terdapat di Cirebon Hasil penelitian menunjukkan bentuk dan ciri khas Mesjid Jami Pesantren Buntet adalah berdenah persegi panjang memiliki mimbar berbahan kayu mempunyai mihrab yang bermotif ragam hias garis tidak terdapat tiang di ruang utama dan memiliki mustaka.

The Focus consist is talk about form and characteristic of Mesjid Jami Pesantren Buntet Cirebon Mesjid Jami Pesantren Buntet located in Pesantren Buntet Astanajapura Cirebon This examination purpose to explain architectural mosque of old boarding school Besides special purpose is to understand the characteristics of mosque in the old boarding school Method that had been used is analyzing method and comparing The result is the characteristic from the mosque of Mesjid Jami Pesantren Buntet Cirebon is have a rectangular floor plan have a mihrab with line ornamentation mimbar made of the wood there is not the pole at the main room and have a mustaka. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrachman
Jakarta: Pusa Pembinaan dan Pengembangan Bahasa DepDikNas RI, 1985
499.25 ABD s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tetto Wisanggeni Galmantro
"Cirebon merupakan sentra kerajinan rotan yang sudah terkenal sejak periode 1930- an dengan pusatnya yang berada di Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru. Usaha tersebut dirintis oleh salah satu warganya hingga berkembang menjadi sentra kerajinan rotan sampai mendapat perhatian pemerintah Orde Baru pada tahun 1970 untuk mengembangkan industri rotan sampai ke pasar ekspor. Penelitian ini membahas tentang perkembangan industri rotan Desa Tegalwangi tahun 1970 – 1990-an dengan menggunakan metode Sejarah yang meliputi, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang digunakan berupa arsip pemerintah, berita surat kabar, buku, dan jurnal artikel sebagai pendukung. Penelitian tentang industri rotan di Indonesia memang sudah ada, tetapi penelitian tentang industri rotan di Desa Tegalwangi, Cirebon masih jarang khususnya pada periode 1970 – 1990-an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan industri rotan yang dilakukan pemerintah Orde Baru melalui program pilot project di Desa Tegalwangi dengan memberikan bantuan berupa pelatihan serta kredit modal kepada para perajin dan pengusaha. Hal tersebut kemudian berdampak pada pertambahan jumlah perusahaan rotan, penyerapan tenaga kerja yang meningkat, rotan Tegalwangi yang berhasil menembus pasar internasional, meningkatnya kesejahteraan warga desa. Tetapi terdapat juga dampak buruk, yaitu pengusaha yang kekurangan bahan baku dan aksi penjiplakan desain.
Cirebon has been famous since the 1930s as a rattan craft center that with its center in Tegalwangi Village, Weru District. This business was started by one of the residents and developed into a rattan craft center until it received attention from the New Order government in 1970 to develop the rattan industry to the export market. This research discusses the development of the rattan industry in Tegalwangi Village in the 1970s - 1990s using historical methods which include heuristics, verification, interpretation and historiography. The sources used are government archives, newspaper reports, books and journal articles as support. Research on the rattan industry in Indonesia already exists, but research on the rattan industry in Tegalwangi Village, Cirebon is still rare, especially in the 1970 - 1990s period. The research results show that the development of the rattan industry was carried out by the New Order government through a pilot project program in Tegalwangi Village by providing assistance in the form of training and capital credit to craftsmen and entrepreneurs. This then had an impact on increasing the number of rattan companies, increasing employment opportunities, Tegalwangi rattan succeeded in penetrating the international market, improving the welfare of village residents. However, there are also bad impacts, such as rattan entrepreneurs lacking raw materials and plagiarizing designs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Theresia Naniek Harkantiningsih
"Buku yang berjudul "Seni hias tempel keramik di Cirebon" ini ditulis oleh Naniek Harkantiningsih Wibisono. Buku ini membahas tentang seni hias keramik, dilengkapi dengan gambar-gambar."
Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, 2005
R 738 WIB s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Jurnal sains dan teknologi EMAS yang ada di tangan pembaca adalah terbitan pertama untuk tahun 2007. Masuk ke tahun 2007 berarti jurnal ini telah memasuki usianya yang ke tujuh belas. Tidak ada perubahan signifikan dari penampilannya dari beberapa tahun sebelumnya. Namun demikian itu bukan berarti kualitasnya statis, tetapi sebaliknya kualitas dari tulisan-tulisan di dalamnya terus mengalami peningkatan"
Jakarta : Fakultas Teknik UKI,
600 JST
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Pudjiastuti
"ABSTRAK
Sebagai salah satu pusat sastra pesisir dan pusat penyebaran agama Islam di Jawa Barat, Cirebon menyimpan banyak bukti sejarah. Bukan saja bangunan fisik seperti keraton dan mesjid-mesjid tua, melainkan juga pesantren-pesantren tradisional, tradisi tradisi unik hasil persenyawaan Jawa-Islam yang masih diyakini masyarakatnya hingga kini, dan keseniannya yang khas merupakan bukti eksistensinya. Selain itu melalui peninggalan-peninggalan tertulis kita dapat melihat peran dan fungsi Cirebon di masa lalu.
Peninggalan tertulis mengenai Cirebon cukup banyak ragamnya, di antaranya adalah sumber tekstual berbentuk prasasti, arsip, dan naskah kuna. Dalam penelitian ini, sumber tekstual yang akan dibahas hanyalah peninggalan tertulis yang berupa naskah kuna. khususnya naskah kuna yang berisi tentang sejarah Cirebon.
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Pudjiastuti et al (1994), diketahui bahwa naskah kuna Cirebon cukup banyak jumlahnya dan tersimpan di dua lingkungan, yaitu lingkungan keraton dan masyarakat. Dari sekitar dua ratus naskah yang berhasil di data, diketahui naskah-naskah yang berisi tentang sejarah ada sekitar tiga puluh satu naskah. ke-31 naskah sejarah ini mempunyai judul yang bermacam-macam, di antaranya adalah: Babad Cirebon, Bodo Cabar, Serat Kidungan Kawedar, Kidung Chandini, dan Carub Khanda Carang Seket, Carub Khanda Carang Satus dan lain sebagainya.
Dalam penelitian ini, dua buah naskah berisi sejarah Cirebon digunakan sebagai sarana analisa, melalui ringkasan isinya dikaji unsur-unsur sejarah yang terkandung di dalam jalinan ceritanya.
Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa unsur sejarah yang terkandung dalam cerita-cerita sejarah Cirebon, bukan hanya terlihat dari nama-nama tokoh, melainkan juga rangkaian peristiwa yang terjalin dalam kisahnya."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Irmawati Marwoto Johan
"Cirebon pada awalnya diduga merupakan wilayah kerajaan Sunda yang berpusat di Pajajaran. Dari sebuah naskah yaitu Purwaka Caruban Nagari diketahui Dahwa sebuah desa bernama Tegal Alang-alang yang kemudian disebut Lemah Wungkuk yang satelah dibangun oleh Raden Walangsungsang dirubah namanya Menjadi Caruban. Dari sebuah Prasasti yang bernama Huludayeuh yang ditemukan pada tahun 1991 di desa Cikahalang, Kabupaten Cirebon, kita memperoleh sebuah informasi bahwa pada awal abad ke 16, daerah tersebut termasuk ke dalam wilayah kekuasaan kerajaan Sunda. Mengenai peranan Cirebon sebagai Salah satu pelabuhan panting kita peroleh dari sumber-sumber asing seperti berita Portugis dan barita Cina Serta sumber~sumber Belanda. Pada' masa pengaruh Islam ke Jawa yaitu diduga sekitar abad ke 15, Cirebon merupakan salah satu pusat Islamisasi yang penting. Hingga sekarang ini di Cirebon, masih hanyak peninggalan budaya yang terjaga dengan baik. Antara lain tiga buah karaton, situ; pemakaman Gunung Jati, Baberapa bangunan Mesjid dan sebuah bangunan tempat peristirahatan Sunyaragi d11. Hingga sekarang ini, walaupun berbagai penelitian telah banyak dilakukan tetapi belum pernah dibuat suatu penelitian tentang kepustakaan yang lengkap dan khusus mengenai kebudayaan Cirabon.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pengantar tentang studi bibliografi sajarah kebudayaan Cirebon dari abad ke XV hingga abad XIX. Dalam melakukan penelitian langkah-lamgkah yang dilakukan adalah pertama mengumpulkan berbagai data kepustakaan yang tarsebav pada barbagai sumber. Yaitu sumber naskah lokal, sumber-sumber asing seperti Sumber Portugis, Belanda dan Cina. Data ini kemudian dicatat dalam kartu-kartu dan kemudian dipilah-pilah dalam baberapa katagori. Dari hasil penelitian diperoleh data kepustakaan yang cukup banyak dan dibuat suatu klasifikasi dengan tujuh buah topik yaitu, pengenalan Bibliografi dan katalog; pengenalan peta; historiografi dan Sumber Belanda ; Historiografi dan Sumber Portugis; Histiografi dan tradisi Lokal; Historiografi umum Cirebon; lain~lain. Untuk pembahasan Lain-Lain dipilah lagi menjadi sub-bab kepurbakalaan dan seni; Hukum, peradilan, Undang-Undang dan perjanjian; Agama dan Masyarakat; Bahasa; Sejarah politik dan Gelar-galar Birokrasi; Sosial; SeJarah Ekonomi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mustaqim Asteja
Cirebon: Kendi Pertula, Komunitas Pusaka Cirebon, 2016
959.8 MUS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Usman
"ABSTRAK
Ikan kakap merah (Lutjanus spp.) merupakan salah satu sumberdaya ikan demersal komoditas penting di perairan utara Cirebon, Laut Jawa. Tingginya tingkat operasi penangkapan ikan tradisional di sekitar perairan pantai diduga mempengaruhi ketersediaan stok sumberdaya ikan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengelolaan sumberdaya ikan kakap merah (Lutjanus spp.) di perairan utara Cirebon. Metode yang digunakan yaitu analisa aspek biologi (hubungan panjang-berat, panjang pertama kali tertangkap (Lc), pengamatan TKG, fekunditas, kebiasaan makan), analisa potensi sumberdaya (Maximum Sustainable Yield, tingkat pemanfaatan dan tingkat pengusahaan), analisa aspek lingkungan (suhu, salinitas, pH, kecerahan, kedalaman), analisa aspek sosial-ekonomi (observasi dan wawancara).
Aspek biologi ikan kakap merah di perairan utara Cirebon menunjukan bahwa secara umum ikan kakap merah yang tertangkap belum matang gonad atau belum melakukan pemijahan. Hasil analisa potensi maksimum lestari (MSY), diperoleh informasi bahwa nilai hasil tangkapan optimum (Copt) sebesar 287,76 ton/tahun, dalam hal ini tingkat pemanfaatan ikan kakap merah di perairan utara Cirebon pada tahun 2009 telah melebihi nilai MSY. Aspek lingkungan fishing ground ikan kakap merah nenunjukan bahwa ikan kakap merah di perairan utara Cirebon umumnya tertangkap pada kedalamaan 9 – 45 m, dengan suhu permukaan laut berkisar antara 28 – 29,5 oC, salinitas perairan berkisar antara 30 - 32 ‰, pH antara 7 - 8, dan kecerahan perairan berkisar antara 5 - 5,5 m. Aspek sosial-ekonomi masyarakat nelayan menujukan terdapat perubahan sosial di sebagian masyarakat nelayan Cirebon, dari yang cenderung eksplotatif dengan menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti arad menjadi pendekatan yang memperhatikan keberlanjutan sumberdaya ikan dengan menggunakan alat tangkap yang lebih ramah lingkungan berupa pancing dengan alat bantu pengumpul ikan berupa rumpon dasar, karena hasil tangkapan ikan kakap merah dengan pancing memiliki harga jual yang cukup tinggi dalam bentuk ikan segar (fresh).
Pengelolaan sumberdaya ikan kakap merah di perairan utara Cirebon dapat dilakukan secara berkelanjutan melalui beberapa teknik pengelolaan diantaranya melalui pengaturan terhadap ukuran mata pancing, perluasan fishing ground, pengaturan jumlah armada penangkapan dan jenis alat tangkapan ikan, pengelolaan lingkungan melalui rumpon dasar sebagai terumbu karang buatan, dan penegakan hukum.

ABSTRACT
Red snapper (Lutjanus spp.) is one of the important commodity demersal fish resources at northern water of Cirebon, Java Sea. The high level of traditional fishing operations around the coastal area is suspected to affect the availability of fish stock. This study aims to analyze the red snapper management at the northern water of Cirebon. The methodology consists of are the biological aspects (length- weight relationship, length at firts capture(Lc), observation of gonad maturity level, fecundity, feeding habits), analysis of resources (Maximum Sustainable Yield, level of utilization, and level of effort), analysis of the environmental aspects (temperature, salinity, pH, brightness, depth), and the analysis of social- economic aspects (observation and interview).
the red snapper biology aspects at the northern of Cirebon reveals that red snapper being caught immature gonads or not spawning yet generaly. The according to MSY analysis that the optimum catch (C-opt) is 287.76 tons/year, in thus case the utilize level of red snapper at the northern water of Cirebon in 2009 has over fishing. Environmental aspect of red snapper fishing ground shows that red snapper at the northern water of Cirebon are caught in 9-45 m generally, with sea surface temperatures 28 – 29,5 ° C, salinity 30-32 ‰, pH 7-8, and water transparence 5 - 5.5 m. Social-economic aspect of the fisheries communities are changing in most of Cirebon fisheries communities, with the tendention to use eco-fishing gear such as hand line with rumpon, due to the good price of the fresh product.
The sustainability of the red snapper resource management in northern water of Cirebon can ensured by apply the several management techniques such as arrangement of hook size/ mesh size, the expansion of fishing ground, arrangement fishing vessels number and kind of fishing gears, environmental management through the rumpon as artificial reef, and law enforcement."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42886
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>