Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Donny Bangkit Ariwibowo
"Proyek Pembangunan Bendungan Bener Paket 4 yang dilaksanakan oleh PT. Adhi Karya (Persero) TBK. merupakan bagian dari Proyek Strategi Nasional National. Praktik Keinsinyuran kali ini adalah mengevaluasi penyelenggaraan Earned Value Management. Batasan pada penelitian ini adalah 1. Data yang digunakan adalah data Proyek Pembangunan Bendungan Bener Paket 4. 2. Data cashflow berdasarkan laporan keuangan Proyek Pembangunan Bendungan Bener Paket 4. 3. Pengamatan dilakukan dari awal proyek hingga akhir proyek (berdasarkan data laporan bulanan dan time schedule. 4. Penelitian hanya dikhususkan pada masalah kinerja biaya dengan metode earned value concept. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dari awal proyek sampai dengan bulan November 2021 kinerja biaya proyek tidak baik faktor utama yang berpengaruh terhadap indeks kinerja biaya proyek adalah akibat biaya langsung maupun biaya tidak langsung yang dikeluarkan sedangkan realisasi progress belum berjalan baik di proyek. Hal ini yang menyebabkan nilai ACWP lebih besar dari BCWP sehingga kinerja biaya proyek di awal menjadi tidak baik karena nilai CPI < 1. Sedangkan mulai bulan Desember 2021 sampai dengan Oktober 2022 kinerja biaya proyek sudah baik ditunjukkan dengan nilai CPI >1.

Bener Dam Construction Project package 4 implemented by PT. Adhi Karya (Persero) TBK. is part of the National Strategy Project. This Engineering Practice is evaluating the implementation of Earned Value Management. The limitations of this study are 1. The data used are data from the Bener Dam Package 4 Construction Project. 2. Cash flow data is based on the financial reports of the Bener Dam Package 4 Construction Project. 3. Observations were made from the beginning of the project to the end of the project (based on monthly report data and time schedule 4. This research is only devoted to the issue of cost performance using the earned value concept method Based on the analysis and discussion that has been carried out, from the start of the project to November 2021 the project cost performance was not good. The main factor influencing the project cost performance index is due to cost direct and indirect costs incurred while the realization of progress has not gone well in the project. This is what causes the ACWP value to be greater than the BCWP so that the initial project cost performance is not good because the CPI value is < 1. Meanwhile from December 2021 to October 2022 the project's cost performance has shown good d with a CPI value > 1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aqil Athallah
"Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi geologi bawah permukaan di daerah pembangunan bendungan Sungai Kayan menggunakan metode resistivitas. Terdapat 20 lintasan pengukuran menggunakan metode resistivitas konfigurasi Wenner-Schlumberger. Hasil akuisisi data geolistrik akan diinversi dan menghasilkan model 2D dan 3D. Hasil interpretasi menunjukkan litologi yang tersebar berupa tuf (8-20 Ωm), air (20-60 Ωm), lempung (50-140 Ωm), batupasir (100-400 Ωm), breksi (140-290 Ωm), dan batuan beku (900-6000 Ωm) serta konglomerat (2000-9000 Ωm). Area sekitar aliran sungai rata-rata memiliki batuan keras yang dominan dan tebal, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai pondasi karena memiliki daya dukung tanah yang baik.

This research was conducted to identify the subsurface geology in the Kayan River dam construction using resistivity method. There are 20 lines using Wenner-Schlumberger configuration resistivity method. The geoelectrical data acquisition results will be inverted and produce 2D and 3D models. Interpretation results show lithology that scattered are in the form of tuff (8-20 Ωm), water (20-60 Ωm), clay (50-140 Ωm), sandstone (100-400 Ωm), breccia (140-290 Ωm), and igneous rock (900-6000 Ωm) also conglomerates (2000-9000 Ωm). The area around the river flow has an average of thick and dominant hard rock, so it can be considered as a strong foundation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Omar Mohtar
"Penelitian ini membahas perkembangan rancang bangun Bendung Katulampa yang ada di Buitenzorg pada 1910 hingga 1912. Sebelum tahun 1911, Bendung Katulampa dibangun dari bahan yang mudah rusak, sehingga Departemen BOW (Burgerlijke Openbare Werken) kerap melakukan perbaikan terhadap bangunan bendung. Pada 1905 hingga 1910, departemen BOW melakukan perbaikan menggunakan usulan dari Ir. P.L. van Blanken dan Ir. van Rossum yang memperkuat struktur bendung dengan keranjang besi yang diperkuat dengan bebatuan. Meskipun sudah diperkuat, bendung kembali rusak pada tahun 1910. Ir. Herman van Breen kemudian mengusulkan pembangunan Bendung Katulampa yang baru dengan menggunakan campuran batu dan semen atau beton yang dilengkapi dengan pintu air untuk mengatur aliran Sungai Ciliwung. Setelah disetujui oleh pemerintah, Departemen BOW memulai pembangunan dengan dana 66.200 gulden yang dikerjakan pada April 1911 hingga Oktober 1912. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengapa Pemerintah Hindia Belanda kemudian memutuskan untuk membangun ulang Bendung Katulampa. Dari permasalahan tersebut muncul beberapa pertanyaan penting yang diajukan, yaitu apa faktor-faktor yang membuat Bendung Katulampa dibangun ulang oleh Departemen BOW? dan bagaimana perkembangan rancang bangun Bendung Katulampa? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, digunakan metode sejarah. Dari hasil analisis, Bendung Katulampa yang baru dibangun karena kenaikan debit air Sungai Ciliwung dan bahan bendung yang tidak dapat bertahan lama. Bahan awal yang menggunakan keranjang dan bebatuan kemudian berkembang dan digantikan dengan beton.

This research discusses the design development of the Katulampa Weir in Buitenzorg from 1910 to 1912. Before 1911, the Katulampa Weir was built from materials that were easily damaged, so the BOW Department (Burgerlijke Openbare Werken) often made repairs to the weir building. In 1905 to 1910, the BOW department made improvements using design from Ir. P.L. van Blanken and Ir. van Rossum by strengthening the weir structure with iron baskets reinforced with rocks. Even though it had been strengthened, the weir was damaged again in 1910. Ir. Herman van Breen then suggested that the new Katulampa Weir built using a mixture of stone and cement or concrete equipped with a sluice to regulate the flow of the Ciliwung River. After being approved by the government, the BOW Department started construction with funds of 66,200 guilders which was carried out from April 1911 to October 1912. The problem discussed in this research is to know why the Dutch East Indies Government decide to rebuild the Katulampa Weir. From these problems a number of important questions emerged, namely what were the factors that caused the Katulampa Weir to be rebuilt by the BOW Department? and how is the development of the Katulampa Weir? To answer this question, the historical method is used. From the results of the analysis, the newly built Katulampa Weir was due to an increase in the water discharge of the Ciliwung River and the materials of the weir could not last long. The initial material that used baskets and rocks then developed and was replaced with concrete."
Depok: Fakultas Ilmu pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
David Sanjaya Sutikno
"Dalam proses pengerjaan proyek dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti keterlambatan pengerjaan proyek yang terjadi karena berbagai faktor seperti kondisi cuaca yang tidak mendukung, perubahan desain dan kesalahan perencanaan. Tidak terkecuali juga dalam pelaksanaan proyek dengan pinjaman luar negeri terdapat permasalahan terkait pencairan anggaran yang dapat mengakibatkan keterlambatan proyek. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner kepada pemilik, konsultan pengawas, dan kontraktor yang berpengalaman dalam konstruksi bendungan sehingga didapatkan model percepatan penyelesaian proyek ini. Hasil penelitian ini didapatkan 4 faktor yang mempunyai tingkat kontribusi sangat tinggi dan 6 faktor tingkat kontribusi tinggi yang penyebab menjadi keterlambatan dalam kegiatan konstruksi infrastuktur bendungan X. Strategi percepatan yang digunakan adalah metode crashing dan hasilnya penyelesaian proyek lebih cepat 101 hari dari jadwal pelaksanaan semula dan kinerja pinjaman luar negeri masih behind schedule. Namun konsekuensi dari metode ini adalah terjadi kenaikan biaya konstruksi sebesar Rp 33.666.889.879 atau 2,83% dari biaya konstruksi awal dan kebutuhan biaya tersebut diambilkan dari dana kontijensi proyek.

In the process of working on the project, undesirable things can occur such as delays in project work that occur due to various factors such as unfavorable weather conditions, design changes and planning errors. There is also no exception in the implementation of projects with foreign loans, there are problems related to budget disbursement which can result in project delays. This study uses a questionnaire method to owners, supervisory consultants, and experienced contractors in dam construction to obtain a model for accelerating the completion of this project. The results of this study obtained 4 factors that have a very high level of contribution and 6 factors of a high level of contribution that cause delays in the construction of dam X. The acceleration strategy used is the crashing method and the result is that the project completion is 101 days faster than the original implementation schedule and performance foreign loans are behind schedule. However, the consequence of this method is an increase in construction costs of Rp. 33,666,889,879 or 2.83% of the initial construction cost and the required cost is taken from the project contingency fund.."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudo Wijantoko
"
ABSTRAK
Negara Indonesia pada awalnya merupakan sebuah negara agraris, di mana
sebagian besar masyarakatnya hidup dari hasil pertanian Perkembangan industri,
pertumbuhan penduduk, dan faktor lainnya yang teijadi selama ini menuntut
pembahan sebagian dari daerah pertanian untuk dijadikan daerah industri, daerah
hunian, dan fungsi lainnya yang mengakibatkan berubahnya tataguna Iahan
sebelumnya.
Perubahan tataguna lahan ini juga teijadi pada daerah sistem irigasi Empang
Cisadana Perubahan ini tentu berdampak pada tata air yang ada di daerah sistem
irigasi ini sehingga perlu adanya pengaturan kembali dalam penggunaan air yang
tersedia Optimasi pemanfaatan air ini dilakukan agar tidak terjadi pemborosan air
yang drsurnber pada saluran induk bendung Empang-Cisadane.
Dalam perencanaan optimasi ini, data yang dipakai adalah sebagai berikut 1
1. Peta wilayah ingasi Empang
2. Data debit Sungai Cisadane dan Saluran induk Empang
3. Data iklim
4. Data pemakaian air untuk perikanan dan industri
5. Data hujan Stasiun Empang
6. Data pengopersian Pintu-pintu air pada saat ini
Dalam perhitungan optimasi ini pendekatan yang dipakai adalah dengan cara
menginventarisasikan luas daerah irigasi bendung Empang-Cisadane yang ada pada
saat ini. Kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan pengoperasian pintu yang
telah dipakai selama ini. Dan dengan kondisi diatas bisa dilakukan perencanaan
optimasi pintu-pintu air untuk penggunaan pada masa yang akan datang.
"
1997
S34652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Wulan Puspitasari
"Fokus dari kajian ini mendeskripsikan bagaimana respon dan pengalaman hidup warga masyarakat petani lokal yang terkena dampak pembangunan bendungan Jatigede yang pelaksanaannya tertunda-tunda. Respon-respon mereka mencerminkan bagaimana proyek pembangunan bendungan Jatigede yang tertunda selama kurang lebih 27 tahun membawa pengaruh berbeda pada mereka. Kajian ini membahas respon dan pengalaman warga petani Bantarawi dengan merujuk pada konsep petani dari Scott dan Wolf. Selain itu, kajian ini juga merujuk pada pandangan Vayda dan beberapa ahli lain mengenai pengetahuan, memori, dan pengalaman hidup. Data dari kajian ini diperoleh melalui penelitian etnografi. Kajian ini menunjukkan bahwa bendungan Jatigede menjadi dilema tersendiri saat proyek telah berjalan dan tertunda karena masalah sosial, ekologis dan dana. Sebagai akibatnya, kehidupan sosial ekonomi warga lokal mengalami perubahan seiring dengan bagaimana mereka merespon keberadaan dan pelaksanaan proyek pembangunan bendungan yang tertunda itu.

This study focus to describes how the response and life experience community of local farmers that affected by delayed Jatigede dam construction. Their responses reflect how Jatigede dam construction projects delayed for more than 27 years have different effects on them. This study discusses the experience of residents and Bantarawi farmers' response with reference to the concept of farmers by Scott and Wolf. In addition, this study also refers to the views from Vayda and several other experts on knowledge, memory, and life experiences. Data from this study was obtained through ethnographic research. This study indicates that Jatigede dam is a dilemma when the project has been running and delayed caused by social, ecological and funding issues. As a result, social and economic life of local residents had been through the change considerably as to how they respond to the existence and implementation of dam construction projects are delayed."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S1231
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Affandi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air - Badan Penelitian dan Pengembangan - Kementerian Pekerjaan Umum, 2014
627 JTHID 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fita Sarah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perubahan livelihood pada masyarakat Pekon Batu Tegi serta livelihood strategy yang dilakukan masyarakat Pekon Batu Tegi dalam menghadapi perubahan livelihood pasca pembangunan Bendungan Batu Tegi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data primer dan sekunder. Konsep yang digunakan dalam penelitian adalah perubahan sosial, livelihood, dan livelihood strategy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan livelihood masyarakat Pekon Batu Tegi pasca dibangunnya Bendungan Batu Tegi antara lain: 1 perubahan mata pencaharian 2 perubahan penghasilan 3 perubahan kepemilikan asset. Livelihood strategy yang dilakukan masyarakat Pekon Batu Tegi dalam menghadapi perubahan livelihood berbeda antara rumah tangga kelompok menengah ke atas dan rumah tangga kelompok menengah ke bawah. Livelihood strategy yang dilakukan rumah tangga kelompok menengah ke atas cenderung melakukan strategi ldquo;stepping up rdquo;, sedangkan rumah tangga kelompok menengah ke bawah cenderung melakukan strategi ldquo;hanging in rdquo;.

ABSTRACT
This research aims to describe livelihood changes on Pekon Batu Tegi community and livelihood strategy Pekon Batu Tegi community in facing livelihood changes of post construction Batu Tegi Dam. This research used a qualitative method with primary and secondary data collection. The concept used in this research is the social change, livelihood, and livelihood strategy. The result of this research shows that livelihood changes on Pekon Batu Tegi community post construction Batu Tegi Dam, include 1 changes in livelihood 2 changes in income 3 changes in asset ownership. Livelihood strategy that conducted by Pekon Batu Tegi community in facing livelihood changes is different between upper middle household group and lower middle household group. Livelihood strategy that conducted by upper middle household group tend to be pursuing a strategy of stepping up while livelihood strategy that conducted by lower middle household group tend to be pursuing a strategy of hanging in. "
2017
S65595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Propezite Nurhutama Mustain
"Dalam proyek konstruksi bendungan khususnya pada proyek bendungan urugan tanah dikatakan sukses jika dilakukan pendefinisian lingkup proyek sesuai dengan persyaratan. WBS (Work Breakdown Structure) merupakan penguraian pekerjaan menjadi lebih kecil dan mudah dikendalikan. Standarisasi WBS sangat penting karena akan sangat berpengaruh terhadap estimasi biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan WBS Bendungan. Metodologi yang digunakan berdasarkan peraturan Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Bendungan Urugan Ditjen SDA (2004) dan BOQ (Bill of Quantity) proyek bendungan yang berada di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS terdiri dari 6 level dengan menganalisa variabel risiko dominan yang mungkin terjadi yang berpengaruh terhadap pengendalian biaya proyek dan pengembangan WBS standar dengan dilakukan rekomendasi respon risiko. Sebagai hasilnya, penelitian ini akan mengusulkan standar WBS yang berbasis risiko untuk proyek-proyek bendungan urugan tanah yang dapat meningkatkan estimasi biaya proyek.

Dam construction project especially earthfill dam can be successful if the scope of works is defined in accordance with the requirement. Work Breakdown Structure (WBS) divides tasks into smaller items which makes them easier to be controlled. WBS standardization has critical impact on the cost of project. The purpose of this research is to develop WBS of dam construction project. The methodology used to develop the WBS of dam is based on the regulation and guidelines related to the implementation of dam construction such as The General Specification of Earthfill Dam, Ministry of Public Works and Public Housing Indonesia (2004) and bill of quantity from earthfill dam projects in Indonesia. The research is conducted by making a questionnaire survey for dam project contractors. The output of this study is WBS standard which comprises of 6 levels by analyzing dominant risk variables that may affect project cost control and WBS standard development with risk responses recommendation. As a result, this research will propose a risk-based WBS standard for earthfill dam projects that can improve the cost estimate of the project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T51950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Nevo Emerald Mahmud
"ABSTRAK
Pembangunan bendungan besar membutuhkan biaya investasi yang besar. Kebutuhan akan bendunganpun terus meningkat setiap waktunya. Hal ini mendorong tumbuhnya kebutuhan alternatif pembiayaan untuk pembangunan bendungan besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa Apasaja potensi ekonomis bendungan yang dapat menarik kalangan investor serta kelayakan ekonomis yang harus dimiliki bendungan untuk dikatakan layak investasi serta skema Kerjasama Pemerintah-Badan Usaha KPBU seperti apa yang tepat untuk digunakan dalam pembangunan bendungan sehingga melalui studi kasus bendungan Karian dapat dilihat bagaimana bila diterapkan skema tersebut. Untuk mendapatkan potensi ekonomi bendungan yang dilakukan pembahasan dari data sekunder dan dipertajam dengan pendekatan resiko untuk mengetahui variabel yang dominan berpengaruh terhadap pembangunan bendungan dengan skema kerjasama. Dari hasil matrik probabilitas dan dampak dilakukan kajian rekayasa ekonomi untuk mendapat kelayakan dari bendungan Karian. Hasil penelitian menunjukan bahwa bendungan karian memiliki potensi ekonomi yang baik dengan potensi penghematan APBN hingga 80 . Sesuai dengan kajian literature skema KPBU yang paling sesuai dengan skema pembiayaan bendungan adalah kontrak konsesi.

ABSTRACT
Construction of large dams require large investment costs. The need for the dam continues to increase every time. This encourages the growth of alternative financing requirements for the construction of large dams. This study aims to analyze anything what economic potential of dams to attract investors as well as the economic feasibility must be owned dams to be feasible investment and schemes Partnerships Enterprises KPBU as what is appropriate for use in the construction of the dam so that through case studies dam Karian it can be seen how when applied to the scheme. To get the economic potential of the dam conducted discussion of secondary data and sharpened risk approach to determine which variables are the dominant influence on the construction of a dam with the cooperation scheme. From the results of the probability and impact matrix engineering study done to obtain economic feasibility of the dam Karian. The results showed that the dam Karian has good economic potential with potential savings of up to 80 of the state budget. In accordance with the study of literature KPBU scheme that best suits the financing scheme dam was the concession contract."
2016
T50253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>