Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 804 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutagalung, Tulus Bangun
Abstrak :
ABSTRAK
Walaupun sudah terbentuk kerjasama perdagangan bebas di Asia Selatan melalui mekanisme South Asian Preferential Trade (SAPTA) pada tahun 1995 dan South Asian Free Trade Agreement (SAFTA) pada tahun 2006, tetapi nyatanya persentase nilai ekspor intra-kawasannya terhadap total nilai ekspornya ke dunia masih sangat rendah, hanya berkisar 4-6%, dibanding dengan Uni Eropa yaitu 57- 65%, ASEAN yaitu 22-25%, dan NAFTA 48-55% selama tahun 2000-2010. Berbagai hal menyebabkan hal ini terjadi, seperti tingkat komplementaritas (saling melengkapi) produk yang rendah di Asia Selatan. Artinya, kebanyakan barang yang diproduksi di kawasan itu sama, yaitu produk tekstil, sehingga mau tidak mau membuat mereka harus lebih berdagang dengan kawasan di luar Asia Selatan, terutama dengan AS dan Uni Eropa, belum lagi permasalahan politik dan keamanan domestik ataupun bilateral, seperti konflik India dan Pakistan. Melalui penelitian ini, penulis ingin menjelaskan penyebab rendahnya komplementaritas barang di Asia Selatan berdasarkan analisis daya saing industri domestik tujuh negara anggota SAARC melalui Lima Determinan menurut Teori Keuntungan Kompetitif Porter.
Abstract
In spite of South Asia free trade cooperation by South Asian Preferential Trade Agremeent (SAPTA) in 1995 and South Asian Free Trade Agreement (SAFTA) in 2006, there is still low percentage of intra-regional trade, especially export volume, compared with their total world export. However, its ratio percentage was 4-6% , whereas Eropa Union was 57-65%, ASEAN was 22-25%, and NAFTA was 48-55% within 2000-2010. The main cause is the incomplementary of their products export both in economy and political perspective. It means that they yield the similiar products, in particularly textile products, so that they have to relocate and sell their export products to outside regional countries, such as United States and Eropa Union, instead of making trade with SAARC members. Therefore this research attempts to explain the causes of low complementarity of South Asia products based on domestic industry and government polict analysis of seven SAARC member countries by using Porters? Competitive Advantage of Nations Theory.
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Many market participants in my part of the Asia Pacific region generally are not as familiar with angel financing and related issues as those in the United States and other more advanced markets, and could benefit from having a handy and practical resource to keep them better informed about various aspects of angel financing. My attendance at the first Asia Business Angel Forum (ABAF) in Singapore in 2011 opened my eyes to the pan-Asia Pacific aspects of the angel investment phenomenon. It inspired the idea that perhaps a book from a regional perspective may be useful and interesting, both for practitioners and policy makers. In recent years, the globalizing trend has made it more feasible to do cross-border angel investing, which actually has been occurring with more frequency. Practitioners are becoming more interested in learning more about what is happening beyond their respective countries and any related opportunities.
United Kingdom: Emerald, 2016
e20528309
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Sardjito
Abstrak :
Buku ini berisi ceramah yang disampaikan oleh Sardjito dihadapan mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada pada bulan September 1956 tentang kemungkinan perkembangan bangsa Indonesia, dan pertumbuhan penduduk Indonesia ...
Jogjakarta: Universitas Gadjah Mada, 1956
K 959.8 SAR b
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
London : IP Publishing Ltd
050 SOAR 7 (1999)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Saigon : France-Asie
050 FA 6-7 (1951/52)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Asia-Pacific Foundation, 1986
050 APF ;050 APF 1:1 (1986) (2)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Avanti Fontana
Abstrak :
Hingga saat ini, inovasi di Asia masih merupakan subjek yang belum menjadi perhatian utama banyak pihak. Namun demikian, banyak perubahan telah dan sedang terjadi di Asia dan inovasi akan menjadi mesin utama penggerak pertumbuhan ekonomi di wilayah ini. Pertanyaannya, bagaimana manajemen inovasi di negara-negara Asia Tenggara; bagaimana manajemen inovasi pada perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara? Bagaimana Indonesia mengejar ketertinggalannya? Dalam konteks ini, satu-satunya cara untuk terus hidup dan makmur di pasar adalah dengan melakukan inovasi. Tulisan ini menunjukkan konteks manajemen inovasi di Asia dan faktor yang mempengaruhi implementasi manajemen inovasi di wilayah ini. Penulis menunjukkan faktoryang menghambat implementasi inovasi dan faktor organisasional yang memfasilitasi pelaksanaan salah satu prinsip manajemen inovasi, serta bagaimana integrasi organisasi dapat berefek langsung terhadap kinerja inovasi. Tulisan yang dikembangkan dari hasil studi De Meyer & Garg (2005) dan studi eksplorasi penulis diakhiri dengan kesimpulan tantangan dan peluang manajemen inovasi di Asia dan skenario riset lanjutannya.
2006
MUIN-XXXV-8-Agust2006-3
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
English, French, or Indonesian. No. <25> published in <1983> in Paris by: Association Archipel, with the cooperation of: Centre national de la recherche scientifique, and: Institut national des langues et civilisations orientales, under the patronage of: Ecole des hautes études en sciences sociales. Description based on: Vol. 1 (1971); title from cover image (Persee, viewed Oct. 7, 2010). Latest issue consulted: Vol. 68 (2004) (Persee, viewed Oct. 7, 2010).
Paris: Association Archipel, 2013
915.98 ETU a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyanto Sastrowiranu
Abstrak :
Jepang dan negara-negara Asia Tenggara bukanlah merupakan partner kerjasama yang baru karena Jepang dan ASEAN sudah memulai hubungan kerjasama formal pada tahun 1977. Kawasan Asia Tenggara merupakan wilayah yang tidak hanya penting bagi Jepang karena memiliki sumber daya alam yang dibutuhkan oleh perindustrian Jepang, namun, secara geostrategis kawasan tersebut juga penting bagi Jepang. Pentingnya kawasan Asia Tenggara bagi Jepang dapat terlihat dari upaya sistematis Jepang dalam membangun hubungan yang erat dengan ASEAN. Semenjak tahun 1977 hingga 2004, Jepang telah menjalankan tiga Doktrin untuk menjalin hubungan dengan ASEAN, yakni Doktrin Fukuda, Takeshita, dan Hashimoto, yang kesemuanya menekankan arti pentingnya hubungan yang erat antara Jepang dengan ASEAN. Berbeda dengan Jepang, China secara umum baru melakukan normalisasi hubungan dengan negara-negara ASEAN di awal tahun 1990-an. Namun, ada setidaknya tiga hal yang menarik mengenai China yang relevan unluk disebutkan dalam penelitian ini. Pertama, patut diamati bagaimana China mengalarni kemajuan perekonomian yang cukup tinggi, terutama semenjak awal dekade 90-an. Kedua, semenjak dijadikan full dialog partner oleh ASEAN pada tahun 1996, China menjalankan diplomasi yang aktif untuk dapat menjalin hubungan dengan ASEAN. Yang ketiga berkaitan dengan pembentukan forum kerjasama regional yang lebih intens yang melibatkan China, Jepang, Korea Selatan dan ASEAN, yakni East Asia Summit (EAS). Ketiga hal tersebut signifikan untuk disebutkan dalam karena tulisan ini akan menganalisa bagaimana ?faktor China? mempengaruhi kebijakan luar negeri Jepang di kawasan ASEAN EAS pertama yang diselenggarakan di Malaysia pada tahun 2005 menjadi penting bagi Jepang dan China karena pada forum inilah masa depan regionalisme di kawasan Asia Timur/Tenggara direncanakan. Pentingnya EAS dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana Jepang dan China bersaing untuk menjadi kekuatan nomor satu di kawasan. Dengan laju pertumbuhan seperti sekarang ini, China berpotensi untuk menyaingi peran dan posisi tradisional Jepang di kawasan Asia Tenggara, terlebih lagi dengan adanya stagnasi ekonomi yang sedang dialami oleh Jepang dalam beberapa tahun belakangan ini. Oleh sebab itu, penting bagi Jepang untuk berupaya membendung "The China Threat? tersebut. Pada dasarnya, Tesis ini akan menganalisis dua hal. Pertama, akan diteliti kepentingan-kepentingan signifikan apa yang menjadi latar belakang dan membuat Jepang merasa perlu melihat China dalam dua dekade belakangan ini sebagai sebuah ancaman. Yang kedua, akan diteliti bagaimana Jepang berupaya untuk mengantisipasi peningkatan derajat "the China Threat? di masa depan melalui forum EAC.
2007
T22897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Indah Kurniati
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai perbandingan analisis dampak krisis Finansial Asia tahun 1997-1998 dan krisis Global 2008 terhadap Indonesia. Dampak krisis finansial Asia 1997-1008 terhadap Indonesia sangat besar sehingga mengganggu stabilitas social serta politik. Hal ini berbeda dengan dampak yang ditimbulkan oleh krisis global 2008 dimana dampak krisis ini hamper tidak terasa di Indonesia. Penelitian tesis ini bersifat kualitatif dan menggunakan metode kajian kepustakaan dalam pengumpulan data. Analisis komparasi dari kedua krisis ini adalah bahwa selain faktor ekonomi, faktor-faktor non-ekonomi seperti faktor politik juga turut berperan dalam menentukan besaran dampak krisis. Penekanan tesis adalah pada indikator stabilitas politik dan kontrol terhadap korupsi.
The focus of thesis is to compare the impact of Asian financial crisis 1997-1998 and Global crisis 2008 to Indonesia. The impact of the Asian financial crisis 1997-1998 was so huge to Indonesia. The crisis brings not only the economic crisis but also in the political and social sectors. The impact of the global crisis 2008 was not as big as the Asian financial crisis. The method of research is qualitative and using the documentation review as data collection method. The compare analysis of the two crises is that the impact level of the crisis was not only laid on the economic factor but also the non-economic factor, such as political factor. This thesis will highlited in the political stability and control of corruption indicator.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27994
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>