Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Eko Priyo Utomo
"Manajemen strategi adalah segala hal untuk meraih dan mempertahankan keunggulan kompetitif yaitu sesuatu yang berbeda dengan yang lain. Mendapatkan dan menjaga keunggulan kompetitif adalah esensi dari kesuksesan jangka panjang organisasi. Perumusan dan pelaksanaan strategi adalah kuncinya. Kesuksesan jangka panjang adalah meraih kentungan yang berkelanjutan. Balanced scorecard terbukti mampu menterjemahkan tujuan jangka panjang yang dinyatakan dalam visi dan misi perusahaan kedalam empat perspektif yaitu: finansial, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan.
Hoshin kanri adalah metodologi implementasi strategi jangka pendek untuk memperjelas pelaksanaan aktivitas-aktivitas yang diperlukan. Perusahaan agen alat berat adalah perusahaan pemberi jasa pelayanan yang menjual produk alat berat, jasa perbaikan dan perawatan serta suku cadang. Sistem manajemen strategi yang terintegrasi yang mampu menyelaraskan tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek diperlukan untuk menjaga kinerja perusahaan secara menyeluruh.
Balanced scorecard generik untuk perusahaan agen alat berat dengan memberikan 14 KPI yang pembobotan kepentingannya menggunakan metode Analytic Network Process (ANP), kemudian diintegrasikan dengan hoshin kanri sehingga menghasilkan rencana jangka pendek yang komprehensif, pada tiga departemen di setiap Strategic Business Unit (SBU) yang selaras dengan strategi jangka panjang perusahaan.

Strategic management is all about gaining and maintaining competitive advantage that is anything makes a difference from others. Getting and keeping competitive advantage is essential for long term success in a organization. And both excellence strategy formulation and execution is the key. Long term success is gaining sustain profitable growth. Balanced scorecard is proven capability to translate long term objective that stated in company vision and mission into four perspectives i.e. financial, customer, internal process, learning and growth.
Hoshin kanri in a short term strategy implementation methodology to clarify strategy into required actions. Heavy duty dealer company is a customer service company that deliver service for heavy duty machine selling, repair and maintenance service, spare part. Integrated strategy management system is required to clarify long term objective and short term objective to maintain entire company performance.
Generic balanced scorecard for heavy equipment dealer company with 14 KPIs given that weighted using Analytic Network Process (ANP) than integrated with hoshin kanri resulting comprehensive short term plan in three departments of Strategic Business Unit (SBU), align with the company long term strategy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26145
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Handayani
"Salah satu upaya PT Garuda Indonesia dalam menghadapi persaingan industri penerbangan ditempuh dengan cara meningkatkan peringkat airline dari bintang 3 menjadi bintang 4 (berdasarkan peringkat Skytrax International). Salah satu elemen penting untuk meningkatkan peringkat airline adalah melalui memberikan menu inflight meal yang terbaik. Menu makanan yang disajikan harus mengikuti prosedur standar penerbangan sehingga layak saji. Ada beberapa indikator yang mempunyai nilai standar yang ditetapkan oleh PT Garuda Indonesia, diantaranya kualitas, harga, waktu, service, inovatif dan keselamatan & lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk membantu penilaian evaluasi kinerja supplier dengan menggunakan metoda Fuzzy AHP serta membandingkan bobot kriteria utama dengan Metoda Supplier Assesment yang ada sehingga membantu PT Garuda Indonesia meningkatkan ranking menjadi bintang 4.

Currently PT Garuda Indonesia is going to increase its airline rating from 3 star become 4 star (Skytrax International Rating) in facing the airline industry competition. One of important element to increase airline rate is giving best menu inflight meal. It is airline requirement for the catering to fulfill standard procedure of inflight meal. There are several standard indicator of PT Garuda Indonesia which are quality, price, time, service, innovative and safety & work environment. The purpose of this research is to evaluate supplier performance using Fuzzy AHP Method and compare with Supplier Assessment Method to support PT Garuda Indonesia become 4 star airline."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26163
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Baihaqki
"Pemberdayaan adalah sebuah istilah yang problematik. Sebagai sebuah turunan dari konsep pembangunan, pemberdayaan dijadikan solusi untuk menambal Iubang-lubang pembangunan. lerbagai fakta empiris menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak menjamin terciptanya pemerataan hasil-hasil pembangunan. Pemberdayaan menjadi jembatan penghubung jurang ketimpangan sosial akibat pembangunan yang tidak merata. Melalui berbagai program pemberdayaan, warga negara yang tidak beruntung diikutsertakan dalam berbagai kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Akan tetapi, dalam konteks Indonesia, sejak tahun 1970an istilah pemberdayaan didiskusikan dan dipraktekkan dalam bentuk kebijakan, istilah tersebut belum menemukan maknanya yang tepat. Pemberdayaan lebih sering menjadi jargon dan retorikan dari pemerintah maupun masyarakat sipil untuk menjadikan mereka yang tidak beruntung sebagai objek kepentingan mereka. Pemberdayaan yang seperti itu justru membuat warga negara semakin terekslusi dari pembangunan. Tesis ini akan mendiskusikan pemberdayaan dalam makna yang sebenarnya. Hanya saja, cakupannya dibatasi dalam tata ruang wilayah pesisir.
Ada dua alasan yang melatarbelakangi pembatasan ini. Pertama, konsep pembangunan masyarakat Iebih memungkinkan menerapkan model pembangunan lokal (locallity development) yang terbatas pada tingkat lokal secara geografis. Model ini diharapkan Iebih mampu menggerakkan masyarakat yang memiliki kesamaan kebutuhan dan kepentingan dibandingkan dengan wilayah yang Iebih Iuas, serta mampu mengantisipasi perbedaan karakteristik antara wilayah daratan dengan wilayah pesisir dan kelautan, Kedua, pembatasan ini jugs dilatarbelakangi oleh prioritas permasalahan sosial, yaitu tereksklusinya komunitas pesisir secara sosial, ekonomi dan politik dalam pembangunan di republik ini. Tiga aiternatif model pemberdayaan komunitas pesisir diuji dengan pendekatan kuantitatif dalam tesis ini. Ketiga alternatif model tersebut adalah model koperasi, model pusat komunitas dan model inti plasma. Sebagai lokus peneiitian adalah Kecamatan Pelabuhanratu, yang menjadi sentra perikanan di sepanjang garis Pantai Selatan Pulau Jawa.
Hasil analisis data dari responden ahli yang diolah melalui teknis Analytic Hierarchy Process (AHP) menempatkan model koperasi sebagai alternatif model yang memiliki peluang keberhasilan tertinggi di Pelabuhanratu. Akan tetapi, basil survey atas 55 responden di Desa Pelabuhanratu menunjukkan adanya kekecewaan atas kinerja koperasi maupun program-program bantuan yang disalurkan kepada warga. Hasil survery juga menemukan tetap terbukanya peluang bagi perbaikan model koperasi sehingga memberikan kepuasan bagi warga lokal yang mengikuti program pemberdayaan. Peluang tersebut bisa menjadi nyata bila model koperasi yang baru benar-benar memperlihatkan perbaikan kinerja, terutama pada sisi pelayanan.

Empowerment is a problematic concept. As a part of development theory, empowerment means to be the solution to cover everything that left behind in development process. There are many facts showing that a high economic growth doesn't always distribute equally in society. This condition is what make empowerment become a strategic issue in development. Through many empowerment program, every unlucky citizen were joined together and organized to help them to rise their quality of life. Unfortunately, in Indonesian context, the practical of empowerment progress is not as good as the discussion of the concept. Almost every empowerment practical experience in Indonesia has not find its true meaning. Empowerment is just a slogan and rhetoric from government or professional to cover their interest. This is why empowerment program only make community become dependent to the program or the actor, instead gaining a better wealth and better life. This thesis discuss empowerment concept in its true meaning. Only, the scope is limited to coastal area.
There are two reason for this limitation. First, community development as practical concept has a higher rate of success if running in a limited area. A local development model can generate better participation from the people to gain their needs together. This strategy also avoid generalization in implementing strategy of empowerment in land area and coastal area. Second, the priority in solving social and economic problem in coastal community. The Indonesian coastal community has already excluded from national social and economic development for many years. Three aIterratives of coastal community empowerment model are tested in field research with quantitative approach. Those three models are cooperation model, community center model, and local company model. As the locus of the study, this research is conduct in Kecamatan Palabuhanratu of Sukabumi Regency in West Java province.
The founding of this study with Analytic Hierarchy Process (AHP) show that cooperation model is the most suitable model among the three alternatives. The local company model is in the second place. But, when a survey conduct to show community perception about the three alternatives, a surprising result was appear. The survey show that most of the community member in grass root level were disappointed to cooperation performance recently, This finding can be concluded that participation in empowerment program doesn't always support the success of the program and rise the quality of life from member of the community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24394
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saparudin
"Tesis ini membahas kompetensi inti industri di Kabupaten Tangerang dengan menggunakan metode Analythic Hierarchy Proces (AHP) kemudian melakukan strategi pengembangannya dengan metode Interpretive Structural Modelling (ISM). Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner untuk menjaring pendapat dari para pakar dan masyarakat juga melakukan seri diskusi pakar (Focus group discussion, FGD) untuk mendapatkan masukan mengenai strategi pengembangan kompetensi inti. Dari hasil pengolahan data menggunakan AHP diperoleh bahwa kompetensi inti Kabupaten Tangerang adalah industri tekstil dan produk tekstil. Pengembangan kompetensi inti dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: tahap awal (dukungan kebijakan pemerintah, dukungan lembaga keuangan dan pembangunan infrastruktur), tahap utama (restrukturisasi mesin dan pengembangan sumberdaya manusia), serta tahap akhir (peningkatan produktivitas dan penguatan klaster industri).

This thesis discusses the core competence of industry in Tangerang Regency using Analythic Hierarchy Process (AHP) and then performs strategy development, with Interpretive Structural Modeling (ISM) methods. The method used is a questionnaire to solicit opinions from experts and community members and conduct a series of expert discussions (Focus group discussion, FGD) to gets input for strategy development of core competence. From the data processing using the AHP, it was found that the core competence of Tangerang Regency is the textile industry and textile products. The core competence can be developed through three stages: early stage (the support of government policy, financial support and infrastructure development), the main stage (engine restructuring and development of human resources), and the final stage (increasing productivity and strengthening of industrial cluster)."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27891
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Surbakti, Eunike Endariahna
"Proyek adalah suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu untuk menciptakan produk yang unik, pelayanan dan hasil. Implementasi aplikasi adalah bentuk yang paling dirasakan oleh end users sehingga sangat dibutuhkan manajemen proyek perangkat lunak yang baik. PT BCA Finance berdasarkan hasil Evaluasi KPI semester dua tahun 2017, ada 4 proyek yang belum implementasi. Selain itu, berdasarkan data yang didapatkan di project management mengenai status proyek aplikasi lima tahun terakhir, ada 104 proyek dalam pengerjaan baik outsourcing maupun inhouse. Pentingnya peranan perangkat lunak di PT BCA Finance menyebabkan perlunya prosedur baku dalam pengembangan perangkat lunak.
Metode pengembangan perangkat lunak akan berdampak langsung terhadap bagaimana proyek dibagi dalam fase, estimasi, tugas dan sumber daya yang dibutuhkan. Sebelum menyusun prosedur tersebut, metode pengembangan perangkat lunak ditentukan oleh kriteria dan sub kriteria dalam pemilihannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode yang paling sesuai untuk pengembangan perangkat lunak di PT BCA Finance.
Metode yang digunakan untuk mencari rekomendasi metode pengembangan perangkat lunak di PT BCA Finance menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP). Metode pengambilan keputusan AHP dipilih untuk evaluasi multi-tujuan, menggabungkan analisis kualitatif dan kuantitatif dalam pengambilan keputusan, memperhitungkan ketidakpastian dan ketidaktepatan dalam evaluasi dan sudah banyak diterapkan dalam perbankan dan finansial.

Project is an activity that has a period of time to create unique products, services and results. Application implementation is the form that is most felt by end users, so good software project management is needed. PT BCA Finance based on the results of the 2017 semester KPI evaluation, there are 4 projects that have not been implemented. In addition, based on data obtained in project management regarding the status of application projects in the past five years, there are 104 projects in the work of both outsourcing and inhouse. The importance of the role of software in PT BCA Finance has led to the need for standard procedures in software development.
Software development methods will have a direct impact on how the project is divided into phases, estimates, tasks and resources needed. Before compiling the procedure, the method of software development is determined by the criteria and subcriteria in its selection. Therefore, this research needs to be done to determine the most suitable method for software development at PT BCA Finance.
The method used to find recommendations for software development methods at PT BCA Finance using Analytic Hierarchy Process (AHP). AHP decision-making methods were chosen for multi-purpose evaluation, combining qualitative and quantitative analysis in decision making, taking into account uncertainties and inaccuracies in evaluations and have been widely applied in banking and finance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aam Slamet Rusydiansyah; Irman Firmansyah
"Institusi zakat merupakan lembaga perantara berbasis pada kegiatan sosial keseluruhan biaya dialokasikan dari dana penghimpunan zakat dan infak. Prinsip inti zakat merupakan titik awal kerangka kerja dan standar praktik tata kebla berbasis zakat Prinsip inti zakat (ZCP) terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas sistem zakat dengan mengidentifikasi kebmahan seperti adanya pengawasan dan regulasi Studi ini mencoba memprioritaskan prinsip-prinsip ZCP dan juga kriteria esensial dari masing-masing bvel dengan menggunakan analytic hierarchy process (AHP). Ada lima prinsip dasar pada prinsip amal yang terdiri dari: peraturan, pengawasan, pengumpulan dan pengelolaan pencairan, manajemen risiko serta audit dan transparansi, Berdasarkan prinsip ini, prioritas utama yaitu menyusun aturan mengenai audit dan transparansi."
Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2017
650 ESENSI 7:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Dwi Rahayuningtyas
"Keraguan dan penolakan orang tua terhadap vaksinasi meningkat secara global. Maraknya penyebaran isu vaksinasi melalui media sosial mengarahkan persepsi publik pada keraguan terhadap vaksin yang berujung pada penurunan cakupan imunisasi dan tidak tercapainya target IDL di Indonesia. Pada media sosial Twitter terdapat dua kelompok, yaitu kelompok pro-vaksin yang mendukung vaksinasi dan anti-vaksin yang menolak vaksinasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah sebuah Tweet memiliki kecenderungan ke arah pro- atau anti-vaksin dan untuk mengeksplorasi topik-topik terkait pro-vaksin dan anti-vaksin. Dataset diambil dari Twitter dengan kata kunci "vaksin" dan "imunisasi" lebih dari 9.000 data Tweet antara 11 Agustus sampai 10 September 2019. Anotasi dilakukan dalam 3 langkah berturut-turut dengan tiga pasangan label yaitu RELEVANT/IRRELEVANT, SUBJECTIVE/NEUTRAL, dan PRO/ANTI. Tiga eksperimen yaitu pemilihan fitur, algoritma, dan pipeline klasifikasi dilakukan untuk mendapatkan model stance detection terbaik yaitu nilai rata-rata micro tertinggi dari precision, recall, dan f1-score.
Fitur terpilih adalah kombinasi 3 fitur teks Count +Unigram+Bigram dengan algoritma Logistic Regression dan pipeline Two-stage Classification (f1-score = 80,5%). Algoritma terpilih pada pembentukan topic modeling adalah NMF dan LDA masing-masing untuk korpus pro-vaksin dan anti-vaksin dengan nilai koherensi sebesar 0.999.
Topik-topik anti-vaksin meliputi kritik terhadap fatwa halal MUI untuk Vaksin MR, kandungan babi pada Vaksin Meningitis Haji, komersialisasi vaksin, vaksin palsu, KIPI dan bahaya vaksin, vaksin sebagai alat konspirasi dan agenda Yahudi, tuntutan vaksin halal, dan seterusnya. Sedangkan topik-topik pro-vaksin lebih bersifat homogen yaitu mengenai manfaat dan pentingnya imunisasi, aturan pemberian vaksin, dan kampanye dalam bentuk publisitas kegiatan imunisasi, dan anjuran vaksin.

Parents hesitancy and refusal toward immunization was rising globally. The rise of the issue of vaccination through social media directs the public's perception of vaccine hesitancy that lead to a reduction in immunization coverage and the unfulfilled IDL target in Indonesia. There are two groups: pro-vaccine that support vaccines and anti-vaccine that refuse vaccines for various reasons that expressed in tweets on Twitter.
This research aims to identify whether a tweet has a tendency to support, or oppose immunization or vaccines and exploring the topic of pro-vaccine and anti-vaccine corpus. The dataset was taken from Twitter with the keywords "vaksin" and "imunisasi" of more than 9,000 tweets at 11 August until 10 September 2019. Annotation was carried out in 3 consecutive steps with three couple label namely RELEVANT vs IRRELEVANT, SUBJECTIVE vs NEUTRAL, and PRO vs ANTI.
Three experiments, namely the selection of features, algorithms, and pipeline were carried out to get the best model of stance detection which has the highest micro average precision, recall, and f1-scores. The selected feature is combination of Count +Unigram+Bigram features with Logistic Regression and pipeline Two-stage Classification (f1-score = 80,5%).
The selected topic modeling algorithms are NMF and LDA for the corpus pro-vaccine and anti-vaccine with coherence score 0.999. Anti-vaccine topics include criticism of the halal MUI fatwa for MR vaccine, pork gelatine in the Hajj Meningitis Vaccine, vaccines for business fields, fake vaccines, KIPI and vaccine hazards, vaccines as part of conspiracy and Jewish agenda, demands for halal vaccines, etc. Whereas pro-vaccine topics are more homogeneous, namely the benefits and importance of immunization, vaccine administration rules, and campaigns with publicity of immunization activities and vaccine recommendations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Sakti Wijayanto
"ABSTRAK
Kesuksesan proyek dengan kerangka agile dapat diukur dari ketepatan waktu, biaya, dan kepuasan stakeholder proyek. Studi kasus di PT Javan Cipta Solusi menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan proyek dari sisi ketepatan waktu hanya mencapai 64%, belum sesuai dengan harapan pihak manajemen yang memiliki target mencapai 80%.
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun peringkat faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan proyek dengan kerangka agile di PT Javan Cipta Solusi dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan pelaksanaan proyek. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan melakukan studi literatur, wawancara, dan kuesioner terhadap stakeholder internal perusahaan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan AHP untuk menyusun peringkat faktor keberhasilan proyek.
Hasil dari penelitian ini, terdapat sembilan faktor yang perlu diperhatikan dalam mendukung keberhasilan proyek Agile. Faktor yang memiliki peringkat teratas adalah terkait keterlibatan pengguna. Rekomendasi perbaikan yang diberikan kepada PT Javan Cipta Solusi terkait keterlibatan pengguna adalah dengan mengikutsertakan pengguna dalam tools yang digunakan untuk task management. "
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faizatu Almas Hadyantari
"ABSTRAK
Pengembangan wakaf produktif di sektor pertanian merupakan salah satu bentuk
optimalisasi pemanfaatan wakaf produktif di sektor riil, tujuannya antara lain untuk
mengatasi berbagai permasalahan di sektor pertanian dan sebagai alternatif
pembiayaan. Pada pengembangannya, Pesantren menjadi salah satu lembaga
pendidikan Islam yang memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam upaya
tersebut. Melalui pemberdayaan ekonomi pesantren, keberadaan pemanfaatan
wakaf pertanian bertujuan untuk kemandirian serta penguatan ekonomi pada santri
dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis
aspek-aspek prioritas masalah, solusi dan strategi pemanfaatan wakaf pertanian
pada pemberdayaan ekonomi pesantren. Metode penelitian yang digunakan adalah
Analytic Network Process (ANP), yang menggunakan wawancara mendalam dan
kuesioner sebagai teknik pengumpulan data. Ada tujuh informan dalam penelitian
yang dipilih secara langsung berdasarkan fokus penelitian yang dibahas. Studi ini
menemukan bahwa ada tiga aspek prioritas masalah, yaitu pada aspek permodalan
nazir sebagai usaha pengembangan aset wakaf produktif di sektor pertanian,
prioritas masalah pada aspek regulator yaitu kurang optimalnya sosialisasi terkait
wakaf pada masyarakat, serta prioritas pada aspek masyarakat yaitu kurangnya
kesadaran masyarakat untuk berwakaf. Prioritas solusi berdasarkan penelitian ini
adalah adanya kelembagaan pesantren sebagai lembaga yang memiliki potensi
faktor produksi modal. Prioritas solusi pada aspek Regulator adalah optimalisasi
sosialisasi Regulator pada nazir Sedangkan pemberian kemudahan akses informasi
wakaf melalui berbagai media dan program menjadi prioritas solusi pada
masyarakat. Prioritas strategi pada penelitian ini antara lain pembinaan melalui
pelatihan manajemen pertanian, diikuti oleh promosi strategi wakaf di sektor
pertanian, strategi sinergi antara pesantren dan nazir, dan strategi litetasi terkait
dengan wakaf pertanian.

ABSTRACT
The development of productive waqfs in the agricultural sector is one form of
optimizing its utilization in the real sector so that the distribution of the benefits of
waqfs can be broader and well targeted. Pesantrens become one of the institutions
of Islamic education that has a great opportunity to contribute to these efforts.
Through economic empowerment as one of the pesantren programs, the utilization
of agricultural waqf is aimed at the welfare of students and the community. This
effort is also one of the alternatives in overcoming problems in the agricultural
sector such as land conversion problems and capital problems and farmers' welfare.
This study aims to identify and analyse priority aspects of problems, solutions and
strategies. The research method used is the Analytic Network Process (ANP), which
uses interviews and questionnaires as data collection techniques. There are seven
informants in the study selected by purposive sampling based on the focus of the
study discussed. This study found that there are three priority aspects of the
problem, namely nazir in the management of waqf, the regulator in the lack of
optimal socialization to the community, and the lack of public awareness about
waqf. The priority of the solution to practitioners is the pesantren, the priority of
the regulator's solution is the socialization of the nazir and the priority of the
solution to the aspects of society is the ease of access to waqf through various media
and programs. The priority of coaching strategy through agricultural management
training is the most important strategy, followed by the promotion of waqf strategy
in the agricultural sector, the synergy strategy between pesantren and nazir, and the
last literacy strategy related to agricultural waqf.
"
2019
T54947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hajar Prastyani Hapsari
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kriteria-kriteria utama yang menjadi prioritas dalam implementasi Human Capital Management (HCM) dan menilai sejauh mana kesiapan perusahaan dalam rangka mengimplementasikan HCM berdasarkan Newbury Index Rating (NIR). Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan dalam penentuan prioritas dan pembuatan model rating. Sedangkan skala NIR digunakan untuk menilai kesiapan implementasi HCM. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi serta menggunakan data sekunder. Diperoleh hasil kriteria dan sub-kriteria yang menjadi prioritas dalam implementasi HCM adalah strategi human capital dan pemenuhan fungsi HR di perusahaan. Sedangkan persentase kesiapan perusahaan secara keseluruhan sebesar 40.37% atau berada pada rating B. Skor perusahaan dalam rangka implementasi HCM adalah 12.11 (dari skor maksimal 30) dimana rating criteria kedewasaan human capital adalah C+, rating strategi human capital adalah B+, dan rating kriteria pengukuran kinerja adalah B-.

The objectives of this research are determining criterion for implementing Human Capital Management (HCM) based on their importance, and assessing the readiness of a tower provider company in implementing HCM based on Newbury Index Rating (NIR) method. Analytic Hierarchy Process (AHP) was used in determining the priority of criteria, and developing rating model to measure the company readiness in implementing HCM. Moreover, NIR scale was used in detrermining the readiness for implementing HCM. The data was colected by deep interview, observation, and verification on secondary data. It turns out that human capital strategy was considered as the most important criteria, and the fulfillment of Human Resource Department function was considered as the most important sub-criteria. The overall percentage of company's readiness in implementing HCM was 40.37% or at level B. Company overall score was 12.11 (on the scale of 30), which was elaborated into the three perspectives of NIR giving the result of C+ for human capital maturity, B+ for human capital strategy, and B- for people measure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50297
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 8 9 10 11   >>