Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 816 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Freidel, Frank
New York: McGraw-Hill, 1990
940.373 FRE o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
James Danandjaja
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2003
398.097 3 JAM f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna, Nessim
Upper saddle river, N.J: Prentice Hall 2001, 2001
658.834 HAN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sardar, Ziauddin
Batam: Classic Press, 2004
327.73 SAR wt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Balmer, Randall
Waco: Baylor University Press, 2016
277.308 2 BAL e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Rachman
"Latar Belakang
Penulis-penulis drama Amerika kontemporer sering menyorot kehidupan keluarga Amerika pada abad ke 20 baik mengenai keluarga kulit putih maupun keluarga kulit hitam. Mereka menggambarkan dampak industrialisasi, urbanisasi, maupun nilai-nilai budaya terhadap kehidupan keluarga modern di Amerika sejak abad ke 19. Mereka juga melontarkan kritik sosial terhadap pemerintah melalui karya-karya mereka. Contohnya, drama karya Arthur Miller Death of a Salesman, drama karya William O"Neill Long Days Journey into Night, drama karya Tennessee Williams A Streetcar Named Desire, dan drama karya Edward A l bee The Zoo Story.
Dalam karya-karya mereka, sering terungkapkan kondisi kehidupan keluarga yang menyedihkan di pedesaan maupun di perkotaan, juga keadaan daerah pertanian yang ditinggalkan karena perpindahan penduduk ke arah Barat maupun ke kota-kota besar karena perkembangan industri dan ilmu pengetahuan.
Hubungan antar anggota keluarga dalam kehidupan keluarga Amerika modern diungkapkan masih terpengaruh oleh ikatan kekerabatan pada abad ke - 19, namun hubungan tersebut mulai melonggar pada abad ke 20. Suka duka kehidupan keluarga Amerika modern abad ke 20 menggambarkan adanya perubahan dalam aspek hubungan antar anggota' keluarga. Hubungan antar anggota keluarga yang sebelumnya mementingkan keluarga di atas kepentingan pribadi berubah menjadi individualistis.
Dalam tesis ini saya akan menielaskan tentang hubungan antar anggota keluarga dalam kehidupan keluarga Amerika modern abad ke 20 sebagaimana yang terungkap dalam lakon Our Town karya Thornton Wilder dan lakon Curse of the Starving Class karya Sam Shepard. Karya Thornton Wilder mengungkapkan hubungan antar anggota keluarga yang harmanis pada awal abad ke 20, antara tahun 1899 - 1913, sedangkan karya Sam Shepard mengungkapkan hubungan antar anggota keluarga yang tidak harmonis yang mengakibatkan adanya disorganisasi keluarga pada tahun 1950-an.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artanto Salmoen Wargadinata
"Apabila kita akan mengadakan pengamatan apa dan bagaimana peranan Lobi Yahudi (Jewish Lobby) di dalam sistim politik Amerika Serikat (AS), maka hal tersebut dapat dilakukan dengan memfokuskan pada peranannya di Kongres (Congress) AS.
Hubungan keduanya merupakan salah satu contoh dari realisasi dari kehidupan demokrasi di Amerika yang tercantum di dalam konstitusinya, yaitu menjamin setiap hak individu dan kelompok untuk mengajukan petisi yang secara tidak langsung juga menggambarkan bentuk pluralisme kebudayaan dan demokrasi di antara warga AS.
Landasan konstitusi AS yang terutama menjamin munculnya peranan kelompok Pelobi (lobbyists) adalah pada Amandemen ke-I. Tetapi meskipun demikian, keberadaan pelobi di AS mempunyai sejarah panjang sampai di terimanya mereka secara resmi di dalam sistim politik negara itu. Istilah Lobbyists itu sendini baru muncul pada tahun 1832, sebelumnya lebih sexing disebut sebagai lobby agent.
Pada awal kemunculan dari Para lobbyists tersebut banyak mendapat tanggapan yang kurang positif dari sebagian warga AS, karena dianggap bisa menimbulkan perpecahan di dalam masyarakat, sebagai mana yang ditengarai oleh Madison di dalam the Federalist Nola, yang disebutnya dengan istilah faction.
Meskipun banyak tantangan yang dihadapi oleh para pelobi dan pendukungnya tetapi secara berangsur-angsur kehadiran mereka dapat diterima dan diperlukan untuk menampung dan menyalurkan suara warga masyarakat di Kongres. Pada tahun 1911 Federal Lobbying mulai diterima secara resmi pada saat pembentukan Kongres AS ke-62. Penerimaan terhadap pelobi-pelobi semakin di tingkatkan dengan pembentukan 2(dua) perundang-undangan mengenai Lobbying, yaitu : The Foreign Agents Registration Act of 1938 (FARA- 1938) dan The Federal Regulation of Lobbying Act of 1946 (FRLA-1946).
FARA 1938 tersebut dikeluarkan untuk mengatur para lobbyists yang mewakili kepentingan negara asing, sedangkan FRLA 1946, merupakan UU yang mengatur kegiatan Pelobi Domestik. (Lee: n.d.)(The Washington Lobby: 1987: 36). Di dalam menjalankan fungsinya tersebut para pelobi mempunyai banyak teknik yang memungkinkan mereka mem peroleh dukungan di Kongres, seperti : koalisi (Coalition Organizing), langsung (Direct Lobbying), menghimpun dukungan dari masyarakat(Grass-Roots Techniques) dan dukungan di dalam masa kampanye (Campaign Support). (The Washington Lobby: 1987: 3-6)(Mackenzie: 1986: 102) Diantara sekian banyak teknik tersebut, maka Campaign Support merupakan salah satu teknik yang dapat menggambarkan secara langsung kedekatan hubungan pelobi dengan Kongres AS. Sehubungan dengan itu, maka The Washington Lobby {1987: 9-10) menyebutnya sebagai berikut:

ABSTRACT
Campaign contributions to members of Congress serve two important functions for lobbying organizations. Political support not only can indulge a congressman to back the group's legislative interests but also can help to ensure that members friendly to the group's goals remain in office.
Untuk mengupayakan dukungan terhadap para kandidat anggota Kongress tersebut, maka dibentuklah lembaga yang disebut Political Action Committees (PACs). Lahirnya terminologi PACs untuk pertamakali disebutkan di dalam The Federal Election Campaign Act (FECA) pada tahun 1971, yaitu ketentuan UU yang mengatur mengenai dana pembiayaan dalam pemilihan anggota lembaga federal seperti Kongres. (Burns, et al: 1989: 270) (Friendly dan Elliot: 1987: 88-89) Kebanyakan PAC yang terbentuk ber hubungan dengan kepentingan bisnis, tetapi ada juga yang sifatnya spesifik bertujuan untuk mendukung kebijaksanaan LN AS terhadap satu kepentingan tertentu, misalnya: PAC Pro-Israel, yang bertujuan untuk memunculkan isu fungsi Israel."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Nurliana
"Dewasa ini Amerika Serikat terkenal sebagai negara industri yang modern. Perkembangannya sebagai sebuah negara modern terjadi setelah Perang Saudara (1860-1865). Oleh Mark Twain masa ini disebut The Gilded Age. Ini merupakan salah satu periode penting dalam sejarah Amerika, karena pada masa inilah berlangsung perkembangan industrialisasi secara besar-besaran yang mentransformasikan keseluruhan perekonomian dan masyarakat Amerika; yang semula bersifat agraris menjadi industrial. Hal ini ditandai antara lain oleh tumbuhnya pabrik-pabrik manufaktur dan perusahaan-perusahaan besar. Sejalan dengan itu tumbuh pula kota-kota industri baru termasuk kota-kota pertambangan.
Memasuki abad ke-19 banyak faktor yang mendorong pertumbuhan industri. Sumber daya alam yang melimpah tersimpan di wilayah Barat. Para imigran, terutama para petani dari Eropa Selatan dan Eropa Timur serta orang Cina, merupakan sumber daya manusia tenaga kerja dan juga konsumen, sehingga terbuka pasar domestik yang luas. Bila pada tahun 1820 yang datang berjumlah 8385 orang, maka pada tahun 1825 jumlahnya sudah 10.199 dan lima tahun kemudian 23.322 jiwa. Jumlah pendatang pada tahun 1840 sudah tiga kali lipat atau sekitar 1,7 juta dan pada tahun 1850an berjumlah 2,6 juta lebih imigran. Pada tahun 1854 dalam satu tahun jumlah pendatang mencapai 427.833 orang. (Tindall, 1984: 452-453). Mereka ini disebut The New Immigrant (kaum imigran baru) karena mempunyai budaya yang berbeda dari pendatang terdahulu. Mereka pada umumnya beragama Katholik, kecuali orang Cina, sedangkan pendatang sebelumnya mayoritas beragama Protestan. Selain itu tidak sedikit tenaga kerja dari daerah pertanian berurbanisasi ke kota-kota industri.
Untuk perkembangan industri ini modal domestik sudah memadai, karena budaya yang dominan berdasarkan semangat Puritanisme telah menghasilkan warga yang berjiwa wiraswasta. Bekerja keras, hemat, dan hidup sederhana menghasilkan semangat kapitalis. Mereka berusaha menangkap setiap kesempatan yang datang.
Perkembangan sistem transportasi merupakan faktor yang penting bagi perkembangan perekonomian, khususnya perindustrian. Wilayah Amerika yang berbentuk kontinen (dataran) dengan cepat berkembang ketika jalan raya, jalan kereta api dan terusan-terusan dibangun dan berhasil membuka wilayah-wilayah terpencil namun potensial bagi pengembangan ekonomi.
Di samping itu sistem komunikasi yang cepat seperti ditemukan telegraf oleh Samuel F.B. Morse pada tahun 1844 dan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876 juga menunjang perkembangan kehidupan perekonomian. Jadi, sistem komunikasi baru bersama-sama dengan sistem transportasi telah mendorong proses integrasi dan mempererat hubungan antara manusia yang komplek yang menjadi salah satu ciri industrialisasi modern. Tambahan lagi perkembangan transportasi dan komunikasi telah menghubungkan berbagai wilayah, sehingga memudahkan transmisi aktivitas investasi dan produksi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
D559
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Quinn, Daniel
Jakarta: Fresh Book, 2006
813 QUI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library