Ditemukan 120 dokumen yang sesuai dengan query
Sumilat, Linda C.H.
"Berdasarkan pengertian bahwa sastra adalah hasil produksi suatu masyarakat (Luman Ali,1967:116) dan pengertian sastra merupakan gambar kehidupan dari sebuah kanyataan sosial, sedangkau di lain pihak pengarang adalah anggota suatu masyarakat (Sapardi, 1976: 12), maka penulis berpendapat bahwa hasil sastra pengarang berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari kehidpan social pengarang dan keadaan sosialnya, yang mempengaruhi ciptasastranya. Sehubungan dengan pendapat di atas ini, penulis ingin membuktikan tentang kaitan ketiga faktor yang tersirat di atas, yakni pengarang, masyarakat dan ciptakaryanya. Penulis menganbil salah satu. pengarang dan tokch sastra sekitar akhir abad sembilan belas, yakni Herman Heijermans. la termasuk aliran sastra-realisne Belanda. la men jadi lebih terkenal dengan karyanya yang ber judul Op Hoop van Zegen, diciptakan pada tahun 1900.Kata-kata yang :menarik hati penulis ketika nembaca karya tersebut adalah 'de vis wordt duur betaald' yang berarti bahwa ikan harus dibayar mahal, yakni dengan jiwa manusia. Dalam kata-kata ini terkandung masalah-masalah social yang ..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S15755
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sri Budiarti Sursantiani
"Emansipasi memang menghasilkan beberapa perubahan status wanita dalam masyarakat, seperti emansipasi wanita gelombang pertama yang antara lain berhasil mendapatkan hak pilih penuh bagi wanita. Juga emansipasi wanita gelombang kedua telah berhasil mengalihkan perhatian lembaga-lembaga resmi, dengan perhatian dan dukungan yang diberikan pada perjuangan kaum wanita demi tercpainya persamaan hak antara pria dan wanita, juga memberi kesempatan kepada kaum wanita untuk menunjukan kemampuannya dalam membangun alam semesta ini.."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15923
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Enny Suryani
"Eline Vere adalah roman pertama yang ditulis oleh Louis Couperus, yang sekaligus menjadi penentu jati diri Louis Couperus sebagai penulis prosa. Seperti halnya roman Louis Couperus lainnya, yang pada umumnya bertema kekuatan noodlot atau takdir atas kehidupan manusia, Eline Vere menggambarkan hal serupa. Nasib manusia dibatasi oleh faktor keturunan dan lingkungan merupakan tema Eline Vere yang disimpulkan dari enam motif utama yang terdapat,di dalam cerita. Ada keraguan tentang aliran sastra yang menjiwai roman tersebut, karena ada dua kemungkinan aliran yang dominan di dalamnya, yaitu Naturalisme dan Dekadensi. Analisis tema, motif dan penokohan menunjukkan bahwa Eline Vere memiliki aspek dan ciri kedua aliran tersebut, dengan aspek Dekadensi yang lebih dominan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S15764
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Maila Sonja Tahar
"Dalam Twee Vrouwen ini kepada pembaca disajikan segala kebebasan seks yang dilakukan tokoh-tokoh cerita. Berawal dari Laura, setelah bercerai dengan Alfred, kadangkala dia suka membawa laki-laki menginap di rumahnya. Disambung dengan hubungan lesbiannnya dengan Sylvia. Setelah itu Sylvia menyalin pula hubungandengan Alfred. Di sini Sylvia telah melakukan hubungan biseksual. Sedangkan Alfred dapat diibaratkan sebagai seorang suami yang tidak setia kepada istrinya. Pada akhir cerita Muclisch menghancurkan semua hubungan yang tidak normal itu. Sylvia meninggal akibat penganiayaan Alfred, sedangkan Alfred harus mendekam dalam penjara. Akibat percintaan Laura dengan Sylvia, Laura tidak saja harus kehilangan Sylvia, tetapi juga kehilangan ibunya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S15973
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fauzia Tisnamijaya
"Tokoh utama cerita, Japi si aneh yang hanya ingin menghabiskan waktunya dengan menatapnatap saja ke air sungai, tanpa bekerja, tanpa berbuat apa-apa, bahkan juga tanpa berpikir. Kadang-kadang kita juga mempunyai keinginan dan kecendrungan semacam itu. Alangkah enaknya hidup tanpa bersusah payah, tanpa pusing memikirkan persoalan -persoalan sehari-hari dan hanya menikmati dan mengagumi keindahan dan kebesaran alam saja. Sayang kitaharus punya uang untuk itu, tanpa uang semua hanyalah lamunan si Cebol yang merindukan bulan, Lamnan si Penakluk dunia yang gagal."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1976
S15939
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Esther Rina Tjahjono
"Prosa Belanda sesudah Perang Dunia II mengalami pembaharuan, khususnya periode tahun enam puluhan. Berbeda dengan pengarang-pengarang sebelum Perang Dunia II, dimana dalam karya-karya mereka masih tampak pola psi kologis dalam diri tokoh-tokohnya, pengarang-pengarang sesudah Perang Dunia II tidak lagi mengutamakan pola psi kologis dalam karya-karyanya. Walaupun demikian masih ada juga pengarang-pengarang yang tetap memperlihatkan pola psikologis dalam diri tokoh-tokohnya, cuma perbedaannya cerita-cerita sesudah Perang Dunia II tidak lagi menggam barkan tokoh utama seorang pahlawan. Sebagian besar pengarang tidak lagi memperlihatkan nilai-nilai estetis dan mulai mendobrak tabu yang berla_ku dalam masyarakat, antara lain dipelopori oleh Jan Wolkers dan Jan Cremer. Mereka mengungkapkan kejadian - kejadian berdasarkan pengamatannya terhadap kejadian se_hari-hari yang bisa saja dialami oleh setiap orang dan segala sesuatunya diungkapkan serealistis mungkin. Pengarang-pengarang sesudah Perang Dunia II tidak lagi memperhatikan gaya bahasa yang indah, struktur sua_tu cerita dan menghendaki agar pembaca kreatif dan cermat dalam menganalisa dan membaca suatu cerita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15799
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wenas, Irene
"Judul skripsi ini, Rempah-rempah pahit, kami ambil dari judul buku yang kami terjemahkan, yaitu Het bittere kruid. Rempah-rempah pahit merupakan terjemahan harfiah dari. Het bittere kruid, sebagai kiasan kejadian-kejadian dalam ceritera yang penuh kepahitan. Kami memillh karya ini untuk bahan terjemahan, karena buku ini begitu ter_kenal den telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia (lihat 2.3) serta jalan ceritanya sangat menarik, terutama dari segi kemanusiaannya. Secara garis besarnya skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu: Teori terjemahan, Latar belakang Het bittere kruid, dan Rempah-rempah pahit (terjemahan dari. Het bittere kruid).Dalam bab 1 kami membicarakan tentang teori terjemahan yang berasal dari sumber-sumber yang tercantum dalam Kepustakaan. Selain itu kami juga membicarakan mengenai masalah-masalah terjemahan yang kami temui dan bagaimana masalah-masalah itu diatasi.Dalam bab 2 kami ketengahkan latar belakang Het"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15861
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dina Permatasari
"Di dalam kalimat terdapat verba sebagai inti kalimat. Untuk membentuk kalimat yang baik yang memiliki makna yang jelas, suatu verba haruslah berkaitan dengan valensi, yaitu; kemampuan yang dimiliki suatu verba untuk berhubungan dengan argumen tertentu, yang memenuhi fungsi semantis tertentu di dalam kalimat (Appel, 1992: 136) Pada umumnya suatu verba hanya memiliki satu `kemungkinan valensi', misalnya: bekijken sebagai verba bervalensi dua dan snurken sebagai verba bervalensi satu. Namun, dalam beberapa kasus ternyata ada sejumiah verba yang dapat memiliki lebih dari satu `kemungkinan valensi', misalnya verba breken yang bisa memiliki kemungkinan sebagai verbs bervaiensi dua atau verba bervalensi satu. Berkaitan dengan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mencari tabu jenis verba Belanda apa saja yang dapat mengalami perubahan valensi, gejala beserta proses perubahannya, dan peran semantis verba tersebut. Bahan analisis sebagian besar diperoleh melalui internet dan ada beberapa yang diambil dari majalah Belanda. Dari analisis yang dilakukan disimpulkan bahwa perubahan valensi banyak terjadi pada verba intransitif, transitif, ditransitif, kopula dan mandiri. Dari analisis tersebut didapatkan sepuluh gejala penyebab perubahan valensi verba, yang dikelompokkan ke dalam gejala penyebab pengurangan valensi dan perluasan valensi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15817
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Steenbeek, Rosita
Amsterdam: Antwerpen, 2008
BLD 839.36 STE t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Otten, Christine
Amsterdam: Atlas, 1998
BLD 839.36 OTT l
Buku Teks Universitas Indonesia Library