Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winardi
Bandung: Remadja Karya, 1986
330.122 WIN k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Syamtasiyah Ahyat
"ABSTRAK
Adalah suatu kemujuran yang luar biasa bahwa Jacobus Nienhuge, yang dikirim dari negeri Belanda untuk mengembangkan penanaman tembakau di Javwa, mendarat di tepi sungai Deli tanpa menyadari bahwa tanah yang di pijaknya sangat subur tiada duanya dan sanqat coook untuk penanaman tembakau gulung. Begitu diketahui nilai tembakau yang ditanam sanqat tinggi, berkerumunlah para pengusaha onderneming mencari untung menuju wilayah ini. Penguasa-penguasa sctempat yang rakus akan kekayaan, dengan senang memberi konsesi tanah.
Karena tembakau adalah tanaman panen mesti diikuti suatu pengosongan tanah yang panjang serta penduduk yang menggunekan sistem bertani huma, maka menjadi mungkinlah mengkombinasikan dalam satu sistem penanaman tembakau berhuma denqan penanaman padi, jagung, oleh petani prihumi. Sistem ini adalah satu-satunya di daerah tropik di dunia yang saling menggilir denqen para petani. Tetapi karena hubungan keduanya bukanlah sekutu sebenarnya,tetapi huhungan kolonial maka dicegahlah mereka untuk mengembangkan pertanian. Dengan
demikian tidak mengherankan hak-hak agraria yang saling berpautan antara penqusaha ondrneming kolonial dan petani pribumi sering manimbulkan percekcokan dan perselisihan-perselisihan, yang kadangkala pembakaran bangsal-bangsal tembakau oleh para petani.
Hubungan setiap hari antara buruh dan asisten-asisten Eropah sering menimbulkan dendam yang mendalam dari buruh yang diperlakkan kejam dan kasar, baik dengan keteganan antara asisten dengan buruh, sehingga insiden penikaman dan pmebunuhan terhadap assiten oleh kuli yang mederita sering mewarnai kejadian di perkebunan.
Memang kemakmuran unutk wilayah Sumatera TImur benar -benar membawa perubahan, terutama mengangkat elit Sultan dan keluarganya menjadi elit ekonomis yang melimpah ruah. Demikian juga bagi investor-investor Eropah, tetapi tidak bagi penduduk pribumi yang kekurangan lahan akibat keserakahan Sultan dan pengusaha onderneming. Jurang kemiskinan antara rakyat biasa, semakin menganga dengan kaum kapitalisme yang berjaya karena peluh dan keringat tenaga kuli yang dieksploitir sebagai mesin produksi penghasil "dolar", yang mengalir deras bagaikan sungai ke dalam pundi-pundi mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Shibata, Kei
"
Dynamic and dialectic theories of world capitalism / Kei Shibata
This book have been primarily concerned with arriving at a consistent systematization of a wide range of theories such as are contained herein, rather than for a detailed explanation of each of the numerous steps constituting that systematization.
Contents :
Part I : Fundamental theory
Part II : Marriage of theory to facts
Part III : A dynamic theory of capitalism
Part IV : A Dialectic theory of capitalism
"
Kyoto : Minerva Shobo, 1959
K 330.122 SHI d
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
BEMP 2 (1-2) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penjarahan lahan dewasa ini semakin marak berlangsung di berbagai wilayah di Indonesia seiring dengan meningkatnya aktivitas investasi perusahaan multinasional dan menyusustnya secara cepat lahan produktif. Indonesia sebagai negara yang memiliki lahan yang sangat luas sangat terancam oleh laju konversi lahan yang tinggi memenuhi kebutuhan kapitalisme internasional. Tulisan ini adalah hasil penelitian deskriptif-analitis yang dilakukan pada tahun 2013 dengan menggunakan metode kualitatif. Field researches dilakukan di Provinsi Papua Barat dan NTT. Bebebrapa temuan penelitian mengungkapkan laju konversi lahan yang cepat terjadi akibat perkebunan sawit, pembangunan infrastruktur dan eksploitasi SDA. Temuan penelitian ini juga mengungkapkan terjadinya degradasi lingkungan, krisis pangan dan munculnya konflik sosial akibat maraknya penjarahan lahan. Keterlibatan aparat di balik berbagai praktek penjarahan lahan oleh MNCs dan lemahnya penegakan hukum juga terungkap dalam hasil penelitian ini."
POL 4:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Johan Hasan
"Ketika kapitalisme tampak sebagai satu-satunya paradigma ekonomi yang unggul saat ini, dinyatakan sebut saja Robert Heilbroner, Peter Berger, Francis Fukuyama, justru di sini semakin relevan telaah kritis terhadapnya. Gerak hidup sebagai pencarian terbaik tetap perlu diusahakan karena meningkatnya tantangan permasalahan seperti: kelaparan, pengrusakan dan pencemaran alam, penindasan ekonomi dan sebagainya.
Tesis bertolak dari pemikiran filsuf sekaligus novelis Ayn Rand yang membela sistem kapitalisme. Secara radikal dan komprehensif. Ia membongkar kesaiahan asumsi dasar yang dilabelisasi begitu saja terhadap kapitalisme. Dengan membela kepentingan manusia, Rand justru mengunggulkan individualisme di atas kolektivisme, egoisme di atas altruisme. Baginya justru sosialismelah yang menindas dan mengeksploitasi manusia dan menghancurkan ruang kreatif manusia rasional. Kapitalisme memungkinkan pemisahan antara ekonomi dan negara, dan menjadikannya lawan dari negara-negara absolut.
Sebagai pisau bedah terhadap pemikiran Rand diajukan Karl Marx dan Habermas. Melalui Marx kita menangkap perubahan fungsi uang yang tidak dilihat oleh Rand. Marx juga berusaha meramalkan kejatuhan kapitalisme dengan krisisnya. Akan tetapi, Habermas memperbaiki ramalan kejatuhan kapitalisme Marx menjadi suatu hipotetis yang lebih kritis. Habermas justru menunjukkan kekhawatiran pada krisis legitimasi dan motivasi daripada krisis ekonomi dan krisis rasionalitas. Nilai-nilai dan legitimasilah yang semakin terkikis klaim kapitalisme lanjut (late-capitalism).
Dengan mengembalikannya pada hakikat manusia, maka Hannah Arendt menunjukkan perlunya ruang publik dan private. Melalui skema Hampden-Turner dan Trompenaars, pendamaian ketegangan paradigma individualisme-komunitarianisme diajukan. Analisis Game reuty menunjukkan kepentingan tidak selalu bersifat antagonistik dan dapat mencapai keuntungan bersama dalam sistem non-zero sum game. Amitai Etzioni menunjukkan peranan penting komitmen moral dalam pasar. Faktor lain yang dapat mentransformasi kapitalisme menuju sistem yang lebih humanis ditunjukkan oleh Robert Putnam dan Fukuyama dengan adanya modal sosial (social capital). Persoalannya siapa yang menjadi agen perubahan tanpa mengabaikan kekhawatiran Rand terhadap kekuasaan negara? Di sini justru tantangan civil society akan semakin besar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-2320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handogo
"Fokus tesis ini adalah mengkritisi pemikiran Noorena Hertz tentang kapitalisme global. Pemikiran Noorena Hertz tersebut mengandung berbagai kelemahan mendasar antara lain, (1). Kapitalisme global dapat memberikan keuntungan bagi semua, baik bagi kaum yang memiliki modal maupun bagi kaum marjinal, selain itu kapitalime global juga dianggap dapat memberikan keuntungan bagi negara kapitalis sentral maupun bagi negara kapitalis pinggiran dan juga bagi lingkungan. (2). Kapitalisme global juga menyebabkan terjadinya pergeseran formasi sosial, yaitu sejak dioperasikannya lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti WTO (world trade organization), perusahaan trans nasional seperti TNC's dan MNC's yang juga melibatkan lembaga-lembaga keuangan intemasional seperti IMF dan World Bank sebagai aktor akumulasi modal. (3). Posisi dan fungsi negara sebagai pengemban demokrasi menjadi mati karena negara yang harusnya mengemban fungsi kebijakar-publik, posisinya digantikan oleh kapitalisme global yang menguasai pasar. (4). Kapitalisme global bertujuan untuk merioiptakan konsumerisme, karena kosumerisme merupakan kekuatan modal dalam perdagangan bebas dan konsumerisme dijadikan atau disamakan dengan kepentingan ekonomi. (5). Kapitalisme dianggap oleh Noorena Hertz sebagai ideologi ekonomi yang digunakan untuk menglasikan kekayaan dan perdagangan bebas serta pasar terbuka.
Serdasarkan data primer dan data sekunder serta telaah kepustakaan yang saya lakukan, mengarahkan saya pada pendapat bahwa hubungan diantara gejala kapitalisme dengan gejala sub budaya gang tidak sesederhana seperti yang dikemukakan dalam pemikiran Noorena Hertz tentang kapitalisme global tersebut. Menurut saya hubungan diantara berbagai gejala tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut, kapitalisme Indonesia yang merupakan bagian dari kapitalisme global tidak dapat disamakan dengan kapitalisme yang berkembang di negara-negara lain yang tergolong negara kapitalisme pinggiran. Dikatakan demikian karena tidak sepenuhnya kebijakan pemerintah Indonesia dipengaruhi oleh keberadaan perusahaan trans nasional ataupun perusahaan multi nasional, walaupun pemerintah Indonesia mengikuti aturan-aturan dalam perdagangan bebas seperti yang ditulis oleh Noorena Hertz, misalnya dengan privatisasi atau swastanisasi beberapa assets negara. Misalnya dalam pendidikan, pemerintah tidak sepenuhnya mengelola dengan prinsip neo liberalisme, hal ini dilihat dari adanya bantuan operasionalisasi sekolah atau SOS yang diberikan pada setiap jenjang sekolah. Walaupun negara menyerahkan urusan operasionalisasi sekolah secara mandiri, melalui otonomi sekolah, dan tidak semua pendidikan dikelola menurut keinginan dari kapitalis yang menguasai pasar
Kapitalisme yang berkembang di Indonesia mempengaruhi terbentuknya sub budaya gank dikalangan pelajar SMA. Dikatakan demikian karena konstruksi kapitalisme tersebut dilakukan melalui pencitraan remaja masa kini sebagai remaja yang mengikuti trend pasar remaja yang dibuat oleh pars kapitalis Indonesia maupun kapitalis asing melalui keberadaan MNC's maupun TNC's bait media maupun non media. Selain itu selain konstruksi oleh kapitalis sub budaya gang juga terbentuk oleh sistem pendidikan di Indonesia yang terlalu padat materi dan pengajaran yang terlalu mendominsasi dan menguasai peserta didik membuat mereka bosan dan akhimya membentuk sub budaya gank dikalangan pelajar SMA. Keberadaan sub budaya gang dikalangan pelajar SMA juga diakibatkan oleh adanya komodifikasi pendidikan oleh pihak sekolah melalui kapitalisme pendidikan karena sekolah diposisikan oleh negara sebagai perusahaan jasa dalam melayani jasa pendidikan kepada masyarakat. Hal tersebut menjadi kebudayaan dominan atau rnungkin ideologi dominan yang berlaku di sekolah. Kapitalisrne Indonesia berbeda dengan kapitalisme yang berkembang di negara lain karena kapitalisme Indonesia merupakan kapitalis ersatz atau kapitalisme semu yang didominasi oleh kapitalis peneari rente atau keuntungan. Hal yang saya uraikan di atas luput dalam pemikiran Noorena Hertz tentang kapitalisme.
Perbedaan pemikiran saya dengan pemikiran Noorena Hertz tentang kapitalisme global yang saya kritisi dalam tesis ini terjadi karena, (1). Pemikiran Noorena Hertz terlalu berbasis pada ekonomi yang mengaburkan posisi negara sebagai pelaksana demokratisasi di suatu negara. (2). Pemikiran Noorena Hertz tidak menyinggung soal konstruksi budaya yang diakibatkan oleh kapitalisme global tersebut. (3). Pemikiran Noorena Hertz tentang kapitalisme global tidak membicarakan tentang komidifikasi pendidikan sebagai akibat dari konstruksi ideologi kapitalis. (4). Pemikiran Noorena Hertz terlalu bias negara kapitalis sentral, karena yang dideskripsikan dalam pemikirannya hanya kapitalisme yang berlaku dinegara kapitalis sentral dan tidak mendeskripsikan kapitalisme di negara kapitalisme pinggiran. Tentunya baik pemikiran saya maupun perbedaannya dengan pemikiran Noorena Hertz tentang kapitalisme global tersebut masih menghendaki dilakukannya penelitian yang lebih mendalam - dan didasarkan pada berbagai sudut pandang yang berbeda. Baik untuk memperkokoh atau meruntuhkan pemikiran saya tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah Putra Nugraha
"Penelitian ini membahas sex shop sebagai produk kapitalisme di Federasi Rusia. Tujuan dari penelitian in adalah untuk menjawab pertanyaan "apakah sex shop di Federasi Rusia merupakan salah satu produk kapitalisme? Bagaimana perkembangannya dan mengapa dapat berkembang?". Untuk menjawab pertanyaan ini, maka penelitian akan menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan data-data yang telah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa Glasnost dan Perestroika menyebabkan liberalisasi yang membawa dampak bagi konsumsi masyarakat Moskow terhadap komoditas sex toys dan menjadikan sex shop sebagai lahan bisnis.

This research discusses sex shop as an capitalism product in Russian Federation. The purpose of this research is to answer the questions "whether the sex shop is an product of capitalism in Russian Federation? How its development and why it can be flourished?". To answer these questions, the research will use qualitative methods. Based on the data that has been analyzed, it can be concluded that the Glasnost and Perestroika led to liberalization that had implications for public consumption in Moscow on sex toys commodities that make sex shop as a commercial enterprise."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sombart, Werner
"Contents: Die gutererzeugung ; Der weiterbestand der alten produktionsordnung ; Die neuordnung der gewerblichen produktion ; Die ursachen der neugestaltung des gewerbewesens ; Die nationalekonomie des fruhkapitalismus ; Die internationalen wirtschaftsbeziehungen ; Staat und gesellschaft im innern ; Die Hemmungen der kapitalistischen entwicklung."
Munchen: Duncker & Humbolt, 1922
K 330.1 SOM d
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Sombart, Werner
"Das Buch besteht aus zwei Teilen, und zwar :
(1) Die vorkapitalistische wirtschaft
(2) Die historischen grundlagen des modernen kapitalismus"
Munchen: Dunker & Humblot, 1922
K 330.1 SOM d
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>