Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bisri Ruchani
Semarang: Balai Penelitian Kerohanian/Kelembagaan Departemen Agama RI, 1994
297.65 BIS l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yusriati
Semarang: Balai Penelitian Aliran Kerohanian/Keagamaan Departemen Agama RI , 1994
297.65 YUS l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yustiani S.
Semarang: Balai Penelitian Aliran Kerohanian/Keagamaan Departemen Agama RI, 1994
297.64 YUS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sodli
Semarang: Balai Penelitian Kerohanian/Kelembagaan Departemen Agama RI, 1994
297.65 AHM l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bustami
"Skripsi ini mencakup empat bab pembahasan. Pembahasan pokok terdapat dalam Bab III yakni mengenai penga_ruh Tarekat Sammaniyah pada masyarakat Betawi, yang meliputi upacara pembacaan Hikayat Samman serta upacara pembacaan Ratih Samman; yaitu pengaruh mela1ui mubalig, pesantren serta kitab-kitab tertentu. Pribadi Syeikh Muhammad Samman sebagai pendiri Tarekat Sammaniyah dibahas dalam Bab II, yang meliputi rangkaian silsilahnya, zikir-zikirnya serta karya-karya tulisnya. Dalam bab I, dibahas mengenai arti tarekat, dasar hukumnya, tujuan mengamalkannya, serta hubungannya dengan tasawuf. Pembahasan dalam bab ini dimaksudkan sebagai langkah pengenalan terhadap tarekat. Pembahasan tentang prospek kegiatan upacara pembacaan hikayat Samman serta prospek kegiatan upacara pembacaan Ratib Samman terdapat dalam pembahasan Bab IV sebagai bab kesimpulan dan sekaligus sebagai penutup skripsi ini."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiek Fariza
"ABSTRAK
Penelitian mengenai tarekat Syatariah telah dilakukan di keraton Kanoman, Cirebon, pada bulan Maret dan April 1989. Tujuannya ialah untuk mengetahui sejauh mana ajaran tarekat ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap masyarakat penganut tarekat Syatariah di keraton Kanoman Cirebon. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan beberapa tokoh tarekat ini di Cirebon, observasi dan pe_nelitian perpustakaan. Hasilnya menunjukkan bahwa tarekat Syatariah di ke_raton Kanoman Cirebon mengajarkan wirid, zikir dan doa yang balk, sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Sehingga dengan masih adanya para pengamal ajaran tarekat tersebut dapat menjadi penyeimbang kehidupan dunia. Untuk menjaga kelestarian tarekat ini diperlukan adanya keterbukaan Pa_ra pengemban tarekat terhadap orang luar di samping persiapan alih generasi.

"
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yon Machmudi
"
ABSTRAK
Tarikat Qadiriah wan Nagsyabandiah, disingkat TQN, didirikan oleh Syekh Ahmad Khatib Sambas pada abad ke-19 M. Awal penyebaran tarikat ini berpusat di Makkah, tetapi sejak abad ke-20 M ketika terjadi penyerbuan tentara Abdul Aziz yang beraliran wahabi dan anti tarikat, pusat penyebaran tarikat ini tidak lagi di Mekkah. Pusat penyebaran tarikat kemudian bergeser ke Indonesia.
Dalam sebuah tarikat terdapat pemimpin tertinggi yang disebut mursyid. Mursyid ini memegang kekuasaan tertinggi dalam tarikat. Di Jombang, TQN yang dipimpin oleh Kyai Dhimyati ini mempunyai ciri-ciri kepemimpinan. Pertama, rekruitmen dan suksesi kepemimpinan tidak lagi bersifat tertutup dan menjadi otoritas mutlak mursyid, suksesi kepemimpinan telah bergeser pada pemilihan mursyid dengan Cara musyawarah, hanya saja faktor keturunan atau geneologi masih tetap mendominasi. Kedua, mempunyai efektifitas dan otoritas kepemimpinan yang masih sangat kuat dan tidak tergoyahkan. Ketiga, mempunyai pengaruh wilayah kepemimpinan yang terbatas tetapi memiliki wilayah penyebaran yang relatif luas dan tidak terbatas.
Itulah sebuah kepemimpinan yang berlaku pada masyarakat tarikat dengan mursyid sebagai pemimpin tertinggi. Kalau pemimpin informal Islam lainnya telah mengalami pergeseran dan pemudaran otoritas kepemimpinan maka untuk mursyid sebagai pemimpin informal masih tetap memiliki otoritas yang kuat, karena dia masih menempati posisi sentral dalam komunitasnya.
"
1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Suminar
"Ki Armin, pengelola sebuah pesantren di Cibuntu, desa Sekong, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang adalah seorang Kyai yang terkemuka. Pada dasarnya, masyarakat kampung Cibuntu dan sekitarnya mengenal baik pribadi Ki Armin dalam dua hal. Pertama,_ Ki Armin adalah seorang Kyai pemimpin pesantren Cibuntu yang cukup besar, yang memiliki puluhan santri. kedua, Ki Armin adalah seorang penganut Tarekat Kadariah yang telah mampu mengembangkan prinsip _prinsip Tarekat Kadariah sebagai penuntun hidup kerohanian masyarakat di daerah Cibuntu. Oleh karena itu pula ia menjadi pemimpin informal masyarakat sekitarnya. Ki Armin menjadi teladan, tokoh pelindung masyarakat, pengayom serta penuntun masyarakat Cibuntu dalam menghadapi deras_nya pengaruh negatif modernisasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sodli
Semarang: Balai Penelitian Aliran Kerohanian/Keagamaan, 1994
297.64 AHM s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Kurniawaty
"Skripsi ini mencoba menelaah pemikiran tasawuf Abdurrauf Singkel yang hidup Pada kurun waktu 1593--1695 M.. seorang ulama besar dan tokoh tasawuf dari Aceh yang pertama kali membawa tarikat Syatariyyah dari Mekkah dan mengembangkannya di Nusantara.
Sebagai pengantar studi tasawuf Abdurrauf Singkel. disajikan tinjauan umum tentang tasawuf yang membahas pengertian. tujuan. asal-usul, dan sumber hukum tasawuf secara sepintas dan juga perkembangan tasawuf sejak awal pertumbuhannya sampai pada masa Abdurrauf Singkel.
Abdurrauf dilahirkan dalam kalangan yang mementingkan pendidikan. sehingga ia mendapat pendidikan yang sangat lengkap mulai usia dini.Seperti halnya kalangan sarjana pada masa itu, Abdurrauf juga melanjutkan pelajarannya sampai pada pusat ilmu itu sendiri di Haramayn yaitu Mekkah dan Madinah. la menguasai berbagai bidang ilmu. mulai dari ilmu ketatanegaraan agama dan tasawuf. Dengan modal ini, ia kembali ke tanah air untuk membaktikan kemampuannya.
Abdurrauf seorang yang rendah hati kepada semua orang dan mudah bergaul dengan berbagai kalangan. Paham tasawufnya yang ortodoks dan sikapnva yang penuh toleransi seakan menjadi penengah polemik yang terjadi antara penganut tasawuf Wujudiyyah dengan tasawuf pada masa itu. Tarikat Syatariyyah yang dibawa Abdurrauf mendapat banyak pengikut karena kharisma yang dimilikinya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 >>