Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 217 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bagus Budiman
"Perkembangan industri maritim di Indonesia, tentu memberikan dampak yang sangat nyata kepada industri yang bergerak dalam bidang perawatan kapal. Peningkatan jumlah armada kapal yang berbendera Indonesia tentu juga mempengaruhi kebutuhan akan fasilitas pengedokan yang ada di Indonesia. Untuk menjawab kebutuhan akan fasilitas pengedokan kapal, diperlukan adanya peningkatan kapasitas pengedokan yang ada di Indonesia. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan membuat sebuah dok apung berkapasitas 13.000 TLC ini. Pembangunan dok apung ini tentu diharapkan dapat menjadi investasi yang menjanjikan. Penelitian ini menggambarkan tentang perencanaan investasi dok apung berkapasitas 13.000 TLC. Adapun dana yang dipakai adalah 80% dana bank dan sisanya adalah dana pribadi. Perhitungan pinjaman pada penelitian ini juga menggunakan suku bunga sebesar 10,5% tiap tahunnya.

The development of the maritime industry in Indonesia, would provide a very real impact to the industry engaged in the maintenance of the ship. Increasing the number of Indonesian-flagged fleet would also affect the need for a docking facility in Indonesia. To answer the need for ship docking facilities, is necessary to increase docking capacity in Indonesia. One way that can be used is to create a floating dock with a capacity of 13,000 TLC. Construction of floating dock is certainly expected to be a promising investment. This study describes the investment planning floating dock with a capacity of 13,000 TLC. The funds are used is 80% of the bank and the remaining funds are private funds. Loan calculations in this study also uses interest rate of 10.5% annually.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lathif Prasetyo Wibisana
"Asas cabotage yang sudah berlaku di indonesia sangat berpengaruh pada dunia perkapalan nasional, terbukti dengan jumlah armada kapal nasional semakin lama semakin meningkat. Sejalan dengan asas cabotage & peningkatan jumlah kapal nasional. Industri perkapalan di indonesia juga mendapatkan dampak positif, salah satunya adalah meningkatnya kebutuhan industri pengedokan untuk melakukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan kapal. Industri dok didalam negeri masih belum memiliki kapasitas dok yang mampu menampung perbaikan kapal nasional, maka dari itu diperlukan perencanagan suatu fasilitas dok yang sesuai untuk industri dok di indonesia.
Pada tugas akhir ini membahas mengenai perancangan suatu dok jenis dok apung yang memiliki kapasitas dapat menampung berbagai tipe kapal yang banyak beroperasi di indonesia. Perancangan dilakukan mulai dari menganalisa besar kapasitas dok apung, prarancangan dok, menentukan spesifikasi dok hingga perancangan konstruksi dok dengan melakukan analisa kebutuhan pengedokan dan kekuatan memanjang dari struktur dok sesuai dengan peraturan badan klasifikasi kapal yang nantinya dapat ditentukan bahwa rancangan dok yang sudah dibuat memenuhi peraturan dan aman saat beroperasi.

Cabotage principle which is already force in Indonesia is very influential in national shipping industry. The number of national fleet progressively increasing. In line with cabotage and the increase in the number of and national fleet effect on shipbuilding industry in Indonesia such as the docking industry for ship repair and maintenance. Nowadays, dockyard in Indonesia't have enough capacity to accommodate the entire national demand for ship repair and maintenance, therefore, Indonesia must to plan a dock facilities that suitable for dockyard industry in Indonesia.
In this final project is discuss the design of a floating dock that have the capacity which is can accommodate many different types of vessels were operating in Indonesia. The design is done by starting from the determining the capacity of floating dock, initial design, determine the floating dock specification, design the dock construction and then longitudinal strength analysis of dock structure so the design can approved by classification society and comply with the regulation standard also to prove the dock design will safely operate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Akbar
"ABSTRAK
SRP (Schottel Rudder Propeller) merupakan sistem propulsi kapal yang termasuk jenis sistem propulsi cycloidal karena mempunyai poros vertikal pada sistem penggeraknya. Pada sistem ini tidak dibutuhkan daun kemudi untuk melakukan manouver kapal karena sistem ini mempunyai kemampuan sendiri untuk berputar sendiri sampai sudut 360°. Selain kemampuan dalam bermanouver, SRP mempunyai susunan poros/shaft yang saling berhubungan menyerupai huruf Z sehingga instalasi sistem propulsi ini sering disebut dengan nama Z –Peller. Sistem shaft dari SRP yang rumit, rawan mengalami kerusakan jika tidak dioperasikan secara benar. Resonansi hebat mampu membuat shaft tersebut mengalami Crack sehingga mempengaruhi kerja sistem SRP dan bukan tidak mungkin jika terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan patah pada shaft. Oleh karena itu diperlukan analisa transmisi daya, getaran dan kekuatan material berupa tegangan dalam menerima resonansi tersebut melalui perhitungan yang tepat. Perhitungan yang dilakukan menyimpulkan bahwa transmisi daya pada shaft menimbulkan moment sehingga dapat diketahui nilai Radius penampang minimum shaft, mulai dari shaft propeller hingga shaft yang terhubung ke mesin utama. Moment yang bekerja pada shaft juga mengakibatkan pembebanan pada shaft berupa pembebanan transversal, Logitudinal dan Torsional. Pembebanan tersebut berakibat pada kegagalan shaft jika tidak diperhatikan secara serius.

ABSTRACT
SRP (Schottel Rudder Propeller) is a propulsion system that includes the type of cycloidal propulsion system because it has a vertical shaft on the propulsion system. This system do not need the maneuver leaves of steering ship because this system has own ability to rotate itself until 360°. In addition to maneuver, SRP has tabled shaft are interconnected like the Z letter so that the installation of the propulsion system is often said Z -Peller. System shaft of the SRP is complex, prone to damage if not operated correctly. Great resonance was able to make a Crack so it will offend SRP work system and it is not impossible if it occurs continuously will cause fractures in the shaft. Therefore the system was needed power transmission analysis, vibration and strength of the material analysis when receive any resonance through precise calculations. The result of Power transmission calculation make a torsional moment which use to calculate the minimum radius of shaft, Start from propeller shaft to the shaft which connected to main engine. Shaft moment make some imposition of the shaft that is transverse, Logitudinal and Torsional. The imposition shaft resulting in failure if not taken seriously"
2015
S59286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Tegar Devaas Sulistiyaji
"[ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai proses pengiriman bahan bakar minyak yang dilakukan oleh ABC Carrier. Masalah pengiriman bahan bakar minyak ini dikaji karena masih terdapat beberapa permasalahan dalam proses pengiriman bahan bakar minyak yang menghambat jaringan rantai pasokan bahan bakar minyak di Indonesia. Dengan semakin meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia setiap tahunnya, membuat bahan bakar minyak membutuhkan penanganan lebih agar kinerja rantai pasokan bahan bakar minyak dapat berjalan efektif dan efisien. Untuk dapat menangani permasalahan tersebut, dilakukan penelitian untuk menganalisa bagaimana proses pengiriman bahan bakar minyak pada ABC Carrier dan mencari alternatif solusi proses pengiriman lain yang mampu meningkatkan efisiensi rantai pasokan bahan bakar minyak. Penelitian dilakukan dengan metode simulasi event diskrit menggunakan perangkat lunak Arena versi 14 oleh Rockwell Automation®. Parameter utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu pengiriman (lead time), total biaya pengiriman dan keuntungan (profit) yang didapatkan oleh ABC Carrier. Dengan dua skenario usulan yaitu skenario 1 (penambahan resource berupa SME) dan skenario 2 (pelatihan dan sertifikasi) maka ditemukan bahwa skenario 1 dengan penambahan resource berupa SME, memberikan waktu pengiriman (lead time) yang paling rendah dengan keuntungan yang tinggi.

ABSTRACT
;This study discusses the fuel delivery process conducted by ABC Carrier. Fuel
delivery problem is studied because there are still some problems in the process of
fuel delivery, which inhibits the supply chain network of fuel in Indonesia. Along
with the increased consumption of fuel in Indonesia, have made fuel requires a
special attention so that supply chain performance of fuel can run effectively and
efficiently. To be able to deal with these problems, the research is carried out to
analyze the fuel delivery process at ABC Carrier and seek the alternative solutions
that can improve the efficiency of the fuel delivery process. This research
conducted using discrete event simulation using Arena simulation software
version 14 by Rockwell Automation®. The main parameters used in this study are
lead time, total shipping costs and profits (profit) obtained by ABC Carrier.
Among two alternatives proposed, scenario 1 (additional resource in the form of
SME) and scenario 2 (training and certification) it was found that scenario 1 with
the addition of resources such as SME, providing lower lead time with higher
profits., This study discusses the fuel delivery process conducted by ABC Carrier. Fuel
delivery problem is studied because there are still some problems in the process of
fuel delivery, which inhibits the supply chain network of fuel in Indonesia. Along
with the increased consumption of fuel in Indonesia, have made fuel requires a
special attention so that supply chain performance of fuel can run effectively and
efficiently. To be able to deal with these problems, the research is carried out to
analyze the fuel delivery process at ABC Carrier and seek the alternative solutions
that can improve the efficiency of the fuel delivery process. This research
conducted using discrete event simulation using Arena simulation software
version 14 by Rockwell Automation®. The main parameters used in this study are
lead time, total shipping costs and profits (profit) obtained by ABC Carrier.
Among two alternatives proposed, scenario 1 (additional resource in the form of
SME) and scenario 2 (training and certification) it was found that scenario 1 with
the addition of resources such as SME, providing lower lead time with higher
profits.]
"
2015
S58920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Setio Leksono
"Indonesia merupakan salah satu negara eksportir Crude Palm Oil (CPO) di dunia dan dalam beberapa tahun terakhir volume ekspor CPO Indonesia mengalami peningkatan. Dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah Indonesia nomor 80 tahun 2018 yang mewajibkan penggunaan angkutan laut nasional untuk kegiatan ekspor CPO membantu meningkatkan produktifitas industri pelayaran nasional melalui pengadaan armada kapal dan juga akan mengubah model bisnis yang tadinya menggunakan incoterm Free On Board (FOB) menjadi Cost, Insurance and Freight (CIF), dimana model bisnis CIF akan lebih menguntungkan pihak Indonesia sebagai pihak eksportir. Untuk mendukung kebijakan tersebut dibutuhkan armada kapal yang memadai. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui kebutuhan perencanaan armada kapal untuk memenuhi kebutuhan ekspor CPO Indonesia rute Dumai-Kandla  dalam hal jumlah kapal, kapasitas kapal dan kecepatan kapal. Dengan menggunakan metode optimasi linear programming dimana meminimalkan total biaya operasional dan perhitungan menggunakan persamaan yang ada sehingga didapatkan nilai yang optimal. Hasil pada penelitian ini didapatkan rencana armada kapal yang dibutuhkan yaitu jumlah kapal baru sebanyak 16 sampai 25 kapal pada tahun 2019 sampai 2033 dengan kapasitas 10000 DWT dan kecepatan 15,5 knot. Apabila menyewa kapal dibutuhkan, maka dibutuhkan dalam jumlah 8 sampai 13 kapal pada tahun 2019 sampai 2033 dengan kapasitas 20000 DWT dan kecepatan 13.8 knot. Dilanjutkan dengan initial design dimana berfungsi sebagai acuan estimasi biaya apabila ingin melakukan pengadaan kapal baru.

Indonesia is one of the worlds major exporters of Crude Palm Oil (CPO) and in recent years the volume of Indonesias CPO exports has increased. With the issuance of Indonesian government policy number 80 of 2018 which requires the use of national sea transportation for CPO export activities helps increase the productivity of the national shipping industry through the procurement of a fleet of ships and will also change the business model that used the Free On Board (FOB) to Cost, Insurance and Freight (CIF), where the CIF business model will be more profitable for Indonesia as an exporter. To support this policy an adequate fleet of ships is needed. This study aims to determine the needs of the fleet planning to meet the needs of Indonesias CPO export Dumai - Kandla route in terms of number of ships, ship capacity and speed of the ship. By using linear programming optimization method which minimizes total operational costs and calculations using existing equations so that the optimal value is obtained. The results of this study found that the fleet plan required is the number of new ships of 16 to 25 ships in 2019 to 2033 with a capacity of 10000 DWT and a speed of 15.5 knots. If renting a vessel is needed, namely the number of vessels of 8 to 13 ships in 2019 to 2033 with a capacity of 20000 DWT and a speed of 13.8 knots. Followed by the initial design which serves as a reference for estimating costs if you want to procure new ships."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayudya Triastika
"Permasalahan logistik maritim Indonesia berakar dari ketidakseimbangan aliran perdagangan di wilayah Indonesia barat dengan wilayah Indonesia timur. Minimnya komoditas yang diangkut dari wilayah timur ke barat menyebabkan biaya operasional perusahaan pelayaran membengkak sehingga profit yang dicapai tidak maksimal. Oleh karena itu, diperlukan perancangan logistik maritim Indonesia yang mampu memenuhi permintaan di pelabuhan-pelabuhan dan menghasilkan profit yang maksimal. Penelitian ini menggunakan pemodelan stokastik untuk memberikan gambaran yang lebih sesuai dengan realita, yaitu dengan memperhitungkan unsur ketidakpastian pada jumlah permintaan kontainer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaaan model stokastik memberikan profit yang lebih tinggi untuk perusahaan.
The problem of maritime logistics in Indonesia lies on the unbalanced trade flow between west and east region of Indonesia. Since the east region does not have many comodity to be transported, liner shipping companies have to face the increasing amount of operational costs which makes the company failed to achieve the optimal profit. Based on that situation, liner shipping companies needs a service network design which accomodate demand on each ports and give maximum profit. This research uses stochastic modeling to best portray the real condition of maritime logistics by taking demand uncertainty into consideration. The result shows that stochastic model yields higher profit for liner shipping companies"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Irfan Hajid
"Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor 56/PERMEN-KP/2014 tentang pembekuan perizinan usaha pengangkutan ikan dan 57/PERMEN-KP/2014 tentang transshipment di laut, usaha kapal angkut ikan berhenti beroperasi. Salah satu perusahaan pengangkutan ikan swasta yang beroperasi di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, hendak merubah bisnisnya dari kapal ikan menjadi kapal angkut dengan konsep liner shipping. Oleh karena itu, diperlukan studi untuk mengetahui rute yang menguntungkan perusahaan dengan menggunakan metode meta-heuristik. Hasilnya didapatkan rute dengan profit Rp 2,385,280,596,-, yaitu Ketapang-Larantuka-Bima-Labuhan Lombok-Ketapang.

In honor to policy made by Minister of Maritime Affairs and Fisheries Republic of Indonesia Number 56 / PERMEN-KP / 2014, and Number 57 / PERMEN-KP / 2014, fish carrier?s vessels stop to operate. One of private fish carrier?s firm which operates in Jawa, Bali, and Nusa Tenggara, wants to convert its business from fish carrier to liner shipping carrier. therefore, it is needed to generate a study of the profitable route. By using meta-heuristics method, the near-optimal route will be determined. A profitable route was found, which was Ketapang-Larantuka ? Bima - Labuhan Lombok ? Ketapang, with a margin of Rp2,385,280,596,-.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza
"Tingginya biaya logistik di Indonesia disebabkan salahsatunya oleh ketimpangan perdagangan antara wilayah barat dan timur di Indonesia. Hal ini mengakibatkan perbedaan kesejahteraan antara kedua wilayah tersebut. Perencanaan pendulum nusantara sebagai salahsatu solusi pemerataan biaya logistik disebut menjadi pilihan tepat bagi pemerintah untuk menyejahterakan Indonesia. Penelitian ini mengoptimasi dua alternatif model perencanaan pendulum nusantara dengan memutuskan ketiga tingkat strategis, taktis, dan operasional dengan kombinasi rute yang berbeda-beda. Hasil optimasi memperlihatkan bahwa alternatif kedua dengan kombinasi empat pelabuhan menjadi yang paling produktif dalam hal keuntungan jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pengambilan kebijakan terkait rute pelayaran domestik

The high cost of logistics in Indonesia were caused by imbalances between trades on Western region and Eastern region in Indonesia. This has resulted in differences between the well-being of the region. Planning pendulum nusantara as a logistics cost equalization solution referred to be the right choice for the government to increases welfare of Indonesian people. This research is optimizing the planning models of two alternatives pendulum nusantara and decided the third level of strategic, tactical, and operational decision with a combination of some routes. Optimization results show that the second alternative with a combination of four ports became the most productive in terms of profit if compared to previous studies. This research is expected to help the retrieval of related policy cruise routes Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alam Budisatria
"Sesuai dengan pasal 33 UUD 1945, maka minyak dan gas bumi dikuasai oleh Negara karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Penyelenggaraan pelayanan distribusi minyak ke daerah-daerah di seluruh Indonesia selama ini dilakukan dengan menggunakan media tongkang atau oil barge yang ditarik oleh kapal tug boat. Pengiriman minyak menggunakan kapal tongkang dan kapal tug boat membutuhkan waktu yang lama. Dalam upaya peningkatan mutu dan pelayanan pendistribusian minyak, maka dirasa perlu untuk mencari solusi lain. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan Self-Propelled Oil Barge atau kapal tongkang yang memiliki sistem gerak sendiri. Sebelum beralih menggunakan SPOB, diperlukan studi untuk mengetahui biaya operasional dan juga biaya kapal tersebut agar nantinya bisa dibandingkan dengan kapal tongkang. Dengan menggunakan analisis metode-metode umum kelayakan proyek, maka dapat diketahui bahwa kapal ini layak untuk dikerjakan.

In accordance with Article 33 UUD 1945, oil and gas controlled by the State because it involves the lives of many people. Provision of services on distribution of oil to areas throughout Indonesia has been carried out using barge being towed by a tug boat. Shipping oil using barges and tug boats took a long time. To improve the quality of services and the distribution of oil, it is felt necessary to find other solutions. One solution is to use Self-Propelled Oil Barge or barges have a system of its own motion. Before switching to SPOB, studies are needed to determine costs and also the cost of the ship in order to later be compared to a barge. By using the analytical methods of the general feasibility of the project, it can be seen that this ship should be feasible."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arby Gunawan
"Pentamaran mulai diminati sebagai moda transportasi laut adalah karena tersedianya geladak yang lebih luas, hambatan total yang lebih kecil pada kecepatan tinggi dibanding kapal monohull. Pada umumnya kapal pentamaran mempunyai sarat air kapal yang lebih rendah daripada monohull sehingga memberikan keuntungan terhadap pengaruh hambatan gelombang dan cocok untuk kapal-kapal cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kecepatan, peletakan lambung asimetris inboard (sisi streamline menghadap ke arah mainhull) dan outboard (sisi streamline menghadap berlawanan arah dengan main hull) terhadap tahanan total kapal.
Eksperimen uji tarik ini dilakukan di rentang froude 0,3-0,7. Hasil eksperimen menunjukan konfigurasi dengan R/L : 0,45 (jarak mebujur antar midship) dan S/L : 0.13 (jarak melintang antar centreline) pada rentang Fr : 0,25-0,70 memiliki koefisien hambatan total (CT) terendah, konfigurasi lambung asimetris outboard lebih menguntungkan dibanding lambung asimetris inboard pada S/L : 0.13 dan 0.16 rentang Fr diatas 0.50 dan konfigurasi lambung asimetris yang berada di belakang main hull (Asymmetric sidehull backward position) lebih menguntungkan dibanding lambung asimetris yang berada di depan main hull (Asymmetric sidehull forward position) pada S/L : 0.11 0.13 dan 0.16 rentang Fr diatas 0.50.

Pentamaran become something that people interest for sea transportation because the deck was large and the total resistance is smaller than monohull at certain speed especially at high speed. Pentamaran usually has a smaller amount of draft rather than monohull so it give advantages for wave resistance effect and it suitable for high speed craft. The purpose of this research is to find the effect of the speed variation, asymmetric inboard side hull (which the streamline side facing towards the main hull side) and asymmetric outboard side hull (which the streamline side facing the opposite of the main hull side) to the total resistance of pentamaran.
This experiment used variations of Froude number from 0.2 to 0.7. The result shows that configuration with R/L : 0.45 (longitudinal distance between midship) and S/L : 0.13 (transverse distance between centreline) with Fr : 0.25-0.70 has the lowest total drag coefficient (CT), configuration with asymmetric outboard side hull is better than configuration with asymmetric inboard side hull with S/L : 0.13 and 0.16 which Fr greater than 0.50, and last Asymmetric side hull backward position is better than Asymmetric sidehull forward position with S/L : 0.11, 0.13 and 0.16 which the Fr greater than 0.50.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10 11 12 13   >>