Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 217 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lapian, Adrian Bernard
Depok: Komunitas Bambu, 2021
959.8 LAP p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus I. Adzkiya
"Timbulnya korban jiwa pada kecelakaan kapal yang terjadi dapat ditimbulkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah kesiapan penumpang jika sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat di kapal. Kesiapan penumpang ini juga dipengaruhi oleh penerangan oleh petugas peda penumpang setiap kali berlayar. Apakah petuagas sudah menjalankan tugasnya untuk mempersiapkan penumpang dalam menghadapi kaadaan darurat yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Intensitas penerangan petugas serta pemahaman penumpang tentang keadaan darurat di kapal inilah akan menjadi tujuan penulisan skripsi ini.
Metode pengukuran dengan kuesioner kepada responden yaitu para penumpang kapal jurusan Merak-Bakauheni, menjadi metode pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan penulisan. Selain dapat menghasilkan gambaran terhadap masalah dengan baik, juga dapat diuji validitasnya secara statistik, menjadi kelebihan untuk metode ini.
Responden yang menjadi obyek penelitian adalah para penumpang yang berada di dek ekonomi dan sekitarnya seperti dipinggir pagar kapal. Mereka diberikan kuesioner seputar kinerja petugas serta pemahaman mereka mengenai keadaan darurat.
Data yang berhasil didapat dari responden memberikan gambaran bahwa sebagian besar responden merasa petugas dikapal sudah cukup rutin dalam menjelaskan keadaan darurat dikapal. Namun tidak semua variabel keselamatan yang dijelasskan oleh petugas, tetapi pada beberapa variabel yang dianggap paling utama.
Dari data ini juga didapat hasil bahwa pengetahua penumpang terhadap kondisi darurat dan penyelamatannya sudah cukup tinggi meskipun tidak pada semua variabel tetapi yang utama yaitu jaket penyelamat sudah sangat tinggi. Kesimpulan secara keseluruhan, setelah dibandingkan dengan grafik, didapat kesimpulan bahawa petugas sudah cukup baik dalam mempersiapkan penumpang lama menghadapi keadaan darurat.

Having dead victims in ship accidents can cause by a number of things, one of which is the readiness of passengers in facing emergency situations that could suddenly occurred. Their readiness is also determined by the officers of the ship, how well they are in conditioning the passengers each time they go on sailing. The intensity of the conditioning done by the officers and the knowledge of passengers about emergency situations are goals this thesis is focused on.
The approach method used to achieve those goals is by giving questionnaires to the respondents which are the passengers of Merak ' Bakauheni crossing. Not only can they picture the problems correctly but also can the validity be tested statistically.
The respondents being the object of this research are they who are in the economy deck and the surrounding spots like in the edge of the ship fence. The questionnaires are about the performance of the ship's officers and their knowledge of emergency situation.
From the answers given by the respondents, we can conclude that the ship's officers have routinely explained the necessary information about the emergency situations that could suddenly occurred on the ship. But not all safety variables are explained, the officers only picks the ones that they think are the important ones.
The data also implied that the passengers are well aware of the safety variables of emergencies; though again, not all of them but only the important ones like safety jacket for example. After being compared with the graphic we have the overall conclusion, which is the ship's officers have prepared the passengers well enough for facing the emergency situations that could suddenly occurred on the ship.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38090
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asca Putera
"Skripsi ini membahas tentang peranan Pelni pada masa dua politik konfrontasi pemerintah Soekarno, Trikora dan Dwikora. Pelayaran nasional mutlak dibutuhkan dalam menjaga integritas bangsa, oleh karena itu pemerintah mengeluarkan kebijakan seputar pelayaran nasional yang banyak ditujukan kepada Pelni. Alat negara adalah istilah bagi Pelni karena terkait dengan segala kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Aplikasi pelaksanaan alat negara dapat terlihat pada peranan Pelni pada perjuangan Trikora dan Dwikora.
This thesis discusses about the role of Pelni in the two political confrontation created by Soekarno government, Trikora and Dwikora. National shipping are indispensable in maintaining the integrity of the nation, therefore, the government issued a national shipping policy about which many addressed to Pelni. The government tool was a term for Pelni as it related to all policies issued by the government. Application implementation from the government tools can be seen in the struggle during Trikora and Dwikora."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43258
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Tetha Widya Utama, 2008
INSTJSB
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto Zuhdi
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto Zuhdi
"ABSTRAK
Hubungan antara Kesultanan BUTON dengan VOC/Belanda sudah berlangsung lama. Bentuk hubungan itu dimulai dari persekutuan sampai dengan kolonialisme. Dalam periode yang panjang antara awal abad ke-17 sampai awal abad ke-20 telah memperlihatkan eksistensi dan kedaulatan Sultan Buton. Kontrak 1906yang ditandatangani Sultan Asyikin dengan Residen Brugman merupakan akhir dari tegaknya kedaulatan Buton. Oleh karena sejak itu kesultanan Buton telah masuk ke dalam wilayah kekuasaan pemerintah Kolonial Hindia-Belanda.
Dilihat dari perspektif sejarah Buton, kontrak 1906 merupakan peristiwa kontroversial karena dilatarbelakangi oleh perselisihan di kalangan elite kerajaan. Sultan Asyikin dianggap telah "menjual" kedaulatan Buton kepada Belanda. Karena itulah ia diberi julukan sebagai "Sultan Motekena" atau "Sultan yang menandatangani".
Perkembangan sesudah kontrak 1906 memperlihatkan gejala semakin kuatnya pengaruh politik dan ekonomi kolonial ke dalam Kerajaan dan masyarakat Buton. Pemerintah kolonial Belanda melakukan penyederhanaan jumlah aparatur tradisional kerajaan, pemberian gaji kepada mereka dan memperkenalkan pajak kepada rakyat. Perkembangan ini mengakibatkan perlawanan rakyat Buton terhadap kekuasaan Kolonial Belanda seperti yang terjadi di Waruruma 1911, dan Pasar Wajo 1916."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nurwahidin
"Penelitian ini menganalisis tentang kepentinagan negara-negara pantai dalam menghadapi ancaman transnational non state actor di Selat Malaka. Negara-negara pantai yang dimaksud adalah Indonesia-Malaysia-Singapura dan Thailand memiliki kepentingan yang sama terhadap Selat Malaka yaitu menginginkan adanya jalur pelayaran yang aman dari ancaman non tradisional. Negara-negara tersebut memandang Selat Malaka sebagai salah satu chokepoint penting bagi pelayaran internasional dan bagi kepentingan ekonomi bangsa sehingga harus dilindungi dan dijamin keamanannya Kepentingan tersebut dikemas dalam wadah kerja sama keamanan negara-negara pantai sehingga dapat mewujudkan kepentingan mereka untuk menghadapi segala ancaman yang ada di Selat Malaka. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan eksploratif, data primer berupa wawancara dengan informan dan didukung dengan data sekunder. Tools Nvivo 12 plus untuk mengolah data hasil wawancara dan tools SSM untuk menganalisis data penelitian. Berdasarkan kepentingan yang sama di Selat Malaka maka negara-negara pantai lebih fokus untuk mewujudkan kepentingan menghadapi ancaman non tradisional. Temuan dalam penelitian ini adalah Pertemuan MSSP JWG belum efektif dilaksanakan, belum terlaksananya memformulasikan kepentingan negara-negara pantai dalam dokumen resmi melalui pembahasan bersama pada forum MSSP JWG, dan belum terlaksananya aktivitas memberikan rekomendasi melaksanakan pembahasan keamanan Selat Malaka dalam forum APSC, sehingga temuan tersebut harus dilaksanakan untuk menjawab tantangan yang terjadi di Selat Malaka yang semakin kompleks."
Jakarta: Seskoal Press, 2020
023.1 JMI 8:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper studies the condition of domestic shipping transport in Indonesia. From the view point of participating in maritime transportation policy, the different systems, functions, and targets of cabotage act have been analyzed. The innumerable factors affecting the Indonesian cabotage act which has had great impact on the regional economic growth has been studies and current methods and policies are being examined. Finally, the research paper evaluates the Indonesian Cabotage Act which is part of the transport policy and it's on economic growth are summarized"
JEP 18:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Menurut data INSA di tahun 2003 dominasi pelayaran kapal asing untuk angkutan luar negeri adalah 95% dan angkutan dalam negeri 45%. Yang dimaksutkan dengan "angkutan luar maupun dalam" diatas besar kemungkinanny adalah prosentase angkutan laut yang dikuasai pihak pelayaran asing dari total muatan yang bergerak/ diangkut dengan kapal lewat laut dari/ke Indonesia ataupun didalam wilayah Indonesia, tanpa membedakan jenis muatannya, karena kita tahu bahwa muatannya, karena kita tahu bahwa muatan umum (General Cargo) dan/atau peti kemas (Containers) sifat pelayaran kapalnya adalah umumnya REGULAR LINER, sedangkan muatan curah/cair (Bulk/Liquid Cargo) ataupun PROJECT CARGO sifat pelayarannya adalah TRAMPER..."
IKI 2:12 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Sekarningrum
"Sebagai penghubung antara pelabuhan utama, seperti Malaka, Singapura, Ternate, dan Makassar, Gorontalo memainkan peran penting dalam jaringan pelayaran dan perdagangan di wilayah utara Sulawesi. Kondisi ini diperkuat oleh ketersediaan beragam komoditas, terutama emas dan budak. Dua komoditas penting ini telah diekspor, terutama oleh para pedagang Bugis dan Mandar, ke pasar internasional sejak abad XVI. Sayangnya, kajian mengenai perkembangan pelabuhan Gorontalo masih kurang mendapat perhatian dari para sejarawan yang hanya berfokus pada peranan pelabuhan-pelabuhan besar. Tulisan ini melihat arah perkembangan pelabuhan Gorontalo dalam mengekspor emas dan budak pada abad XVIII hingga abad XIX. Dengan menerapkan metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi, tulisan ini memperlihatkan bahwa perkembangan pelabuhan Gorontalo dalam mengekspor emas dan budak mengalami dinamikanya sendiri. Dinamika itu tercermin dari hilangnya akses para pedagang Bugis dan Mandar terhadap perdagangan komoditas emas dan budak di Gorontalo sejak monopoli perdagangan VOC pada abad XVII. Monopoli perdagangan VOC atas komoditas tersebut berujung pada ketidakamanan aktivitas pelayaran-perdagangan di sekitar Gorontalo akibat maraknya perompakan oleh bajak laut dan penyelundupan"
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2023
900 HAN 6:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>