Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silalahi, Harley M.
"Tesis ini membahas manajemen sekuriti fisik PT Meka Nusa Cipta pada Kawasan Perumahan Kota Wisata-Kab Bogor. Berlatar belakang kebutuhan akan rasa aman oleh PT Meka Nusa Cipta selaku pengembang kawasan perum Kota Wisata. Namun masih terjadi tindak kejahatan maupun kecelakaan lalu-lintas dalam kawasan perumahan, bahkan menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan. Agar dapat terwujud keamanannya maka dibutuhkan penyelenggaraan manajemen sekuriti yang baik dalam kawasan perumahan. Penelitian berfokus pada upaya pengembang mencegah kejahatan melalui pelaksanaan sekuriti fisik pada kawasan perum Kota Wisata. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat etnografi dengan pendekatan yuridis manajerial dan metode penulisan deskriptif analitis. Model operasional penelitian menggunakan teori strategi pencegahan kejahatan dari Mc Crie, fixing broken windows dari kelling dan coles, dan teori-teori pendukung dan konsep-konsep. Informan dalam penelitian terdiri dari beberapa warga, petugas satpam, anggota Polsek Cileungsi dan Gunung Putri, pihak pengembang PT Meka Nusa Cipta, dan perangkat desa sekitar. Metode Penelitian dengan penelitian dokumen, pengamatan, dan wawancara.
Hasil analisa penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan manajemen sekuriti fisik pada kawasan perumahan kota wisata belum sepenuhnya menggunakan kajian normatif Situasional Crime Prevention (SCP), dan Crime Prevention through Environmental Design (CPTED). Faktor dominan yang mempengaruhinya adalah kondisi keuangan pengembang yang minim untuk masalah keamanan, kepedulian warga dan petugas sekuriti yang kurang baik terhadap masalah keamanan, serta political will dari pimpinan perusahaan yang kurang baik dalam penciptaan keamanan dalam kawasan perumahan.
Sebagai kesimpulan, bahwa masih terdapat beberapa tindak kejahatan dan kecelakaan lalu lintas yang tinggi dalam kawasan Kota Wisata. Hal ini disebabkan pengorganisasian manajemen sekuriti yang kurang maksimal yang dilakukan pengembang dalam kawasan perumahan tersebut. Saran yang diajukan adalah perusahaan harus membenahi aspek organisasi, sekuriti fisik dan lingkungan fisiknya. Selain itu juga perlu mengikutsertakan warga yang berada dalam kawasan maupun yang berada diluar kawasan dalam penciptaan keamanan dalam kawasan melalui wadah RT/RW yang telah ada serta penerapan paradigma pemolisian komuniti yang diterapkan oleh POLRI.

Situated in a bad environmental security such as crimes and traffic accident due to the lack of security system, To realize its security then it will need to implement security management, to prevent of the things that can harm the importance. Seeking to provide developer in the improvement of environmental security system, this study has examined developer efforts to prevent crimes and traffic accident in an area through mutual activities. By drawing upon Mc Crie,, kelling and coles, and terry theoretical perspectives, this study addreses a specific research problem. Research methods used in the study are primarily those of qualitative approach: observation, in-depth interviews, and document analysis, with special data collection method, namely, manajerial judicial formality method, with variety of informants such as the residents kota wisata, security officers, real estates, developer, and residential manager.
Through qualitative data analysis, this study has found that the implementation of the environmental security system has not fully used the normative study of Crime Prevention Through Environmental Design (CPTED) and Situasional Crime Prevention (SCP) The element of influence is the minim condition of finance company for security problems, less pay attention the security personel and people in area for security problem, and a less political will of director to maintain a security in kota wisata area.
In conclusion, there is still an increasing number of crimes and traffic accident in kota wisata area. It caused by the organisatory of security management developer was not good. The recommendation is the company must be fix the organization aspect, physical security, and environmental security. And then sugest the people from internal area and external area were participate for safety condition through RT/RW organization. And so the implementation of community policing in the area as a new paradigm Indonesian police now."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Traister, John E.
New York: McGraw-Hill, 1981
621.402 TRA d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Bahrul Ilmi
"ABSTRAK
Sejak tahun 1996, Kementerian Agama telah menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) sebagai sarana untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kehadiran TIK tentu mendukung tugas dan fungsi Kementerian Agama, tetapi disisi
lain dapat menimbulkan gangguan jika terpapar ancaman keamanan. Hasil survey
GovCSIRT, memperlihatkan masih terdapat kerentanan pada domain go.id.
Berdasarkan hasil evaluasi indeks KAMI, tingkat kematangan keamanan informasi
Kementerian Agama berada pada level I-I+, belum mencapai tingkat kematangan yang
diharapkan pada level III+. Dalam literatur, faktor manusia dapat menjadi aspek
terlemah dalam area keamanan informasi. Oleh karena itu, penelitian ini fokus pada
aspek manusia dengan melakukan pengukuran tingkat kesadaran keamanan informasi
pegawai Kementerian Agama. Metode yang digunakan dalam pengukuran kesadaran
adalah knowledge, attitude, dan behavior (KAB) dengan 8 area dan 25 sub area
keamanan informasi. Sampel penelitian sebanyak 311 responden yang dipilih secara
kuota. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kesadaran keamanan informasi pegawai
Kementerian Agama berada pada kategori sedang, atau membutuhkan pemantauan dan
perbaikan organisasi. Manajemen kata sandi, penggunaan internet, dan pelaporan
insiden keamanan informasi merupakan tiga fokus area dengan tingkat kesadaran paling
rendah yang perlu mendapat prioritas dalam program kesadaran keamanan informasi.
Hasil analisis juga membuktikan bahwa pengetahuan mempengaruhi secara positif
terhadap sikap dan perilaku pegawai. Dengan demikian program kesadaran keamanan
informasi Kementerian Agama dapat efektif diterapkan dengan meningkatkan
pegetahuan pegawai.

ABSTRACT
Since 1996, Ministry of Religious Affairs (MoRA) has used information and
communication technology (ICT) as a means to provide services to the community. The
presence of ICTs certainly supports MoRA's tasks and functions, but on the other hand
it can cause interference if exposed to security threats. The GovCSIRT survey shows
that there are still vulnerabilities in the go.id domain. Based on the results of the index
KAMI evaluation, the level of information security maturity of the MoRA is at the I-I +
level, not yet reaching the expected maturity level at III +. In the literature, human
factors can be the weakest aspects of the information security area. Therefore, this study
focuses on human aspects by measuring MoRA employee information security
awareness levels. The method used in measuring awareness is knowledge, attitude, and
behavior (KAB) with 8 areas and 25 sub-areas of information security. The study
sample consisted of 311 respondents selected by quota. The results of this study indicate
that the level of information security awareness of MoRA employees is in the medium
category, or requires monitoring and improvement of the organization. Password
management, internet use, and information security incident reporting are the three
lowest focus areas of awareness that need to be prioritized in information security
awareness programs. The results of the analysis also prove that knowledge positively
influences employee attitudes and behavior. Thus the MoRA information security
awareness program can be effectively implemented by increasing employee knowledge."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Radyan Yudha Bhaskara
"PT XYZ adalah pelaku industri teknologi finansial yang kegiatan bisnisnya menyediakan sistem layan uang elektronik bernama AUE. Dengan lebih dari 500 ri bu 􀀇pengguna􀀇 dan lebih dari 20 ribu transaksi per hari, AUE adalah produk utama dalam bisnis PT XYZ. Oleh karena itu sangat penting bagi PT XYZ untuk menjaga kenyamanan dan keamanan dari layanan uang elektronik ini untuk menjaga reputasi dan kepercayaan pemangku kepentingan. Namun, adanya insiden keamanan informasi yang mengganggu bisnis, serta munculnya dorongan persyaratan pengamanan informasi dari regulator dan mitra bisnis, membuat PT XYZ merasa perlu untuk meningkatkan standar pengamanan informasinya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, manajemen internal menetapkan salah satu sasaran perusahaan yaitu untuk meningkatkan pengamanan informasi. Berangkat dari sasaran tersebut, ditemukan salah satu area kekurangan dalam pengelolaan pengamanan informasi PT XYZ adalah belum dilakukan aktivitas manajemen risiko keamanan informasi yang menyeluruh terhadap AUE. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis risiko terhadap aplikasi uang elektronik PT XYZ. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus evaluatif dan eksploratif.
Hasil dari penelitian ini adalah analisis terhadap kondisi risiko keamanan informasi aplikasi uang elektronik PT XYZ. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dihasilkannya rekomendasi pengendalian keamanan informasi berdasarkan hasil analisis risiko keamanan informasi, untuk meningkatkan kondisi keamanan informasi PT XYZ serta memenuhi persyaratan standar pengamanan informasi yang tersertifikasi."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Akhmadi Pamungkas
"Informasi merupakan salah satu aset bagi organisasi. Oleh karena itu, organisasi perlu melakukan pengamanan terhadap aset informasi yang dimilikinya dari akses, penggunaan, modifikasi, serta penghancuran oleh pihak yang tidak berhak. Berdasarkan Dokumen Rencana Induk Teknologi Informasi BPPT 2015-2019 disebutkan secara eksplisit bahwa salah satu permasalahan yang dihadapi oleh BPPT adalah belum terimplementasinya sistem manajemen keamanan informasi yang sesuai dengan standar ISO 27001. Padahal menurut Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2016, setiap lembaga yang menyelenggarakan sistem elektronik berkategori strategis harus mengimplementasikan standar ISO/SNI 27001. Setelah dilakukan analisis akar masalah, ditemukan bahwa BPPT belum memiliki Kebijakan dan SOP terkait pemanfaatan TI yang mendukung sistem manajemen keamanan informasi.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan penyusunan prosedur pendukung kebijakan keamanan informasi. Penelitian ini dilakukan dengan metodologi penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui studi dokumen, wawancara semi-terstruktur, dan Focus Group Discussion (FGD) terhadap sejumlah pejabat struktural dan fungsional di BPPT. Analisis data transkrip dilakukan dengan menggunakan metode tematik analisis. Adapun perumusan SOP dilakukan dengan menggunakan Soft System Methodology dengan mengacu kepada domain yang dipilih dari sejumlah kontrol pada ISO 27002 dan NIST 800-82. Dari hasil perancangan tersebut dihasilkan tujuh buah SOP terkait dengan pengguna. Diharapkan rekomendasi perancangan SOP yang dihasilkan dapat memberikan masukan bagi peningkatan kualitas sistem manajemen keamanan informasi di BPPT.

Information is one of the assets for an organization. Therefore, the organization needs to protect its information assets from access, use, modification and destruction by unauthorized parties. Based on the BPPTs Information Technology Master Plan 2015-2019, it is mentioned that one of the problems faced by the organizations is BPPT were not implementing information security management system in accordance with ISO/SNI 27001 standards yet. Whereas according to the Regulation of Kementerian Komunikasi dan Informatika No. 4/2016, every government institute that organizes strategic electronic systems must implement ISO 27001 standard. After doing root cause analysis, it is found that BPPT does not have any policies and procedure related to IT utilization that support the improvement of information security management system.
Therefore, this study aims to develop procedures in order to support information security policy. This research was conducted with qualitative research methodology. Data were collected through document studies, semi-structured interviews, and Focus Group Discussion (FGD) on a number of structural and functional officials at BPPT. The analysis of transcript data was done using the thematic analysis. The formulation of procedure was done by using Soft System Methodology with reference to a number of selected domains on ISO 27002 and NIST 800-83 controls. From the results, seven SOP associated with users were developed. It is expected that the procedure developed on this research can provide input for improving the quality of information security management system in BPPT.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hardanta Putra Pratama
"ABSTRAK

Tugas Karya Akhir ini membahas tentang Survei keamanan sebagai upaya Quality Control PT. MP pada daerah keamanan terbatas di bandara baru di Indonesia. Upaya pembukaan jalur rute penerbangan operasional di bandara baru ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat didaerah terisolir sesuai dengan tujuan pembangunan nasional. Sebelum suatu bandara dinyatakan memenuhi standar keamanan untuk dijadikan stasiun, PT.MP melakukan survei keamanan terlebih dahulu untuk mengecek kesiapan fasilitas fisik, fasilitas pengamanan dan kompetensi petugas suatu bandara didalam melaksanakan tugas pengamanan. Penelitian dilakukan menggunakan data sekunder dengan pendekatan kualitatif dimana metode dalam mencari data adalah dengan melakukan studi dokumen keamanan, peraturan perundang-undangan dan data hasil survei keamanan yang dilakukan oleh petugas Unit Corporate Security PT.MP pada 2 bandar udara baru H.Aroeppala Selayar dan bandar udara Tebelian-Sintang Kalimantan Barat. Analisa terhadap temuan data dilakukan dengan menggunakan pendekatan pencegahan kejahatan situasional 25 teknik strategi pencegahan kejahatan yang dicetus oleh Clarke. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan survei keamanan bandara baru H.Aroeppala Selayar dan Tebelian-Sintang telah memenuhi beberapa konsep 25 teknik strategi pencegahan untuk menganalisis kerentanan-kerentanan yang dapat berpotensi terjadinya perbuatan melawan hukum didalam penerbangan. Penelitian ini menyarankan perkembangan penelitian selanjutnya untuk menguji efektivitas pelaksanaan program survei keamanan ini dengan menggunakan metode yang jauh lebih komprehensif.



ABSTRACT
This Final Project assignment discusses the implementation of a security survei as an effort to Quality Control program airlines X in security restricted areas at new airports in Indonesia. The effort to open the operational flight route at the new airport aims to improve the social welfare of the people in isolated areas in accordance with national development goals. Before an airport is declared to meet security standards to be used as a station, PT.MP conducts a security survei to check the readiness of physical facilities, security facilities and competencies of officers of an airport in carrying out security duties. Research conducted using a qualitative approach where the method of finding data is by reviewing secondary data from the study of security documents, legislation and security survei data carried out by PT.MP Corporate Security officers at 2 new airports, H.Aroeppala Selayar and Tebelian airport- Sintang West Kalimantan. Analysis of the findings of the data was carried out using a situational crime prevention approach 25 techniques of crime prevention strategies triggered by Clarke. The results of this study indicate that the implementation of a new airport security survei had similar with 25 techniques of crime that can be used to analyze vulnerabilities that can potentially occur against the law in flight. This study suggests the development of further research to examine the effectiveness of the implementation of this security survei program using a far more comprehensive method.

"
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Traister, John E.
New York, N.Y. : McGraw-Hill, 1981
621.389 2 TRA d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Febriansyah
"Sistem keamanan dengan menambahkan fungsi pengamanan pada akses masuk ruangan jarang sekali diterapkan, disamping mahalnya biaya dalam pengaplikasiannya. Dengan kemajuan teknologi saat ini, kita dapat membuat suatu sistem pengamanan dengan biaya yang relatif lebih terjangkau, yaitu dengan mempergunakan rangkain terpadu seperti mikrokontroler.
Mikrokontroler adalah sebuah mini komputer yang dibangun dalam dimensi sebuah chip atau IC. Mikrokontroler sendiri dalam pengaplikasiannya dapat membantu dalam pembuatan sistem kontrol untuk berbagai keperluan. Dengan adanya kemudahan dalam membuat suatu rancang bangun yang sederhana, maka kami mendesain suatu sistem pengamanan dengan akses masuk antar ruangan dengan mempergunakan IC Eeprom sebagai kartu akses masuk dan pemograman delphi 6.0 sebagai media visualisasi dari sistem yang didesain.

Security system enhanced is function of security of accessing to enter applied very rare column, costly beside its expense in application. Now, with growth of technology, we can make security system with reduced cost, where this system application by using microcontroller.
Microcontroller is a micro computer that developed in a single chip or IC. In this application, microcontroller can assist in development of control system application for any requirement. With amenity existence in development modestly, hence we are design of security system that access enter between room by using EEPROM as access card to enter and design of visualization with object oriented programming Delphi 6.0 for this system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40807
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Surya
"Perkembangan bank dalam mendukung aktivitas kegiatan masyarakat tumbuh dengan pesat. Hal ini dapat terlihat dari ditemukannya berbagai bentuk bank besar dan kecil lengkap dengan kantor ? kantor cabang tersebar pada gedung ? gedung perkantoran, mal, dan lain ? lain. Sejalan dengan itu untuk menjaga bank ? bank tersebut sehingga terhindar dari ancaman bahaya tidaklah dapat lagi dilakukan pengamanan dengan sederhana seperti menempatkan jaga malam saja, tetapi dibutuhkan tenaga pengamanan yang berkualitas dan terdidik serta didukung oleh satuan ? satuan patroli yang terkendali. Maka oleh sebab itu dibutuhkan suatu metode untuk dapat mengatur secara efektif dan efisien suatu kegiatan patroli sehingga dapat diketahui rute mana yang dilewati serta berapa jumlah kendaraan yang dibutuhkan. Permasalahan ini dapat diatur dengan suatu sistem yang disebut tabu search. Pada dasarnya, pengertian Tabu Search adalah suatu strategi yang bertujuan untuk memandu prosedur pencarian lokal yang dikenal dengan sebutan strategi meta (meta ? strategy). Strategi ini bertujuan untuk mencegah proses pencarian yang terjebak di optimal lokal. Jadi dengan penerapan metode ini dapat ditemukan rute patroli yang paling optimal serta jumlah kendaraan yang dibutuhkan sehingga pelaksanaan patroli pengamanan sebagai bagian dari pengamanan bank DEF dapat dilaksanakan dengan baik sehingga tujuan pengamanan dapat tercapai.

The development of banking industry in order to support people activity growth so rapidly. This can be seen from the development of large bank and medium bank, complete with branch offices? in building properties, shopping mall and others. Therefore, in order to guard the bank from threat of dangerous can be done just by doing a simple guarding night watch system but also need a quality and educated security forces with support of patrol units. Therefore, it need a method to arrange a patrol activity in a good order effectively and efficiently in order to know where the patrol has to go, which route to take and also the number of vehicle needed to do the patrol. This problem can be done by using Tabu Search method. Tabu Search method is known as a method of strategy that its objective is to guide local search known as meta ? strategy. The goal of this strategy is to prevent a trap in the local optimal search. In conclusion, it can be seen that this method has found an optimal route and the number of vehocle needed, as a result the security patrol as part of the security system of bank DEF can be done effectively and efficiently."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T41238
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Samanto
"ABSTRAK
Penyelenggaraan manajemen pengamanan yang baik di dalam Rutan diharapkan dapat meminimalisir gangguan keamanan, baik itu konflik antar tahanan/narapidana, petugas dengan tahanan/narapidana, ataupun konflik terhadap aturan yang ada. Kemudian menyangkut upaya pengamanan yang mampu mendeteksi dan mencegah pelanggaran yang dilakukan oleh tahanan/narapidana. Namun menurut data menunjukkan bahwa fakta yang ada di lapangan masih saja terdapat pelanggaran-pelanggaran aturan yang menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban di dalam Rutan.
Oleh sebab itu maka dalam penelitian ini ada tiga pertanyaan penelitian yang hendak dijawab yaitu bagaimana manajemen pengamanan di Rutan Klas I Cipinang Jakarta Timur, apa kendala-kendala yang dihadapi dalam pengamanan di Rutan Klas I Cipinang Jakarta Timur dan bagaimana stretegi pengamanan yang ideal di Rutan Klas I Cipinang Jakarta Timur dalam mencegah gangguan keamanan dan ketertiban. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dimana sumber data berasal dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi kepustakaan.
Peranan petugas sebagai syarat mutlak demi terwujudnya keamanan dan ketertiban dalam suasana yang harmonis dengan seluruh penghuni. Selain petugas, demi terciptanya suasana aman harus didukung pula dengan peranan narapidana dalam menjaga lingkungan yang tertib bebas dari kerusuhan dan meminimalkan beredarnya barang-barang terlarang. Hal ini bisa terwujud jika petugas berhasil dalam melakukan pembinaan dan arahan kepada mereka agar taat kepada aturan yang telah ditetapkan oleh Rutan. Kondisi Rutan yang over kapasitas berpengaruh pada aspek pengawasan dan keamanan. Hal ini terjadi karena bertambahnya jumlah penghuni Rutan menuntut adanya peningkatan kebutuhan kuantitas dan kualitas pengawasan. Sementara itu keadaan tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas petugas maupun perbaikan dan penambahan sarana pendukung sehingga pelaksanaan pengawasan menjadi lemah. Berdasarkan analisis strategi SWOT maka strategi yang ideal adalah strategi konsolidasi (ganti arah). Strategi ini menurut peneliti paling cocok dan tepat mengingat kelemahan, kekuatan dan potensi yang ada di Rutan Klas I Cipinang Jakarta Timur serta yang paling nyata bisa dan mampu dilakukan.

ABSTRACT
A good implementation of security management in Detention of Prisoner was expected to minimize security disturbance, whether conflicts between prisoners, guards with prisoners, or rules. Then, with regard to security which able to detect and prevent prisoner violations. But according to the real fact violations of the rules which caused security disturbance were still found in Detention of Prisoners.
Therefore, there were three research questions would be answered in this research. First, how security management was carried out in Cipinang 1st class Detention Center East Jakarta, Second, what obstacles in securing Cipinang 1st class Detention Center East Jakarta, last, what ideal strategy to prevent security violations in Cipinang 1st class Detention Center East Jakarta. This research used qualitative approached, data was obtained from primer and secondary data resources. The data was collected by interviewing, and literature study.
The guards role in securing and ordering prisoners became absolute requirements. Beside guards, prisoners became another requirement to maintain order and also prevent the riots and minimize distribution of illegal drugs. This condition might happen if guards succeed making coach and guidance to the prisoners to obey the rules. Overcapacity of prison may impact controlling and securing process. Overcapacity happen because of increasing the number of prisoners. This condition contributed escalation of the quantity and quality of controlling process. In the meanwhile, this condition was imbalance because of lack of qualified guards, insufficient facilities which cause less controlling process. According to the SWOT analysis, the ideal strategy was Consolidation. This strategy was appropriate to attempt by considering weakness, strength, potency and also, this strategy was able to conducted in Cipinang 1st class Detention Center East Jakarta."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>