Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 602 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Mulyaningrum
"Perkembangan Bank di Indonesia saagat pesat, dari masa kejayaan bank, masa krisis ekonomi, kemudian sekarang bangkit lagi. Demikian juga yang terjadi pada BD, setelah merger dengan Sembilan bank dan keluar dari BPPN, maka BD yang sekarang telah berubah dengan meningkatkan kinerja karyawan, serta meluncurkan logo baru beserta visi dan misinya pada bulan Augustus 2002. Untuk mendukung hal itu, maka humas BD mempunyai strategi komunikasi dalam membangun citra perusahaan kepada khalayaknya.
Penelitian ini melihat upaya-upaya humas BD dalam membangun strategi komunikasi citra perusahaan.
Metode penelitian ini menggunakan kajian diskriptif-kualitatif dengan pendekatan studi kasus dari Bank Danamon di Jakarta. Metodologi kualitatif sebagai prosedure penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dengan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. (Bogdan and Taylor, 1975 5). Dengan menggunakan metode wawancara, pengamatan, penelaahan dokumen, dan data yang lain untuk menguraikan suatu kasus secara rinci, dapat dilihat apa yang telah dikerjakan humas BD dalam membangun citra perusahaan, maka sesungguhnya penelitian ini juga bersifat penelitian evaluatif dampak (akhir).
Dalam penelitian ini yang dijadikan unit analisisnya adalah humas BD, sedangkan unit observasinya individu. Informasi didapat dari humas BD, karyawan BD, nasabah BD dan wartawan.
Hasil wawancara dan pengamatan mendapatkan bahwa citra sebuah bank berhubungan erat dengan kepercayaan. Diperlukan waktu yang lama untuk membentuk sebuah citra perusahaan. Citra akan teriihat atau terbentuk melalui proses penerimaan secara fisik (panca indra) masuk ke saringan perhatian (attention filter) dan dari situ menghasilkan peran yang dapat dimengerti atau dilihat (perceived message), yang kemudian berubah menjadi persepsi dan akhirnya citra (M.Wayne de Lazier, 1976: 44). Dari hasi penelitian ini didapat kesimpulan bahwa citra BD sudah positif difihat dari publik internal maupun publik eksternal.
Saran dari peneliti adalah citra BD yang positif perlu dipertahankan dan dimaintain, karena perbankan erat hubungannya dengan kepercayaan. Begitu kepercayaan nasabah terhadap suatu bank menurun, maka untuk memulihkan kepercayaan tersebut sukar sekali."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T12195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Logahan, Jerry Marcellinus
"pembenahan manajemen di lingkungan Yayasan lembaga Pendidikan ABJ Tengker yang membina PTS AMI, ASMI STIE Kampus Ungu sedang dilakukan oleh para Pimpinan PTS. Pembenahan ini berkenaan dengan masalah penurunan jumlah mahasiswa baru yang masuk khususnya di ASMI. Dengan adanya Badan Humas (Public Relations) Kampus Ungu diharapkan pengenalan masyarakat tentang ASMI akan semakin meningkat, dan hal ini tentu akan meningkatkan jumlah mahasiswa baru ASMI.
Penulis ingin meneliti evaluasi terhadap implementasi strategi Public Relations di ASMI Jakarta, khususnya mulai dari evaluasi disain program kerja Public Relations ASMI, evaluasi implementasi program kerja Public Relations ASMI, sampai dengan evaluasi dampak program kerja Public Relations ASMI. Dengan asumsi melalui evaluasi terhadap implementasi kebijakan strategi Public Relations ASMI ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan Pimpinan ASMI dalam pencapaian tujuan dari ASMI.
Dari hasil penelitian terhadap evaluasi disain program kerja Public Relations ASMIIKampus Ungu terlihat disain dibuat tidak berdasarkan tujuan yang lebih spesifik serta dapat diukur keberhasilannya dan analisis terhadap kebutuhan pasar untuk mencapai tujuan lembaga. Analisis diambil sampel dari mahasiswa baru tahun akademik 1998/1999 sebanyak 548 dari 887 mahasiswa. Evaluasi terhadap implementasi program kerja Public Relations ASMI/ Kampus Ungu terlihat sembilan kegiatan dari 24 kegiatan adalah kegiatan koordinasi, tujuh kegiatan saja yang dapat dilaksanakan sesuai disain program kerja Public Relations Kampus Ungu/ASMI, sedangkan tujuh kegiatan yang sudah diprogramkan tidak dapat dilaksanakan disebabkan kurang dalam bidang resources dan responsibility dan ada dua kegiatan yang tidak diprogramkan tetapi dilaksanakan. Hal ini menunjukan kurangnya perencanaan dalam mendisain program kerja Public Relations ASMI/Kampus Ungu.
Evaluasi terhadap dampak dari program kerja Public Relations ASMI/Kampus Ungu tidak dilaksanakan oleh badan HUMAS Kampus Ungu. Dari hasil penelitian penulis di SMK Bakti Budaya DKI Jakarta yang diambil sampel 120 siswa SMK ini. Sampai tingkat pengenalan siswa SMK sudah mengenal ASMI tetapi sampai pada tingkat Perilaku persentasenya masih kecil. Oleh sebab itu strategi Public Relations ASMI perlu lebih ditingkatkan lagi dalam menyusun disain program kerja, implementasi program kerja dan meneliti dampak program kerja Public Relations ASMI. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isyak Sabroni Stamboel
"Peran public relations saat ini kian diperhitungkan para pelaku bisnis. Public relations digunakan diberbagai instrumen bisnis dalam upaya memenangkan persaingan yang semakin kompetitif. Fungsi public relations tidak semata untuk memperoleh citra positif pada publik yang dituju. namun sering digunakan untuk mendukung upaya marketing dalam memperoleh keuntungan dalam suatu bisnis sekaligus mencapal image positif perusahaan. dapart dipercaya, simpati dan dukungan publik.
Tujuan public relations bagi suatu institusi aaau perusahaan antara lain : sebagai penghubung enter perusahaan dengan stakeholder (publik berkepentingan), akitivitas komunikasi dalam menciptakan dan memelihara citra perusahaan, memantau. mengkaji dan tanggap terhadap sikap, persepsi dan pendapat khalayak. serta menjalin hubungan harmonis dengan lembaga serta berbagai media massa.
Public relations mengemban usaha pelayanan dimana seluruh unsur yang terlibat dalam kegiatan perusahaan merupakan public relations (Humus). Operaslonal public relations menekankan pada pengertian bahwa perusahaan yang membutuhkan klien bukan sebaliknya, dan pelayanan yang dilakukan aparat perusahaan menggunakan pendekatan human relations. Pelayanan bagi usaha public relations juga bersandar pada suattu fakta bukan mengacu kepada osumsi dan lmajinasi, selain memegang teguh kepada transfaransi komunikasi dan orientasinya yang menitik beratkan kepada kepentingan umum.
Lingkup kegiatan public relations antara lain : pembinaan relasi, media relations , pemantauan dan pengkajian umpan balik dan pendapat umum, publisitas, periklanan, kegiatan pameran, kegiatan sponsorship, pengelolaan alert promosi, informasi dan dokumentasi.serta metaksanakan aktivitas special events.
Mal Daan Mogot yang berada di kawasan Jakarta Barat melakukan berbagai kegiatan kehumasan guna memperoleh dukungan publik internal - eksternal dan tercapainya peningkatan jumlah target sasaran pengunjung serta menuju sasaran bisnis real dengan meningkainya jumlah transaksi di pusat perbelanjaan tersebut. Dari sisi pandang kegiatan public relations maka setiap unsur yang bertugas dan terlibat dalam kegiatan di Mal sangat menentukan citra dan keberhasilan beroperasinya mat tersebut.
Manajemen Mal Daan Mogot menyadari pula bahwa kegiatan public relations yang terencana, terarah dan fokus dapat mendukung keglatan usaha dan sukses beroperasinya mal. Kegiatan komunikasi terpadu yang menitik beratkan kepada kegiatan public relations memberikan kontribusi positif dengan meningkatnya jumfah pengunjung dan transaksi di mal.
Tesis ini mencoba menelaah dan membahas kegiatan komunikasi, khususnya program public relations, yang telah dan sedang dilaksanakan manajemen Mal Daan Mogot dalam upaya menciptakan dan memelihara serta meningkatkan citra atau image pusat perbelanjaan tersebut guna memperoleh peningkatan jumlah pengunjung dan transaksi yang terjadi dalam bisnis retail yang kian kornpetitif.
Bagaimana program public relations diciptakan dan direncanakan, siapa saja yang terlibat, dan melaksanakan program, juga jajaran yang terkait pada operasionalisasi program tersebut. Sejauh mama efekti?itas program menghasilkan sumbangan positif terhadap bisnis mal , juga nilai ekonomis dibanding pelaksanaan program lain.
Dalam penyusunan tulisan ini penulis telah mengumpulkan data dari berbagai aktivitas yang dilaksanakan, wawancara dengan manajemen Mal, konsultan properti atau pusat perbelanjaan (mall serta menelaah berbagai materi publikasi antara lain; flyer, buletin, spanduk dil. Bagian akhir tuiisan ini penulis berkesimpulan bahwa melalui program public relations yang terencana secara baik. fokus dan terpadu, dilaksanakan secara konsisten, dan berkesinambungan, maka akan menghasilkan kontribusi positif terhadap peningkatan jumfah pengunjung dan kualitas pengunjung yang menjadi target sasaran mal serta meningkatnya jumlah transaksi di mal. Penulis juga memberi rekomendasi dan saran-saran bagi kelanjutan sukses beroperasinya mal melalui program public relations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Anggraeni Ananda
"Public relations sangat penting bagi perusahaan. Perguruan tinggi swasta adalah sebuah bentuk perusahaan, sehingga public relations juga diperlukan. Perguruan tinggi swasta memiliki bentuk usaha yang unik, sebagai perusahaan non profit sekaligus profit oriented. Perguruan tinggi swasta memiliki misi sosial sekaligus harus dapat mengelola sumber dayanya untuk dapat bertahan, memelihara asset yang dimiliki, sehingga membuka peluang semua pihak untuk berpartisipasi memelihara dan mengembangkan institusi tersebut. Public relations pada perguruan tinggi swasta memiliki keunikan. Tugas public relations pada perguruan tinggi swasta tidak sama seperti pada perusahaan yang profit oriented. Tugas public relations dilakukan oleh berbagai pihak pada perguruan tinggi tersebut.
Thesis ini mengeksplorasi manajemen public relations pada perguruan tinggi swasta yang bergerak di bidang komputer; ditinjau dari fungsi, struktur dan hubungan. Tujuannya untuk mengetahui secara rinci penyebab terhambatnya fungsi public relations pada kedua perguruan tinggi tersebut.
Hasil eksplorasi menunjukkan bahwa public relations di kedua perguruan tinggi ini belum berjalan. Hal ini disebabkan kurangnya kemampuan sumber daya manusia dan tidak adanya konsep public relations yang jelas pada kedua perguruan tinggi tersebut. STMIK Budi Luhur dan STMIK AKAKOM menggunakan public relations sebagai alat promosi, dan memahami public relations sebagai promosi.
Pada awalnya penelitian ini mencoba menemukan suatu konsep Public Relations yang berlaku umum untuk Perguruan Tinggi. Namun ternyata Public Relations telah digunakan sebagai alat pemuas dan mempunyai keunikan bentuk usaha Public Relations Perguruan Tinggi Swasta melalui pendekatan kemitraan. Konsep pendekatan kemitraan ini digunakan sebagai pendukung strategi komunikasi yang ditawarkan bagi kedua perguruan tinggi swasta tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriani Winoto
"Peranan hubungan masyarakat atau public relations (PR) semakin dirasakan penting dalam menunjang keberhasilan program komunikasi perusahaan secara umum, maupun secara khusus dalam lingkup kegiatan pemasaran, baik pemasaran produk maupun jasa. Kegiatan ini umum dikenal sebagai marketing public relations. Sejalan dengan semakin dirasakan pentingnya dukungan PR, maka humas internal ataupun konsultan PR semakin pula diperlukan.
Tesis ini menelaah kekuatan, kelebihan serta kekurangan dan kelemahan humas internal dan konsultan PR, dalam menjalankan peranannya ditinjau dari evaluasi kegiatan media relations dalam konteks marketing public relations. Industri yang menjadi bahan telaah adalah penerbangan, khususnya pembukaan jalur penerbangan baru Jakarta-Melbourne. Pemilihan industri penerbangan adalah karena sifatnya yang rentan terhadap krisis sehingga dukungan PR mutlak diperlukan.
Tujuan penelitian adalah memberi masukan dan penimbangan dalam penetapan pilihan untuk mengelola secara internal divisi humas, atau memanfaatkan jasa konsultan, atau memakai kombinasi ke duanya. Dan bagaimana mengevaluasi kegiatan media relations sehingga dapat dilakukan upaya peningkatan kualitas hubungan yang ada.
Evaluasi dilakukan atas tahap persiapan dan implementasi program media relations, yaitu isi dan format materi informasi ke media massa, analisis isi liputan, dan wawancara dengan lima media massa berjangkauan nasional. Analisis isi liputan mengacu pada sistim skoring Quentin Bell. Metode penelitian adalah deskriptif.
Hasil evaluasi menunjukkan sistim skoring Bell bermanfaat untuk menganalisa isi liputan secara sederhana namun meliput hampir semua aspek yang mewakili karakteristik yang dianggap panting oleh media. Hasil lainnya adalah kriteria keberhasilan media relations bukan kuantitas tapi kualitas liputan. Merpati Nusantara Airlines memperoleh liputan secara luas tapi dari sisi kualitas memiliki nilai skor lebih rendah dibandingkan Ansett Australia Airlines, sehingga kegiatan media relations Ansett Australia dikatakan lebih berhasil.
Penerapan evaluasi dalam jangka panjang akan memungkinkan proyeksi hasil analisis kualitas kegiatan media relations secara lebih tepat. Data yang ada akan bermanfaat untuk memahami kelemahan dan kekuatan program PR dan karakteristik media secara lebih akurat, sehingga upaya perbaikan dan perencanaan dapat dilakukan lebih efektif.
Sesuai tujuan dan karakteristik perusahaan, maka pilihan Merpati Nusantara Airlines untuk rnengelola humas secara internal sudah tepat, demikian pula Ansett Australia Airlines dalam memanfaatkan konsultan PR. Namun dalam melaksanakan peranan dalam media relations, hasil wawancara menunjukkan masih perlunya peningkatan kualitas masing-masing.
Guna meningkatkan kinerja praktisi PR, penulis menyampaikan saran: diterapkannya analisis isi liputan secara intensif, ditingkatkannya upaya mendukung citra perusahaan bagi humas internal, dan pemahaman produk lebih mendalam oleh konsultan PR. Praktisi PR perlu lebih proaktif menjalankan peranannya dalam media relations. Evaluasi kegiatan PR secara berkala dan berkesinambungan perlu dilakukan, baik melalui analisis isi liputan maupun dengan membuka forum komunikasi dengan media massa sebagai mitra utama."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahfany Irawati
"Krisis dalam suatu organisasi, merupakan masalah yang memerlukan perhatian dari semua pihak, baik dari pihak internal organisasi maupun dari pihak eksternal. Apalagi krisis yang kemudian berdampak pada pembentukkan citra organisasi tersebut. Bila organisasi tidak mampu mengatasi krisisnya, maka citra negatif yang akan diperoleh organisasi itu. Terutama krisis yang terjadi dalam organisasi yang dipandang memiliki suatu pengaruh dalam masyarakat. Untuk itu diperlukan bantuan dari pihak Humas organisasi itu untuk membentuk citra positif organisasi tersebut. Thesis ini membahas strategi Media Center KPU dalam menangani pemberitaan krisis pengadaan logistik Pemilu Legislatif 2004. Dipilihnya KPU dalam penulisan tesis ini, karena dalam Pemilu 2004 sekarang, kinerja KPU menjadi sorotan masyarakat terutama mengenai pengadaan logistik Pemilu. Yang menjadi kajian dalam tesis ini yaitu pengadaan logistik Pemilu Legislatif 2004, Pembentukkan Media Center KPU adalah untuk membantu tugas - tugas Biro Humas KPU, terutama dalam hal membina hubungan dengan media massa sehingga terbentuk hubungan positif dengan media. Seperti diketahui terbentuknya citra negatif KPU di publik karena akibat pemberitaan media yang selalu menyudutkan KPU. Oleh karena itu Media Center sebagai pihak yang mewakili Biro Humas, sebagai Humas, Media Center menerapkan strategi dalam membina hubungan dengan media massa agar citra negatif tidak terbentuk terus.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Wawancara dan observasi digunakan untuk mengumpulkan data primer. Informan berasal dan pihak internal yaitu Wakil Kepala Biro Humas KPU, Media Adviser UNDP, Pimpinan pelaksana Media Center, Koordinator program. Pihak eksternal yaitu wartawan dari sebuah harian ibukota. Dokumen internal dan eksternal digunakan dalam rangka pengumpulan data sekunder.
Dalam membangun citra positif KPU, Media Center berusaha mengembangkan hubungan yang baik dengan publik internal maupun publik eksternal. Hubungan dengan publik ekstemal terutama dilakukan dengan menjalin kerjasama yang berkelanjutan dengan media massa, hal ini terlihat bahwa setelah Pemilu selesai, bantuan dana dari UNDP ditiadakan, tetapi Media Center akan terus dilanjutkan keberadaannya walaupun nanti yang menjalankan Media Center adalah pars staf Biro Humas KPU sendiri bukan lagi dari pihak konsultan Public Relations. Taktik yang digunakan Media Center melalui pendekatan - pendekatan pribadi seperti pelayanan SMS broadcast. Strategi yang dilakukan Media Center sudah optimal, walaupun pemberitaan mengenai logistik Pemilu masih terus menyudutkan KPU, ini tidak lain disebabkan karena kinerja anggota KPU yang kurang optimal. Hal ini juga dikemukakan oleh seorang wartawan dari harian ibukota.
Visi dan Misi dibentuknya Media Center KPU adalah untuk membantu pihak KPU dalam membina hubungan dengan publik eksternal, khususnya wartawan. Dan juga untuk mensosialisasikan kegiatan KPU mengenai pelaksanaan Pemilu kepada publik melalui pemberitaan di media.
Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa keberadaan Media Center dipandang positif oleh wartawan. Dan kesimpulan kami menyatakan hendaknya lembaga - lembaga pemerintah maupun swasta membangun Media Center yang sejenis dengan Media Center KPU."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Nadina I.W.C.D
"Perusahaan Gas Negara adalah merupakan suatu Perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi dan transportasi gas bumi untuk keperluan domestik (dalam negeri) dibawah Departemen Pertambangan dan Energi. Dalam perjalanannya perusahaan ini berusaha mengaktualisasikan dirinya dengan perubahan status perusahaan yang tadinya Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan, yang secara otomatis mengalami perubahan misi dan visi perusahaan, walaupun tetap berorientasi pada pelayanan terhadap masyarakat yang terbagi menjadi rumah tangga, komersial dan industri.
Guna mensosialisasikan perubahan ini agar diketahui tidak hanya khalayak intern tetapi juga ekstern perusahaan sangat diperlukan adanya campur tangan dari bagian Public Relations. Bagian ini seharusnya mempunyai peranan yang cukup penting karena dia selain berfungsi sebagai jembatan komunikasi didalam perusahaan, juga membentuk citra perusahaan yang diwakilinya. Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaannya tersebut seorang PR harus mengerti dan menguasai pekerjaan yang ditanganinya serta harus mendapat dukungan yang semestinya dari pimpinan puncak perusahaan agar dapat bekerja semaksimal mungkin.
Pada kenyataannya, Perusahaan Gas Negara ini dengan berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan (pelayanan) kepada masyarakat yang semakin berkembang belum sepenuhnya mempergunakan secara maksimal bagian Public Relations perusahaan ini. Hal ini terbukti dari masih kurangnya apresiasi pimpinan terhadap bagian ini, kurangnya tenaga pelaksana, dan lain sebagainya yang kesemuanya ini berakibat pada arti fungsi dari bagian ini sendiri yang belum berjalan sebagaimana mestinya. Apalagi dengan adanya rencana perusahaan akan "GO PUBLIC" , maka Public Relations cukup memegang peranan penting, seperti apa yang diungkapkan antara lain oleh Lesly bahwa peran dari Public Relation sebagai pihak yang berada ditengah ("pihak ditengah") untuk menjembatani khalayaknya untuk saling menyesuaikan diri.
Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Deskriptif dalam pengertian bahwa penelitian ini ingin mengambarkan secara jelas peranan Public Relations pada saat perusahaan masih berstatus Perum dan setelah menjadi Persero.
Kesimpulan yang didapat dari hasil wawancara mendalam yang dilakukan terlihat bahwa Public Relations yang seharusnya sebagai jembatan komunikasi didalam perusahaan tidak berfungsi dengan baik. Hal ini terlihat dari antara lain:
  • perubahan status perusahaan yang seharusnya sudah diketahui dan dipahami oleh seluruh pegawai baik mengenai hak maupun kewajiban serta dampaknya belum diketahui secara jelas, sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda-beda.
  • masih adanya batasan komunikasi yang tidak dapat dihindari antara atasan dan bawahan, sehingga kurang terwujud komunikasi yang harmonis didalam perusahaan.
  • tersendatnya penerbitan media komunikasi didalam perusahaan. kurangnya apresiasi pimpinan terhadap kegiatan Public Relations
  • kurangnya tenaga pelaksana (PRO) yang handal dan cakap dalam bidangnya serta perusahaan pada umumnya.
Agar bagian ini dapat berperan secara aktif dalam rangka perubahan status perusahaan ini, maka disarankan agar antara lain :
  • penempatan posisi Public Relations dalam perusahaan sedekat mungkin dengan pimpinan puncak. (misal sebagai corporate secretary).
  • Penambahan personil serta pengetahuan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
  • Perencanaan kehumasan yang matang, sehingga pimpinan dapat mengetahui serta menyetujui kegiatan bagian ini.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Hasniatiningsih
"Penelitian ini berjudul "Hubungan Efektivitas Kegiatan Public Relations Terhadap Tingkat Minat dan Hasrat Sutu Produk" dengan mengambil produk kendaraan BMW sebagai studi kasus. Teori yang mendasarinya adalah teori evaluasi program public relations yang efektif dengan menganalisa pengukuran dampak dan segi konatif dan afektif terhadap stakeholdernya. Di dalam penelitian ini, stakehdolder yang dimaksud adalah konsumen sedangkan kegiatan public relations yang dimaksud ialah eksposure konsumen terhadap kegiatan public relations khususnya yang berhubungan dengan promosi suatu merek dan produk.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan atau program public relations yang dilakukan PT BMW Indonesia dalam rangka meningkatkan image produk dan mereknya di Indonesia. Selain itu penelitian juga menganalisa apakah kegiatan tersebut telah dilakukan secara efektif dalam mencapai target marketnya. Efektivitas kegiatan atau program juga diukur melalui dampak afektif yang dihasilkan terhadap salah satu stakeholdernya yaitu target konsumen. Disni juga diteliti apakah kegiatan public relations mempunyai hubungan dan pengaruh yang signifikan dalam peningkatan minat dan hasrat terhadap produk BMW. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisa data deskriptif explanative. Pengumpulan data juga dilakukan melalui survai, observasi serta studi kepustakaan. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa kegiatan public relations yang dilakukan BMW Indonesia telah efektif dari segi kognitif dengan menjadi pemimpin dari segi media share of voice diantara kompetitornya.
Dalam penelitian ini diketahui juga bahwa dari segi afektif, terdapat hubungan atau dampak yang signifikant antara eksposure kegiatan public relations dengan peningkatan minat terhadap produk BMW baik secara statistik maupun dampak Exposure konsumen terhadap kegiatan-kegiatan public relations mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan peningkatan minat terhadap suatu produk. Akan tetapi hubungan antara exposure kegiatan public relations dengan peningkatan hasrat cendrung lemah baik dari segi statistik maupun penilaian responden sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Kusriadi
"Bagi perusahaan yang bergerak dalam sektor jasa reasuransi, peran public relations (PR) sangat penting, hal ini melihat pada tingkat persaingan yang semain tinggi terutama dengan masuknya perusahaan asing dan joint venture. Menujuk pada hal tersebut di atas, diperlukan strategi dan kegiatan PR sesuai dengan kebutuhan perusahaan asuransi guna mengatasi persaingan dimaksud.
PT. Reasuransi Internasional Indonesia (PT.ReINDO) sebagai perusahaan reasuransi yang terbesar di Indonesia, memiliki peran penting dalam membina hubungan baik dengan customer (perusahaan asuransi) melalui kegiatan PR dalam rangka mendukung dan meningkatkan citranya yang selama ini telah terbentuk.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif mengenai proses pelaksanaan strategi public relations dalam membentuk citranya di mata perusahaan asuransi, dengan menggunakan konsep public relations dan teori citra. Dari semua program PR yang ada, beberapa program yang dinilai memiliki citra dan manfaat yang positif oleh perusahaan asuransi adalah program nice weekend dan tutorial/seminar/ in-house training.
Berdasarkan temuan yang ada, kegiatan PR lainnya, meskipun memiliki citra yang positif, ada beberapa masukan/input yang datang dari perusahaan asuransi selaku customer PT ReINDO. Masukan yang ada sangat terkait pada produknya.
Riset dan evaluasi dapat dilaksankan untuk terus mengkaji efektifitas kegiatan PR yang telah dilaksanakan PT ReINDO yang menjadi rekomendasi dalam penulisan ini.
Secara keseluruhan strategi PR yang dilakukan oleh PT. ReINDO sudah cukup baik walaupun masih ada beberapa yang masih memerlukan peningkatan dan perbaikan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikrima Nurfikria
"Kajian terhadap peran Public Relation Hotel regent dalam mengatasi krisis berangkat dari pemikiran bahwa Hotel Regent sebagai salah satu hotel mewah di Jakarta yang menjalankan bisnis perhotelan besar di Indonesia, memiliki posisi yang sangat strategis baik dari sisi ekonomis maupun politis, serta sifat bisnis yang padat modal dan sumber daya manusia. Tragedi banjir yang terjadi di awal bulan Februari 2002 sukses melumpuhkan Hotel Regent, salah satu hotel bintang lima yang cukup megah di kawasan Kuningan Jakarta. Jaringan hotel four seasons, yang ditingkat dunia diakui berada di lapis teratas di kalangan chain hotel international ternyata tak berkutik melawan ganasnya banjir. Hotel tersebut pun selama 18 bulan terpaksa menghentikan kegiatan operasionalnya. Krisisi tersebut membuat citra Hotel Regent sedikit banyak menjadi terancam.
Mengingat arti panting dari peran dan fungsi strategis dan unit Public Relations dalam membantu perusahaan mengatasi krisis, maka tujuan dan penelitian adalah untuk mengetahui sejauh mama unit Public Relations berhasil dalam melakukan langkah-langkah untuk mengatasi krisis.
Salah satu teori yang mendasari adalah Persuasi yang menurut Cutlip & Center adalah suatu upaya menyampaikan informasi dengan cara tertentu untuk merubah pemikiran lama atau membentuk pemikiran barn pada masyarakat, sehingga berubah perilakunya. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah merubah atau menetralisir opini yang berlawanan, membentuk opini yang favourable dengan cara memperkuatnya.
Untuk memperoleh data-data yang akutrat maka dilakukan studi lapangan. Selain itu, untuk mengukur kinerja yang telah dihasilkan penulis melakukan wawancara mendalam dengan berbagai nara sumber atau key informan baik dari kalangan internal maupun eksternal. Sementara metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan teknik analisis data deskriptif dan studi yang dilakukan adalah bersifat kualitatif. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa penilaian kinerja unit Public Relations secara umum kurang positif. Masih perlu ada beberapa program yang harus diberdayakan secara lebih maksimal oleh unit Public Relations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14268
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>