Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Btari Cinta Humaira Cholil
"Dalam ruang sosial dan kultural patriarki, perempuan mengalami situasi teralienasi dari dirinya sendiri. Sistem kapitalisme-patriarki dalam bisnis fast fashion semakin membuat perempuan (sebagai buruh) terbelenggu dalam situasi teralienasi sebab adanya ketidakadilan dalam sistem tersebut. Dengan menggunakan kritik feminis sebagai metodenya, artikel akan berupaya membedah ketidakadilan yang dialami oleh buruh perempuan sekaligus menggunakan teori alienasi dan etika feminis yang digagas oleh seorang feminis sosialis, Alison Jaggar. Mengacu pada hal itu, penulis meyakini bahwa pengaplikasian etika setara gender pada industri mode merupakan cara yang realistis untuk perlahan melepaskan belenggu dan memakmurkan para buruh perempuan dari situasi tersebut. Langkah tersebut ditujukan kepada pihak ketiga—para perempuan—yang memiliki kapasitas yang cukup untuk membantu buruh perempuan dan tanggung jawab juga ditujukan kepada industri mode secara keseluruhan. Ketika ethical fashion sudah terealisasi sebagai wadah baru bagi buruh perempuan dalam melanjutkan pekerjaannya, pemboikotan terhadap bisnis fast fashion dapat dilakukan tepat setelahnya. Berdasarkan itu, pada akhirnya selalu ada cara yang etis untuk menjalankan sebuah bisnis dalam industri mode meskipun keuntungan tidak bisa didapat secara instan.
In the social and cultural spaces of patriarchy, women experience a situation of alienation from themselves. The capitalism-patriarchy system in the fast fashion business is increasingly trapping women (as workers) into alienated situations due to the injustices in the system. Using feminist criticism as its method, the article will attempt to expose the injustice experienced by female workers while using the theory of alienation and feminist ethics advocated by a socialist feminist, Alison Jaggar. Referring to that, the author believes that the application of gender-equal ethics to the fashion industry is a realistic way to slowly unleash the bonds and emancipate women workers from the situation. The move is aimed at third parties—women—who have sufficient capacity to help women workers and responsibility is also directed to the fashion industry as a whole. When ethical fashion is realized as a new container for female workers to continue their work, a boycott of the fast fashion business can take place right afterwards. Based on that, in the end, there's always an ethical way to run a business in the fashion industry even though profits can't be obtained instantly."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Haniva Ihsani Faisal
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki efek dari perspektif waktu masa depan dan grit pada siswa dalam peran peran dalam organisasi siswa. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi relatif grit dan perspektif waktu masa depan pada organisasi siswa kinerja. Menggunakan teknik analisis statistik regresi berganda berganda, ini studi menggunakan sampel siswa yang merupakan administrator dari Lembaga Dakwah di XYZ Universitas (N = 92). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perspektif waktu masa depan memiliki positif berpengaruh pada kinerja peran siswa dalam organisasi. Hasil juga menunjukkan grit itu memiliki efek positif pada kinerja peran siswa dalam organisasi. Selanjutnya, hasil menunjukkan bahwa grit memiliki varian unik pada kinerja peran siswa di organisasi di atas dan di luar perspektif waktu masa depan.

ABSTRACT
This study aims to investigate the effects of future time and grit perspectives on students in role roles in student organizations. Specifically, this study aims to look at the relative contribution of grit and future time perspectives on student organization performance. Using multiple regression statistical analysis techniques, this study uses a sample of students who are administrators of the Da'wah Institute at XYZ University (N = 92). The results showed that the perspective of future time had a positive effect on the performance of student roles in the organization. The results also showed that grit had a positive effect on the performance of student roles in the organization. Furthermore, the results show that grit has a unique variant on the performance of student roles in organizations above and beyond the perspective of future time.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mar Atis Sholikhah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan sikap terhadap waktu time attitude pada 96 partisipan siswa SMA di daerah Jabodetabek. Konsep sikap terhadap waktu yang digunakan adalah konsep dari Worrel dan Mello 2007. Konsep grit yang dipakai digagas pertama kali oleh Duckwoth, Matthew, Kelly, Anderson 2007. Sikap terhadap waktu diukur dengan menggunakan Adolescent Time Inventory ndash; Time Attitude ATI-TA. Grit diukur menggunakan Grit Scale for Adults and Children GSCA. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa sikap terhadap waktu dapat memprediksi grit sig. 0.000. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa Masa Depan Negatif sig. 0.030 dan Masa Kini Negatif sig.0.049 dapat memprediksi grit secara signifikan.

The objective of this study is to examine the correlation between each dimension of time perspective with grit in the sample of 96 senior high adolescents in Jabodetabek. The concept of time perspective is using Worrel and Mello 2007. The concept of grit was first championed by Duckwoth, Matthew, Kelly, and Anderson 2007. Time perspective is measured by Adolescent Time Inventory ndash Time Attitude ATI TA While grit is measured with Grit Scale for Adults and Children GSCA. Result indicates time attitude significantly predict grit sig.0.000. Multiple linier regression analyses indicate Future Negative sig.0.030 and Present Negative sig.0.049 significantly predict grit."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharso A.S.P.
Yogyakarta: Kanisius , 1995
712.5 SUH t (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Kartikawati
"Selaras dengan maraknya perkembangan acara-acara televisi untuk menjaring para bintang baru telah menjadi suatu fenomena yang menarik didunia hiburan tidak hanya dari banyaknya peminat dan konsumen yang menikmati tetapi juga telah membuat suatu tambang emas bagi media-media yang mempopulerkannya termasuk disini adalah media cetak. Fenomena AFI yang awalnya diproduksi Indosiar akhirnya menarik minat Tabloid Gaul sebagai anak perusahaan Indosiar untuk memberitakan berbagai berita tentang para bintang AFI beserta gaya hidupnya.
Menyikapi kemunculan fenomena pemilihan para bintang AFI tersebut yang ternyata sebagai pengerukan keuntungan bagi media yang meliputnya maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tentang mengapa Tabloid Gaul melakukan komodifikasi atas gaya hidup para bintang AFI tersebut dan ada tidaknya eksploitasi atas mereka dan juga pertimbangan-pertimbangan ekonomi politik serta landasan ideologis yang menjadi latar belakang komodifikasi tersebut.
Merujuk ke-concern-an tesis ini yaitu berusaha membongkar praktik-praktik komodifikasi dalam perspektif ekonomi politik media komunikasi media dan mencoba mengungkap motiftersembunyi dibalik itu semua.
Penelitian ini dilakukan dengan analisis wacana dari Norman Fairclough untuk melihat mengapa Tabloid Gaul melakukan komodifikasi gaya hidup para bintang AFI (Akademi Fantasi Indosiar) ini. Bagi Fairclough suatu teks yang diproduksi dan dikonsumsi tidak terlepas dari faktor praktek-praktek wacana ( discourse practice) yang menjadi mediasi antara teks itu sendiri dengan praktek sosiokultural(sociocultural practice). Pendekatan framing analysis dari Gamson dan Modigliani, pada level teks dipilih mengingat penulis yakin bahwa dengan adanya representasi makna dalam teks di Tabloid Gaul dapat menimbulkan wacana menarik tentang munculnya komodifikasi gaya hidup pars bintang API tersebut apabila dikaji dari sudut komunikasi.
Berdasarkan temuan data penelitian antara lain berisi bahwa, Pertama komodifikasi yang dilakukan Tabloid Gaul terhadap para bintang terutama para bintang AFI (Akademi Fantasi Indosiar sesungguhnya merupakan fenomena industri media sebagai industri bisnis yang berorientasi pada keuntungan. Kedua, upaya keras dari para bintang AFI sendiri dalam mempertahankan kepopuleran atas nama identitas yang telah diperoleh untuk dapat terus digunakan ataupun laku dipasar tetap saja melanggengkan adanya eksploitasi atas diri mereka untuk terus bertahan dalam dunia hiburan yang terus bergerak dengan penuh persaingan. Apa yang ditampilkan media juga telah melanggengkan banalitas media dimana para artis dan para bintang dikupas demi keuntungan semata. Ada kepentingan ekonomi politik yang dilakukan oleh para pemilik modal yang mendominasi yang notabene adalah sebuah kekuatan bisnis besar yang kuat di bidang media yaitu dari kelompok Salim Group sebagai pemilik Indosiar dengan anak perusahaan Tabloid Gaul ini, Ketiga, landasan ideologis yang mendasarinya tentu saja adalah landasan ideologi pasar yang mendasarkan pada logika M-C-M (Money-Commodities-Mare Money) sebagai kepentingan utama. sehingga Tabloid Gaul apabila dipandang dari sudut pandangan kritis dapat dilihat sebagai suatu yang lahir dari adanya dominasi atas kelompok yang satu terhadap kelompok yang lain yaitu adanya kekontrolan demi keuntungan dan menjadi agen kapitalis.
Implikasi hasil penelitian ini nantinya dapat memperkaya studi-studi kajian kritikal dengan ekonomi politik media yaitu komodifikasi dengan menyertakan secara lengkap dua enlrypoint Masco yaitu strukturasi dan spasialisasi untuk membedah sejumlah fenomena yang berkaitan dengan bintang dan gaya hidupnya. Sehingga untuk masa mendatang media dapat dirnanfaatkan secara maksimal tidak hanya sisi komersialisasi belaka dengan star fetihism dapat dikurangi dan para khalayak akan lebih merasakan manfaatnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"mengenai makna didalam text sms"
Netherlands: Springer, 2005
004.6 INS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Dian Nirmala
"Kematangan karir merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan masa remaja. Salah satu hal yang menunjang kematangan karir adalah perspektif masa depan (future time perspective/ FTP), yang merupakan kemampuan untuk melihat lebih jauh dan juga antisipasi, membuat perencanaan dan mengorganisir kemungkinan-kemungkinan di masa depan. Ciri remaja yang matang secara karir antara lain memiliki orientasi masa depan yang jelas, menunda kenikmatan saat ini, memiliki perencanaan, dan mampu menetapkan keputusan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat konseling FTP dalam membantu mengembangkan orientasi dan perspektif masa depan pada remaja.
Penelitian ini merupakan penelitian single case subject dengan desain kuasi eksperimental, dengan hanya melibatkan satu partisipan. Partisipan mengikuti tiga fase intervensi sebanyak delapan hari dengan tiap pertemuan terdiri dari 2-3 jam dalam kurun waktu satu bulan (27 Mei 2014 ` 19 Juni 2014). Berdasarkan pengukuran yang dilakukan dengan kuesioner Future Time Perspective Scale (FTPS), dan analisa kualitatif sepanjang pelaksanaan konseling, maka dapat disimpulkan bahwa konseling FTP dapat mengembangkan orientasi masa depan yang lebih jelas. Hal ini dapat dilihat dari keberhasilan partisipan dalam memiliki orientasi masa depan yang lebih positif dan bermakna, mampu mengidentikasi hal-hal yang perlu dilakukan pada masa ini untuk mencapai masa depan, dan juga membuat perencanaan serta alternatif perencanaan untuk masa depannya.

Career maturity is one of several important aspects in adolescence`s developmental phase. One of many subjects that contribute to support the career maturity further is the future time perspective (FTP), i.e. ability of envision farther, in company with anticipation, i.e. planning and organizing future possibilities. The characteristic of adolescents with a career maturity among others are have a clear future orientation, pose an ability to delay pleasure at the moment, secure a plan, and able to generate a decision. This study was conducted to view the FTP-oriented counseling`s support in the development of adolescent`s future orientation and perspective.
The study was a single case subject per quasiexperimental design, thus comprised only one participant. Participant involved in a three-phase intervention for eight days of 2-3 hours meeting during one month period. Based on the Future Time Perspective Scale (FTPS) questionnaire and qualitative analysis result throughout the counseling, it is concluded that the FTPoriented counseling is able to support the development of a clearer future, which lies in participant`s success of having a more positive and meaningful future orientation, capability to identify necessary to-do-list for his future achievement, and also to the ability to develop future plans as well as its alternatives."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T42080
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Entis Fitriasi
"Skripsi ini membahas karakteristik dokter terhadap kelengkapan pengisian Informed Consent pasien bedah caesar di RS Grha Permata Ibu. Informed Consent adalah salah satu aspek penting sebelum melakukan tindakan terhadap pasien terutama dalam melakukan tindakan yang memiliki resiko tinggi seperti bedah caesar.
Dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) menyebutkan bahwa Informed Consent harus lengkap 100%, bagi dokter Informed Consent dapat membuat rasa aman dalam menjalankan tindakan medis pada pasien, sekaligus dapat digunakan sebagai pembelaan diri terhadap kemungkinan adanya tuntutan dari pasien atau keluarga pasien bila terjadi akibat yang tidak dikehendaki, sedangkan bagi pasien Informed Consent merupakan penghargaan terhadap hak-hak pasien oleh dokter dan dapat digunakan sebagai alasan gugatan terhadap dokter apabila terjadi penyimpangan praktik dokter dari maksud diberikannya persetujuan pelayanan kesehatan.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif, pada penelitian kuantitatif dilakukan telaah dokumen berdasarkan lembar Informed Consent pasien bedah caesar pada bulan Januari-Maret 2015, sedangkan pada penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara terhadap seluruh dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Grha Permata Ibu dan wawancara terhadap informan kunci dari perawat dan manajemen. Berdasarkan analisis didapatkan hasil bahwa ketidaklengkapan pengisian lembar Informed Consent pasien bedah caesar di RS Grha Permata Ibu sebesar 63,7%. Variabel yang paling banyak tidak terisi adalah jam penandatanganan sebanyak 68,5%, hubungan antara pemberi pernyataan dan pasien sebanyak 37,9% dan nomor rekam medis sebanyak 29,8%.

This undergraduate thesis discusses about the characteristics of the doctor to the informed consent completeness of cesarean patients in Grha Permata Ibu Hospital. Informed consent is one of the important aspects before taking action to the patients, especially in carrying out the actions which have a high risk such as cesarean.
The Minimum Service Standards states that informed consent must complete 100%, for the doctors informed consent can create a sense of security in carrying out medical procedures on patients, and can be used as a defense against possible claims from the patient or the patient's family if undesirable thing happened, whereas for patients informed consent is a tribute to the rights of patients by the doctors and can be used as an excuse lawsuit against a doctor if irrelevance medical practices happened.
This study used quantitative and qualitative research, quantitative research conducted document review based on the informed consent of cesarean patients from January to March 2015, whereas in qualitative research used interview method to all specialists in obstetrics and gynecology at Grha Permata Ibu Hospital and interviewed with nurses and management. Based on the analysis showed that the incompleteness informed consent of cesarean patients in Grha Permata Ibu hospital is 63.7%. The variable that is most widely unfilled is hours signing, 68.5%, the relation between the people who give the statement and patients is 37.9% of patients and medical record numbers is 29.8%.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Ribka N.M. Adelina Br.
"Hukum persaingan usaha pada hakikatnya dimaksudkan untuk mengatur persaingan dan monopoli demi tujuan yang menguntungkan, dengan berisi ketentuan-ketentuan substansial tentang tindakan-tindakan yang dilarang beserta konsekuensi hukum yang dapat timbul. Salah satu tindakan yang dilarang tersebut adalah perjanjian penetapan harga, yang dalam literatur ilmu hukum ekonomi, merupakan salah satu bentuk kolusi, karena akan menghilangkan persaingan yang seharusnya terjadi diantara perusahaan-perusahaan yang ada di pasar. Penelitian dalam penyusunan tesis ini mengacu pada teori tentang campur tangan negara dalam bidang perekonomian, khususnya pengaturan pasar dalam konsep negara kesejahteraan (welfare state). Metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah normatif dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan dengan mengumpulkan, menelaah dan mempelajari data sekunder yang berupa hukum positif dan kepustakaan dan metode analisis data kualitiatif. Larangan penetapan harga diatur dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, dan merupakan salah satu perjanjian yang dilarang. Meskipun mengatur mengenai kegiatan dan perjanjian yang dilarang, terdapat beberapa pengecualian yang diatur dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1999, termasuk perjanjian penetapan harga yang memiliki pengecualian sebagaimana diatur dalam Pasal 50, dimana perjanjian yang dilarang atau kegiatan yang dilarang, apabila dilakukan untuk melaksanakan peraturan perundangundangan yang berlaku, sebagaimana diatur dalam Pasal 50 huruf a, maka perjanjian atau kegiatan yang dilarang tersebut dapat dikecualikan.

The aim of the competition law is to manage and regulate the competition and monopoly for beneficial advantage, consisting substantial regulation about prohibited actions and the legal consequences that appears with it. One of the prohibited action is price fixing agreement, which in the literature of economic law is a form of collusion, because it will eliminate the competition that was supposed to happen among the corporations in the market. Research in this thesis refers to the theory of the state?s interference in economy, particularly the market arrangement in the concept of welfare state. The method being used in this thesis is normative with data collection techniques using literature study by gathering, analyzing and studying secondary data in the form of positive law and literature with analysis method based on the quality of the data. Price fixing agreement is regulated in Article 5 paragraph (1) of The Act No. 5/ 1999 of The Prohibition of Monopoly and Unfair Business Competition, and is one of the prohibited agreement. Although the Act regulate about the activities and agreement that prohibited, there are a few notable exceptions as regulated in The Act No. 5/ 1999, including the price fixing agreement that has the exception as stipulated in Article 50, where for agreement which has been prohibited, or activity that is not allowed to, if adopted to implement the current regulation as stipulated in Article 50 letter a, then the agreement or activity which are prohibited can be excluded and could be exempted."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44073
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>