Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 440 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutiara
"Organisasi nirlaba memiliki model operasi dan faktor ekonomi yang berbeda masih dapat mengadopsi proses dan prosedur yang sama dengan organisasi yang berorientasi keuntungan pada umumnya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya. Studi ini akan membahas faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan oleh organisasi nirlaba ketika menerapkan proses perubahan. Karena berkurangnya pendanaan dan persaingan yang semakin ketat dari organisasi serupa, banyak organisasi nirlaba harus menghadapi tantangan seperti peningkatan kinerja, profitabilitas, dan tuntutan digitalisasi. Faktor-faktor yang mengancam operasional yang sedang berlangsung dalam organisasi diidentifikasi dan dieksplorasi dalam penelitian ini; yang juga akan memeriksa prinsip-prinsip peningkatan proses dasar yang dapat diterapkan pada organisasi. Studi ini bertujuan memberikan solusi strategis untuk meningkatkan proses bisnis dan meningkatkan pendapatan dengan mengembangkan strategi menggunakan pendekatan manajemen proses bisnis dan transformasi digital dengan menerapkan konsep model bisnis kanvas. Studi ini mengidentifikasi beberapa perubahan dalam strategi bisnis yang tepat untuk lembaga beasiswa di Fakultas Teknik Universitas Indonesia mengikuti proses bisnis organisasi saat ini serta kerangka kerja untuk memperkuat kinerjanya. Tujuan utama dari perbaikan proses adalah untuk mengembangkan komitmen organisasi dan dukungan untuk memfasilitasi perbaikan proses yang berkelanjutan. Model Bisnis Kanvas diharapkan dapat membantu organisasi menilai dan mengembangkan strategi dan proses yang selaras dengan nilai-nilai inti dan misi organisasi. Tujuan strategi ini untuk membantu organisasi mengatasi masalah sosial dan ekonomi dengan mengembangkan solusi praktis yang memenuhi tujuan dan harapan organisasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung organisasi nirlaba untuk memenangkan kompetisi dengan memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan sehingga mereka menjadi adaptif, modern, agile dan memiliki posisi yang disegani di masyarakat.

A non-profit organization that has different operating models and economic factors can still adopt the same processes and procedures as profit-oriented organizations in general to improve their efficiency and effectiveness. This study will discuss important factors that a non-profit organization needs to consider when implementing the change process. Due to reduced funding and increasingly fierce competition from similar organizations, many non-profits have had to face challenges such as improved performance, profitability, and the demands of digitization. Factors that threaten their ongoing operations were identified and explored in the study, for we will examine the basic process improvement principles that organizations can implement. This study aims to provide strategic solutions to improve business processes and increase revenue by developing strategies using the business process management (BPM) approach and digital transformation by applying a Business Model Canvas (BMC) concept. The study identified several changes in the appropriate business strategy for a scholarship institution in Indonesia following the current business processes of the organization as well as the frameworks in place to strengthen their performance. The main objective of process improvement is to develop organizational commitment and support to facilitate continuous process improvement. Business Model Canvas is expected to help organizations assess and develop strategies and processes that align with their core values and mission. This strategy's purpose of help organizations addresses social and economic problems by developing practical solutions that meet organizational goals and expectations. The results of this study are expected to support non-profit organizations to win competitions by providing a sustainable competitive advantage for all stakeholders so that they become adaptive, modern, agile, and have a respected position in the community."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Rachmawati
"Tuntutan pada organisasi pemerintah seperti profesionalisme, akuntabilitas, transparansi, dan responsif semakin tinggi membawa tantangan untuk memodernisasi administrasi dan pelayanan. Dari tuntutan itulah lahir inovasi yang terkait dengan e-government, reformasi birokrasi, dan Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Dalam proses perubahan tersebut komunikasi internal organisasi dan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memegang peranan penting. Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) sebagai unit Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang memiliki 29 satker di daerah harus dapat memaksimalkan komunikasi internal organisasinya agar dapat melakukan pelayanan prima pada industri. Penelitian ini membahas mengenai proses komunikasi internal birokrasi dan saluran komunikasi internal dalam satuan kerja serta koordinasi antara pusat dan satker daerah di lingkungan BSKJI. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif interpretif dengan metode studi kasus, dan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan dokumen. Hasil dari penelitian ini alur komunikasi yang dominan digunakan dalam komunikasi internal adalah atas ke bawah atau downward communication karena proses pekerjaan umumnya sesuai dengan arahan pimpinan. Selain itu, alur komunikasi dari bawahan ke atas atau up ward communication, horizontal, dan diagonal pun digunakan dalam proses komunikasi organisasi. Berbagai saluran komunikasi digunakan dalam proses  komunikasi internal dari yang bersifat formal seperti: surat, disposisi, rapat, rapat virtual  dan yang bersifat informal personal pegawai, WA/SMS/telepon, WAG. Tantangan komunikasi internal yang dialami oleh BSKJI antara lain : persepsi selektif, hambatan budaya, hambatan organisasi, Sumber Daya Manusia, dan infrastruktur. Penggunaan saluran komunikasi internal yang menyesuaikan dengan perkembangan TIK dalam alur komunikasi internal birokrasi di BSKJI tersebut secara umum dapat  mempercepat proses pekerjaan,  dianggap dapat mangkas rantai prosedur, mempercepat koordinasi,  memperluas penyebaran informasi, koordinasi bisa dilakukan tanpa hambatan lokasi, menghemat anggaran serta waktu.

The demands on government organizations such as professionalism, accountability, transparency, and responsiveness are getting higher, bringing challenges to modernizing administration and services. These demands pushes the emergence of innovations related to e-government, bureaucratic reform, and Electronic-Based Government (SPBE).  The Agency for Industrial Standardization and Services Policy (BSKJI) as a unit of the Ministry of Industry (Kemenperin) with its 29 work units in the regions has the task to maximize its organization's internal communication to provide excellent service to the industry.  This study discusses the internal communication process of the bureaucracy and internal communication channels within the work units as well as the coordination between the central and regional work units within the BSKJI environment.  The approach used in this study is interpretive qualitative of a case study method, with in-depth interviews and documents analysis as the data collection techniques. This study found that the dominant communication flow used in internal communication is top-down or downward communication because the work process is generally in accordance with the direction of the leadership.  In addition, the communication flow from the bottom up or upward communication, horizontally, and diagonally is also used in the organizational communication process.  Various communication channels are used in the internal communication process from formal ones such as: Letters, dispositions, meetings, virtual meetings and informal personal employees, WhatsApp/SMS/telephone and WhatsApp groups. Internal communication challenges experienced by BSKJI include: Selective perception, cultural barriers, organizational barriers, human resources, and infrastructure. The use of internal communication channels that adapt to the development of ICT in the internal communication flow of the bureaucracy at BSKJI can generally speed up the work process by cutting the chain of procedures, speed up coordination, expand information dissemination. These can be done as the communication technology used helped overcoming geographical barriers as well as budget and time constraints."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Handayani
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis profitabilitas dan lifetime value donatur pada salah satu organisasi nonprofit di Indonesia, yaitu Organisasi Z. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan melakukan perhitungan profitabilitas dan lifetime value pada donatur Organisasi Z sebagai dasar pengelolaan pelayanan donatur (donor relationship management). Pemilihan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling dengan menetapkan sebesar 20% donatur dengan total donasi tertinggi pada periode 2019 sebagai sampel penelitian. Analisis profitabilitas dan perhitungan lifetime value donatur menggunakan data primer yang diperoleh dari divisi fundraising dan divisi keuangan Organisasi Z pada periode 2019. Hasil penelitian berupa identifikasi dan klasifikasi donatur ke empat kategori berdasarkan analisis gabungan analisis profitabilitas donatur dan lifetime value donatur. Dari hasil penelitian diperoleh empat kategori pengklasifikasian donatur yaitu high value donors (53%), growing donors (9%), declining donors (4%), dan low value donors (33%). Berdasarkan hasil analisis penelitian diperoleh informasi bahwa kelompok paling dominan adalah high value donors, yaitu kelompok donatur yang memiliki nilai profitabilitas dan lifetime value tinggi yang mengindikasi bahwa keberlanjutan pendanaan organisasi Z cukup baik. Namun demikian organisasi Z memiliki tantangan untuk segmen low value donors, yang merupakan kelompok terbanyak kedua, karena memiliki profitabilitas dan lifetime value yang rendah.

The aim of this research is to measure the profitability analysis and lifetime value of donors in one of the non-profit organizations (NFPs) in Indonesia, namely Organization Z. This research uses a case study approach with single unit analysis. The sampling used the purposive sampling method by selecting 20% of total donors with the highest donations in 2019 as the samples. The analysis is conducted by calculating the donor profitability analysis and donor lifetime value using primary data obtained from the fundraising and the financial reports of Z Organization Z in the period of 2019. The results identified the classification of donors into four categories based on the joint analysis of the donors’ profitability analysis and donors’ lifetime value as the basis for managing donor relationships and resource allocation. From this research, it is obtained donors’ classification, namely High-Value Donors (53%), Growing Donors (9%), Declining Donors (4%), and Low-Value Donors (33%). The most dominant group is the High Value Donors, having high profitability and lifetime value, which indicates that the sustainability of Z organization's funding is good. However, organization Z faces a challenge for the low-value donors’ segment, which is the second largest group, because it has low profitability and lifetime value."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Uli Sintong
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dan efikasi diri dengan kinerja pegawai pada Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPR RI. Iklim organisasi merupakan semua lingkungan yang dihadapi oleh manusia dalam suatu organisasi yang mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas keorganisasiannya, yang diukur berdasarkan dimensi otonomi, kebersamaan, kepercayaan, tekanan, dukungan, pengakuan, kewajaran dan inovasi. Efikasi diri adalah evaluasi seseorang terhadap dirinya sendiri atas kemampuannya melakukan sebuah tugas, mencapai tujuan, dan menggerakan motivasi yang diperlukan untuk keberhasilan dalam melaksanakan tugas yang diukur dengan indikator: besaran, kekuatan dan generalitas. Sementara kinerja pegawai adalah penilaian diri terhadap prestasi kerja yang diperlihatkan seseorang dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan diukur dengan indikator: kecepatan, kualitas, layanan, nilai, keterampilan interpersonal, mental untuk sukses, terbuka untuk berubah, kreativitas, keterampilan berkomunikasi, inisiatif, dan perencanaan organisasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian eksplanatif. Sampel yang digunakan sebanyak 93 orang yang diambil dengan teknik sensus. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan statistik non parametrik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iklim organisasi dan efikasi diri memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja pegawai P3DI Sekretariat Jenderal DPR RI. Hasil ini memberikan arti bahwa semakin baik iklim organisasi dan semakin tinggi efikasi diri, maka semakin baik kinerja pegawai; sebaliknya semakin buruk iklim organisasi dan semakin rendah efikasi diri, maka semakin buruk kinerja pegawai. Dengan demikian iklim organisasi dan efikasi diri menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka perlu adanya pembenahan terhadap iklim organisasi dan efikasi diri. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan kompetensi komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosional, peningkatan kompetensi pegawai melalui pelatihan, memberikan pekerjaan sesuai deskripsi tugas, mengusahakan penghargaan kepada para pegawai yang berprestasi, dan penerapan sistem kompensasi yang adil, dan menjadikan sikap inovatif sebagai budaya dan filosofi organisasi. Sementara untuk meningkatkan efikasi diri perlu adanya pemberian pemahaman terhadap pegawai tentang efikasi diri, mulai dari pengertiannya, manfaatnya sampai cara-cara untuk meningkatkannya dan mengadakan pelatihan khusus untuk meningkatkan efikasi diri pegawai.
The research objective is to examine the influence of organizational climate and self efficacy on personel performance at Centre for Research and Processing Data and Information of Secretariat General of DPR RI. Organizational climate refers to all environment aspect that people face in an organization that influenced someone in doing his organization task, which could be measured by dimension of autonomy, cohession, trust, pressure, support, recognition, fairness, innovation.
Self efficacy is the evaluation of self capabilities in doing the tasks, to achieve the goals and drives motivation to get succeed in doing the tasks that could be measured by indicators of sizing, strong and generality. Meanwhile, personel performance is a self-adjusment of work prestigious that someone had shown to achieved the goals that could be measured by indicators of speedy, quality, services, values, interpersonel skill, mentality for succeed, openness to change, creativity, communication skills, initiative, and organizational planning.
This research using quantitative approach and explanative method. The samples are 93 and using sensus techniques. Collecting datas were using questionaires and nonparametric statistic. The results shown that organizational climate and self efficacy have a positive and significant influence to the personel performance at P3DI of Secretariat General of DPR RI, either itself or together. It means that as good as the organizational climate and high of self efficacy is, the performance also be good and vice versa. So, organizational climate and self efficacy are significant factors to increase performance.
Based on the result of research, it is important to improve the organizational climate and self efficacy. It is important to develop competence in interpersonal communication and emotional intelligence, to improve human competence by training, giving tasks depend on job description, giving rewards and implementing justice compensation, and making innovative attitude as philosophy and organizational culture. Meanwhile, it is important to know and giving dissemination and specific training to increase personel self efficacy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T25831
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azizah Rahmanawati
"Tesis ini membahas tentang organisasi pembelajar yang memungkinkan organisasi dapat beradaptasi lebih baik dan lebih cepat terhadap perubahan lingkungan yang begitu cepat terjadi. Permasalahan dalam penelitian ini bagaimana peta potensi Learning Organization (yang mencakup kelima sub-sistem menurut Marquardt : Learning, Organization, People, Knowledge dan Technology) di BPSDM Hukum dan HAM dan strategi apa yang harus dilakukan untuk membangun Learning Organization tersebut, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai peta potensi Learning Organization di BPSDM Hukum dan HAM dan untuk mengetahui strategi yang harus dilakukan untuk membangun Learning Organization tersebut. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif.
Secara metodologis, berdasarkan tujuannya jenis penelitian ini adalah deskriptif yang menggunakan satu variabel. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai BPSDM Hukum dan HAM, dengan teknik pengambilan sampelnya adalah purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 109 orang. Adapun instrumen yang digunakan adalah kuesioner tentang Learning Organization Profile yang dikembangkan oleh Marquardt dalam bukunya "Building the Learning Organization : A System Approach to Quantum Improvement and Global Success".
Hasil analisis data dapat diketahui bahwa peta potensi learning organization di BPSDM Hukum dan HAM diperoleh nilai rata-rata untuk setiap sub-sistem adalah (1) Learning : 23,82; (2) Organization : 25,06; (3) People : 24,95; (4) Knowledge : 22,95 dan (5) Technology : 24,64. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini menyimpulkan bahwa di BPSDM Hukum dan HAM memungkinkan untuk dapat dibangun learning organization jika dilakukan usaha keras untuk perbaikan-perbaikan yang significant, karena peta potensinya masih tergolong tidak kuat dan skor rata-ratanya berada di bawah 30 (masih dibawah yang direkomendasikan oleh Marquardt). Maka dari itu harus dibangun strategi-strategi yang significant dari setiap sub-sistem yang ada. Yang terpenting adalah harus ada komitmen terlebih dahulu dari pimpinan, terutama level tertinggi untuk memahami dan menerapkan learning organization itu

The thesis discusses a learning organization which enables an organization to make a better and faster adaptation of an environment change which happens so rapidly. The problems of the research are what potential map of the learning organization (which covers Marquardt?s five sub-systems: Learning, Organization, People, Knowledge, and Technology) occurs at the Agency of Human Resources Development of Law and Human Rights and what strategy that should be applied to build the learning organization. Therefore, this research aims to elaborate the description of the potential map of the learning organization at the Agency of Human Resources Development of Law and Human Rights and to find out the right strategies that should be applied to build the learning organization. This research utilizes a quantitative approach.
Methodologically, in accordance with its aims, the type of this research is descriptive using one variable. The population of this research is all employees of the Agency of Human Resources Development of Law and Human Rights and it employs a purposive sampling as the technique of sample taking with a total sample 109 people. While the instrument used is a questioner of the Learning Organization Profile developed by Marquardt in his book "Building the Learning Organization: A System Approach to Quantum Improvement and Global Success".
The data analysis results show that according to the potential map of the learning organization at the Agency of Human Resources Development of Law and Human Rights, it is learnt that the average scores of the five sub-systems are (1) Learning: 23,82; (2) Organization: 25,06; (3) People: 24,95; (4) Knowledge: 22,95; and (5) Technology: 24,64. On the basis of the results, the research reaches a conclusion that at the Agency of Human Resources Development of Law and Human Rights it is possible to build the learning organization if great efforts are conducted in order to obtain significant improvements because the potential map is still regarded weak. Moreover, the average scores are below 30 (still lower than recommended by Marquardt). Therefore, it is necessary to establish significant strategies of each sub-system. The most important point is there should be commitment had by the head of the agency, especially those holding the highest positions, to comprehend and implement the learning organization."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26341
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wastu Adi Mulyono
"Upaya membangun kembali komitmen melalui motivasi internal, seperti spiritualitas di tempat kerja (STK) sangat dibutuhkan. Penelitian korelasi ini mengidentifikasi hubungan STK, fasilitas, dan iklim spirtual dengan komitmen organisasi pada 84 perawat SI Fatimah Cilacap dengan analisis regresi logistik berganda. Iklim spiritual berinteraksi dengan fasilitasi dalam mempengaruhi komitmen organisasi. Pelatihan spiritual-leadership, dan bimibingan spirituali direkomendasikan pada RSI. Kompetensi spiritual untuk manajer, dan modul STK praktis perlu dikembangkan. Riset disarankan meluaskan area, eksplorasi variabel, menguji modul, dan instrumen spiritual.

Efforts to rebuild commitment through internal motivation, such as workplace spirituality are required. This correlation research identified relationship between workplace spirituality, facilitations, spiritual climate and organizational commitmen for 84 Fatimah Islamic Hospital nurses. Multiple logistic regression analysis was used to test the relationship. Conclusion, spiritual climate interacted to fasilitation in influencing organizational commitment. Spiritual leadership training and spirituality mentoring are recommended for Fatimah Islamic hospital. Spiritual competence for manager and workplace spirituality (STK) pracice-tool are required to develop. research may widen are; explore variables, module test, and instrument test."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28392
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Hakim
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya jumlah serikat pekerja pers di
perusahaan media di Indonesia. Tidak banyak serikat pekerja yang berhasil dan
eksis menjalankan perannya di perusahaan media. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan serikat pekerja pers.
Diduga, serikat pekerja pers tidak eksis karena tidak adanya kesadaran kelas dan
kesalahan strategi komunikasi yang dipilih. Penelitian dilakukan pendekatan
kualitatif dengan metode studi kasus yang bersifat interpretif. Faktor penentu
keberhasilan serikat pekerja pers dilihat dari teori kesadaran kelas Karl Marx dan
pendekatan proaktif dan reaktif yang dipilih pengurus serikat pekerja. Hasil
penelitian menemukan bahwa serikat pekerja pers sudah menerapkan strategi
komunikasi yang biasa digunakan namun mengalami masalah organisasi yang
berdampak terhadap aktivitas komunikasi.

ABSTRACT
This research was motivated by the inadequate number of press union at the
media company in Indonesia. Not many union worked and existed to play its role
in media companies. The research aims to determine the factors that led to the
failure of the press union. Allegedly, the press union does not exist because
of the absence of class consciousness and errors in the chosen communication
strategy. The research was conducted with a qualitative approach on an
interpretive of a case study method. The success factor of press union is viewed
from Karl Marx?s theory of class consciousness and the proactive and reactive
strategy of elected union
officials. The study found that press union have applied the communication
strategies that commonly used but they experienced organization problems which
affected its communication activities."
2012
T31049
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Rachmawati Bargowo
"Tesis ini membahas mengenai iklim komunikasi organisasi yang ada di dalamorganisasipemerintahdaerahdalamhaliniPemerintahProvinsi DKI Jakarta sertamengetahui apakah unsu runsur organisasi seperti budaya dan strategi komunikasi memiliki pengaruh terhadap pembentuka niklim dari sebuah organisasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif evaluative dimana peneliti ingin mengetahui iklim organisasi yang terbentuk di dalam Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri serta mengetahui apakah iklim yang terbentuk berimplikasi terhadap pelaksanaan kerjasama luar negeri sebagai salah satu tugas dan fungsi pokok Biro Kepala Daerah dan Kerja sama Luar Negeri. Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode wawancara mendalam maka diketahui bahwa iklim komunikasi organisasi yang terbentuk di Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri memiliki dampak yang negative bagi anggota organisasinya.Walaupun tidak dimungkiri iklim yang terbentuk pun akibat adanya
budaya yang dibawa oleh masing-masing anggota organisasi serta strategi komunikasi yang ditetapkan oleh Biro Kepala Daerah dan Kerjasama LuarNegeri itu sendiri. Selain itu iklim yang terbentuk ternyata berimplikasi terhadap pelaksanaan kerjasama luar negeri sehingga sampai saat ini hasil yang dicapai oleh Pemprov. DKI Jakarta tidak maksimal.

This thesis explains about the organization communication climate in the provincial government organization and to find out whether culture and communication strategic influence the form of organization climate. This thesis using evaluative qualitative methods which is tries to find out the organization climate in the Bureau for Gubernatorial Affairs and International Cooperation and also to find out whether the organization climate influence the international cooperation itself. The results expose that the organization climate has influence
the organization and the members itself and also influence the international cooperation as one of the purpose of the organization. Besides that, it is found that the communicationculture and communication strategic have also influence the form of organization climate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30600
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuria Astaglni
"Persaingan yang makin kompetitif membuat kalangan industri menciptakan berbagai strategi bisnis. Salah satunya adalah strategi merger dan akuisisi, yang menggabungkan dua korpornsi atau lebih menjadl satu. Bila proses penggabungan ini tidak berhasil merumuskan sebnah budaya baru, tidak ada pembauran dl dalam organisasL Pada lembaga Xkurangnya informasi yang dlterima karyawan mengenai ini merupakan a1asan utama timbulnya rumor di da1am penggabungan organisasi organisasi. Selain itu, ditemukan bahwa perbadaan budaya antar kelompok dalam sebnah organisasi menyebabkan timbulnya hambatan komunikasi, antara Jain: stereotyping, prejudice, dan rasisme institusional Hal ini menunjukkan budaya organisasi di lembaga X belum dapat membentuk iklim komunikasi yang kondusif.

The competitive business competition. make the industry invent different kind of business strategies. One of the main strategies are merger and acquisition whicb merged two or more corporations into one corporation. If the merger process cannot invent a new culturethe organizations Institution, limited information which was given to the organization's members is the main reason for the rumor ln the organization. Furthetmore has been found that tlie cultural differences in organization caused communication barriers such as stereotyping, prejudice, and institutional racism. With the existence of those communication barriersindicate that the culture of X institution have not succeeded in creating the positive communication climate."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T32442
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Indra Cahya
"ABSTRAK
Tata kelola pada lembaga kemahasiswaan di Ikatan Keluarga Mahasiswa UI (IKM UI) menjadi hal yang penting untuk diterapkan. Penerapan tata kelola dilakukan sebagai bentuk kontrol atas lembaga pemerintahan di IKM UI yang bertugas untuk menjaga kedaulatan mahasiswa UI. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tata kelola lembaga pemerintahan mahasiswa yang terdapat pada IKM UI dengan menggunakan poin-poin aktualisasi dari Good Public Governance yang dibuat oleh KNKG, sebagai asas pelaksanaan tata kelola pada lembaga public di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lembaga pemerintahan mahasiswa belum menerapkan tata kelola lembaganya dengan baik

ABSTRACT
Governance implementation on Ikatan Keluarga Mahasiswa UI (IKM UI) has been an important issue. This because governance is needed to control student government associations, as the guardian of student sovereignty over campus administration. The purpose of this research is to evaluate student government associations governance using guidances from Good Public Governance General Guidance made by KNKG, as a governance standard of public sector organization in Indonesia. This research finds that student government associations in Universitas Indonesia have not properly implement governance
"
2016
S62888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>