Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yusinah Hanum
"Tujuan penelitian ini untuk mengoptimalkan peranan museum di kalangan masyarakat terutama sekali kalangan pendidikan sebagai penunjang sarana pendidikan dan pembelajaran di sekolah-sekolah. Museum berfungsi sebagai sarana pendidikan, terutama pendidikan budaya yang harus ditransformasikan kepada masyarakat luas termasuk kalangan pendidikan, namun pemanfaatannya sebagai sarana pendidikan itu belum maksimal digunakan. Belum maksimalnya pemanfaatan itu terlihat dari tingkat kunjungan kalangan pendidikan ke museum.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini berkenaan dengan pengelolaan koleksi museum dalam tata pamernya sebagai sarana informasi dan pemanfaatan museum sebagai sarana pendidikan. Semua itu dilakukan untuk mendapatkan keterangan tentang museum dan permasalahan-permasalahannya, sehingga akan memudahkan menemukan solusi yang perlu dilakukan untuk menarik minat masyarakat untuk berkunjung dan mengoptimalkan peranan museum sebagai sarana pendidikan.
Penelitian ini mencoba menawarkan pendekatan deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif, terhadap pengelolaan koleksi museum Nanggroe Aceh Darussalam terutama dalam hal penataan koleksinya dalam pameran yang dirancang museum. Pameran yang dibuat museum sebagai sarana informasi dan sarana komunikasi dengan pengunjung dapat membantu pengunjung dalam mendapatkan pengetahuan, terutama pengetahuan budaya. Dalam hal ini dilakukan wawancara kepada petugas museum dan juga mengumpulkan data dari pengunjung museum dan dari guru-guru sekolah yang ada di sekitar museum yang memanfaatkan museum sebagai sarana pendidikan.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini ialah museum belum mampu memposisikan dirinya sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat umum terutama kalangan pendidikan. Hal ini terlihat dari 323 Sekolah Dasar yang ada di Kotamadya Banda Aceh dan Aceh Besar hanya 18 kelompok Sekolah Dasar saja yang berkunjung ke museum, kunjungan ini pun dilakukan hanya satu kali dalam satu tahun.
Pemanfaatan museum yang tidak optimal ini disebabkan lembaga pendidikan tersebut tidak memahami dengan jelas manfaat museum dalam proses belajar mengajar. Di pihak lain museum dalam melaksanakan kegiatannya belum menyadari sepenuhnya tentang kebutuhan pendidikan, karena itu para siswa kurang tertarik pada pameran yang disajikan museum. Promosi atau sosialisasi kegiatan museum belum sepenuhnya menjangkau masyarakat umum, khususnya kalangan pendidikan. Akibatnya hubungan antara pihak museum dengan pihak lembaga pendidikan tidak terjalin dengan baik. Kalangan pendidikan menganggap museum hanya sebagai tempat menyimpan benda-benda kuno.
Kenyatan tersebut menunjukkan bahwa museum harus berbenah diri agar tercapai tujuan dan fungsi museum sebagai lembaga penunjang dalam penelitian, pendidikan dan juga tempat rekreasi bagi masyrakat. Pembenahan ini bukan hanya dilakukan terhadap pengelolaan koleksi museum saja tetapi juga penyebaran informasi kegiatan-kegiatan museum kepada masyarakat melalui penyebaran brosur-brosur museum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Arrestio
"

Kajian interaksi spasial museum masih jarang dilakukan. Padahal informasi ini sangat penting untuk melihat efektifitas dari museum. Sulitnya pengumpulan data secara survey langsung menjadi salah satu kendala. Dengan berkembangnya teknologi media sosial seperti Instagram, interaksi pengunjung pada objek-objek spesifik seperti museum dapat diketahui. Sehingga kajian representasi museum pada media sosial Instagram dan pola interaksi spasial museum terhadap penggunaan lahan lainnya berdasarkan pengunjung yang menandai lokasi (geotagged) pada Instagram di Jakarta adalah tujuan dari penelitian ini. Lokus penelitian ini adalah Museum Nasional Indonesia, Museum Kebangkitan Nasional, Museum Sumpah Pemuda, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, dan Museum Basoeki Abdullah. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dengan metode statistik deskriptif dan analisis asal-tujuan. Hasil analisis distribusi spasial foto menunjukkan karakteristik dan lokasi yang merepresentasikan museum. Sedangkan berdasarkan pola bangkitan perjalanan diperoleh tipe perjalanan homebased (homebased dan first destination) dan non-homebased (school-based). Pola interaksi spasial menunjukkan interaksi spasial museum dengan 10 jenis penggunaan lahan, dengan penggunaan lahan terbanyak adalah rumah.

 


Studies of spatial interactions of museums are still rarely conducted. Though this information is very important to see the effectiveness of the museum. The difficulty of collecting survey data directly is one obstacle. With the development of social media technologies such as Instagram, visitor interaction on specific objects such as museums can be known. So the study of museum representation on Instagram social media and the museum's spatial interaction patterns with other land uses based on visitors who mark geotagged locations on Instagram in Jakarta is the aim of this research. Locations of this research are the Indonesian National Museum, the Kebangkitan Nasional Museum, the Sumpah Pemuda Museum, the Perumusan Naskah Proklamasi Museum, and the Basoeki Abdullah Museum. The method used is spatial analysis with descriptive statistical methods and origin-destination analysis. The analysis of the spatial distribution of photographs shows the characteristics and locations that represent the museum. Whereas based on trip generation patterns, homebased (homebased and first destination) and non-homebased (school-based) travel types are obtained. Spatial interaction patterns show the museum's spatial interactions with 10 types of land use, with the most land use being houses.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Novita Lestari
"Visible storage merupakan salah satu pendekatan untuk membuka akses koleksi yang lebih banyak kepada pengunjung guna memberikan pemahaman terhadap peran dan tugas museum. Museum yang menjadi objek penelitian ini yaitu Museum Nasional Indonesia, Jalan Merdeka Barat No. 12, Jakarta.
Metode yang digunakan merupakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang diawali dengan kajian konsep visible storage secara umum dengan membedakan visible storage dengan storage tradisional, konsep dasar, identifikasi kelemahan dan kekuatan visible storage serta rancangan umum konsep desain visible storage yang selanjutnya dilakukan analisis terhadap kondisi storage Museum Nasional Indonesia.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsep storage yang digunakan di Museum Nasional Indonesia masih berorientasi pada konsep storage tradisional dalam hal pemberian akses terhadap pengunjung, dan masih menerapkan istilah koleksi cadangan dalam pengelolaan koleksi. Berdasarkan hal tersebut, dibuat rancangan konsep desain visible storage di Museum Nasional Indonesia.

Visible storage is an approach to open access for more collections to visitors in order to provide an understanding of the role and tasks of the museum. The Museum which is the object of this study is National Museum of Indonesia, Jalan Merdeka Barat No. 12, Jakarta.
A descriptive qualitative research method is started with a study of the general concept of visible storage by distinguishing visible storage with traditional storage, basic concepts, identifying weaknesses and strengths as well as general concept design of visible storage then making an analysis of the storage conditions of National Museum of Indonesia.
The results of this study showed that the concept of storage used in National Museum of Indonesia is still oriented to the concept of traditional storage in terms of access to visitors, and still apply the term reserve collection in collection management. The draft concept designs visible storage concept in National Museum of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Redjeki Pudjiati
"Tesis ini membahas tentang preservasi sebagai salah satu dari fungsi museum dan manajemen koleksi sebagai salah satu peran museum dalam melayani masyarakat dan perkembangannya. Pada preservation atau ada yang mengatakan juga conservation melibatkan para ahli preservasi dan konservasi. Preservasi berkaitan dengan tugas-tugas museum dalam pengelolaan koleksi yang di dalamnya termasuk memelihara fisik maupun administrasi koleksi dan masalah manajemen koleksi yang terdiri dari pengumpulan, pendokumentasian, konservasi dan restorasi koleksi. Lokasi penelitian adalah Museum Basoeki Abdullah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menekankan pada penelitian observasi dilapangan dan datanya dianalisa non statistik meskipun tidak menabukan penggunaan angka. Melalui metode ini diharapkan dapat membantu untuk menemukan keterkaitan menejemen koleksi dengan konsep museologi.

This thesis discusses preservation as one of the functions of museums and collections management as one of the role of museums in serving the community and its development. Preservation or conservation also involves the preservation and conservation experts. Preservation relates with the tasks in the management of the museum collection which includes maintaining physical and administrative collections and collection management problems which consist of the collection, documentation, conservation and restoration of the collection. Location of the study is Museum of Basoeki Abdullah. This study is a qualitative research study by emphasizing on field observations and the data was not statistically analyzed but still using number in some fields. This method is expected to help to discover the relationship between collection management and the concept of museology."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T34891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Asror
"ABSTRAK
Tesis ini membahas manajemen koleksi yang dilaksanakan di Museum Batik Pekalongan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa manajemen koleksi yang dilaksanakan di Museum Batik Pekalongan masih bersifat tradisional. Pengadaan koleksi yang tidak sesuai dengan visi dan misi museum. Dokumentasi koleksi yang tidak tertata rapi. Konservasi koleksi yang belum maksimal. Restorasi koleksi yang tidak dijalankan. Hasil penelitian menyarankan bahwa Museum Batik Pekalongan perlu menerapkan kebijakan manajemen koleksi. Kebijakan yang mengatur cara kerja aspek-aspek dalam manajemen koleksi, yaitu pengadaan koleksi, dokumentasi koleksi, konservasi koleksi, dan restorasi koleksi.

ABSTRACT
This thesis discusses collections management held at the Batik Museum in Pekalongan. This research is a descriptive qualitative research design. Results of this study showed that collections management held at the Batik Museum in Pekalongan is still traditional. Acquiring collection does not fit with the vision and mission of the museum. Documentation of collection are not well organized. Conservation of collection is not maximized. Restoration of collection are not executed. The results suggest that the Batik Museum in Pekalongan need to implement the collection management policies. Policies that govern the workings of the aspects of collection management, acquiring collection, documentation of collection, conservation of collection, and restoration of collection.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T34873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Trihayati
"Tesis ini membahas tentang peran edukasi pada museum Bahari di Jakarta dalam membentuk pemahaman pengunjung dan masyarakat mengenai fakta d=geografis dan sejarah bahwa Indonesia adalah negeri bahari. Museum adalah lembaga edukasi non-formal dan merupakan tepat yang paling tepat unutk membentuk identitas suatu komunitas dan bahkan suatu bangsa. Museum bahari idealnya adalah museum yang merepresentasikan kebaharian bangsa Indonesia yang telah terbentuk sejak masa lalu. Pengetahuan mengenai kebaharian Indonesia tersebut dikonstruksikan dengan menggunakan teori kinstruksivis dengan model pembelajaran active-learning.
Melalui pandangan konstruktivis, penelitian ini berusaha membentuk pengembangan model edukasi yang dapat meningkatkan pemahaman masyarakat bahwa Indonesia adalah negeri bahari. Hasil peneltian berupa model edukasi yang diterapkan melalui pameran dan program puublik d Museum Bahari Jakarta. Beberapa saran juga disampiakan melalui tesis ini kepada pihak pengelola museum dan instu=itusi terkait lainnya dalam rangka mengoptimalkan fungsi dan tanggung jawab Museum BahariJakarta sebagai lemabga edukasi non-formal di masyarakat.

This thesis discusses the role of education at the Maritime Museum in Jakarta to establish an understanding to the visitor and the public that Indonesia is a maritime country both geographically and historically. Museum is a non-formal educational institution and the most appropriate place to establish the identity of a community or even a nation. Ideally, maritime museum is a museum that represents the identity of Indonesia as a maritime nation, as it is existed in the timeline of Indonesian history. The knowledge about Indonesian maritime is constructed using the constructivism theory with active-learning model education.
Through constructivism theory, this thesis is trying to develop an education model that can elevate the understanding of the visitor about Indonesia as a maritime country. The result is the education model that applied on exhibitions and public programs in Maritime Museum Jakarta. There are some recommendation for Maritime Museum and other related institutions to optimize the function and the responsibility of the Maritime Museum in Jakarta as a non-formal educational institution in the society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windria Setiatama
"Tesis ini membahas tentang fungsi edukasi dari museum. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini mengidentifikasikan bahwa sangat sedikit program edukasi untuk pengunjung yang ada di Museum Olahraga Nasional, padahal salah satu tanggungjawab museum adalah pelayanan edukasi terhadap masyarakatnya. Pembahasan dalam penelitian ini berupaya untuk membuat dan merancang suatu program edukasi yang sesuai dengan keadaan dan situasi yang ada di Museum Olahraga Nasional. Bentuk program edukasi Museum Olahraga Nasional perlu menggunakan teori pendidikan. Teori belajar Kontruktif digunakan untuk mengaplikasikan program edukasi di Museum Olahraga Nasional.

This thesis discusses the educational functions of the museum. This research is qualitative. The results of this study indicated that very few educational programs for visitors at the National Sports Museum, but the museum is one of the responsibilities of educational services to its citizens. The discussion in this study seeks to create and design an educational program that is appropriate to the circumstances and situations that exist in the National Sports Museum. Form of educational program of the National Sports Museum will need to use the theory of education. Constructive learning theory is used to apply the educational programs at the National Sports Museum.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42367
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maliki
"Tesis ini membahas tentang pengembangan tata pamer, yang merupakan salah satu fungsi museum, Studi kasus yang dilakukan adalah Museum Timor Timur Taman Mini ?Indonesia Indah? Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yang diawali dengan gambaran keadaan Museum Timor Timur sekarang ini. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu melakukan konsep penyajian museum yang lebih terarah dengan sesuai visi dan misi, tujuan museum Timor Timur. Kemudian menentukan desain alur pameran dan program kegiatan berdasarkan teori komunikasi. Dalam desain tersebut terdapat unsur-unsur penting yang berperan menentukan pesan, pameran dan program kegiatan sebagai media penyampaian pesan, hal ini bertujuan untuk mewujutkan pameran dan program kegiatan yang lebih efektif.

This thesis discusses the development of governance showroom, which is one of the museum?s .functions, is a case study carried out in East Timor Museum Taman Mini "Indonesia Indah" Jakarta. This study was conducted by qualitative descriptive method that begins with an overview of today's Museum of the East Timorese. based these conditions, need to conluct a more focused presentation of concept in accordance with the vision and mission, the purpose of the museum of East Timor. Then to determine the flow of desian exhibitions and program based on the theory of communication activitias. the design are consists of important elements that contribete to determining the message, exhibition and program of activities as a medium to deliver the message, it aims to realize the exhibition and program activities be more effetive."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42156
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Efendi
"Tesis ini mengkaji Pengembangan Museum Situs Batujaya yang sesuai dengan museologi baru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang memfokuskan pada kondisi Situs Batujaya. Analisisnya difokuskan pada komunikasi museum situs dengan menggunakan teore edukasi. Selanjutnya dibahas mengenai pengembangan pengelolaan koleksi dan struktur organisasi. Desain arsitektur juga menjadi pembahasan yang penting sebagai pendukung pengembangan Museum Situs Batujaya. Konsep dan desain edukasi diwujudkan dalam bentuk pameran dan program publik. Tema pameran mengenai ?Situs Batujaya sebagai satu-satunya percandian tertua di Jawa? menjadi bagian penting sebagai dasar dalam pembuatan alur cerita dan tata pamer. Tata pamer dibuat dengan teore edukasi konstruktivis dengan pendekatan lingkungan. Selain itu, cara belajar informal free-choice learning juga menjadi pilihan yang dapat dilakukan dalam pengembangan Museum Situs Batujaya.

This thesis reviewing the development of the Site Museum of Batujaya in accordance with the new museology. Using descriptive qualitative method focusing on the condition of Archaeological Site of Batujaya, the analysis focused on the communications museum site by using the theory of education. Further discussion regarding the development of collection management and organizational structure, and the architectural design also became an important discussion to support the development of Batujaya Site Museum. The educational concept and design to be done by the "Museum Site of Batujaya" embodied in the form of exhibitions and public programs. "Batujaya Site as the oldest temple in Java" as the exhibition theme played an important role as a basic plot in the making of storyline and exhibition design, which created on the base of the constructivist educational theory in accordance with environmental approach. Furthermore, free-choice informal learning method is also an option in the development of Batujaya Site Museum.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Kundar Setiadi
"Tesis ini membahas program edukasi yang tepat di Dunia Serangga Taman Mini "Indonesia Indah" (DS-TMII) yang dibangun tahun 1993 agar diterima oleh pelajar, mahasiswa, dan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan dari observasi penelitian yang dilakukan dilakukan di DS-TMII nampak bahwa tema tata pamer yakni serangga merugikan, serangga menguntungkan, dan serangga yang merugikan tetapi juga menguntungkan, selain itu ruang khusus yang diperuntukkan bagi hasil penelitian tentang serangga juga belum ada. Tidak ada tema dan ruang yang menyajikan hasil penelitian menyebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kehidupan serangga. DS-TMII berupaya menyajikan melalui program edukasi.Tesis ini membahas program edukasi pengetahuan tentang serangga di DS-TMII dilakukan melalui program publik.
Model pembelajaran yang tepat dilakukan di DS-TMII adalah model pembelajaran discovery. Sementara itu program yang tepat dalam rangka mengedukasi pengetahuan tetang serangga antara lain:
(1). Program publik Jasa Pelayanan Entomologi (JAPENT)
(2). Program publik Insect Adventure Camp (IAC)
(3). Program publik Fauna Adventure Camp (FAC)
(4). Program publik museum masuk sekolah

This thesis discusses the appropriate education program in the Insect World Taman Mini "Indonesia Indah" (DS-TMII) were built in 1993 in order to be accepted by the student, students, and community. This study used a qualitative approach, and from observations made ​​in studies conducted DS-TMII seems that the theme of the exhibition layout harmful insects, beneficial insects, and harmful insects but also beneficial, but it is a special space dedicated to research on insects has not there. There is no theme and space which presents the results of the study led to a lack of public knowledge about the life of insects. DS-TMII edukasi.Tesis trying to present through this program addresses the educational program of knowledge about insects in DS-TMII publik.
Model done through appropriate learning programs conducted in DS-TMII is a model of discovery learning. While the right program in order to educate the neighbor knowledge of insects, among others:
(1). Public programs Entomology Service Provider (JAPENT)
(2). Public programs Insect Adventure Camp (IAC)
(3). Public programs Fauna Adventure Camp (FAC)
(4). Museum public programs in school
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>