Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Viandira Athia Mulyono
"Salah satu faktor yang menarik wisatawan untuk datang ke suatu tempat adalah melalui destination image. Tujuan penelitian ini ialah untuk melihat bagaimanakah destination image Museum Tekstil Jakarta pada wisatawan lokal. Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif. Sampel penelitian terdiri atas 100 orang responden yang merupakan warga negara Indonesia berusia 18 sampai dengan 60 tahun yang mengunjungi Museum Tekstil Jakarta setidaknya satu kali dalam tiga bulan terakhir. Narasumber terdiri atas para stakeholder Museum Tekstil Jakarta. Data penelitian didapatkan melalui penyebaran kuesioner serta melakukan wawancara dan observasi langsung. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa destination image Museum Tekstil Jakarta sudah baik namun mempunyai beberapa aspek yang harus ditingkatkan.

Destination image became an important factor to attract visitors to a certain place. Therefore, the objective of this reseach was to analyze how was Museum Tekstil Jakarta's destination image towards local tourists.The type of this research is descriptive research. The sample used are 100 Indonesian citizens, within the age of 18-60 years old, whom visited Textile Museum Jakarta at least once in the past three months. The interviewees are the stakeholders of Museum Tekstil Jakarta itself. The research's data were collected using questionnare, comparison and also through interview with selected participants. The result of this research indicated that Museum Tekstil Jakarta has achieved a good destination image, but there are a few aspects that needs to be improved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S63020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miller, Steve
" The Anatomy of a Museum provides an insightful and candid look at what museums are and how they operate, from the perspective of a professional who has been a leader in the industry for more than forty years, and who has extensive experience in all the core elements of the field. Written in a style that is engaging, humorous and honest, it is the first single-volume, substantive text to reveal the collective and collaborative inner-workings of museums from a real-world perspective, as well as offering the occasional expose of museum life. --
The book explains the component parts and disciplines found within these unique institutions. Amongst other topics, this broad ranging text reviews the fundamentals of governance, directing, curating, fundraising, conservation, education, management, maintenance and security. The narrative presents philosophical ideals but the text is reality-based, and all perspectives, anecdotes and opinions are drawn from experience"
Hoboken, N.J.: Wiley/Blackwell, 2018
069 MIL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiyanto Susilo
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang konsep museum komunitas sebagai salah satu jenis museum yang berlandaskan pada paradigma new museology. Lokasi penelitian di Blora, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan strategi studi kasus dan tahapan penelitian meliputi pengumpulan data, pengolahan data, dan kesimpulan. Museum Mahameru Blora dalam prakteknya masih berorientasi benda dan belum berorientasi pada kenyataan yang ada dalam masyarakat. Diperlukan perubahan agar Museum Mahameru menjadi museum komunitas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat merumuskan konsep dan model museum komunitas yang dapat dikembangkan di Museum Mahameru Blora.

ABSTRACT
This thesis discusses the concept of the museum community as one of the museum which is based on the paradigm of new museology. Research sites in Blora, Central Java Province. This study is a qualitative research strategy case studies and research stages include data collection, data processing, and conclusions. Blora Mahameru Museum in practice is object-oriented and not oriented to the reality that exists in society. Necessary changes in order to Mahameru Museum become museum community. Results of this study are expected to formulate concepts and models that can be developed community museum in the Blora Mahameru Museum."
2013
T34870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McLean, Fiona, 1961-
London: Routledge, 1997
069.068 8 MCL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Coleman, Laurence Vail
Washington, D.C: American Association of Museums, 1939
069.097 COL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Madsono
"Alasan yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian tesis yang berjudul "Museum Basoeki Abdullah (Sebuah Telaah Manajemen Strategi}" ini yaitu untuk mengetahui dan memahami lebih dalam penampilan keseluruhan Museum Basoeki Abdullah, faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal Museum Basoeki Abdullah yang berpengaruh di dalam penyusunan strategi organisasi, dan strategi yang sesuai untuk meningkatkan kinerja organisasi Museum Basoeki Abdullah di masa datang.
Tujuan penelitian ini pada dasarnya yaitu berkaitan dengan upaya memperoleh suatu strategi yang sesuai untuk meningkatkan kinerja organisasi Museum Basoeki Abdullah di masa datang. Demikian pula faktor-faktor eksternal dan internal museum yang mempengaruhi perkembangan Museum Basoeki Abdullah di masa datang terutama berhubungan dengan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dihadapi oleh Museum Basoeki Abdullah.
Melalui analisis internal Museum Basoeki Abdullah diperoleh gambaran bahwa Museum Basoeki Abdullah mempunyai kekuatan yaitu adanya tenaga pengelola museum yang berpengalaman, terdapat koleksi museum dalam jumlah yang cukup banyak (termasuk koleksi museum yang berhubungan dengan peristiwa meninggalnya Pelukis Basoeki Abdullah). Namun demikian terdapat keterbatasan yang dimiliki Museum Basoeki Abdullah berkaitan dengan jumlah, kemampuan dan kualitas staf museum, terbatasnya data koleksi museum dan jumlah koleksi lukisan (tidak adanya lukisan masterpiece), koleksi museum belum tertata dengan baik di ruang pameran tetap, administrasi keuangan yang belum optimal, sarana dan prasarana museum masih terbatas.
Melalui analisis eksternal Museum Basoeki Abdullah mempunyai peluang yang berhubungan dengan masyarakat terutama kekaguman masyarakat terhadap lukisan Basoeki Abdullah, adanya peraturan dan perundang-undangan yang mendukung keberadaan Museum Basoeki Abdullah, museum dan galeri seni serta instansi seni/budaya yang terkait (dapat dijadikan mitra dalam upaya memperkenalkan museum dan seni rupa kepada masyarakat).
Meskipun demikian terdapat ancaman yang harus dihadapi oleh Museum Basoeki Abdullah yang cukup besar yaitu mengenai pemahaman masyarakat yang masih belum baik tentang museum, surat wasiat Basoeki Abdullah berkaitan dengan hak cipta/paten termasuk pemberian asli atau tidak asli lukisan Basoeki Abdullah, keberadaan pusat perbelanjaan/mall dan sebagainya yang rnemiliki kemampuan menarik minat masyarakat berkunjung ke sana, belum terjalinnya hubungan baik pengelola museum dengan media massa.
Berdasarkan kondisi lingkungan eksternal dan internal Museum Basoeki Abdullah di atas, melalui analisis SWOT dapat diterapkan strategi yang sesuai dengan upaya peningkatan kinerja Museum Basoeki Abdullah di masa datang yaitu mengintegrasikan seluruh komponen museum, memanfaatkan dana secara efisien dan efektif dalam melaksanakan aktivitas museum, meningkatkan dan mengembangkan internal sumber daya manusia, meningkatkan jalinan kerjasama dengan berbagai intansi terkait, melengkapi data koleksi museum melalui pendokumentasian dan penelitian yang intensif, mengupayakan koleksi berkualitas/masterpiece tahun 1930 s/d 1960-an. Di sisi lain diperlukan pula strategi pelayanan yang berorientasi pada pengunjung museum/masyarakat, merubah citra museum yang negatif menjadi positif, meningkatkan pemeliharaan, perawatan dan pengamanan koleksi museum, serta meningkatkan promosi Museum Basoeki Abdullah melalui berbagai aktivitas museum seperti pameran, penerbitan basil-hasil penelitianl brosur museum dan sebagainya. Sedangkan untuk mengatasi ancaman yang timbul karena keterbatasan yang terdapat di Museum Basoeki Abdullah yaitu perlu mengefektifkan asas koordinasi secara intensif antar organisasi terkait baik vertikal maupun horisontal , memberikan keleluasaan staf museum untuk berinovasi dan berkreatifitas, menyajikan koleksi museum di ruang pameran secara menarik, informatif, edukatif dan estetik, meningkatkan sarana dan prasarana museum termasuk berusaha merealisasikan masterplan pengembangan Museum Basoeki Abdullah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Komara
"Tesis ini membahas tentang komunikasi museum sebagai bagian dari fungsi museum. Aspek penting dalam komunikasi museum yaitu sumber pesan, saluran dan penerima pesan. Studi kasus yang digunakan adalah Museum Etnobotani Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Dimulai dengan gambaran kondisi pameran museum sebagai salah satu komponen komunikasi museum dalam menyalurkan pesan. Kemudian analisis sajian koleksi saat ini dipandang dari sudut analogi strukturalisme linguistik. Analisis kondisi pameran tersebut menghasilkan gagasan penyusunan koleksi yang mengacu pada alur pameran. Alur cerita pameran merupakan salah satu bagian penting dalam proses komunikasi untuk memahami pesan museum secara keseluruhan. Komunikasi melalui salah satu program edukasi museum yang dikaitkan dengan teori pendidikan dapat membatu efektifitas dalam penyampaian pesan.

The focus of the thesis is about communication as a part of the museum's function. The important aspects of museum communication is the source message, channel and receiver. Indonesian Ethnobotanical Museum is the case study for this research. This research is a descriptive study with qualitative approach. Begins with an overview of the condition of the museum exhibition as one component of museum communication in a channel message. Later analysis of the current collection presentation in light of analogical linguistic structuralism. Analysis conditions resulted in the preparation of the exhibition refers to a collection of exhibits story line. Story line is one important part of the communication process to understand the message museum as a whole. Communication through one museum education program associated with the theory of education can assist in the effective delivery of the message.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Im Rini Hariyani
"Tesis ini memuat bahasan tentang penerapan konsep manajemen museum untuk pengelolaan Kawasan Monumen Nasional (KMN). Konsep museum yang digunakan adalah New Museum yang menekankan prinsip-prinsip kemandirian, berorientasi pada pengunjung, bersifat multidisiplin dan menjalankan fungsi pendidikan yang menghargai pluralisme. Sedangkan konsep manajemen museum menggunakan kerangka Lord & Lord yang menekankan pada tiga unsur pokok, yaitu (1) visi dan misi yang menjadi landasan keberadaan dan tujuan pokok museum, (2) struktur organisasi yang dipilih sebagai sarana untuk menggerakan sumberdaya manusia agar tujuan museum dapat dijalankan secara efektif dan efisien, dan (3) penerapan fungsi manajemen yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Fokus hanya diberikan pada dua aspek manajemen museum yang dianggap penting karena sifatnya lintas bagian, yaitu sumberdaya manusia dan keuangan.
Berdasarkan hasil kajian dapat dikemukakan bahwa KMN dapat dikelola sebagai sebuah museum yang dapat memberi manfaat maksimum bagi masyarakat bila mememuhi persyaratan berikut: (1) visi museum harus mempertahankan visi pendirinya, yaitu menjalankan fungsi pendidikan publik dengan misi untuk meningkatkan kesadaran tentang jatidiri bangsa dan menumbuhkan semangat cinta tanah air (character and nation building), (2) struktur organisasi bersifat semi-government sehingga memiliki kemandirian tertentu dalam proses pengambilan keputusan, (3) fungsi manajemen dijalankan oleh tenaga profesional yang memiliki dedikasi penuh pada pengembangan museum, dan (4) KMN dikelola sebagai satu kesatuan integral di bawah satu lembaga, yaitu Museum Monumen Nasional (MMN). Bagian tugu dan bagian taman diperlakukan sebagai aset yang tidak dipisah-pisahkan.

This thesis contains a discussion of the application of the concept of museum management for National Monumen of Jakarta. The concept of New Museum that will be used is emphasizes on the principles of independence, visitor-oriented service, multidisciplinary approach, and public education that respects pluralism. While the concept of museum management using Lord & Lord framework that emphasizes three main elements, namely (1) the vision and mission on which the the museums could exist, (2) organizational structure chosen as a means to mobilize human resources in order to run the museum goals effectively and efficiently, and (3) the application of management functions that include planning, implementation, and evaluation. Focus is given only on two aspects that are considered important for museum management, namely human resource and financial managements.
Based on the results of the study can be stated that the National Monumen can be managed as a museum that can provide the maximum benefit to society when the following requirements could be fulfilled: (1) vision of the museum must maintain the vision of its founder, which perform the function of public education with a mission to raise awareness about the nation's identity and foster the spirit of love of country (character and nation building), (2) organizational structure is a semigoverments that has a certain independence in decision-making mechanism, (3) management functions are run by professionals who have a dedication to the development of the museum, and (4) National Monumen should be managed as a single entity by a single agency, e.g. Museum of National Monumen.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Winarsih, auhtor
"Perubahan paradigma yang terjadi di museum dewasa ini mengubah orientasi museum dari koleksi kepada kepentingan masyarakat. Museum selalu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan masyarakat dalam menyajikan koleksi dan pengetahuannya, dengan tujuan memberikan pendidikan dan pengalamannya guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Museum Polri sebagai museum institusi tidak hanya berperan memberikan pengetahuan dan pengalamannya kepada anggota Polri, namun juga bagi masyarakat luas terutama yang berhubungan dengan tugas Polri sebagai petugas penegak hukum di negara Republik Indonesia. Permasalahan-permasalahan sosial yang sering muncul di masyarakat terutama tindak kenakalan remaja dalam penanganannya, memberikan tugas kepada Museum Polri agar dapat mengkomunikasikan permasalahan-permasalahan tersebut kepada masyarakat melalui pameran dan program edukasinya.
Pendekatan pemolisian masyarakat dengan mengedepankan kemitraan antara polisi dan masyarakat, mengupayakan berbagai cara untuk mengatasi dan mencegah tindak kenakalan remaja. Penanganan kenakalan remaja dengan pendekatan pemolisian masyarakat disajikan di Museum Polri dengan pendekatan teori belajar konstruktivis, mengingat bahwa pengunjung yang datang ke museum telah memiliki pengetahuan sebelumnya. Dengan teori ini museum berusaha menyajikan pameran dan program edukasinya agar masyarakat bertambah informasi dan pengetahuannya serta memecahkah permasalahan kenakalan remaja di sekitar mereka.
Dari hasil analisa dan pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat dikatakan bahwa penyajian penanganan kenakalan remaja dengan pendekatan pemolisian masyarakat melalui pameran dan program edukasi di Museum Polri merupakan bentuk tanggung jawab museum untuk selalu mengkomunikasikan pengetahuannya kepada masyarakat.

The paradigm shift that occurred in the museum today changes the orientation of the museum collection to the public interest. Museum always pay attention to the needs of society in presenting the collection and knowledge, with the aim of providing education and experience in order to improve the quality of life. As an institution, the Indonesian National Police (INP) Museum does not only serve to provide knowledge and experience to the members, but also for the public at large, especially those related to police duties as a law enforcement officer in Indonesia. Social problems that often arise in the community especially the handling of juvenile delinquency acts assigned tasks to the NIP Museum in order to communicate these issues to the public through exhibitions and educational programs.
Community Policing approach by promoting partnerships between police and communities, seeking various ways to address and prevent acts of juvenile delinquency. The INP Museum presents the handling of juvenile delinquency with the Community Policing approach by using constructivist learning theory approach, considering that the visitors who come to the museum have had prior knowledge. With this theory, the museum tries to present exhibitions and educational programs in order to increase the information and knowledge society and solve the problems of juvenile delinquency around them.
From the analysis and discussion conducted in this study, it can be said that the presentation of the handling of juvenile delinquency with the Community Policing approach through exhibitions and educational programs at the INP Museum is a form of museum responsibility for communicating their knowledge to the community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35146
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eryana Damayanti
"ABSTRAK
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, karena hanya
dengan rahmatnya dan hidayahNya penyusunan tesis dengan judul: Optimalisasi
Ruang Terbuka Museum dalam Pengembangan Strategi Pemasaran. Studi Kasus
Ruang Terbuka Bagi Remaja di Museum R.A. Kartini Rembang ini dapat
diselesaikan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam
pengembangan Museum R.A Kartini Rembang.
Di dalam penulisan penelitian ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarmya
kepada: Pertama-tama kepada Dr. Kresno Yulianto, M.Hum., selaku
Ketua Program Magister Museologi Universitas Indonesia sekaliagus ketua
pembimbing yang denagn penuh kesabaran telah memberikan bimbingan. Kedua
kepada Prof. Dr. Noerhadi Magetsari dan Dr. Irmawati Marwoto Johar, yang
senantiasa memberikan dukungan dan semangat, sehingga penulisan tesis ini
dapat diselesaikan. Tidak lupa pula kepada Dr. Ali Akbar , M. Hum selaku
pembimbing akademik yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah
memberikan bimbingan dan arahan.
Ayahku H. Rusli dan Ibuku Hj. Aminarti yang dengan sabar mendoakan agar
penulis dapat menyelesaikan kuliahnya. Suamiku Sugiharto, S.Pt, M.Sc. dan
anakku Dhamar Ilham Adhitama, yang telah memberikan dorongan semangat dan
moril dan doanya kepada penulis agar dapat segera menyelesaikan kuliahnya.
Tidak lupa adikku, Indra Rosantiko, yang selalu memberikan bantuannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliahnya.

ABSTRACT
The title of this research is Optimization the Museum Open Space in Developing
Marketing Strategy. A Studycase of Open Space for Teenagers at Museum R.A.
Kartini Rembang. In accordance with the title then purpose of this study is to
discuss about the problem about visitors amenity at museum especially for
teenagers. Principal studies in this research is: Museum Marketing Strategy
include: SWOT Analysis of Museum R.A. Kartini Rembang, museum management,
developing program for visitors and improving more facilities at the open space.
This study uses a qualitative approach to the inductive reasoning method. How to
obtain data on the exhibition layout is through field surveys, literature review and
interviews. From the results can be described as factual observation that the
conditions of Museum R.A. Kartini Rembang is very worrying. The conclusion of
this research is: there is a miss concept at museum management and, the lack of
museum program arrangement for visitors , lack of supporting facilities and
unfeasible, minimal human resources as the manager of the museum, and yet the
organizational structure of the museum as the driving element museum
organization running effectively and efficiently."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T38704
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>