Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daniel Kahuripan
"Pada sistem komunikasi selular, teknik adaptive slotted ALOHA DS-CDMA adalah suatu teknik dengan melakukan penyelesaian tingkat kecepatan transmisi berdasarkan kondisi trafik yang ada, teknik ini digunakan untuk meningkatkan throughput teknik slotted ALOHA konvensional yang mengalami penurunan. Skripsi ini membahas mengenai adaptive slotted ALOHA DS-CDMA yang berbasis pada kode penyebaran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan throughput dan mengurangi waktu tunda pengiriman pesan ketika kondisi trafik berada dalam keadaan saturasi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka digunakanlah algoritma yang mengatur tentang perubahan tingkat kecepatan transmisi yang akan digunakan user berdasarkan keadaan trafik yang terjadi. Algoritma tersebut menyatakan bahwa throughput maksimum dapat dicapai dengan menggunakan distribusi Markov chain, hal ini karena distribusi Markov chain dapat meningkatkan throughput dan mengurangi waktu tunda pengiriman pesan secara maksimum. Karena di dalam kanal adaptive slotted ALOHA DS-DCMA, kecepatan transmisi yang digunakan oleh user ditentukan dengan spreading gain. Dengan meningkatnya probabilitas sukses paket yang dikirimkan karena semakin besarnya nilai spreading gain maka akan semakin besar pula throughput. Akan tetapi hal tersebut mengurangi banyaknya bit yang terdapat pada paket yang dikirimkan sehingga efektif throughput yang diperoleh pun akan menurun. Untuk mengatasi menurunnya efektif throughput karena menurunnya jumlah bit yang terdapat pada paket yang dikirimkan, maka capture effect dapat mengatasi masalah ini karena dalam teknik slotted ALOHA, penerima pada BS dapat mengcapture sebuah paket secara sukses ketika banyak paket dikirimkan secara bersama-sama dalam satu slot. Sehingga efektif throughput bergantung pada capture probability dan probabilitas paket sukses yang dikirimkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mushfar Ferdian
"Teknologi CDMA 2000 memanfaatkan sistem circuit switch dalam komunikasi suara dan packet switch dalam komunikasi data antara pengguna dan RBS (Radio Base Station) melalui udara. Penanganan terhadap kedua jenis komunikasi tersebut merupakan ukuran yang bisa menunjukkan kehandalan suatu jaringan. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui dan mengoptimalkan performansi dari RBS untuk menangani trafik suara maupun paket data. Pada skripsi ini dibahas mengenai performasi RBS dalam menangani komunikasi suara dan data dari pelanggan di mana trafik suara ditangani secara circuit switch melalui fundamental chanel, sedangkan trafik data ditangani secara packet switch melalui supplemental chanel. Performansi dari RBS dapat diketahui dengan cara mengukur parameter performansi RBS pada BSC (Base Station Control). Parameter-parameter ini antara lain berupa set up failure ratio, drop ratio, dan occupancy. Selain itu dihitung pula trend peningkatan trafiknya untuk masa yang akan datang. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan maka diketahui bahwa salah satu cara untuk meningkatkan performansi RBS adalah dengan menyesuaikan pengaturan tiap RBS dengan daerah cukupannya. Penambahan kapasitas perlu segera dilakukan pada beberapa RBS dan belum perlu pada beberapa RBS lainnya. DI sisi lain didapatkan bahwa komunikasi data via jaringan Flexi buruk, sedangkan untuk suara sudah cukup baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zamri
"Sistem multi-code multicarrier CDMA (MC-MC-CDMA) merupakan sistem gabungan multi-code CDMA dan multicarrier CDMA. Sistem ini diharapkan mampu mengakomodasi multi-rate traffic dengan interferensi yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan sistem multi-code CDMA dan multicarrier CDMA. Pada skripsi ini dianalisa unjuk kerja BER sistem multi-code multicarrier CDMA dengan dual medium pada kanal AWGN. Sistem multi-code multicarrier CDMA diasumsikan memiliki dua medium yang memiliki profil trafik yang berbeda. Perhitungan BER ini dilakukan dengan memperhitungkan pengaruh interferensi dari code dan subcarrier dalam medium yang sama dan interferensi dari code dan subcarrier dalam medium yang berbeda. Pada sistem juga diasumsikan antar subcarrier dan code dari user yang sama bersifat ortogonal. User pertama dalam medium s yang difokuskan pada code ke-m dan subcarrier ke-l merupakan user referensi. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa unjuk kerja BER sistem multi-code multicarrier CDMA akan semakin baik dengan bertambahnya jumlah code dari medium s (Ms), jumlah code dari medium i (M;) dan jumlah subcarrier (L) yang digunakan. Selain itu, unjuk kerja BER sistem MCMC-CDMA dengan single medium lebih baik dibandingkan dengan dual medium dan unjuk kerja BER sistem ini juga lebih baik dibandingkan dengan sistem multi-code CDMA dan multicarrier CDMA."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Novianto
"Kehadiran teknologi WCDMA yang mampu memenuhi permintaan akan layanan multimedia dengan kecepatan tinggi dan bandwidth yang besar, tidak akan menghapus teknologi GSM yang telah hadir lebih dahulu. Teknologi WCDMA dan GSM diharapkan dapat saling mendukung dan menunjang kekurangan yang ada pada kedua teknologi tersebut. Sampai pada akhimya kedua teknologi tersebut dapat menjadi kesatuan yang utuh dalam rangka memenuhi kebutuhan komunikasi penggunanya yang semakin meningkat. Oleh karena itu diperlukan suatu interoperability antara Jaringan WCDMA dengan GSM.
Pada skripsi ini telah dilakukan pengambilan data dengan simulasi menggunakan software TEMS Investigation WCDMA 3.0 untuk melihat karakteristik interoperability antara Jaringan WCDMA dengan GSM. Simulasi dilakukan dengan cara drivetest untuk mengukur performansi sinyal WCDMA dan GSM, kemudian hasil simulasi tersebut dianalisa untuk dilihat karakteristik interoperability yang terjadi ketika simulasi. Adapun paramater-parameter yang dijadikan acuan untuk menganalisa interoperability tersebut adalah kekuatan dan kualitas sinyal dari WCDMA dan GSM. Bentuk interoperability yang terjadi pada simulasi berupa cell reselection.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa sebelum terjadinya interoperability dari WCDMA ke GSM, kualitas sinyal WCDMA menjadi semakin lemah (Ec/No = -14 dB) sampai di bawah ambang batas minimum (-13 dB) dan kekuatan sinyal WCDMA (RSCP) = -103 dBm, sedangkan kekuatan sinyal GSM (RxLevel = -82 dBm) di atas ambang batas minimum (-104 dBm). Delay pada cell reselection dari WCDMA ke GSM (3,5 - 4,4 detik) lebih besar dibandingkan delay pada cell reselection dari GSM ke WCDMA (1,1-1,2 detik)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikry
"Informasi mengenai posisi dari sebuah mobile terminal (MT) yang berada di suatu tempat adalah sangat penting sehingga diperlukan algoritma dan keakurasian penentuan posisi suatu MT. Dari berbagai macam teknik penentuan posisi, hal yang terpenting adalah seberapa efektif dan seberapa efisien sebuah teknik dapat diimplementasikan sehingga dapat dioperasikan pada sistem yang sudah ada tanpa perubahan yang mendasar baik pada MT maupun pada penyedia jasa layanan telekomunikasi seluler. Oleh karena itu, performansi sistem penentuan posisi perlu ditingkatkan. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan teknik Time Difference of Arrival (TDOA).
Dalam skripsi ini dilakukan simulasi penentuan posisi MT dengan Time Difference of Arrival menggunakan metode Chan pada sistem komunikasi CDMA. Model kanal yang digunakan adalah kanal AWGN dengan nilai Eb/No yang berbeda-beda. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software MATLAB versi 6.1. Asumsi bahwa MT tidak bergerak dan level daya yang diterima setiap BTS adalah sama, kemudian ditentukan Time Difference of Arrival dan posisi MT. Akurasi dari penentuan posisi ini dipengaruhi oleh nilai parameter dari jumlah sampel/chip dan panjang snapshot.
Dari hasil simulasi yang dilakukan menunjukkan bahwa penentuan posisi dengan TDOA menggunakan metode Chan memberikan perforrnansi yang baik pada nilai Eb/No yang rendah dan memiliki RMS error rata-rata sebesar 88,58 m. Akurasi penentuan posisi meningkat dengan bertambahnya nilai parameter dari jumlah sampel/chip, dan tidak dipengaruhi oleh nilai parameter dari panjang snapshot. Waktu proses dari penentuan posisi meningkat dengan bertambahnya nilai parameter dari jumlah sampel/chip dan panjang snapshot."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isti Yuliarso Murti
"Tugas akhir ini menyajikan mengenai perhitungan kapasitas dan cakupan pada perencanaan jaringan cdma2000 IX. Perhitungan dibuat guna memberikan gambaran dalam menentukan suatu link budget, cakupan dan kapasitas pada cdma2000 IX, dan parameter dalam merancang ataupun meningkatkan nilai kapasitas dan cakupan. Teknologi cdma2000 IX merupakan teknologi cdma yang didesain untuk mendukung penggunaan multi carrier hingga bentangan tiga carrier pada bandwidth 1,25 MHz untuk transmisi data maupun voice. Teknologi cdma2000 IX diterapkan untuk FWA oleh PT Indosat Tbk karena teknologi ini memiliki pengembangan kedepan yang baik dalam menjembatani teknologi tersebut menuju sistem 3G yang memiliki bandwidth yang lebih lebar dan kapasitas yang lebih besar. Pada tugas akhir ini akan dibahas tentang tahapan dan parameter yang diperlukan dalam perhitungan kapasitas dan cakupan pada perencanaan jaringan cdma2000 IX. Dengan data teknis perangkat yang digimakan oleh PT Indosat Tbk maka didapatkan hasil perhitungan kapasitas per carrier sebesar 40 kanal trafik, cakupan jari-jari sel sebesar 0,897 km dan jumlah kebutuhan perangkat yang diimplementasikan pada sebagian daerah Jakarta yang bertipikal urban."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Rosadi
"Hal yang tidak dapat dihindari dalam komunikasi seluler tidak terkecuali bagi sistem CDMA adalah terputus-putusnya atau tidak jelasnya pembicaraan bahkan sampai terputusnya hubungan komunikasi jika bila memasuki wilayah dalam gedung bertingkat. Walaupun perencaanan transmisi outdoor (macro cell) sudah dilakukan dengan baik, pada sistem seluler GSM dan CDMA, tetapi tetap tidak dapat dihindari adanya blank spot dan melemahnya sinyal di dalam gedung- gedung bertingkat yang disebabkan adanya pemantulan, penghamburan dan difraksi. Untuk mengatasinya diperlukan solusi In-Building Coverage System, sehingga melemahnya sinyal di dalam gedung tersebut (karena terhalang oleh dinding, kaca, partisi dan lift) dapat teratasi. Penulisan ini mencoba merancang sebuah solusi yang efektif (dari segi peningkatan kualitas sinyal di dalam gedung) dan efisien (dalam hal penggunaan dan penempatan peralatan yang dapat menekan biaya, baik investasi maupun operasional). Efisiensi dapat diperoleh dari perencanaan dan pemakaian RF material yang efektif yang memiliki persentase biaya sebesar 45% umuk Wisma GKBI dan 41% untuk Menara Kebon Sirih, dari total biaya investasi. Seperti dengan pemakaian kabel koaksial I/2” dibandingkan 7/8” seperti pada gedung ITC Fatmawati yang mampu menghemat sampai 43% biaya pembelian kabel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Setyono
"PT. Bakrie Telecom, merupakan salah satu operator layanan seluler dengan menggunakan teknologi CDMA yang menawarkan produknya yakni ESIA, saat ini terus mencoba memperluas dan memperbaiki coverage area yang dimilikinya. Perbaikan kualitas jaringan yang dilakukan saat ini hampir meliputi seluruh wilayah kota Jakarta, dan terutama wilayah Sudirman, Senayan, Gatot Subroto dan Kuningan yang memiliki prospek menjanjikan. Dalam Tugas Akhir ini, dilakukan analisa coverage eksisting di wilayah Sudirman, Senayan, Gatot Subroto dan Kuningan untuk menentukan langkah perbaikan yang meliputi analisis dari sisi transmisi dan dari sisi jaringan. Dari sisi transmisi dilakukan perhitungan parameter transmisi pada radio link yang meliputi perhitungan power link budget untuk menentukan radius sel dengan menggunakan model propagasi Okkumura-Hatta. Dari sisi jaringan, dievaluasi perfomansi jaringan menggunakan data hasil drive test yang meliputi tiga parameter yaitu nilai Rx Level, Ec/Io dan FER, dan di lakukan penilaian dari data drop call. Hasil analisa menunjukkan bahwa performansi jaringan di wilayah Sudirman, Senayan, Gatot Subroto dan Kuningan pada awal pembangunan jaringan masih dibawah standar yang diinginkan, hal ini disebabkan karena daerah tersebut tidak tercover dengan baik oleh BTS-BTS di sekitarnya. Untuk itu dilakukan perbaikan coverage dengan pembangunan BTS baru. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa untuk dapat mengcover wilayah Sudirman, Senayan, Gatot Subroto dan Kuningan dengan baik, dibutuhkan tiga BTS baru. Dianalisa pula kondisi performansi di daerah tersebut setelah tercover oleh tiga BTS baru, Secara keseluruhan, performansinya sudah memenuhi standar yaitu - 85 dBm untuk Rx level, -13 dB untuk Ec/Io dan 3% untuk FER. Untuk nilai Rx level, masih ditemukan ada beberapa daerah yang nilai rata-ratanya masih dibawah -85 dBm, karena ini merupakan daerah blank spot, ataupun terhalang oleh Obstacle. Saran perbaikan untuk mendapatkan nilai Rx level yang lebih baik adalah re-orientasi antena sektor sesuai target yang diinginkan untuk daerah blank spot, yakni wilayah pemukiman padat, mall, kampus, dll., dan pemasangan repeater untuk daerah yang wilayah nya tidak Line Of Sight dengan antena BTS atau terhalang obstacle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daranawandi Fadjar
"Teknologi jaringan 3G WCDMA telah dioperasikan oleh operator telekomunikasi di Indonesia mulai pertengahan tahun 2006 dengan beraneka ragam layanan dan fitur. Adanya layanan dan fitur ini membuka peluang bisnis baru bagi operator maupun bagi perusahaan lain yang ingin berkecimpung dalam bisnis ini. Salah satu layanan yang berpotensi untuk dijadikan bisnis adalah layanan video on demand, yang merupakan bentuk layanan 3G dimana pelanggan dapat menikmati ataupun menyaksikan film atau video yang diinginkannya hanya melalui perangkat handphone yang dimilikinya, sehingga pelanggan dapat merasa nyaman, dan memiliki kebebasan dalam memilih hiburan yang diinginkan. Untuk mengetahui kelayakan perencanaan model bisnis revenue share video on demand di pada layanan 3G DKI Jakarta, perlu adanya suatu analisa perencanaan model bisnis. Analisa perencanaan model bisnis ini dibuat dengan meninjau beberapa aspek penting dalam perencanaan bisnis, yaitu : aspek pemasaran, aspek lingkungan industri, aspek teknologi, aspek regulasi, aspek sumber daya manusia dan aspek keuangan. Dalam analisa perencanaan ini untuk menentukan proyeksi pelanggan video on demand, digunakan acuan data dari PT. Telkomsel tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. Perencanaan bisnis dibuat dengan menggunakan 3 skenario, yaitu skenario 1 dengan asumsi tarif layanan tetap, skenario 2 dengan asumsi tarif layanan naik, dan skenario 3 dengan asumsi tarif layanan turun. Dari hasil analisa seluruh aspek dapat disimpulkan bahwa model bisnis revenue share video on demand pada layanan 3G yang layak diterapkan di DKI Jakarta adalah dengan menggunakan skenario 1, dimana hasil dari analisa keuangannya diperoleh nilai parameter Payback Period selama 2 tahun, NPV USD 583,302 , IRR sebesar 43%, dan Profitability Index sebesar 1.458.

The 3G WCDMA network technology has been operated by the telecommunication operators in Indonesia since the middle of 2006 with various services and features. These services and features open a prospect of new lines of business for the operators and also for other companies who are interested to take part in this business. One of the service that has the potential to become a new line of business is the ?video on demand? service. Video on demand is a form of 3G services where customers can watch and enjoy watching films or videos that they want, simply through cellular phones, so that the customers feel comfortable and have the freedom in choosing the entertainment that they want. In order to understand the feasibility of revenue share video on demand business plan of the 3G service in DKI Jakarta, an analysis of a business plan model is necessary. The analysis of the business plan model is done by examining some important aspects in business planning, which are: the marketing, regulation, human resource, and financial aspects. This plan analysis is using data from PT. Telkomsel from the year 2005-2007 to forecast the video on demand customers. The business plans are made using three scenarios: the first scenario with the assumption of fixed tariff; the second scenario with the assumption of increasing tariff; and the third scenario with the assumption of decreasing tariff. The feasibility analysis result from all aspects leads to the first scenario as the most feasible to be applied in DKI Jakarta. The first scenario of revenue share video on demand business model of the 3G service has the value of Payback Period for 2 years, NPV USD 583,302 , 43% IRR, and 1.458 Profitability Index. In order to increase the profit of this business, it is advised to engage partnerships with several services/network operators in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>