Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This book presents selected contributions to the Pan-American Congress of Naval Engineering, Maritime Transport and Port Engineering (COPINAVAL), which is in its twenty-fifth edition and has become a reference event for the global maritime and port sector, attracting more and more participants from different countries.
The 2017 congress was held in Panama City, Panama, bringing together a select group of scientists, entrepreneurs, academics and professionals to discuss the latest technological advances in the maritime industry."
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20501711
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Diva Sugiarto
"Ship-recycling, merupakan salah satu metode efektif yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi permasalahan limbah kapal-kapal tua yang sudah tidak layak digunakan. Istilah ini merujuk pada proses daur ulang kapal secara modern yang masih belum marak dilakukan di Indonesia. Pada pelaksanaannya, masih banyak terdapat aspek-aspek keselamatan yang tidak dihiraukan. Salah satu aspek terbesar yang masih kurang diperhatikan yaitu aspek dari human factor. Penelitian ini dilakukan untuk meninjau lebih jauh terkait faktor-faktor di balik sumber bahaya bagi para pekerja yang terlibat dalam proses ship recycling. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode Formal Safety Assessment (FSA) untuk menemukan sumber-sumber bahaya selama proses ship-recycling dilakukan dan selanjutnya dilakukan penarikan akar masalah menggunakan Fault Tree Analysis (FTA). Dari penelitian ini, diketahui bahwa human factor dari sumber bahaya terjadi dikarenakan ketidakwaspadaan pekerja; kondisi kesehatan pekerja; pemakaian APD yang tidak sesuai; serta kurangnya kualitas SDM untuk beberapa proses pekerjaan seperti penggunaan alat berat, proses cutting, ataupun dalam mengidentifikasi bahaya dan risiko kebakaran. Latar Belakang dari terjadinya kesalahan-kesalahan dari human factor di atas bisa berasal dari berbagai hal yaitu, tidak diadakannya pelatihan formal terkait penggunaan alat cutting, kondisi kesehatan pekerja, dan kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia.

Ship-recycling is one of the effective methods that can be carried out to help reduce waste problems from old unused ships. This term refers to the modern process of recycling ships, which is still not widely done in Indonesia. In its implementation, there are still many safety aspects that are overlooked. One of the biggest aspects that is still not given enough attention is the human factor. This research was conducted to further investigate the factors behind the sources of danger for workers involved in the ship-recycling process. In this study, the author used the Formal Safety Assessment (FSA) method to identify sources of danger during the ship-recycling process and then conducted root cause analysis using Fault Tree Analysis (FTA). From this research, it is known that the human factor of the sources of danger occurs due to worker inattention; worker health conditions; inappropriate use of personal protective equipment; and a lack of qualified personnel for some job processes such as heavy equipment use, cutting processes, or identifying fire hazards and risks. The background of the above human factor errors can come from various things such as the absence of formal training in the use of cutting tools, the health conditions of workers, and the shortage of available jobs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Aji Seno
"Dewasa ini, banyak terjadinya kasus pencurian ikan di perairan Indonesia oleh nelayan negara tetangga Indonesia atau sering disebut Illegal, Unreported and unregulated (IUU) Fishing. Didasari dengan banyaknya kasus pencurian ikan ini maka Kementrian Kelautan dan Perikanan mengeluarkan peraturan sementara atau Moratorium nomor 56 dan 57 /Permen-KP/2014 yang melarang alih muatan (Transhipment) ditengah laut. Dengan berlakunya peraturan tersebut banyak kapal pengangkut ikan yang sudah tidak beroperasi.
Oleh karena itu, penulis membuat analisis utilisasi kapal pengangkut ikan dengan cara memodifikasi kapal pengangkut ikan menjadi kapal angkut barang dan penumpang, agar kapal dapat beroperasi kembali. Untuk mendukung proses modifikasi kapal diperlukannya suatu sistem manajemen proyek. Selain itu perlu dilakukan survei galangan, kapal angkut ikan dan pelabuhan. Atas dasar itulah dibuat perencanaan pekerjaan dalam bentuk Master Schedule, Network Planning dan S-Curve, dengan membutuhkan waktu pengerjaan 1600 jam pekerjan dimulai tanggal 2 Januari 2016 hingga 27 Juli 2016.

Nowadays, many of the cases of illegal fishing in Indonesian waters by fishermen from neighboring countries are often called Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing. Based on the many number of cases of illegal fishing, the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries issued a temporary regulation or moratorium number 56 and 57/Permen-KP/2014 which prohibits the Transhipment in the middle of the sea. With the enactment of this regulation, there are many fish carrier vessels that are no longer operate.
Therefore, the purpose of this study is to analyze the utilization of fish transport vessels by modifying fish carrier vessel into cargo passenger vessel, so that the vessel can operate again. To support the ship modification process, project management is needed. Other than, its need to survey the shipyard, the fish carrier vessel and the harbors. On this basis, the planning of work in the form of Master Schedule, Network Planning and S-Curve is made, it took time 1600 hours for working time, began on 2 January 2016 until 27 June 2016.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dody Andi Winarto
"Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi karet alam yang mempunyai kekurangan dalam hal sifat ketahanan terhadap panas dan oksidasi, karena adanya kandungan ikatan rangkap C=C pada rantai polimer karet alam. Modifikasi dilakukan dengan mengeksplorasi pendekatan hidrogenasi dua fasa menggunakan karet alam padat yang dilarutkan dalam pelarut organik dan sumber hidrogen (hidrazin hidrat dan hidrogen peroksida) yang dicampur dalam air. Pilihan pelarut, katalis, dan rasio volume air terhadap pelarut diperiksa dampaknya terhadap hidrogenasi. Karakterisasi dilakukan dengan menggunakan spektroskopi Fourier Transform Inframerah (FTIR) sebagai indikator kualitatif hidrogenasi. Sementara itu, spektroskopi 1H-NMR digunakan untuk mengukur derajat hidrogenasi dari produk karet alam terhidrogenasi. Hasilnya menunjukkan bahwa hidrogenasi parsial berhasil dilakukan menggunakan toluena sebagai pelarut dan etilen diamina tetra asam asetat diammonium tembaga (Cu-EDTA) sebagai katalis, dimana variasi volume air mempengaruhi derajat hidrogenasi. Derajat hidrogenasi 7,69% dicapai dengan menggunakan 15 mL air. Pemrosesan karet alam melalui vulkanisasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan keunggulan material karet alam terhidrogenasi dengan formula yang biasa dilakukan dengan mendapatkan sifat mekanik yang lebih baik dibandingkan menggunakan karet alam sebelum terhidrogenasi. Sementara itu, sifat termal karet alam terhidrogenasi tetap sebanding dengan bahan aslinya, dengan peningkatan ketahanan panas dan oksidasinya serta sifat mekanik. Metode hidrogenasi dua fasa ini menawarkan potensi untuk meningkatkan sifat ketahanan material karet alam untuk aplikasi pelampung tsunami buoy.

This research aims to modify natural rubber which has deficiencies in terms of resistance to heat and oxidation, due to the presence of C=C double bonds in the natural rubber polymer chain. The modification was carried out by exploring a two-phase hydrogenation approach using solid natural rubber dissolved in an organic solvent and a hydrogen source (hydrazine hydrate and hydrogen peroxide) mixed in water. The choice of solvent, catalyst, and water-to-solvent volume ratio were examined for their impact on hydrogenation. Characterization was carried out using Fourier Transform Infrared (FTIR) spectroscopy as a qualitative indicator of hydrogenation. Meanwhile, 1H-NMR spectroscopy measures the degree of hydrogenation of hydrogenated natural rubber products. The results show that partial hydrogenation was successfully carried out using toluene as a solvent and ethylene diamine tetra copper diammonium acetic acid (Cu-EDTA) as a catalyst, with variations in water volume affecting the degree of hydrogenation. A degree of hydrogenation of 7.69% was achieved using 15 mL of water. Processing natural rubber through vulcanization can be done by utilizing the advantages of hydrogenated natural rubber material with a formula commonly used to obtain better mechanical properties than natural rubber before hydrogenation. Meanwhile, the thermal properties of hydrogenated natural rubber remain comparable to those of the original material, with improved heat, oxidation resistance, and mechanical properties. The biphasic hydrogenation method can potentially enhance natural rubber materials’ properties for tsunami buoy floater applications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 >>