Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rigeng Dwi Mulyani
"Skripsi ini membicarakan naskah Syair Adham (SA), yang merupakan naskah tunggal. Naskah SA tersebut sekarang tersimpan di Perpustakaan Nasional, Jakarta, dengan nomor Ml. 277. Tujuan utama penulisan skripsi ini adalah membuat sun_tingan teks SA yang dilengkapi dengan analisis motif, tema, dan amanat serta menelusuri asa1-usul dan fungsi naskah tersebut dalam masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan intrinsik dan. ekstrinsik, sedangksn metode yang digunakan adalah metode analisis. deakripsi dan analisis historis serta deskripsi komparatif. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa SA mengan_dung motif wasiat sebagai motif utama dan- motif juru tulis, motif fitnah, motif khianat, motif surat, motif balasan yang setimpal sebagai motif pendukung. Selain di dalam SA motif-motif tersebut juga dapat ditemukan dalam cerita-cerita lain yang bersifat didaktis. Tema SA adalah, kepatuhan anak terhadap wasiat yang diberikan oleh orang, tuanya yang dapat mendatangkan keselamatan. Mengutamakan ajaran yang baik kepada anak-anak merupakan amanat utama dalam SA. Di samping ama_nat utama tersebut, SA juga dilengkapi dengan beberapa ama_nat penunjang. Naskah SA dapat diperkirakan sebagai naskah asli yang ditulis oleh pengarangnya, yaitu seseorang yang mempunyai hu_bungan baik dengan pemerintah Hindia Belanda yang berkuasa di Garut pada sekitar abad ke-18. Terminus a quo penulisan nas_kah SA adalah tahun 1856, sedangkan terminus ad ouem-nya ada_lah tahun 1889. Naskah SA selain untuk menyebarluaskan program pemerintah Hindia Belanda di bidang pendidikan, juga untuk mempropagandakan kekuasaan pemerintah Hindia Belanda tersehut di Nusantara, khususnya di Garut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cucu Kartini Suhiadi
"Sair Sultan Mahmud di Lingga ditulis dengan menggunakan huruf Arab Melayu, berisi cerita yang panjang mengenai sultan Lingga, Mahmud Muzaffar Syah. Penelitian terhadap beberapa katalog membuktikan bahwa naskah ini adalah naskah tunggal, dan hanya dapat ditemukan di Museum Nasional, Jakarta. Karena keadaan fisiknya mengkhawatirkan, penggarapan naskah tidak dapat lagi ditunda, sekaliEus memperkenalkan naskah yang tersimpan ini kepada khalayak ramai dengan membuat suntingan teks agar mudah dibaca. Salah satu pendapat mentatakan bahwa Sair Sultan Mahmud di Lingga adalah syair sejarah. Pendapat ini kemudian diuji kebenarannya dengan meneliti unsur-unsur sejarah yang ter_dapat di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur-unsur sejarah yang terdapat di dalam naskah ini bercampur dengan unsur-unsur fiktif, dan ini merupakan ciri karya sastra sejarah"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumiarsih
"Naskah Bab Al 'Akal Kepada Segala Orang Besar-Besar ini di Indonesia hanya ada satu buah dan saat ini tersimpan di ruang koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan nomor ML 197. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan suntingan teks, mencari ciri-ciri, fungsi, dan kategori teks Babal 'Akal Kepada Segala Orang Besar-Besar. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan dua metode. Pertama, metode edisi biasa, metode ini digunakan untuk membuat suntingan teks. Kedua, metode edisi pustaka, metode ini dipakai untuk menganalisis ciri-ciri, fungsi, dan kategori teks Babal Akal Kepada Segala Orang Besar-Besar. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan ciri-ciri teks Babal Akal Kepada Segala Orang Besar-Besar, yaitu (1) adanya cerita sisipan, (2) tokoh binatang yang diberi sifat manusia, (3) adanya pencerita, dan (4) cerita sisipan yang dapat berdiri sendiri. Fungsi teks ini, yaitu memberi ajaran politik dan duniawi. Berdasarkan ciri-ciri dari fungsi tersebut, ditetapkan kategori yang sesuai untuk teks Babal 'Akal Kepada Segala Orang Besar-Besar, yaitu sebagai sebuah antologi cerita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Widayati
"Seribu Dongeng adalah sebuah naskah karya penyalin dan pengarang Betawi, Muhammad Bakir. Naskah ini bernomor H1.240 dan merupakan edisi tunggal. Seribu Dongeng berisi 23 dongeng yang disampaikan sambung-menyambung. Tujuan utama dari penelitian terhadap naskah tersebut adalah untuk menyajikan suntingan teks. Analisis terhadap struktur dalam hal ini tokoh utama beserta penokohannya dan juga tema beserta amanat diperlukan untuk nemperlihatkan keterkaitan antar unsur tersebut.
Hasil analisis nenunjukkan adanya enam golongan tokoh utama dalam cerita ini yaitu raja, menteri, pertapa, pedagang, orang kaya, dan orang miskin. Tokoh utana dibagi ke dalam dua jenis yaitu tokoh antagonis dan protagonis. Penokohan dalam Seribu Dongeng ini menggunakan metode langsung. Tema umun dari ke-23 dongeng adalah pengajaran yakni jika manusia dalam menenpuh kehidupannya berpegang pada nilai-nilai kebaikan maka ia akan memperoleh kebahagiaan.
Adapun amanat dalam Seribu Dongeng selalu diungkapkan secara eksplisit di setiap akhir cerita. Dalan amanat tersebut disanpaikan contoh perilaku yang baik untuk dicontoh maupun yang harus dijauhi Pertalian antara tokoh, penokohan, tema, dan ananat ditunjukkan melalui urutan tokoh dan penokohan yang kemudian ditegaskan dengan tema dan amanat pada akhir cerita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tennisia Nur Insana
"Skripsi ini berisi perbandingan alur dan tokoh dalam naskah melayu kuno bernomor MI. 177a dan MI. 177b dengan Cs. 125. dalam melakukan penelitian , pertama-tama penulis mentransliterasi naskah MI. 177a dan MI. 177b lalu membandingkannya deng MI. 177a dan MI. 177b dengan Cs. 125 yang sudah ditransliterasi. Analisis dan perbandingan dibatasi pada analisis alur dan tokoh. Setelah mentransliterasi teks I penulis menemukan beberapa hal, yaitu: 1) teks I menggunakan kosa kata, istilah, dan struktur kalimat dialek Betawi, 2)selain menggunakan istilah Betawi, penyalin juga menggunakan beberapa istilah dari bahasa Melayu, Jawa, dan Sunda; serta 3) penyalin menyelipkan beberapa syair di dalam prosanya.
Berdasarkan analisis perbandingan yang terdapat dalam dua cerita (tiga naskah) tersebut, penulis menemukan beberapa hal, yaitu: 1) alur di teks I dan II sama-sama dimulai dnegan paparan yang berisi pengenalan latar dan tokoh. Setelah paparan, teks I dimulai dengan konflik antara GA dan GC, sednagkan teks II dimulai dengan peristiwa pertunga GC dengan IK dan RP dengan RRW. Setelah itu, kedua teks sama-sama dilanjutkan dengan peristiwa pengembaraan dan penyamaran yang harus dijalani para tokoh. Akan tetapi, penyebab terjadinya peristiwa pengembaraa dan penyamaran di kedua teks tersebut berbeda. Setelah peristiwa pengembaraan dan penyamaran.
Tokoh-tokoh di kedua teks dikisahkan bertemu di Gegelang. Peristiwa di kedua teks lalu diakhiri dengan pernikahan IK dan GC. Peristiwa ini mempunyai perbedaan tempat peristiwa pernikahan dan penyebab pernikahan mereka. Peristiwa yang terjadi di bagian akhir cerita kedua teks- yang merupakan sama-sama diakhiri dengan deskripsi suasana kerajaan yang ada di Jawa. 2) Berdasarkan analisis alur, tokoh utama (protagonis) dalam teks I adalah IK dan GC, sedangkan dalam teks II adalah IK. Tokoh bawahan dalam teks I, yaitu RD, RK, Mahadewi, GA, PL, KB, KS, BG, Nilawati, Semar, Kalang, Wirawan dan Andak. Tokoh bawahan dalam teks II, yaitu GC, KM, Permaisuri Kuripan, RP, RB, dan RC"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S11097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Toursino Hadi
"Serat Jaka Semangun merupakan salah satu karya sastra dengan latar budaya Islam, yang disadur dari bahasa Melayu. Pada mulanya Serat Jaka Semanuni berkembang di lingkungan Pesisir Jawa, kemudian masuk ke lingkungan Keraton, khususnya Keraton Yogyakarta. Di dalam lingkungan Keraton, teks ini ditulis kembali dengan menambahkan unsur-unsur budaya Keraton agar dapat diterima di lingkungan tersebut. Penelitian ini mencoba untuk memperbandingkan naskah Seratl Jaka Semangun redaksi skriptorium Yogyakarta dengan redaksi skriptorium Pesisir. Perbandingan tersebut meliputi perbandingan fisik naskah, perbandingan alur, dan perbandingan latar pendukung cerita. Perbandingan tersebut bertujuan untuk mengetahui perbedaan kedua kelompok naskah tersebut, mengingat bahwa kebudayaan Keraton-khususnya Yogyakarta, dengan kebudayaan Pesisir memiliki perbedaan. Penelitian filologis dilakukan dengan tujuan untuk menerbitkan sebuah teks Serat Jaka Semangun yang memenuhi kriteria keutuhan, kelengkapan cerita, kondisi fisik yang relatif baik, kualitas kesusastraan yang baik, serta keterjangkauan naskah. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diterapkan langkah kerja filologi berupa inventarisasi naskah yang berisi teks Serat Jaka Semangun, pendeskripsian keadaan naskah dan teks, serta perbandingan teks guna menentukan naskah mana yang akan dijadikan teks dasar suntingannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S11621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Iskandar
Aceh: Proyek Rehabilitas dan Perluasan Museum , 1978
899.224 2 TEU h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rusconi, Jan
Wageningen: H. Veenman & Zonen, 1935
899.211 RUS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Language, literature, and anthropoly, etc.; festschrift in honor of Achadiati Ikram, professor of Indonesian literature, University of Indonesia."
Jakarta : Fakultas Sastra UI dan Yayasan Obor Indonesia , 1997
081 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nikmah A. Sunardjo
Jakarta: Balai Pustaka, 1989
899.231 NIK h
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>