Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cambridge: Cambridge University Press, 2019
153.15 CAM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Maharani
"Beberapa penelitian telah menemukan adanya penurunan keterlibatan belajar peserta didik pada kondisi pandemi Covid-19. Padahal, keterlibatan belajar peserta didik merupakan salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi prestasi akademik peserta didik. Salah satu komponen dari keterlibatan belajar adalah agentic engagement, yang menunjukkan kontribusi konstruktif peserta didik dalam proses pembelajaran. Beberapa penelitian terdahulu menemukan bahwa keterlibatan belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya oleh self-regulated learning. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu hubungan antara self-regulated learning dan agentic engagement selama pembelajaran jarak jauh. Partisipan penelitian merupakan peserta didik kelas 12 SMA yang bersekolah di wilayah Jabodetabek. Self-regulated learning diukur dengan menggunakan Motivated Strategies for Learning Questionnaire, sedangkan agentic engagement diukur dengan menggunakan Agentic Engagement Scale. Penelitian dilakukan terhadap 202 partisipan berusia 16-20 tahun (M = 17.69, SD = .84). Berdasarkan uji korelasi Pearson, ditemukan bahwa self-regulated learning berkorelasi secara positif dan signifikan dengan agentic engagement (r = .62, p < .05). Artinya, semakin tinggi kemampuan self-regulated learning peserta didik, maka agentic engagement peserta didik juga akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya. Lebih lanjut, nilai effect size menunjukkan bahwa terdapat 38% variasi dari agentic engagement yang dapat dijelaskan oleh self-regulated learning.

Several studies have found a decrease in student engagement during the Covid-19 pandemic. Though, student engagement is one of the important factors that can affect student academic achievement. One component of engagement is agentic engagement, which shows the constructive contribution of learners in the learning process. Several previous studies have found that student engagement can be influenced by various factors, one of which is self-regulated learning. Therefore, this study was conducted to find out the relationship between self-regulated learning and agentic engagement during the distance learning condition. Research participants are 12th grade high school students who study in the Jabodetabek area. Self-regulated learning was measured using the Motivated Strategies for Learning Questionnaire, while agentic engagement was measured using the Agentic Engagement Scale. The study was conducted on 202 participants aged 16-20 years (M = 17.69, SD = .84). Based on the Pearson correlation test, it was found that self-regulated learning was positively and significantly correlated with agentic engagement r = .62, p < .05). It means that the higher the self-regulated learning ability of students, the higher the agentic engagement of students, and vice versa. Furthermore, the effect size value shows that there is a 38% variation in agentic engagement which can be explained by self-regulated learning."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Noer
Yogyakarta: Pedagogia, 2011
371.1 MUH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mazur, James E.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1994
153.15 MAZ l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Atwi Suparman
Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud , 1991
371.1 ATW d (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Made Pidarta
Jakarta: Bumi Aksara , 1990
378.007 MAD c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mazur, James E.
New Jersey: Prentice-Hall, 1977
153.1 MAZ l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mager, Robert F.
California: Fearon, 1968
370.15 MAG d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rogers, Carl R.
Columbus, Ohio : Charles E. Merrill, 1969
370.15 ROG f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Santi Nurani
"ABSTRAK
Akhir-akhir ini banyak perdebatan di kalangan para pemerhati pendidikan
prasekolah (TK) tentang perlu tidaknya memberikan kemampuan belajar membaca,
menulis dan berhitung pada anak TK, sementara kebutuhan anak yang utama adalah untuk
melakukan aktivitas bermain. Pemberian kemampuan membaca, menulis dan berhitung
tersebut didorong oleh timbulnya suatu trend baru dalam masyarakat yang menghendaki
anak-anak usia prasekolah dapat menguasai kemampuan-kemampuan tersebut sebagai
bekal untuk masuk sekolah dasar. Akibatnya tidak sedikit TK yang memberikan kegiatan
belajar membaca, menulis dan berhitung yang menyimpang dari aturan-aturan Depdikbud
dalam GBPKB-TK 1994, walaupun ada juga sebagian TK yang tetap melaksanakan aturan-
aturan tersebut dengan patuh. Dengan demikian timbul dan kecenderungan kegiatan belajar
mengajar dan sasaran hasil belajar dalam pendidikan TK, yaitu kegiatan belaiar mengajar
yang lebih menekankan kegiatan bermain dan sasaran hasil belajar dalam ranil afektii
sertakegiatan belajar mengjar yang lebih menekankan kegiatan belajar dan sasaran hasil
belajar dalam ranah kognitif. Kegiatan belajar mengajar yang lebih menekankan kegiatan
bermain dan sasaran hasil belajar dalam ranah afektifvadalah kegiatan-kegiatan di TK yang
memberikan kebebasan bagi anak untuk bermain sambil belajar dalam suasana yang
menyenangkan, dengan tujuan utama menimbulkan sikap positif dan peraasaan suka terhadap
dunia sekolah. Sedangkan kegiatan belajar mengajar yang lebih menekankan kegiatan
belajar dan sasaran hasil belajar dalam ranah kognitif adalah kegiatan-kegiatan di TK yang
memfokuskan perhatian pada pengajaran kemampuan-kemampuan tertentu, dengan tujuan
utama adalah agar anak menguasai kemampuan-kemampuan tersebut.
Bagaimana sikap orang tua terhadap kegiatan belajar mengajar dan sasaran hasil
belajar yang berbeda tersebut ?. Hal itu akan diungkap dalam penelitian ini. TK yang
dijadikan sampel penelitian adalah dua TK yang memiliki karaktersitik berbeda, disebut
sebagai TK ?Ideal? dan TK ?Tidak Ideal?. TK 'Ideal' adalah TK yang melaksanakan
aturan-aturan Depdikbud dengan sebagaimana mestinya, sedangkan TK ?Tidak Ideal?
adalah TK yang menyimpang dari aturan-aturan Depdikbud. Adakah perbedaan sikap orang tua terhadap kegiatan belajar mengajar dan sasaran hasil
belajar dalam dua TK tersebut?.Hal inilah yang akan diungkap melalui penelitian ini.
Instrumen yang digunakan adalah skala Likert dengan subdimensi kegiatan
belajar mengajar yang lebih menekankan kegiatan bermain dan sasaran hasil belajar dalam
rumah afektif (bermain/afektif), serta kegiatan belajar mengajar yang lebih menekankan
kegiatan belajar dan sasaran hasil belajar dalam rumah kognitif (belajar/kognitif).
Sedangkan komponen sikap yang digunakan adalah komponen afektif; kognitif dan konasi.
Kemudian perbedaan sikap antara kedua kelompok dinyatakan dalam uji perbedaan mean
dengan menggunakan t test.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan sikap terhadap
kegiatan belajar mengajar dan sasaran hasil belajar dalam pendidikan TK, antara orang tua
yang menyekolahkan anaknya di sekolah TK ?Ideal? dengan orang tua yang menyekolahkan
anaknya di sekolah TK ?Tidak Ideal?. Orang tua memiliki harapan agar anak dapat
menguasai kemampuan membaca, menulis dan berhitung sejak di TK, karena kemampuan-
kemampuan tersebut diperlukan untuk masuk ke sekolah dasar. Tetapi orang tua juga
menghendaki kegiatan bermain sebagai kegiatan utama di TK, agar kebutuhan bermain
dalam diri anak dapat tersalurkan dengan baik.
Dengan demikian, pemberian kegiatan belajar membaca, menulis dan berhitung
pada anak TK itampkanya menjadi suatu hal yang tidak dapat dihindari lagi dalam tuntutan
zaman yang semakin tingi, walaupun sebaiknya tetap dilakukan melalui kegiatan bermain.
Saran yang dapat diberikan sehubungan hasil penelitian ini adalah agar guru TK lebih
memperhatikan perancangan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dalam kemampuan
membaca, menulis dan berhitung agar tidak mengesampingkan kebutuhan bermain pada diri
anak. Untuk itu mungkin perlu diadakan penataran khusus untuk guru kelas, dalam
kelompok-kelompok kecil denga seorang instruktur sebagai pelatih."
1998
S2898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10   >>