Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 547 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Richards, Jack C.
England: Cambridge University Press, 1994
418.007 RIC l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rivers, Wilga M.
New York: Cambridge University Press, 1994
418.007 RIV c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rivers, Wilga M.
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1985
418.007 1 RIV s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ur, Penny
[place of publication not identified]: Cambridge University Press, 1991
418.007 PEN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stevick, Earl W.
Cambridge Cambridge University Press 1991,
418.007 STE i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stevick, Earl W.
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1982
418.007 STE t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lyons, John
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1991
410 LYO n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Halliday, M.A.K.
London : Longman, 1966
400 HAL l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Sakir
"Pada pemikiran awal di dalam Tractatus Logico-philosophicus Wittgenstein I beranggapan bahwa bahasa yang bermakna adalah bahasa yang memiliki kriteria sebagai proposisi. Setidaknya, terdapat tiga ciri khas bahasa yang termasuk ke dalam proposisi. Pertama, bahasa harus tersusun ke dalam term subjek dan term predikat. Kedua, bahasa harus mengandung pengertian benar atau salah. Ketiga, bahasa harus dapat menjelaskan bahasa yang lain yang mengikutinya. Dalam konteks ini, proposisi menjadi satu-satunya bahasa yang benar, baik, ideal. Tetapi, di kemudian hari di dalam Philosophical Investigations Wittgenstein II mempertanyakan kembali hakikat bahasa yang terdapat Tractatus. Menurutnya, makna bahasa tidak semata-mata harus direduksi ke dalam proposisi-proposisi. Fakta menunjukkan bahwa ada beragam permainan-permainan bahasa yang diikuti pula oleh peraturan-peraturan yang mengikat di dalam setiap permainan-permainan bahasa tersebut. Dalam konteks ini, setiap bahasa memiliki keunikan masing-masing sehingga tidak dapat ditentukan maknanya hanya melalui bentuk logis proposisi. Makna bahasa di luar proposisi terkait dengan spasiotemporal peristiwa bahasa. Di sini, bahasa tidak hanya dilihat sebagai ekspresi pikiran, tetapi bahasa lebih dipahami sebagai tindakan seseorang. Misalnya, menyanyi, berdoa, berkhutbah, mementaskan lakon, menggerutu, berpuisi, melawak, dan memarahi. Bahasa mengakar dalam bentuk-bentuk kehidupan. Bahasa seperti ini adalah bahasa natural atau sering disebut sebagai bahasa sehari-hari. Bila dicermati dengan baik, maka akan nampak bahwa gagasan dasar Tractatus mengakar dalam kebudayaan modern. Hal ini terlihat dari keinginannya untuk mengedepankan metodologi baku yang bersifat universal. Sementara, gagasan-gagasan yang terkandung di dalam Investigations cenderung muncul sebagai wacana baru yang dipicu oleh sikap kritis kebudayaan postmodern. Gagasan-gagasan ini mengangkat nilai-nilai dekonstruksionisme, pluralisme, dan relativisme. Gagasan-gagasan ini pada akhirnya akan menciptakan sebuah tatanan masyarakat yang reseptif terhadap perbedaan-perbedaan. Adanya perbedaan-perbedaan tersebut harus dilihat sebagai fakta yang menyatakan bahwa realitas sebenarnya terpecah-pecah (pragmented reality). Kenyataan ini akan membawa kedewasaan bagi masyarakat dalam kondisi `sosial-budaya' yang melingkupinya. inilah realitas yang selalu menjadi harapan; tidak ada diskriminasi dalam bentuk apa pun."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11821
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frans Asisi Datang
"Penelitian ini merupakan sebuah kajian bandingan tipologis atas bahasa-bahasa Flores. Penelitian ini bertujuan mengelompokkan bahasa-bahasa Flores berdasarkan pola urutan katabahasa-bahasa tersebut. Penelitian difokuskan pada 14 bahasa yang digunakan di lima kabupaten di pulau Flores dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Data untuk penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan daftar tanyaan yang terdiri atas 161 frase dan 103 kalimat. Data dianalisis dengan menggunakan parameter-parameter Greenberg (1966), sambil menerapkan hasil penelitian Sudaryanto (1933) mengenai konstruksi dalam bahasa Indonesia.
Hasil yang diperoleh setelah penelitian adalah sebagai berikut. Bahasa-bahasa Flores termasuk bahasa bertipe VO-Pr-NG-NA, dan modifier mendahului V. Selain keselerasan pola urutan kata VO-Pr-NG-NA dan modifier yang mendahului V, terdapat lima konstruksi bahasa Flores yang selaras dengan pola urutan kata VO-Pr-NG-NA dan modifier yang mendahului V tersebut, yaitu konstruksi nominal substantif, nominal lokatif, nominal lokatif-partitif, dan pradikatif berpendesak desideratif Di samping kelima konstruksi tersebut, pola urutan kata konstruksi predikatif berpendesak negatif, konstruksi komparatif kelebihan dan kepalingan, dan pola urutan kata konstruksi nominal temporal secara dominan selaras dengan pola urutan kata VO-Pr NG-NA di atas.
Dilihat dari pola urutan katanya, bahasa Flores terbagi atas dua kelompok besar, yaitu kelompok bahasa Flores Timur dan kelompok bahasa Flores Barat. Kelompok bahasa Flores Barat terbagi atas dua subkelompok, yaitu subkelompok bahasa Flores Barat (mencakup bahasa Komodo, Manggarai, dan Rembong) dan subkelompok bahasa Flores Tengah (yang mencakup bahasaNgada, Lio, Fade, Palue, Sikh., dan Muhang . Dan kelompok bahasa Flores Timur terdiri atas bahasa Lamaholot, Atadei, Horinara, Ili ape, dan Kedang.
Ciri pola urutan kata subkelompok Flores Barat secara dominan mewarnai pola urutan kata subkelompok bahasa Flores Tengah dan kelompok bahasa Flores Timur. Namur, selain ciri subkelompok Flores Barat, dalam kelompok bahasa Flores Timur terdapat cukup banyak pola urutan kata `dari Timur' (istilah Keraf, 1978: 223). Tipe urutan kata Timuritu cukup banyak ditemukan di dalam subkelompok Flores Tengah, dan sangat sedikit pada subkelompok bahasa Flores Barat: Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pola urutan asli bahasa Flores adalah pola urutan subkelompok Flores Barat.

Word Order Typology of Languages in FloresThis research is a study of word order typology of languages in Flores. The airw .of this research is to establish grouping of languages in Flores according to word order typology of these languages. The object of this research are 14 languages which are spoken in five regencies in the island of Flores and in some small island surrounding it. The data for this research is collected by a questionarry consisting of 161 phrases and 103 sentences. The data is analyzed using Greenberg's parameters (1966) and Sudaryanto's proposals (1993) on constructions of Indonesian.
The result of this research are as follows. All languages in Flores belong to VO-Pr-NGNA type and the modifier is placed before V. There is a harmony among parts of this type. Besides the harmony between VO-Pr-NG-NA order and the modifier before V VO-Pr-NG-NA order also has harmony with nominal substantive construction nominal locative construction nominal locative-partite construction and predicative construction. There are two other constructions where VO-Pr-NG-NA word order type is dominantly in harmony with i.c. comparative constructions and nominal temporal construction. Viewed from the word order type languages in Flores are divided into two groups namely West Flores group and East Flores group. The west Flores group is again divided into two subgroups, i.e. West Flores subgroup (comprising Komodo, Manggarai, and Rembong languages) and Central Flores subgroup (comprising Ngada, Lio, Endo, Palue, Sikka, and Muhang languages). The East Flores group includes Lamaholot, Atadei, Horinara, Iliape, and Kedang languages.
The West Flores word order type dominates both Central Flores subgroup and East Flores group's word order type. In East Flores group there are also some word order types originated from Farther East, outside of Flores (Keraf 1978: 223). These word order type from the East are also found in West Flores subgroup languages. It could be concluded that the original word order in the languages in Flores is that of the West Flores.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   4 5 6 7 8 9 10 11 12 13   >>