Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
San Francisco: Jossey-Bass, 2002
658.049 SUC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Thiederman, Sondra
New York: Lexington books, 1991
658.3 THI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Matsumoto, David
Singapore: Cengage Learning , 2017
155.8 MAT c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wandita Wardhani
Abstrak :
Komunikasi antarbudaya merupakan interaksi yang terjadi antara dua orang dengan latar belakang kebudayaan berbeda, meliputi suku bangsa, ras, dan kelas sosial. Penelitian ini menganalisis bentuk komunikasi antarbudaya yang terjadi pada tokoh utama dalam film Oeroeg, Johan, seorang Belanda yang membangun relasi dengan para penduduk asli Hindia Belanda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Analisis bentuk komunikasi antarbudaya tokoh Johan dikaji menggunakan teori Semiotika Roland Barthes untuk memaknai simbol dan tanda yang ada pada film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat bentuk komunikasi antarbudaya pada hubungan tokoh Johan dengan para penduduk asli Hindia Belanda, seperti pada hubungan tokoh Johan dan Oeroeg dan interaksi Johan dengan Deppoh. Hasil penelitian menunjukkan adanya dinamika dalam proses komunikasi antarbudaya tokoh Johan dengan para penduduk asli Hindia Belanda akibat penerapan nilai dan sistem sosial dari situasi kolonialisme. Meski demikian, persoalan tersebut dapat diatasi karena adanya penerapan nilai budaya Hindia Belanda dan emosi khusus dari tokoh Johan kepada penduduk asli Hindia Belanda. Hadirnya nilai- nilai tersebut merupakan wujud dari berhasilnya proses komunikasi antarbudaya dibawah situasi politis kolonialisme yang membayangi hubungan ini. ......Intercultural communication is an interaction that occurs between two people with different cultural backgrounds, including ethnicity, race, and social class. This study analyzes the form of intercultural communication that occurs in the main character in the film Oeroeg, Johan, a Dutchman who builds relationships with the natives of the Dutch East Indies. This study uses a qualitative descriptive research method. The analysis of the form of intercultural communication of the character Johan is studied using Roland Barthes' Semiotics theory to interpret the symbols and signs in the film. The results of the study show that there is a form of intercultural communication in the relationship between the character Johan and the natives of the Dutch East Indies, such as in the relationship between Johan and Oeroeg and Johan's interaction with Deppoh. The results of the study show that there is a dynamic in the process of intercultural communication between the character Johan and the natives of the Dutch East Indies due to the application of values and social systems from the colonial situation. However, this problem can be ruled out due to the application of Dutch East Indies cultural values and the special emotion of the character Johan towards the natives of the Dutch East Indies. The presence of these values is a manifestation of the successful process of intercultural communication under the political situation of colonialism that overshadowed this relationship.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Fitriani
ASEAN Study Center, 2019
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tamrin
Abstrak :
Salah satu fenomena kontak bahasa adalah interferensi. Proses interferensi dapat terjadi dalam segala tataran kehidupan, termasuk dalam interferensi tataran sintaksis pemakaian bahasa Indonesia oleh para remaja di Kota Palu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan interferensi nonbahasa Indonesia ke bahasa Indonesia pada penggunaan bahasa para remaja di Kota Palu dalam tataran sintaksis. Metode yang digunakan adalah pendekatan sosiolinguistik dengan teknik simak, rekam, dan catat, kemudian diklasifikasikan berdasarkan jenis interferensi lalu dianalisis secara berstruktur. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia oleh para remaja di Kota Palu terinterferensi pada tataran sintaksis yaitu adanya pemakaian preposisi yang tidak tepat dan penggunaan partikel-partikel yang berasal dari bahasa daerah. Hal-hal yang menyebabkan interferensi oleh pemakaian bahasa Indonesia oleh remaja di Kota Palu adalah faktor kedwibahasaan, tipisnya kesetiaan pemakai bahasa penerima, prestise bahasa sumber dan gaya bahasa, dan terbawanya kebiasaan dalam bahasa ibu.
Banten: Kantor Bahasa Provinsi Banten, 2016
BEBASAN 3:1 (2016 )
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pavis, Patrice
London: Routledge, 1992
792 PAV t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Wahyu Dewatara
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi bagaimana pasangan courtship antar budaya beda agama dalam menegosiasikan identitas mereka. Di Indonesia, khususnya Jakarta, seseorang akan sering kali bertemu dan berinteraksi dengan seseorang yang mempunyai latar belakang yang berbeda, hasil dari meningkatnya aktivitas hubungan antar budaya adalah jatuh cinta dengan seseorang dari latar belakang budaya yang berbeda. Maka dari itu, seseorang yang jatuh cinta dengan seseorang yang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda akan menjumpai halangan pada perjalanan mereka, terutama penolakan dari lingkungan sosial. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah identitas seseorang dalam hal ini agama tidaklah selalu menjadi alasan penolakan dari lingkungan sosial mereka terutama keluarga, tetapi ada juga masalah status sosial ekonomi maka dari itu negosiasi identitas akan bergantung pada hal apa yang menjadi penolakan lingkungan sosial mereka
ABSTRACT
This study aims to analyze and find out how intercultural interfaith couple negotiate their identities with each other. In Indonesia, especially Jakarta, someone will often meet and interact with other people who have different backgrounds, the result of increasing activities between intercultural relationships is falling in love with someone who has a different cultural background. Therefore, people who have a love relationship with someone who have different culture will encounter obstacles in their journey, especially resistance from the social environment. This study uses a constructivist paradigm with a qualitative research approach. The results of this study is, identity in this case religion is not always an obstacle for informants to proceed to the stage of marriage but there are other reason like social economy status that depends on informant famlily background. Therefore identity negotiation will depend on what is the reason behind the resistance of informant social environment This study aims to analyze and find out how intercultural interfaith couple negotiate their identities with each other. In Indonesia, especially Jakarta, someone will often meet and interact with other people who have different backgrounds, the result of increasing activities between intercultural relationships is falling in love with someone who has a different cultural background. Therefore, people who have a love relationship with someone who have different culture will encounter obstacles in their journey, especially resistance from the social environment. This study uses a constructivist paradigm with a qualitative research approach. The results of this study is, identity in this case religion is not  always an obstacle for informants to proceed to the stage of marriage but there are other reason like social economy status that depends on informant famlily background. Therefore identity negotiation will depend on what is the reason behind the resistance of informant social environment 

2019
T55186
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Elizabeth Josephine
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tentang kompetensi komunikasi lintas budaya staf Sekretariat ASEAN Jakarta dalam menghadapi konflik lintas budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Informan utama merupakan staf ekspatriat dan lokal di Sekretariat ASEAN Jakarta. Sumber data diperoleh dari wawancara mendalam, pengamatan, dan dokumentasi. Secara keseluruhan hasil penelitian ini memperkuat keberadaan Model Dimensi Kompetensi Komunikasi Antarbudaya yang dikemukakan Chen dan Starosta (Turnomo, 2005). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa para staf memiliki sensitivitas budaya yang tinggi pada konteks sosial formal dalam menghadapi konflik lintas budaya. Penulis berharap keberadaan model komunikasi lintas budaya semakin berkembang di Indonesia.
Abstract
This study aims to analyze the competence of intercultural communication of the ASEAN Secretariat?s employees in dealing with intercultural conflict. This study uses qualitative descriptive approach and study case research. Key informants are expatriate and local employees at the ASEAN Secretariat. Data sources are retrieved from in-depth interview, observation and documentation. The finding indicates which principally reinforce the existence of Intercultural Competence Dimension Model of Chen and Starosta (Turnomo, 2005). The finding shows that the employees possess a high level of cultural sensitivity in the formal social context in dealing with intercultural conflict. The author hopes that the existence of the models of intercultural communication is growing in Indonesia.
2012
T31022
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Melati Mediana
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang jarak pada komunikasi manusia. Dalam kajian komunikasi antarbudaya, jarak atau ruang sebagai batasan fisik ini dikenal sebagai Proksemik. Studi dilakukan pada warga bantaran sungai Ciliwung di Kampung Pulo yang direlokasi ke rumah susun sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat pada tahun 2016. Jarak komunikasi pada masyarakat kolektivistik terlihat manakala ruang vertikal menghilangkan makna ruang horisontal sebelumnya. Jarak fisik yang lebih jauh karena adanya tangga dan lift mengacaukan komunikasi horisontal yang organik dan secara sosial lebih dekat ala ‘kampung lifestyle’. Perubahan jarak komunikasi terjadi pada ruang antarorang, ruang antarunit, ruang antarlantai, dan ruang antar bangunan. Perubahan karakter masyarakat kolektivistik juga terjadi pada ruang-ruang baru yang mengusung konsep hunian individualistik. Namun demikian, terjadi perubahan makna ruang-ruang baru yang diadaptasi warga relokasi setelah tiga tahun menghuni rusunawa. Transisi kegiatan masyarakat budaya Kampung Pulo tersebut dilakukan karena kesadaran warga untuk mempertahankan kohesivitas yang dianggap sebagai warisan berharga kelompok mereka tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang detil tentang perubahan pola-pola komunikasi manusia dari satu ruang ke ruang yang berbeda terkait dengan jarak komunikasi. Penelitian ini menginsafi bahwa konteks budaya sangat memegang peranan dalam memaknai ruang bersama kelompok acuannya dan bukan semata masalah perubahan fisik hunian saja, atau place more than a space. ...... This research discusses distance in human communication. In the study of intercultural communication, distance or space as a physical boundary is known as proxemic. The study was conducted on residents on the banks of the Ciliwung river in Kampung Pulo who were relocated to a rented apartment (Rusunawa) West Jatinegara in 2016. The distance of communication in the collectivistic community is seen when vertical space removes the meaning of the previous horizontal space. Longer physical distances due to stairs and lifts interfere with horizontal organic communication and the closer social 'village lifestyle'. Changes in communication distance occur in the space between people, space between units, space between floors, and space between buildings. Changes in the character of the collectivistic society also occur in new spaces that carry the concept of individualistic housing. However, there has been a change in the meaning of the new spaces adapted by the relocation residents after three years of living in the flat. The transition of the Kampung Pulo cultural community activities was carried out due to the awareness of the residents to maintain cohesiveness which is considered a valuable heritage of their group. This research is expected to provide a detailed description of changes in human communication patterns from one room to a different room related to communication distance. This study realizes that the cultural context plays a very important role in interpreting the common space of the reference group and not merely a matter of physical changes to the occupancy, place more than a space.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>