Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hariani Santiko
"Penelitian kali ini mengenai Pengertian Triwikrama Pada Masyarakat Jawa Kuna, yang datanya diambil dari naskah kakawin dan prasasti. Di India peristiwa triwikrama ini te1ah muncul da1am syair-syair (samhita) Veda dan kitab-kitab Brahmana, serta kitab-kitab Purana. Dalam sumber-sumber India tersebut triwikrama dihubungkan dengan dewa visnu, tetapi mitos Visnu Triwikrama jaman Veda berbeda dengan mitos Triwikrama jaman Hindu yang sumbernya dari kitab Purana.
Dari data prasasti di Jawa, triwikrama masih dihubungkan dengan wisnu, tetapi dari sumber naskah (kakawin) tokoh yang melakukan triwikrama tidak hanya wisnu. oleh karena itu muncul permasalahan, pertama apakah makna triwikrama di Jawa, dan kedua mengapa di Jawa yang melakukan triwikrama tidak hanya wisnu? Tujuan peneiitian ini adalah untuk memudahkan kedua masalah tersebut.
Metode yang dipergunakan adalah metode interpretasi dan rekonstruksi makna triwikrama yang terdapat da1am dua jenis sumber tertulis tersebut di atas. Untuk itu per1u diadakan Studi perbandingan dengan pengertian triwikrama di India. Pada tahap akhir d11akukan rangkuman dan perbandingan Serta mengadakan tafsiran-tafsiran dan kesimpulan-kesimpuTan baik melalui pendekatan sinkronis maupun diakronis. Adapun hasil penelitian ini adalah:
1. Di Jawa , pada sumber prasasti triwikrama masih dikaitkan dengan wisnu, tetapi dalam karya sastra kakawin tokoh yang dikaitkan dengan peristiwa ini tidak hanya wisnu, di antaranya Ratih, Durga, Siwa, wisnu/Kresna, Baladewa, Arjunasahasrabahu, Manimantaka, Porusada dan raja Dasabahu.
2. Triwikrama di lakukan karena adanya faktor emosi yang meluap-luap dari pelakunya, baik emosi kemarahan maupun kegembiraan.
3. Pelaku triwikrama adalah tokoh yang hebat dan sakti, dan dengan melakukan triwikrama, tubuh tokoh tersebut menjadi sangat besar dengan ciri-ciri demonis. Di India, , Wisnu yang melakukan triwikrama tubuhnya berubah menjadi sangat besar pula, tetapi tidak memiliki ciri-ciri demonis.
4. Perbedaan ini merupakan contoh kecil tentang "Tokah genius" kebudayaan Indonesia, khususnya yang tumbuh di kalangan para kawi (penyair)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Putri Novianti
"Cerita Harjuna Kalajaya adalah cerita baru atau sanggit cerita yang dibuat oleh Ki Manteb Sudarsono. Cerita Harjuna Kalajaya berisi tiga cerita yang sudah sering dipertunjukan. Tiga cerita itu adalah Mbangun Taman Maerakaca, Palguna Palgunadi, dan Begawan Ciptaning Mintaraga. Penggabungan tiga cerita ke dalam satu judul cerita baru menandakan adanya kesamaan tema pada tiga cerita.
Penelitian tema cerita Harjuna Kalajaya merupakan penelitian yang didasarkan pada analisis struktural. Jadi, tema cerita Harjuna Kalajaya diperoleh melalui analisis alur, tokoh, dan penokohan. Pada akhirnya diperoleh hasil bahwa tema cerita Harjuna Kalajaya adalah kejayaan Arjuna. Tema cerita sama dengan penamaan cerita yaitu cerita Harjuna Kalajaya.

Harjuna Kalajaya is a new story or sanggit made by Ki Manteb Sudarsono. Harjuna Kalajaya contains three stories that often performed. The three stories are Mbangun Taman Maerakaca, Palguna Palgunadi, and Begawan Ciptaning Mintaraga. Merging three stories into one new story title indicates similarities in three stories.
Research themes Harjuna Kalajaya story is based on the research of structural analysis. So, theme of the story Harjuna Kalajaya obtained through analysis of the plot and figure characterizations. In the end, the result of the theme Harjuna Kalajaya is Arjuna’s victory. Theme of the story is same with the title Harjuna Kalajaya.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fifi Ratna Ekasari
"Skripsi ini menganalisis sebuah cerita yang berjudul Panji Jayengtilam dengan menggunakan pendekatan model aktansial dan fungsional Greimas Penelitian difokuskan kepada unsur yang terkandung dalam aktan pengirim hubungan keempat aktan inti dan fungsi tokoh dalam membangun alur cerita Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur yang terkandung dalam peraga aktan pengirim sama Cerita Panji Jayengtilam dapat disimpulkan sebagai karya sastra naratif berbentuk roman yang dalam skema aktansialnya terdapat kesamaan peraga aktan subjek dan penerima Adapun peraga aktan objek juga menjadi pengirim unsur rasa cinta dan kasih sayang yang terkandung dalam peraga aktan pengirim Kata kunci Greimas strukturalisme aktan karya sastra berbentuk roman.

This undergraduate thesis analyzes a story entitled Panji Jayengtilam by using actantial model and functional of Greimas approaches This study is focused on the element contained in the actant sender the relationship between four actantial basics and the function of actor in the story The results of this study revealed that the element contained in the actant sender are in the same The story of Panji Jayengtilam is regarded as narrative romance story which in it rsquo s actantial scheme there is a similarity of actor between actant subject and receiver While the actor of actant object also becomes the element of love and affection which are contained in the actor of actant sender. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Dwi Rahayu
"Advice Element for Javanese Woman in Keraton Surakarta include in Teks Wulang Estri by Pakoe Boewana IV This undergraduate thesis discusses the clasification of advice in the form of instruction warning and admonition contained in Teks Wulang Estri The advice for Javanese Woman who lives in Keraton Surakarta environment at Pakoe Boewana IV period The advice showed character and attitude which must be owned by Javanese Woman when they are married In addition the advice also showed about punishment and prohibition as control behavior in marriage Keywords Javanese woman wulang estri advice "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Annotated bibliography of research reports on cultural aspects of the regions in Indonesia, conducted by the Dept. of Education and Culture."
Jakarta: Depdikbud, 1995
016 BIB
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Julian Pradhitya
"Skripsi ini membahas kedudukan tokoh Puranti dan Nining dalam novel Piwelinge Puranti. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Piwelinge Puranti karya Tiwiek SA yang diterbitkan oleh Elmatera Publishing Yogyakarta pada tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pandangan laki-laki terhadap perempuan yang menjadi pendamping hidupnya dalam konteks kebudayaan Jawa, yang tercermin melalui tokoh yang ada dalam novel Piwelinge Puranti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, disertai dengan pendekatan teori struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam berumah tangga seorang perempuan adalah sebagai garwa (sigaraning nyawa) dan/atau sebagai kanca wingking.

This undergraduate thesis explains the position of Puranti and Nining as characters in the novel Piwelinge Puranti. The data used in this research is novel Piwelinge Puranti written by Tiwiek SA published by Elmatera Publishing Yogyakarta in 2013. This research aims to describe the view of men regarding women who become their partners in life in the context of Javanese culture reflected by the characters in the novel Piwelinge Puranti. The method applied is descriptive analysis along with structural theory approach. The results show that a woman is a garwa (sigaraning nyawa) and/or kanca wingking in the household life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57495
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andra Hidayat
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang tema dan amanat yang terdapat pada kumpulan
cerita Dongeng Sato Kewan karya Priyana Panduwinata. Dongeng Sato Kewan
terdiri dari lima cerita, yakni Anantaswara, Babon Μardika, Zulfulus, Bagawan
Tega Ing Rat, dan Konggres Kagunan Joged. Dalam menganalisis cerita
menggunakan struktur pada alur, tokoh dan penokohan, dan latar, kemudian
menentukan tema dan amanat. Penelitian ini menghasilkan tema dan amanat dari
masing-masing cerita yang terdapat dalam Dongeng Sato Kewan.

ABSTRACT
This thesis discussed about theme ang moral value from Dongeng Sato Kewan by
Priyana Winduwinata. Dongeng Sato Kewan consist of five stories, Anantaswara,
Babon Μardika, Zulfulus, Bagawan Tega Ing Rat, and Konggres Kagunan Joged.
This study using a structure analysis to analyze the plot, character and
characterize, background, themes and moral value of the story. This study to find
the themes and moral value from every story in Dongeng Sato Kewan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Starryna
"[ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan emosi malu dan bersalah antara generasi tua dan generasi muda, bagaimana gambaran emosi malu dan bersalah, dan bagaimana proses sosialisasi nilai-nilai budaya Jawa dalam mengajarkan emosi malu dan bersalah pada masyarakat suku Jawa. Pengukuran perbedaan emosi malu dan bersalah dilakukan memakai TOSCA-3, sedangkan untuk sosialisasi nilai budaya dilakukan dengan teknik wawancara. Penelitian dilakukan di provinsi D. I. Yogyakarta dan melibatkan 95 orang. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara emosi malu dan bersalah antar generasi pada masyarakat provinsi D. I. Yogyakarta. Walaupun tidak terdapat perbedaan, berdasarkan wawancara ditemukan bahwa sosialisasi yang sudah diberikan sejak usia TK oleh keluarga, sekolah, dan teman tersebut telah mengalami penurunan. Emosi malu yang dirasakan tidak menyebabkan diri merasa kecil dan emosi bersalah yang dirasakan tidak menimbulkan rasa ingin mengoreksi kesalahan yang dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, disarankan agar dilakukan sosialisasi baik kepada orangtua maupun sekolah untuk tetap mengajarkan budaya Jawa kepada generasi muda.

ABSTRACT
, This study was conducted to determine whether there are differences in
shame and guilt intergeneration, description of shame and guilt, and how the
process of socialization Javanese values in teaching shame and guilt in Javanese
society. Differences of shame and guilt was measured using TOSCA-3, while for
the socialization of cultural values was measured using interview. Data was
collected in the D.I.Yogyakarta involves 95 participants. The results showed
insignificant difference between shame and guilt intergeneration among societies
D.I.Yogyakarta. Although there is no differences, based on interviews found that
socialization that have been granted since kindergarten age by family, school, and
friends have decreased. Shame does not caused people feeling small and guilt not
caused willingness to correct the mistakes made. Based on the result, socialization
for parents and schools to keep teaching Javanese culture to the younger
generation is suggested.]
"
2015
S58924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiawan Eko Wardany
"ABSTRACT
Pangkalan ojek online muncul sebagai fenomena baru seiring dengan munculnya ojek online di tanah air. Penelitian ini membahas tentang karakteristik lokasi pangkalan ojek online di Kecamatan Menteng Kota Jakarta Pusat. Sama halnya dengan ojek konvensional yang lebih dulu ada, pengemudi ojek online membuat suatu pangkalan sebagai tempat mengoperasikan telepon genggamnya dalam memperoleh konsumennya. Penelitian dilakukan terhadap pangkalan ojek online yang dihuni lebih dari 5 pengemudi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei terhadap seluruh pangkalan ojek online yang termasuk dalam kriteria tersebut dan dilakukan wawancara terhadap pengemudi yang terdapat pada pangkalan tersebut untuk memperoleh data waktu beroperasi pangkalan serta jumlah pengemudi di pangkalan tersebut. Data tersebut digunakan untuk mengetahui tipologi-tipologi pangkalan ojek online. Langkah selanjutnya adalah pengolahan data jaringan jalan dan penggunaan tanah untuk kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat keramaian sekitar pangkalan ojek online dalam radius 200 meter. Jarak 200 meter ini ditentukan karena dalam radius inilah, pengemudi akan mendapatkan konsumennya. Pengolahan data tingkat keramaian dilakukan dengan memberikan skor terhadap variabel pusat-pusat keramaian yang ada di radius 200 meter dari pangkalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pangkalan ojek online berada di lokasi dengan tingkat keramaian yang tinggi.

ABSTRACT
Online taxibike base emerged as new phenomenon due to the emerge of the online taxibike in Indonesia. This study examine about the characteristic of the online taxibike base in Menteng Subdistrict Central Jakarta. Same with the conventional taxibike that emerged earlier, the driver of the online taxibike also build a base for them operating their smartphone to gain customers. The examination studied to the online taxibike base that occupied by more than 5 drivers. The collecting data processed by survey for all of the online taxibike base in Menteng District and interviewing the drivers to gain information about operational time of the base and also the number of the driver that live in there. The operational time and the number of the driver data is being used to gain information about the typological of each base. The next step is analyze the roads map and landuse of Menteng Subdistrict to gain information about the level of crowd around the base in range of 200 meters. The range of 200 meters is given due to the drivers will receive the customer in this range. The data of the level of crowd processed with the scoring to each variable of the crowd places in range of 200 meters from the base. The result of this study is that most of the online taxibike base in Menteng Subdistrict are in the location with the high level of crowd."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savina Amaliah
"ABSTRAK
Makalah ini menulis tentang pandangan masyarakat Indonesia terhadap pernikahan dengan keturunan Arab di Indonesia. Metode yang saya gunakan yaitu mencari sumber melalui beberapa buku. Dalam tulisan ini saya menemukan bagaimana tradisi keturunan arab di Indonesia dalam melakukan pernikahan dan tradisi yang masih digunakan hingga saat ini. Dalam penulisan jurnal ini metode yang digunakan adalah metode penulisan sejarah yang terdiri dari empat tahap yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Perkawinan merupakan suatu peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sedemikian penting arti dari perkawinan ini dikarenakan manusia tidak akan dapat berkembang tanpa adanya perkawinan, karena perkawinan menyebabkan keturunan, dan keturunan menimbulkan keluarga yang berkembang menjadi kerabat dan masyarakat. Jadi perkawinan merupakan unsur tali temali yang meneruskan kehidupan manusia dan masyarakat. Pada awalnya keturunan bangsa Arab yang berada di Indonesia mempunyai kedudukan sangat kuat terhadap pernikahan sesama keturunan Arab ini.Terdapat dua perbedaan golongan dalam masyarakat Arab dan terdapat perbedaan sejarah menurut asal-usul kelahiran masing-masing golongan tersebut. Terkadang terjadi juga perselisihan antara sesama bangsa arab yang berbeda golongan dan bahkan terkadang terjadi larangan jika akan dilakukan pernikahan dengan berbeda golongan tersebut. Dalam makalah ini akan dibahas beberapa perbedaan dan ulasan mengenai pernikahan yang terjadi di Indonesia yang dialami oleh masyarakat keturunan Arab sendiri.

ABSTRACT
This paper writes about the views of Indonesian society on marriages with Arab descendants in Indonesia. The method I use is to search the source through several books. In this paper I discover how the tradition of Arabic descent in Indonesia in marriage and tradition that is still used today. In writing this journal the method used is the method of writing history consisting of four stages of heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. Marriage is a very important event in human life. So important is the meaning of this marriage because humans will not be able to develop without marriage, because marriage causes offspring, and the offspring cause families to develop into relatives and communities. So marriage is an element of rigging that continues the lives of people and society. At first the descendants of the Arabs who reside in Indonesia have a very strong position against the marriage of fellow Arab descent ini.Terdapat two different groups in Arab society and there are differences in history according to the origin of each of these groups. Sometimes there are also disputes between Arabs of different groups and sometimes even a prohibition if a marriage is to be conducted with different groups. In this paper will be discussed some differences and reviews about the marriage that occurred in Indonesia experienced by people of Arab descent itself."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>