Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979
572.792 1ND k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kusnaka Adimihardja
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], 1983
306 KUS g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Weli Meinindartato
"Tanjidor adalah musik tradisional Betawi yang terbentuk dari kebudayaan yang tercampur. Masyarakat Betawi yang tinggal di pinggiran kota Jakarta yang memiliki kesibukan sehari-harinya di Jakarta termasuk masyarakat dalam kategori peri-urban. Percampuran dalam musik Tanjidor saat ini ini dilakukan oleh pelakunya untuk memperbaiki dan melengkapi kebutuhan sajian baik untuk pencapaian nilai estetik maupun nilai ekonomis.
Tulisan ini berusaha menyimak fenomena musik yang membentuk percampuran kebudayaan pada masyarakat Betawi di pinggiran kota Jakarta. Musik Tanjidor adalah musik tradisional Betawi dengan penggabungan unsur-unsur budaya sehingga musik ini disebut sebagai musik dengan karakter yang hibrida. Pengungkapan tradisional ditunjukkan dalam permainan musik Tanjidor oleh pemiliknya, orang Betawi. Musik Tanjidor diperkaya oleh pertemuan antar budaya, maka dari itu Tanjidor dimaknai sebagai kekayaan budaya dalam proses pembentukan kebudayaan Betawi saat ini.

Tanjidor is traditional music of Betawi, previously it formed of hybrid cultures. Betawi's people who live around Jakarta and have their activities in Jakarta are categorized as peri-urban. The combination in Tanjidor's music is done by its players to improve and complete the needs of economic and aesthetic values.
This study tries to reveal music's phenomena which formed into an acculturation of Betawi societies in Jakarta. Tanjidor's music is a traditional music of Betawi with combine of cultural elements, so this music called as music with hybrid's characteristics. The expression of traditional is shown in Tanjidor by Betawi's people. Tanjidor's music enriched with intercultural, which is the reason why Tanjidor intended as process in forming Betawi's culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25871
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atambua: Komisi Komunikasi Sosial Provinsi SVD Timor, 1992
572.792 AGE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Darmoko
"ABSTRAK
Permasalahan utama yang dibahas dalam penelitian ini yaitu masalah nakekat Wahyu Parunca Paridarma. ApaKan Wahyu Parunca Paridarma, dari manakah sumber wahyu, siapa­ kah yang memberiKan wahyu, siapakah yang menerima wahyu, bagaimanaKan proses pemierian wahyu, bagaimanakah peneri­ maan wahyu, bagaimanakah wujud wahyu,· dan untuk kepentin­ gan apa wahyu diturunkan adalah
Masalah yang akan dibica­ raka di dalam penelitian ini. Tentu saja pengertian wahyu dalam wayang, seperrti lakon Wahyu Parunca Paridarma akan berbeda engan pengertian wah yang terdapat dalam agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan pokok penelitian ini ialah untuk mendapatkan tentang hakekat wahya Parunca Paridar·ma melalui analisis siapaka pemberi wahyu, siapakah pnerima wahyu, bagaimanakah pemberian wahyu, bagaimanakah proses penerimaan wah bagaimanakah wujud wahyu, dan misi apakah yang diban dalam lakon Wahyu Parunca Paridarma.
Untuk meneliti hakekat Wahyu Parunca Paridarma saya mempergunakan metode analisa abstraksi dan mengenai hal­ hal tertentu saya akan mengadakan refleksi langsung.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Darmoko
"ABSTRAK
Rasa dalam Budaya Jawa merupakan hal yang sangat menarik untuk dibicarakan, karena di dalamnya dikandung unsur filsafat, sistem keyakinan maupun etika. Dalam penelitian ini penulis berusaha mengungkapkan makna rasa dalam budaya Jawa. Penelitian ini memfokus pada penelitian yang bersumber pada teks-teks karya sastra yang tertulis.
Rasa terdiri dari dua macam, pertama, rasa berhubungan dengan perihal keduniawian dan yang kedua rasa berkaitan dengan keTuhanan (spiritual-religiusitas). Rasa yang akan dibicarakan dalam penelitian ini adalah jenis rasa ke dua, yaitu rasa yang berorientasi pada nilai-nilai Ketuhanan. Oleh karena itu tinjauan yang akan dilakukan adalah rasa ditinjau melalui pendekatan religi."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
I Nengah Duija
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
I Nengah Duija
"ABSTRAK
Geguritan merupakan Salah satu bentuk karya sastra Bali yang
tradisional tertulis dan merupakan salah satu unsur kebudayaan
Daerah Bali. Geguritan ini sangat populer dikalangan masyara-
kat Bali maupun Jawa. Di Bali Calon Arang bukan saja berbentuk
naskah yang telah mangalani beberapa kali penyalinan sehingga
terdapat banyak naskah dalam berbagai katalog. Di samping itu
dalam bentuk seni pertunjukan Calon Arang` dapat diketahui
seperni dalam pertunjukan wayang' Kulit; seni pertunjukan
berupa teater rakyat yang sampaiasaat ini sangat digemari.
Pada Kesempatan ini peneliti mengambil sebuah bentuk karya
sastra Bali spserti tersebut di atas yang berjudul Geguritan
Calon Arang yang selanjutnya disingkat 60%. Penaliti ingin
nenelusuri salah satu unsur yang belum pernah dikemukan oleh
para peneliti terdahulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui.apakah dalam GCA terdapat unsur-unsur erotis, ini
diharapkan akan dapat dsebar luaskan kepada masyarakat. Sumber
data dalam penelitian ini adalah sebuah naskah dari koleksi
perpusatakaan Fakultas Sastra U1 yang berupa naskah salinan
dari naskah milik lembaga Lontar Fakultas Sastra Universitas
Udayana Denpasar. Naskah ini telah dia1ih»aksarakan dan alih
bahasa oleh 1 Wayan Bawa dan 1 Gede Smadi Astra dan diterbit-
kan oleh Balai Pustaka Jakarta tahun 1978. Untuk menganalisa
bentuk ini digunakan pendekatan sosiologi sastra dan semiotik,
serta nenggunakan metode kwalitatif. Dalam kajian ini dapat
diketahui bahwa di dalam GCA ternyata dapat ditemukan unsur~
unsur yang dapat dikategorikan sebagai unsur erotik terutama
dalam hal persenggamaan antara pelaku Ratna Manggali dengan
suaminya mpu Bahula. Peristiwa ini dianggap sebagai sesuatu
yang wajar karena adanya sebuah penkawinan yang melegitimasi
peristiwa tersebut."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Budya Pradipta
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyati D. Pradipta
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>