Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vidya Mara
"Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi. Dengan bahasa, orang dapat menyampaikan pikiran maupun peraaaannya kepada orang lain. Dengan bahasa pula, orang dapat mewarisi, menerima atau menyampaikan pengalaman dan pengetahuan. Bahasa adalah salah satu unsur kebudayaan. Karena di dunia ini tidak ada kebudayaan yang sama, maka tidak pula dijumpai dua bahasa yang seragam benar. Bahasa ber_beda karena sistemnya berbeda, artinya bentuk atau pole bahasa yang satu belum tentu terdapat pada bahasa yang lain (Weinreich, 1967:1-2). Meskipun bentuk atau pola bahasa yang satu berbeda dengan bentuk atau pola bahasa yang lain, seringkali pesan yang disampaikan adalah sama. Misalnya dapat dilihat pada contoh bahasa Prancis dan bahasa Indonesia berikut ini. Dalam bahasa Indonesia (selanjutnya disebut BI) ki-ta mengatakan Saya merindukan ibu, dan untuk menyampai_kan pesan yang sama dalam bahasa Prancis (selanjutnya disebut BP) kita akan mengatakan Ma mere me mangue. Pe_san kedua kalimat di atas sama, tapi cara mengungkapkannya berbeda. Dalam BI yang ditonjolkan adalah saya, se_dangkan dalam BP yang ditonjolkan adalah ibu (Ma mare. Dari contoh di atas jelaslah bahwa BP dan BI adalah dua bahasa yang masing-masing mempunyai sistem maupun strukturnya sendiri. Dalam BP dan BI sering dijumpai adanya bentuk kali_mat negatif, baik dalam bahasa lisan maupun dalam bahasa tulisan. Di atas telah dikatakan bahwa BP dan BI memi_liki sistem maupun strukturnya masing-masing, demikian pula halnya dengan struktur kalimat negatif kedua bahasa tersebut. Pada kalimat negatif BP di atas kita lihat bahwa unsur negatifnya ada dua, yaitu ne dan pas yang mengapit verbs. Sedangkan pada kalimat negatif BI terlihat bahwa unsur negatifnya hanya satu, yaitu tidak, yang berada di muka verba."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Kim
"Penelitian mengenai tipe ikatan sintaksis rangkaian kata nominal berkonstruksi dua kata pada teks daftar isi belum pernah dilakukan di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tipe ikatan sintaksis rangkaian kata nominal berkonstruksi dua kata pada teks daftar isi majalah wanita berbahasa Rusia, serta untuk melihat karakteristik rangkaian kata tersebut ditinjau dari segi sintaksis. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, karena data yang diperoleh merupakan somber tertulis. Hasilnya menunjukkan terdapatnya tiga tipe ikatan sintaksis pada rangkaian kata nominal berkonstruksi dua kata pada teks daftar isi majalah wanita berbahasa Rusia, yaitu ikatan persesuaian, pengendalian, dan penggabungan. Produktivitas rangkaian kata nominal berkonstruksi dua kata dengan tipe ikatan sintaksis persesuaian mempunyai presentase paling dominan dibandingkan dengan tipe ikatan lainnya, yaitu sebesar 50%. Dalam teks juga ditemukan penggunaan kata-kata serapan dari bahasa asing dan pengulangan rangkaian kata yang mempunyai bentuk sama"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S14868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Suripto
"Penelitian dan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan bidang linguistik bahasa Jawa telah banyak dilakukan dan ditulis baik dalam bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Belanda maupun bahasa Inggris. Tulisan-tulisan itu ada yang berbentuk disertasi, laporan penelitian, makalah yang dimuat dalam majalah ilmiah atau yang di bahas dalam diskusi ilmiah ataupun yang telah diterbitkan. Sebagai contoh, Gloria Poedjosoedarmo dkk., Beberapa masalah sintaksis Bahasa Jawa (1981), Soedjito dkk., system Morfologi Kata Kerja Bahasa Jawa Dialek Jawa Timur (1981), Uhlenbeck, Studies in Javanese Morphology (1978), Soepomo Poedjosoedarrno, Morfologi Bahasa Jawa (1979).
Dari tulisan mengenai bidang linguistik bahasa Jawa yang ada, belum ada yang nembahas prefiks (N-) secara khu_sus dan terinci. Oleh karena itu penulis berusaha menulis dalam bentuk skripsi ini, yaitu tentang prefiks (N-) yang banyak dipakai dalam proses morfologi bahasa Jawa dengan tujuan agar dapat dipahami kedudukan dan peranannya. Dalam pembahasan selanjutnya akan tampak bahwa prefiks (N-) tidak hanya berperan sebagai awalan, tetapi juga dapat bertindak sebagai afiks gabung dalam bentuk (N-(_) _i) dan (N- (_)-ake) selain dapat berfungsi sebagai pembentuk ka_ta kerja, ternyata prefiks (N-) juga dapat berfungsi mengubah kelas kata, bila diletakkan pada bentuk dasar dari jenis kata benda, kata sifat, kata bilangan, dan sebagainya.
Skripsi ini sifatnya deskriptif. Data diperoleh dari penelitian kepustakaan pada novel bahasa Jawa Kembang Kanthil karangan Senggono, Mendung Kesaput karangan Ag. Suharti, Tunggak-Tunggak Jati karangan Esmlet, Anteping Tekad karangan Ag. Suharti dan novel-novel sejenis yang berbahasa Jawa sejauh novel itu menunjang skripsi ini. Novel-novel tersebut dipakai sebagai sumber data karena bahasa yang dipakai dalam novel-novel itu adalah bahasa Jawa aru lagi pula bahasa ngoko banyak ditampilkan sehingga mudah untuk menganalisisnya. Data-data yang tampil dalam novel tersebut yang ada kaitannya dengan prefiks [N-) diinventarisir serta dikelompokkan hanya secara morfologis, namun dianalisis juga secara sintaksis agar didapat hasil yang lebih memuaskan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monoarfa, Susan
"ABSTRAK
Dengan memperhatikan faktor-faktor baik faktor yang secara sosial melekat di antara penutur (mahasiswa) dan lawan tuturnya (dekan, dosen, sopir, tetangga, dan lain-lain) maupun komponen tutur lainnya seperti situasi, keakraban, maka pola penyapaan di kalangan mahasiswa tidak dilakukan secara acak, akan tetapi melalui proses atau pentahapan tertentu sebagaimana yang dilakukan oleh Ervin-Tripp. Komponen tutur seperti situasi formal amat menentukan dan dapat dianggap penting dari faktor sosial lainnya seperti keakraban, kerabat; karena situasi formal dapat menetralisir faktor-faktor ini. Yang perlu diperhatikan adalah faktor status dan usia. Situasi formal ini perlu dibedakan dari situasi informal, meskipun keduanya menggunakan sapaan tidak akrab."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hartoyo Budi Susilo
"Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana ciri dan struktur tuturan, variasi tuturan dan pola alih kode, serta faktor-faktor yang mempengaruhi variasi tuturan, dan kosa kata khusus yang digunakan dalam tuturan berbahasa Jawa program telepon pada radio di wilayah Surakarta. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan ciri dan struktur tuturan, variasi tuturan dan pola alih kode, serta faktorfaktor yang mempengaruhi variasi tuturan dan kosa kata khusus yang digunakan dalam tuturan berbahasa Jawa program telepon. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan sasaran sebuah kasus (studi kasus) yang mengambil lokasi di wilayah Surakarta. Sumber data penelitian adalah semua tutur berbahasa Jawa program telepon. Data penelitian ditetapkan secara acak sederhana (simple random). Sebagai datanya adalah pemakaian bahasa Jawa program telepon pada Radio Republik Indonesia, Radio Suara Slenk, Radio Gema Suara Makmur, dan Radio Kita FM di Surakarta. Data dalam penelitian berwujud tuturan berbahasa Jawa yang dilakukan oleh para penyiar dan penelepon dalam acara program telepon pada radio-radio yang telah ditentukan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak, teknik rekam, dan teknik catat. Analisis datanya menggunakan teknik padan dengan pendekatan kontekstual serta menerapkan teori-teori sosiolinguistik yang relevan.
Dari hasil penelitian, diperoleh empat simpulan, pertama, tuturan berbahasa Jawa program telepon pada radio di wilayah Surakarta memiliki ciri varian sebagai berikut, bahasa yang digunakan mencakup bahasa Jawa dan bahasa non-Jawa. Bahasa non-Jawa terdiri dari bahasa Indonesia dan bahasa asing. Bahasa asing yang muncul adalah bahasa Arab dan bahasa Inggris. Bahasa Jawa yang digunakan meliputi tingkat tutur ngoko, madya, dan krama. Ragam bahasa yang digunakan, ragam santai, ragam akrab, serta ragam informal. Struktur tuturan pada umumnya terdiri dari pertukaran awal, pertukaran medial, dan pertukaran akhir.
Kedua, variasi tuturan berupa tuturan pendek yang berupa ragam percakapan dan tuturan panjang yang berwujud inskripsi. Selain itu banyak terjadi peristiwa alih kode dalam tuturan tersebut, karena pada umumnya partisipan dalam program telepon ini adalah masyarakat tutur dwibahasawan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Alih kode dilakukan dengan alasan-alasan tertentu antara lain, (1) menunjukkan situasi informal, (2) penutur berbicara secara tidak langsung (3) pengaruh kalimat-kalimat yang mendahului penuturan, (4) pengaruh kehadiran orang ketiga, dan (5) penutur ingin mengucapkan pantun pada mitra tuturnya.
Ketiga, faktor-faktor yang mempengaruhi variasi tuturan program telepon adalah partisipan, situasi, tujuan, nada berbicara, sarana tutur, kesempatan berbicara, dan norma berbicara. Dari faktor-faktor tersebut, partisipan merupakan faktor yang paling dominan.
Keempat, ditemukan sejumlah kosa kata yang secara konvensional sudah menjadi kosa kata khusus di dalam tuturan program telepon pada radio di wilayah Surakarta. Kosa kata tersebut diambil dari kosa kata umum, kosa kata khusus, dan kosa kata yang sesuai dengan acaranya.

Case in this research is how characteristic and utterance structure, utterance variation, and special vocabulary used in Javanese speaking utterance Telephone program on radio in Surakarta area. The aim reached in this research is to describe characteristic and utterance structure, utterance variation and code switching pattern and factors which influence utterance variation and special vocabulary used in Javanese speaking utterance of telephone program. This research included quality research which focuses on case study that take the location in Surakarta area. This research data source is all of the telephone program Javanese speaking utterance. The research data is put in simple random. As the data are the use of the telephone program Javanese language on Radio Republic Indonesia, Radio Suara Slank, Radio Gema Suara Makmur, and Radio Kita FM Surakarta. Data in the research are in the form of Javanese speaking utterance done by the reporters and the listeners in the telephone program on the recommended radios. The data collection done in the techniques of listening, recording and writing. Data analysis use synonym technique with contextual approach and the application of relevant sociolinguistic theories.
From the research result, it is obtained the first four conclusion, this telephone program Javanese speaking utterance on radio in Surakarta area has various characteristic as follows : the language used involved Javanese language and non Javanese language. Non-Javanese language consists of Indonesian language and foreign language. The foreign language that emerge are Arabic and English language. Javanese language used includes low utterance step, middle and high steps. Types of language used, relax type, friendly type and informal type. In general, utterance structure consists of early exchange, middle exchange and last exchange.
Second, utterance variation is as short utterance in the form of dialoque and long utterance in the form of inscription. Besides, there are a lot of code switching event in that utterance because in general participant in this telephone program is the society who has double language, Javanese and Indonesian. Code switching done with certain reasons such as (1) showing informal situation, (2) speaker speaks indirectly (3) influence of sentences which preceded the utterance, (4) influence of the presence of the third person, and (5) the speaker wants to say poem to the partner.
Third, factors that influence the telephone program utterance variation are participants, situation, destination, speaking tone, utterance accomodation, chance of speaking and speaking norm. Form those factors, participants are considered as dominant factors.
Fourth, found some vocabularies, conventionally have become special vocabularies in the telephone program utterance on radio in Surakarta area. Those vocabularies taken from general vocabularies, special vocabularies and vocabularies suitable with the event.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T37538
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulfi Zawarnis
"Tesis ini membahas variasi dialektal bahasa Jawa di luar wilayah penggunaannya, Lampung. Variasi yang dijabarkan yakni variasi lcksikal dan fonologis. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara terhadap lima betas informan di lima belas titik pengamatan. Pengolahan data melalui penghitungan dialektometri dan penyusunan berkas isoglos. Informan yang terpilih adalah informan yang berasal dari suku Jawa yang dilahirkan di Lampung.
Penelitian ini menunjukkan distrihusi variasi hahasa Jawa di Lampung melalui analisis berdasarkan pengelompokan jumlah etimon dan medan makna. 1-lasil penclitian menunjukkan bahwa secara leksikal variasi hahasa Jawa di I,ampung hanya sampai variasi subdialek. Secara fonologis, variasi yang muncul menunjukkan jarak yang tinggi.

This thesis tries to uncover Javanese dialect variants outside its area. expecially in Lampung. The variants which are explained are lexical and phonological variants. To collect the required data the writer interviewed fifteenth informan within fifteenth research areas. To analyze the data, the writer applied dialectometric and the bundels of isogloss. The chosen informan are those who are Javanese but horn in Lampung.
This study shows the distribution of Javanese variants which were based on the analysis of grouping the number of etymon and area of meaning. The result of study reveals that lexically the variants of Javanese language are only subdialect and phonologically the variants appear indicate high differents variants."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T37532
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1976
499.2 POL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Luvita
"Makalah ini membahas hubungan sintagmatis dalam Teks Pilih Virtual atau Cetak? (Paragraf 5—10). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjabarkan adanya gejala bahasa yang terdapat dalam kalimat itu melalui analisis konstituen langsung, misalnya, kalimat tidak efektif yang tidak memiliki subjek dan predikat. Objek penelitian dari jurnal ini adalah artikel dari harian Media Indonesia, Minggu, 8 Mei 2011. Makalah ini terbagi dalam dua bagian, bagian pertama adalah bagian paragraf satu—paragraf empat dan bagian kedua adalah bagian paragraf lima—paragraf sepuluh. Saya hanya memfokuskan analisis hubungan sintagmatis ini pada bagian paragraf lima—paragraf sepuluh. Hasil dari penelitian ini adalah munculnya kalimat tidak efektif. Gejala bahasa ini dapat ditemukan dalam kalimat 4, 9, 10, 11, 14,19, 20, dan judul teks tersebut. Kedelapan kalimat tersebut secara keseluruhan tergolong kalimat tidak efektif karena tidak memiliki fungsi sintaktis yang pokok, yaitu subjek dan predikat.

This paper is about the relation of syntagmatic in the ‘Pilih Virtual atau Cetak?’ (Paragraph 5—10). The aim of this research is to describe the language phenomenon in those sentences by immediate constituent analysis. For example, the ineffective sentence that does not have subject and predicate. The object of this research is an article from newspaper, Media Indonesia which published on Sunday, May 8th 2011. There is two part in this article, which the first part is paragraph one-paragraph four and the second part is paragraph five-paragraph ten. This paper will concern only to analayze the relation of the syntagmatic in paragraph five-paragraph ten. The research concludes that there are some ineffective sentences. There are some innefective sentences that have been found such as in sentence 4, 9, 10, 11, 14, 19, 20 and also on the title. Those sentences are ineffective because they do not have primary function on syntax which are subject and predicate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"It is impossible to start from nothing and produce a good piece of writing. Because it is very hard to organize your material write at the same time. If you are working out which piece of research to talk about verb agreement, you are less likely to produce a good piece of writing. Before start writing, find a way to organize your material so that you know what you are going to write about, in what order, and what you're going to say. Try writing an outline. It doesn't have to be beautiful, it just has to help you think about what you are going to say event in Bahasa Indonesia. When you plan your writing, don't worry about language. Concentrate on what you are going to say. Write in notes so that you don't have to think about verb agreement. Don't waste time worrying about spelling. You can think about all these aspects of writing after you've decided what you are going to say "
WAC 4:16 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhan Ali
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas ungkapan metafora yang terdapat dalam esai ldquo;Ingin Kuanyam Pulau-Pulau Nusantara rdquo; karya Emha Ainun Nadjib. Analisis yang ada dalam penelitian ini merujuk pada tiga komponen konseptual dalam metafora yang meliputi ranah sumber, ranah asaran , dan seperangkat hubungan pemetaan dan persesuaian. Pada analisis ditemukan bahwa ungkapan metafora dalam esai ldquo;Ingin Kuanyam Pulau-Pulau Nusantara rdquo; menempati ide-ide utama dalam esai. Penggunaan metafora dalam esai ldquo;Ingin Kuanyam Pulau-Pulau Nusantara rdquo; mendukung tema kebudayan dalam esai.

ABSTRACT
This study discusses the metaphorical expressions in the essay ldquo Ingin Kuanyam Pulau Pulau Nusantara rdquo by Emha Ainun Nadjib. The analysis in this study refers to the three conceptual component in metaphor. These components are the source domain, the target domain, and a set of mapping relation or correspondencies. The analysis shows that the metaphorical expression in the essay ldquo Ingin Kuanyam Pulau Pulau Nusantara rdquo occupies the main ideas in the essay. The use of metahphors in the essay ldquo Ingin Kuanyam Pulau Pulau Nusantara rdquo represents the environtment theme in the essay. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>